Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwika Sari Sasoka
"Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator pembangunan suatu bangsa. Kematian neonatal (0-28 hari) menyumbang lebih dari setengah (59,4%) kematian bayi. Berdasarkan data SDKI 2012 angka kematian neonatal mengalami penurunan sebesar 41% dari 32/1000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Namun pada dua periode terakhir angka kematian neonatal stagnan di angka 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan 2012. Salah satu faktor yag dapat meningkatkan kematian neonatal adalah jarak kelahiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak kelahiran yang berkontribusi dan hubungannya terhadap kejadian kematian neonatal. Penelitian ini merupakan analisis data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan sampel sebanyak 102 kasus dan 306 kontrol. Kasus adalah bayi yang mengalami kematian neonatal dan merupakan anak terakhir pada persalinan tunggal. Dan kontrol adalah bayi yang hidup melewati usia 28 hari.
Hasil analsis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik , didapatkan adanya perbedaan risiko yang signifikan untuk terjadinya kematian neonatal antara ibu dengan jarak kelahiran < 27 bulan dan jarak kelahiran > 78 bulan dibandingkan dengan jarak kelahiran 28-77 bulan. Ibu yang memiliki jarak kelahiran <27 bulan memiliki risiko 2,2 kali (95%CI : 1,274- 3,822) mengalami kematian neonatal dibandingkan ibu dengan jarak kelahiran 28-77 bulan. Risiko juga meningkat bila jarak kelahiran >78 bulan,, ibu dengan jarak kelahiran >78 bulan memiliki risiko untuk mengalami kematian neonatal sebesar 1,95 kali (95% CI : 1,126-3,368) bila dibandingkan dengan jarak kelahiran 28-77 bulan.
......
Infant Mortality Rate is one of development indicator from a nation. Neonatal mortality (0-28 days) accounts for more than half (59.4%) of infant mortality. Based on the 2012 IDHS data the neonatal mortality rate decreased by 41%, from 32/1000 live births in 1991 to 19/1000 live births in 2007. But in the last two periods, there are stagnant condition of neonatal mortality rate, which is 19/1000 live births in 2007 and 2012. One of the factors that can increase neonatal mortality is birth spacing.
This study aims to know the relationship between birth spacing and the incidence of neonatal death. This research is an analysis of data of Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2012. The research design is using case control study with the number of sample are 102 cases and 306 controls. Cases are infants who have neonatal death and the last child in a single labor. And control is a baby that lives past the age of 28 days.
Multivariate analysis is using logistic regression showed that there was a significant difference of risk for neonatal mortality between mothers with birth spacing <27 months and birth spacing of > 78 months compared with 28-77 month of birth spacing. Mothers with birth spacing <27 month had a 2.2 times (95% CI: 1,274-3,822) risk of neonatal mortality compared to mothers at 28-77 months of birth spacing. The risk also increased when birth spacing is > 78 months, mothers with birth spacing > 78 months had a risk of neonatal deaths of 1.95 times (95% CI: 1,126-3,368) compared with 28-77 months of birth spacing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Analysis of birth interval has recently been proved to be a powerful tool for a complete understanding of the process of amily building. In this study an attempt has been made to analyze the birth spacing pattern and its covariates using data from the 2004 Bangladesh Demographic and Health Survey (BDHS). The results suggest that the distribution of first to fifth birth intervals is asymmetric and the curve of the distributions is leptokurtic. The life table analysis indicates thet women taken their first birth with an average of 23 months from marriage and for subsequent births these intervals are about 29 months to 31 months. Cox regression model reveals that child survival status, region of residence and couples' education are important covariates that strongly influence the length of birth interval. Of all the covariates studied other factors such as female's age at first marriage, spousal age difference, contraceptive use and respondenst's work status have also significant effect on birth interval, greater at first birth but at a lesser extent to higher order birth"
JOPOPUL
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Developing country malnutrition on its current scale-one thord of all children,causes lost of produvtivity...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Suharsa
"Walau pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) telah banyak menunjukkan pencapaian positif namun dari sisi kesehatan masih menyisakan masalah tinggginya angka kematian bayi (Infant Mortality Rate atau IMR) jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura. Laporan BPS juga menyebutkan bahwa angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate atau MMR) hasil SDKI 2007 untuk periode 1994 - 2007 masih sulit untuk disimpulkan apakah telah terjadi penurunan kematian maternal di Indonesia selama 10 - 15 tahun terakhir. Sementara itu, WHO telah merekomendasikan bahwa jarak kehamilan setelah kelahiran hidup sebaiknya berjarak sekurang-kurangnya 24 bulan agar dapat mengurangi risiko maternal, perinatal dan infant yang bersifat merugikan. Sehingga perlu dilihat faktor apa saja dan kelompok wanita seperti apa yang berisiko memiliki interval birth-to-pregnancy yang jauh lebih pendek sehingga dapat diambil tindakan dan kebijakan untuk mengurangi dampak yang merugikan tersebut yang selanjutnya dapat menekan angka IMR dan MMR di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan dalam tesis ini digunakan metode survival analysis menggunakan proportional hazard model atau yang dikenal juga sebagai Regresi Cox. Dalam penelitian ini digunakan variabel urutan kelahiran sebagai strata untuk menangani adanya repeated events pada individu yang sama. Sedangkan data yang digunakan adalah data SDKI 2007 yaitu data kalender untuk memperoleh informasi birth-to-interval dan data individu pada kuesioner wanita kawin umur 15 - 49 tahun. Pada hasil analisa deskripsi terlihat bahwa 49,55 persen interval birth-to- interval pada responden yang diamati benda pada interval kurang dari 24 bulan dan hampir 80 persen diantaranya didorong oleh kematian anak sebelumnya. Panjang interval birth-to-pregnancy ternyata sangat dipengaruhi juga oleh lamanya menyusui paska kelahiran hidup terutama pada mereka yang menyusui hingga 24 bulan atau lebih. Berdasarkan berbagai model yang diajukan temyata masih terdapat pengaruh langsung dari variabel sosial-ekonomi walaupun telah memperhitungkan variabel proximate determinants. Adapun urutan tiga variabel yang paling berpengaruh pada hampir seluruhh model adalah interaksi antara penggunaan alokon dan pendidikan yang ditamatkan, lamanya menyusui dan kelangsungan hidup anak sebelumnya. Sedangkan pada paska kelahiran anak pertama, variabel kelangsungan hidup anak lebih dominan dibanding lamanya menyusui.
......Although the implementation of Familv Planning program in Indonesia has shown to many positive results but in health perspective still remaining some problems where the Infant Mortality Rate( IMR) still higher than another ASEAN countries as Thailand Wetnam, Malaysia Brunei Darussalam and Singapore. CBS of Indonesia reported that the Maternal Mortality Rate (MMR) as result of IDHS 2007 for 1994 - 2007 period still hard to say that there is a declining of maternal mortality in Indonesia in last 10 - 15 years. Meanwhile, WHO has recommended that interval to attempting next pregnancy aper a live birth at least 24 months in order to reduce the risk of adverse maternal, perinatal and infant outcomes. We should know what factors and which women have risks' to have shorter birth-to-pregnancy intervals so we could take a right decision to reduce that adverse efject and at the end we could reduce the [MR and MMR The survival anabisis method that used in this thesis is proportional hazard model or Cox Regression. The birth order variable was use as strata variable to handle the problem because the present of repeated events in birth-to-pregnancy intervals for some individual object. This thesis is use IDHS 2007 calendar data to obtain birth-to-pregnancy intervals and other information from married women questionnair. By descriptive, there are 49,55 percent of birth-to-pregnancy intervals less than 24 months and almost 80 percent of them influence by the death of index child The length of birth-to-pregnancy intervals is ajected by breasweding duration especially jbr them who breastfed until 24 months or longer after a IW birth. One ofthe conclusion has found that there are direct effects ji-om socio- economic variables although the proximate determinant variables are included to the models. The most influential variables that ajected the length of birth-to- pregnancy interval are interaction of contraception using and education attainment breastfeeding duration, and survival of index child. Otherwise in the after first live birth model, the survival of index child is more influential than breasyeeding duration."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34007
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library