Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Noorwiyati Bodiman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursyirwan Effendi
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Meilizar
Abstrak :
ABSTRAK
ini pemerintah rnelalui program-programnya telah bempaya Lmtuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mulai menggalakkan sektor industzi skala kecil. lui terlihat dari mulai dikucurkannya dana lcreclit dalam jumlah besar kepada pengusaha yang termasuk di dalam selctor ini. Namun seperti yang kita semua ketahui, dalam upaya untu]-c mendapatkan kredit tersebut tentunya mereka harus memenuhi beberapa persyaratan yang ketat. Maka dalam keadaan perekonomian yang masih sulit ini para pengusaha kecil ini torpaksa rnasih harus menunggu beberapa lama lagi untuk pengembangan usahanya.

Salahsatu bidang usaha dalam industri kecil ini adalah usaha pembuatan botol plastik yang mengandallcan mesin pencetak botol plastik (plastic bottle blow molding machines). Sayangnya, kondisi mesin sederhana yang sudah agak ketinggalan jaman ini juga sudah tidak mampu beroperasi secara optimal lagi. Permasalahan utama yang menjadi kendalanya ialah kenja mesin pemanasnya yang menghasilkan pemanasan tidak memta pada benda kenja. Hal inilah yang menarik perhatian dan penulis kemudian menjadikannya topik penelitian untuk skripsi.

Dalam penelitian ini penulis menganalisa kemungkinan penyebab tezjadinya kerusakan tersebut, hingga pada akhimya disimpulkan bahwa yang menjadi penyebab permasalahan cli atas adalah karena pengaruh konveksi dari udara luar yang apabila nilainya cukup besar maka akan sangat mempengaruhi kinexja rnesin pemanas. Untuk itu di dalam usulan penyelesaian masalah penulis menyarankan pemasangan penutnp sederhana agar dapat meminimalkan _pengaruh konveksi dari udara luar. Demikian semoga usulan tersebut di dalam pelaksanaannya dapat ikut memhantu menyelesaikan salahsatu dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha selctor industri kecil.
1999
S36859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Adrian Santana
Abstrak :
ABSTRAK
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang ada di kawasan urban Jakarta. Untuk itu diperlukan pengolahan sampah plastik agar tidak menjadi limbah. Dari penelitian yang sudah ada, sampah plastik dapat digunakan sebagai komponen pendukung pembangunan bangunan. Untuk sampah plastik dalam bentuk botol dapat dikembangkan menjadi komponen pada dinding pengisi pada bangunan dengan pendekatan reuse.

Penelitian ini melewati tahapan wawancara dan survey untuk menemukan botol yang layak digunkan. Selanjutnya memasuki tahapan eksplorasi modul untuk mendapatkan beberapa bentuk dan formasi botol plastik PET dalam bentuk modul yang layak uji. Hasil dari hasil eksplorasi kemudian diuji untuk mangetahui kelayakan menjadi dinding pengisi melalui kekuatan tekan dan kekuatan lentur modul.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sampah botol plastik PET menjadi komponen dinding pengisi pada interior bangunan. Diperlukan pula penelitian lebih lanjut dalam mengembagkan lebih jauh sampah botol plastik PET sebagai komponen bangunan agar komponen ini dapat layak dan aman untuk digunakan.
ABSTRACT
PET plastic bottle is one of the main source of waste in big cities. This research aims to find out the possibility of reusing PET bottle as pre fabrication wall module material. The pre fabrication concept were offered so that in the construction phase, the instalation of this material will be fast, efficient, and able to minimalize the waste potential. The method to decided the PET bottle specimen was by surveying some sample location in Jakarta to found out the type and capacity of PET bottle waste. Bottle waste that has the highest volume, was selected to be the speciment for further experiment as pre fabrication modul. To determine the strength capacity of this material, some module variation were designed for compressive and flexural strength test. This research is a preliminary experiment to understanding the basic potential of PET bottle as building material. This research expected to support the use of PET bottle waste for other uses in building construction.
2016
T45590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Solihah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Supit
Abstrak :
Latar belakang: Botol susu saat ini sudah rutin digunakan, terutama pada ibu yang aktif dan bekerja. Penggunaan botol susu secara global mencapai 56%, sedangkan di Indonesia mencapai 37,9%. Penggunaan botol susu yang tidak tepat dapat mengakibatkan locking phenomenonkarena peningkatan tekanan negatif secara berlebih pada rongga nasofaring, yang berujung pada kejadian disfungsi tuba Eustachius. Penelitian ini menilai faktor yang berkaitan dan pengaruhnya terhadap disfungsi tuba Eustachius pada anak-anak yang menggunakan botol susu.Tujuan : mengetahui pengaruh dan hubungan faktor yang dapat menyebabkan disfungsi tuba Eustachius pada penggunaan botol susu. Metode :Penelitian ini melibatkan 160 subjek berusia 24 – 48 bulan yang menggunakan botol susu. Fungsi tuba Eustachius setiap subjek dievaluasi menggunakan alat sonotubometer untuk menentukan ada tidaknya disfungsi tuba Eustachius. Pengolahan data dilakukan dengan uji chi square, menggunakan Pvalue <0,25 untuk melihat hubungan antar faktor dengan kejadian disfungsi tuba Eustachius. Faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian disfungsi tuba Eustachius dianalisis dengan uji regresi logistik untuk menentukan faktor determinan terhadap kejadian disfungsi tuba Eustachius.Hasil : Penelitian ini mendapatkan gambaran penggunaan botol susu yang baik dapat mencegah kejadian disfungsi TE hingga 6,8 kali. Hipertrofi adenoid memiliki pengaruh terhadap kejadian disfungsi TE hingga 10,5 kali. Jenis susu memiliki pengaruh terhadap kejadian disfungsi TE 4,1 kali. Kesimpulan : Cara penggunaan botol susu, hipertrofi adenoid dan jenis susu sebagai faktor determinan terhadap disfungsi tuba Eustachius. ......Backgroud: Bottle feeding has been considered normal and widely used, preferably by active and working mother. Numbers of bottle feeding globally reach 56% of total population, while the Indonesian use of bottle feeding up to 37,9%. Improper use of bottle feeding may lead to locking phenomenon due to excessive pressure changes in nasopharynx area. This study aims to evaluate factors and their contribution in the development of Eustachian tube dysfunction in bottle feeding children. Aims : to evaluate factors and their contribution in the development of Eustachian tube dysfunction in bottle feeding children. Methods : This study involved 160 subjects 24 – 48 months old children with bottle feeding. We evaluated their Eustachian tube using a sonotubometer to determine the presence of Eustachian tube dysfunction. Data analysis was done using chi square method to determine the significant factors with Pvalue<0,25. Significant factors then analyzed by logistic regretion in order to determine determinan factors. Result : This study found that proper used of bottle feeding protect children from Eustachian tube dysfunction up to 6,8 times. Adenoid hypertrophy 10,5 times effected the Eustachian Tube, Type of milk consumed contributed up 4,1 times toward Eustachian tube dysfunction.Conclusion : Proper used of bottle feeding, adenoid hypertrophy and milk type are the determinant factors on Eustachian tube dysfunction.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wijiati
Abstrak :
ABSTRAK
Botol merupakan salah satu benda wadah yang termasuk dalam sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia, biasanya digunakan sebagai wadah minuman keras dan merupakan barang yang dibawa oleh orang asing. Botol-botol kaca ini banyak ditemukan di beberapa situs di Indonesia, salah satu di antaranya situs Banten Lama.

Penelitian mengenai botol kaca belum pernah dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu penelitian botol kaca koleksi Museum Situs Banten Lama masih bersifat pendahuluan. Ternyata dari 1353 fragmen botol yang dijadi kan percontoh, memiliki beragam bentuk, warna dan ukuran. Keragaman tersebut merupakan masalah utama yang dibahas. Caranya dengan menggunakan klasifikasi taksonomi, yaitu suatu k1asifikasi yang memusatkan perhatiannya pada sejumlah atribut, dan atribut-atribut tersebut digunakan sebagai indikator dal am pembentukan tipe. Usaha untuk mengetahui bentuk-bentuk botol dari setiap fragmen dibantu dengan melakukan perbandingan dengan sumber-sumber tertulis.

Cara yang sama diterapkan pu1a dalam menjawab masalah kronologi botol dan asal daerah buat, walaupun pada pokoknya asal daerah buat ditelusuri melalui ciri_ciri tertentu yang terdapat pada bagian botol.

Masalah lain yang dibahas ada1ah berkenaan dengan persebaran dan fungsi botol di situs Banten Lama. Penyelesaian masalah ini dengan menggunakan data kepustakaan dan untuk masalah persebaran botol ditunjang pula dengan metode wawancara.

Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa di situs Banten Lama terdapat 35 tipe botol kaca berasal dari abad 17, 12 dan 19, dan rnerupakan buatan negara Belanda, Inggris dan Perancis. Persebaran di situs Banten Lama meliputi klaster-klaster SRW, SPW, PCN, SKD (PJT dan KPD), PJN, PBN, PMR, KLR, KWS, PJR, KRA dan CRN (?). Sedangkan fungsinya sebagai barang perdagangan dan barang upeti selain sebagai barang kebutuhan pribadi orang asing.

Sekaligus dari hasil penelitian ini diketahui bahwa artefak botol dapat dipergunakan sebagai salah satu data untuk menunjang penjelasan tentang karakteristik (perwatakan) kluster-kluster di situs Banten Lama.
1990
S11881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfrido Marlianno
Abstrak :
Tursiops sp. sering kali terpapar oleh suara yang berasal dari aktivitas manusia, terutama di penangkaran. Penelitian bertujuan mengetahui berbagai suara yang dapat memengaruhi perilaku bersuara lumba-lumba. Metode penelitian yang digunakan adalah perekaman suara lumba-lumba secara langsung, baik dalam keadaan tanpa gangguan (normal) maupun dalam keadaan terdapat gangguan (perlakuan). Parameter yang diamati adalah jumlah ekolokasi, frekuensi ekolokasi, durasi ekolokasi, jenis suara, interval antarklik, lag phase response (respons fase lamban) terhadap perlakuan, dan juga perilaku lumba-lumba. Jenis suara yang didapat adalah suara klik sejumlah 138 suara dengan kisaran frekuensi 500--700 Hz, durasi ekolokasi 0,3--4,5 detik, interval antarklik 0,001--0,07 detik, respons fase lamban 0,52--32 detik. Perilaku lumba-lumba yang didapat adalah perilaku berenang lumba-lumba mendekati sumber suara perlakuan, menghantamkan diri ke sumber suara perlakuan, berenang mengelilingi kolam, mengapung di permukaan air, dan membuka mulut. Terdapat pengaruh antara suara perlakuan terhadap respons ekolokasi lumba-lumba.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Violeta Projustitiani
Abstrak :
ABSTRAK
Bisfenol A adalah bahan dasar pembuatan plastik polikarbonat yang jika masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu kerja hormon endokrin. Botol susu bayi berbahan polikarbonat merupakan contoh sumber paparan bisfenol A dengan potensi pelepasan yang cukup tinggi karena pemakaiannya yang seringkali berkontak dengan suhu panas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis yang sensitif, selektif dan valid untuk menganalisis pelepasan bisfenol A menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase terbalik. Fase gerak yang digunakan adalah metanol-air (60:40) pada elusi isokratik dengan laju alir 0,8 ml/menit dan dideteksi pada panjang gelombang 226 nm. Ekstraksi sampel menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan pelarut etil asetat yang kemudian diuapkan dan residu keringnya dilarutkan kembali dalam metanol. Hasil validasi mencakup akurasi, presisi, linieritas, selektivitas, batas deteksi (LOD), dan batas kuantitasi (LOQ) telah memenuhi syarat keberterimaan dengan batas deteksi (LOD) pada konsentrasi 24,60 ng/mL, dan batas kuantitasi (LOQ) pada konsentrasi 82,02 ng/mL. Hasil penelitian menunjukkan dari 5 jenis sampel yang diuji terdapat 4 jenis yang memenuhi syarat batas pelepasan bisfenol A yaitu sampel 1 (32,07 ppb), sampel 2 (158,95 ppb), sampel 3 (114,14 ppb) dan sampel 5 (107,20 ppb), sedangkan 1 jenis lainnya yaitu sampel 4 (608,51 ppb) menunjukkan pelepasan BPA melebihi persyaratan yang ditetapkan oleh BPOM yaitu sebesar 0,6 bpj
ABSTRACT
Bisphenol A is the raw material in production of polycarbonate plastic which could disrupt endocrine hormone system if exposed to the body. Baby feeding bottle is one source of exposure with high risk of releasing bisphenol A due to it?s usage that often in contact with high temperature. The aim of this study is to obtain analytical method which are sensitive, selective and valid to analyze the release of bisphenol A from baby feeding bottles made from polycarbonate using high performance liquid chromatography with reverse phase. The system used methanol-water (60:40) in isocratic elusion as a mobile phase with a flow rate of 0.8 mL/min and detected at wavelength of 226 nm. Sample extraction were carried out by liquid-liquid extraction method with ethyl acetate as solvent which afterward was evaporated and the dry residue was reconstituted in methanol. System validation included accuracy, precision, linearity, selectivity, limit of detection (LOD) and limit of quantitation (LOQ) has met the prescribed conditions with a limit of detection (LOD) at a concentration of 24.60 ng/mL and a limit of quantitation (LOQ) at concentration of 82.02 ng/mL. The results showed from 5 types of samples tested, there are 4 types which still met the prescribed condition of bisphenol A migration, those samples are sample 1 (32.07 ppb), sample 2 (158.95 ppb), sample 3 (114.14 ppb) and sample 5 ( 107.20 ppb), while other types which is sample 4 (608.51 ppb) showed that it has exceeded the prescribed conditions for bisphenol A migration set by BPOM which was 0.6 ppm.
2016
S64633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Mahendya Lestariono
Abstrak :
Polyethylene terephthalate (PET) merupakan bahan poliester termoplastik yang diproduksi secara komersial melalui produk kondensasi. PET adalah bahan dasar dari botol plastik dan akan mengeras bila dipanaskan. Berdasarkan karakteristik fisik dari PET, dalam skripsi ini telah dilakukan penelitian limbah botol plastik PET sebagai bahan tambah dalam campuran beton dan menggunakannya dalam campuran beton normal (fc′=25 MPa). Bahan tambah limbah botol plastik PET tersebut berupa cacahan-cacahan yang sebelumnya telah dipotong dengan mesin yang khusus untuk memotong limbah botol plastik dengan mudah. Cacahan-cacahan botol plastik PET tersebut dalam dimensi yang beragam dan bervariasi. Kadar Polyethylene terephthalate (PET) yang ditambahkan pada beton mutu normal dalam volume fraksi adalah 0,10, 0,20, 0,30, 0,50, 0,70 dan 1,00%. Dengan persentase yang berbeda maka akan diketahui pengaruh penambahan limbah botol plastik (PET) terhadap beton tanpa penambahan limbah botol plastik (PET). Sifat fisik botol plastik PET didapat dari literatur, sedangkan yang diuji hanya berat jenisnya saja yaitu dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh nilai sebesar 1,35 gr/cm³. Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi kuat tarik belah dan kuat geser. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm digunakan untuk pengujian kuat tarik belah dan benda uji double L berukuran 20×30×7.5 cm³ untuk pengujian kuat geser. Dari hasil penelitian beton normal terhadap beton segar, dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya kadar cacahan botol plastik PET yang dicampur dalam campuran beton, maka akan cenderung terjadi penurunan pada nilai slump. Dari hasil pengujian terhadap beton yang telah mengeras didapatkan hasil dengan penambahan cacahan botol plastik PET optimum sebesar 0,5% terjadi peningkatan kuat tarik belah sebesar 25,44% pada umur 7 hari, sedangkan pada umur 28 hari peningkatan optimum pada 0,7% yaitu sebesar 19,39%. Pada kuat geser peningkatan optimum terjadi pada 0,5% yaitu sebesar 37,19%. ......Polyethylene terephthalate (PET) is classified as thermoplastic polyester material that is commercially produced by condensation product. PET is the basic raw material from plastic bottle and will ossify when heated. Based on physical characteristic of PET, in this study has been conducted by research of plastic bottle waste PET as admixture which add in concrete mixture and use it in normal concrete mixture (fc′=25 MPa). Substance of these plastic bottle waste PET in the form of cutting that has been cut by special machine to cut plastic bottle waste easily. Cutting of these plastic bottle PET mentioned in immeasurable dimension and vary. Rate of Polyethylene terephthalate (PET) that added on normal concrete in fraction volume is 0,10; 0,20; 0,30; 0,50; 0,70 and 1,00%. With the different percentage hence will be known the influence of addition plastic bottle waste (PET) to concrete without addition plastic bottle waste. Nature of physical of plastic bottle PET got from literature, while examine only specific gravity and from attempt result conducted to be obtained value equal to 1.35 gr/cm³. The loading attempt conducted cover tensile and shear strength. Object test in the form of cylinder with 15 cm on diameter and 30 cm high is used for tensile strength test and double L samples with size 20×30×7,5 cm³ is used for shear test. From normal concrete research result to fresh concrete, inferential that by increasing rate of cutting plastic bottle PET in concrete mixture, hence will tend to occured the degradation of the slump value. From examination result to concrete ossified got by result with the addition of cutting plastic bottle PET optimum equal to 0,5% will increasing tensile strength 25,44% at 7 day, while at age 28 day optimum increasing optimum occured at 0,7% that is equal to 19,39%. For the shear strength the optimum improvement occured at 0,5% that is equal to 37,19%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.21.08.39 Les p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>