Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), 2012
306.959 8 INV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hajime Yudistira
Abstrak :
ABSTRAK
Perkataan Nisan berasal dari kata maejan, yang dalam bahasa Arabnya adalah sapid (saksi). Arti umum dari nisan adalah tanda, yang mana di Jawa arti tersebut dikenal dengan kata tetenger dan sering diasosiasikan dengan anti maesan. Bentuk dari nisan beraneka ragam, demikian juga ragam hiasnya. Dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling raga. Di Indonesia sudah banyak penelitian tentang nisan, diantaranya dilakukan oleh Muarif Hasan Ambary dan Halina Eiudi Santosa. Permasalahan yang ingin diketahui, adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk nisan di Komplek Makam Tirtonatan, selanjutnya adalah, mengetahui nisan seperti apa yang paling dominan, serta bagaimana hubungan nisan yang ada di kompleks makam Tirtonatan dengan penelitian tentang nisan di Indonesia. Penelitian ini berdasarkan anggapan bahwa artefak merupakan refleksi dari ide atau gagasan manusia dalam bentuk materi dan juga merupakan refleksi dari tingkah laku yang berpola yang diterima atau disepakati oleh masyarakat.Hasil penelitiannya diperoleh bentuk-bentuk nisan berbentuk: dasar persegi paniang dan trapesium terbalik. Bentuk-bentuk nisan ini tidak lepas dari unsur-unsur yang terdapat dalam nisan, seperti bagian atas nisan, bagian tengah nisan, bagian bawah nisan, sayap nisan dan ragam hiasnya. Hasil penelitian ini kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian nisan yang pernah dilakukan di Indonesia. Kemudian kesimpulannya bahwa nisan kubur di Komplek Makam Tirtonatan ini mempunyai persamaan bentuk dengan tipe Demak dan Tipe Troloyo pada penelitian Hasan Muarif Ambary. Bertolak dari penelitian ini, maka diharapkan ada penelitian selanjutnya mengenai nisan di berbagai tempat di Indonesia.
1996
S11863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhesta Alfianti
Abstrak :
Artikel ini mengkaji tentang dampak peristiwa depresi ekonomi (The Great Depression) di Hindia Belanda khususnya pada masyarakat industri pertambangan minyak di wilayah Tjepoe. Depresi ekonomi merupakan peristiwa jatuhnya harga saham yang menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas ekspor-impor di Amerika Serikat, yang kemudian berdampak pada seluruh dunia termasuk Hindia Belanda. Selanjutnya, peristiwa ini mempengaruhi berbagai sektor, dan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah dampaknya terhadap kehidupan ekonomi-sosial masyarakat industri pertambangan minyak di Tjepoe. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Kajian ini berbeda dengan kajian sebelumnya yang banyak membahas tentang dampak ekonomi dan sosial dari keberadaan industri pertambangan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Kajian ini berfokus pada pembahasan mengenai dampak ekonomi-sosial yang diakibatkan oleh adanya peristiwa depresi ekonomi terhadap kegiatan industri pertambangan di wilayah Tjepoe. Kajian ini membuktikan bahwa depresi ekonomi berpengaruh terhadap kelangsungan aktivitas industri pertambangan minyak di Tjepoe, dan penurunan aktivitas yang terjadi tersebut kemudian berdampak pada kehidupan ekonomi-sosial sebagian golongan masyarakat yang bergerak pada industri pertambangan minyak di Tjepoe. Hal ini dapat ditemukan pada laporan-laporan dan koran sezaman, yang menyebutkan bahwa depresi ekonomi yang mulai berdampak di Hindia Belanda pada tahun 1930 ini menyebabkan terjadinya pengurangan tenaga kerja dan pengurangan upah dalam industri pertambangan minyak di Tjepoe. Kajian ini menggunakan sumber-sumber baik sumber primer maupun sumber sekunder, yang meliputi arsip-arsip, koran-koran sezaman baik yang tersedia secara daring maupun yang diakses secara manual, buku-buku, serta berbagai jurnal yang terkait dengan kajian mengenai dampak ekonomisosial yang timbul akibat depresi ekonomi terhadap berbagai golongan masyarakat di Tjepoe, terutama masyarakat yang terlibat dalam industri pertambangan minyak di sana. ......This article examines the impact of the economic depression (Great Depression) in the Dutch East Indies, especially on the oil mining industry community in the Tjepoe region. Great Depression was an event of falling stock prices that caused a decline in export-import activities in the United States, which then had an impact on the whole world, including the Dutch East Indies. Furthermore, this event affects various sectors, and what will be studied in this research is its impact on the socio-economic life of the oil mining industry community in Tjepoe. This study uses the historical method which includes four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This study is different from previous studies, which discussed the economic and social impacts of the existence of the oil mining industry on the communities in those vicinities. This study focuses on discussing the socio-economic impact caused by Great Depression on the mining industry activities in the Tjepoe area. This study proves that Great Depression affects the continuity of the oil mining industry activities in Tjepoe, and the decline in activity that occurs then has an impact on the socio-economic life of some groups of people who are engaged in the oil mining industry in Tjepoe. This can be found in contemporary reports and newspapers, which state that Great Depression that began to have an impact in the Dutch East Indies in the 1930s led to a reduction in the workforce and a reduction in wages in the oil mining industry in Tjepoe. This study uses some sources, both primary and secondary sources, which include archives, contemporary newspapers both available online and manually accessed, books, and various journals related to the study of socio-economic impacts, arising from Great Depression on various groups of people in Tjepoe, especially the people who involved in the oil mining industry there.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hamidulloh Ibda
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 2:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rini Arinto Puji
Abstrak :
ABSTRAK
Rerdasarkan kesesuaian bahasan berkas isoglos dan babas= dialektometri. dapat disimpulkan bahwa di Kabupaten Mora terdapat sate dialek dengan tiga subdialek. Dialek itu adalah baha.sa Ja\1a dialek flora. Ketiga subdialek itu adalah (a) subdialek di \yilayah pinggir atau yang berbatasan dengan kabupaten lain_ yaitu di \\ilayah bagian barat taut dan bagian timur. (b) subdialek di wÂ?Ã?ilayah bagian tengah, dan (c) subdialek di wilayah yang didiami kelompok masvarakat Samin. Berikut ini adalah ~~ila~ah ~yilayah subdialek tersebut
2007
T37475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini memuat tulisan peserta no. 2-4 dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Rinciannya masing-masing adalah sebagai berikut: (2) Woordenlijst Tjepoe (Dialekt Rembang Blora) [h.1-46], dikarang oleh Samsimiarja (nama samaran X); juara 2 (kelompok I); salinan ketikan ada pada BA.128,h.67-98. (3) Prijsvraag antwoord Rembangsche dialect uit Bondowoso (h.47-89), dikarang oleh Kartasudirjaya (nama samaran K.); juara 2 (kelompok IV); salinan ketikan ada pada BA. 128, h. 105-126. (4) Dialect Moentilan, Pastoeran (h.92-107), pengarang tidak diketahui (nama samaran A.M.D.G.); salinan ketikan ada pada BA.128, h.131-143 dan BA.177. Untuk keterangan umum tentang lomba tulis dialek KBG, lihat BA.128.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.191-Bau 102
Naskah  Universitas Indonesia Library