Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ela Bestia
"Minute Maid Pulpy Orange merupakan sebuah merek minuman jus buah jeruk. Produk ini diluncurkan di Indonesia pada September 2008. Walaupun awareness terhadap produk/merek sudah cukup tinggi, namun pengetahuan dan percobaan terhadap merek masih rendah. Proses pengambilan keputusan untuk produk jenis ini dimulai dari tahab do (trial), lalu feel (merasakan), dan learn (mempelajari).
Untuk membuat produk ini sukses di pasar, sebagai produk baru Minute Maid Pulpy Orange perlu melakukan serangkaian strategi komunikasi pemasaran terpadu. Strategi awal difokuskan untuk mendorong percobaan terhadap produk, sehingga konsumen dapat merasakan produk tersebut, suka atau tidak suka, lalu mempelajarinya, untuk memutuskan apakah dikemudian hari akan tetap memilih produk ini atau tidak.

Minute Maid Pulpy Orange is a brand of orange fruit juices. It was launched in Indonesia on September 2008. Awareness to this product/brand is high enough, but brand knowledge and brand trial are still low. Decision making steps of this product are start from do (trial), feel, and learn.
To make this product success in market, as a new product it must have a chain of integrated marketing communication strategies. First strategies are focus to push product trial, and then consumers can feel the product, like or dislike, and then learn it, will they still choose this product or not."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novalia Mediarki Manusiwa
"Penelitian berfokus untuk mengeksplorasi bagaimana persepsi konsumen terhadap komunikasi pemasaran suatu merek dapat meningkatkan pembentukan autentitas merek. Selama wabah Covid-19, sebagian besar industri mengalami konsekuensi negatif dari pandemi. Namun, pasar FMCG di dalam negeri terus tumbuh dan tidak terpengaruh secara negatif oleh pandemi. Salah satunya contohnya adalah peningkatan pembelian susu yang dapat terlihat dari fenomena panic buying produk Bear Brand di tahun 2021. Orang-orang gencar membeli Bear Brand karena percaya bahwa produk tersebut dapat menyembuhkan Covid-19. Dengan pertimbangan tersebut, penulis memilih Bear Brand sebagai objek penelitian. Penlitian akan mengkaji bagaimana komunikasi pemasaran Bear Brand dapat membangun autentitas merek melalui dua metode, yaitu pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dengan penetapan clarity of positioning sebagai variabel mediasi. Selain itu, penulis juga melakukan analisis dengan mengontrol variabel marketing mix. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan total 326 responden di seluruh Indonesia. Analisis kuantitatif akan dianalisis dengan menggunakan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menyiratkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif maupun pengaruh tidak langsung melalui clarity of positinioning yang mampu mempengaruhi brand authenticity. Lalu, dari jenis variabel marketing mix lainnya, hanya kepuasan merek, penawaran harga, dan citra harga yang menunjukkan pengaruh terhadap brand authenticity.

The research focuses on exploring how consumer perceptions of a brand marketing communications can form brand authenticity. During the Covid-19 outbreak, most industries experienced the negative consequences of the pandemic. However, the FMCG market in Indonesia continues to grow and is not negatively affected by the pandemic. One example is the increase in milk purchases which can be seen from the panic buying phenomenon of Bear Brand products in 2021. People aggressively buying Bear Brand because they believe that the product can cure Covid-19. Hence, the authors chose Bear Brand as the object of research. This research will examine how Bear Brand marketing communication can build brand authenticity through two methods, namely direct influence and indirect influence through the role of clarity of positioning as a mediator. In addition, the author conducts an analysis by controlling the marketing mix variable. This research is quantitative with a total of 326 respondents throughout Indonesia. Quantitative analysis will be analyzed using Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of this study imply that there is a direct positive influence as well as an indirect influence through the clarity of positioning that can affect brand authenticity. Then, from all marketing mix variables, only brand satisfaction, price deals, and price images show the effect on brand authenticity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library