Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Noor Noviana
"ABSTRAK
Pertelevisian di Indonesia mengalami kemajuan selangkah ke depan dengan adanya saluran televisi swasta pada tahun 1989 yang lalu. Dengan sendirinya hiburan melalui media televisi di Indonesia bukan lagi menjadi monopoli TVRI. Fenomena ini sekaligus membina persaingan sehat antara TVRI dan televisi swasta baru Rawajali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Dengan demikian arena bisnis periklanan kita menjadi semakin marak dengan terbukanya kembali satu media periklanan penting semenjak dihentikannya siaran niaga dari TVRI pada 1981. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terkena spillover atau perluasan wilayah siaran stasiun negara asing, sehingga periklanan televisi bukan barang baru bagi mereka. Seperti masyarakat di propinsi Riau yang menjadi pemirsa tetap dari saluran televisi negara tetangga TV 3 Malaysia, dan ter-ekspose oleh siaran-siaran iklannya. Khalayak pemirsa yang terkena tayangan siaran TV 3 ini bukan semata-mata orang-orang dewasa. Anak-anak pun merupakan sebagian besar masyarakat yang menyaksikan siaran TV 3. Sedangkan anak-anak, tidak dapat disangkal, merupakan pemirsa televisi yang paling banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi. Sehingga anak-anak adalah kelompok terbesar yang menyaksikan spot-spot iklan. Oleh karena itu ingin dilihat adalah atensi anak terhadap penyajian iklan, dan faktor-faktor dalam penyajian iklan yang dapat menarik perhatian anak-anak, penyajian 4 buah iklan; MacDonalds, Wespray, Maggi dan Ninja Turtles, dengan pendekatan psikologis, yaitu meninjau atensi anak dari segi emosional dan aspek-aspek dalam diri melalui anak. Sampel penelitian terdiri dari 50 orang anak yang dilihat berdasarkan jenis kelamin dan usia (6-12 tahun) dan mengambil tempat penelitian di wilayah pemukiman Rumbai PT Caltex Pacific: Indonesia, Pekan Baru, Riau. Dan metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian yang bersifat deskriptif ini adalah metode survai. Ternyata anak-anak akan menaruh perhatian terhadap penyajian iklan yang disukainya atau yang tidak disukainya ( positif dan negatif ). Atensinya ini dipengaruhi oleh faktor-faktor emosional dalam diri anak, seperti keinginan dan kebutuhan mereka serta tuntutan mereka terhadap lingkungan. Usia dan jenis kelamin juga mempengaruhi atensi anak-anak terhadap iklan. Disamping itu unsur-unsur yang terdapat dalam penyajian iklan tersebut; tokoh, jingle, isi pesan/cerita, visual produk mempengaruhi atensi anak-anak. Yang paling dapat mempengaruhi atensi anak-anak terhadap penyajian iklan adalah isi pesan/cerita iklan. Dan rasa tertarik terhadap penyajian iklan televisi mendorong anak-anak untuk memiliki/merasakan produk yang diiklankan. Selain itu lingkungan sosial anak seperti keluarga dan teman juga mendorong/mengarahkan atensi anak terhadap iklan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dialin Retno Trinoviarti Dahlan Putri
"Citra Perusahaan Sebagai Alat Bersalng Biro Ildan Nonaflliasi Suatu Studi Evalutif Pada Biro Iklan PT.RciGaninda Jakarta (106 halaman, i~vi, 28 judul buku, 6 majalah. 2 surat kabar). Bisnis periklanan di Indonesia sangat diminati oleh para agency intemasional. Hal ini tercerrnin dari serbuan sejumlah agency kelas dunia sepertl, Leo Bumel, J.Walter Thompson, Grey Advertising, DDB Needham Worldwide, McCann-Ericson Wondwide, Foote, Cone & Belding, Ogilvy & Mather Worldwide, Young 8. Rublcam, BBDO Worldwide, Saatchi 8. Saatchi, D?Archy Maslus Benton & Bowles, Lowe Lintas & Partner, untuk berkiprah di pasar periklanan nasional dengan menggandeng mitra Iokal. Dampak signifikan dari serbuan para pemain kelas dunia tersebut adalah ketatnya persalngan blnis penklanan, baik diantara "pemain' intemasional maupun antara perusahaan periklanan afiliasi intemasional dan nonafiliasi.
Bagi perusahaan periklanan nonaflliasi skala menengah dan kecil, seperti PT.ReiGaninda, persalngan dihadapi dengan mengandalkan cltra perusahaan. Para pengelola perusahaan tersebut menyakini bahwa dengan citra yang balk mampu mendorong kinerja pemsahaan mencapai hasil optimal. Langkah pertama yang ditakukan adalah menempatkan posrlfoning citra yang merujuk pada proses transfer public relations, yakni mengubah situasi ignorance menjadi knowledge. Hal tersebul dilakukan dengan cara memasok infommasi tentang pemsahaan. Baik melalui penginman profil pemsahaan (company pronle) surat penawaran, brosur tentang buah karya perusahaan, maupun kunjungan perkenalan bisnis. Citra perusahaan yang ingin ditanam dalam ingatan calon klien adalah, ?perusahaan dengan pengamatan mendalam bagi solusi terpadu? Cltra tersebut merupakan penegasan bahwa, produk iklan yang dihasilkan mampu berkomunikasi dengan 'pasar Iokal? seperti harapan klien.
Keberhasilan PT.ReiGaninda mengubah kondisi ignorance menjadi knowledge tidak terlepas dari strategi yang dipilih, yakni melibatkan jajaran pimpinan membangun hubungan bisnis dengan calon klien. Hal ini dimaksudkan agar calon klien bisa memperoleh informasi dan pengambil keputusan, peneguhan komitmen profesional, dan berbagai keputusan strategis menyangkut kerjasama. Meskipun bemasil menggunakan cilra sebagai alat bersaing, namun para klien PT.ReiGantnda mengharapkan agar meningkatkan kemampuan membeli media, kemampuan melakukn riset media, dan peningkatan ide-ide kreatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T 5922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library