Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gurning, E. Marlinawati
Abstrak :
Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan telah terbukti memiliki banyak manfaat dan terbukti 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Namun Angka Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 52%, masih jauh dari target yaitu 80%. Gambaran deskriptif ASI eksklusif dari bulan pertama sampai ke enam mengalami penurunan besar akibat insiden pemberian makanan tambahan selain ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi ASI eksklusif, pengaruh konseling kehamilan dan IMD terhadap periode insiden pemberian makanan tambahan pada bayi. Analisis data sekunder dari survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel sebanyak 2.094 responden yang memenuhi syarat inklusi (wanita usia subur 15-49 tahun memiliki anak terakhir yang berumur < 6 bulan sampai survei. Analisis dengan survival yang menjadi waktu sebagai variabel penting. Hasil: Responden yang tidak melaksanakan IMD berpeluang lebih cepat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi 1,2 dibandingkan responden yang melaksanakan IMD; berpeluang lambat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi. Hasil analisis responden yang melakukan konseling bepeluang sama dengan responden yang tidak melakukan konseling dalam memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi.  Inisiasi menyusui dini berpengaruh terhadap peride insiden pemberian makanan tambahan selain ASI, namun tidak ada pengaruh pada responden yang menerima konseling.
Exclusive breastfeeding for 6 months has proven to have many benefits and has been proven 14 times more likely to survive in the first six months of life than non-breastfed children. But the Exclusive ASI Coverage Rate in Indonesia is only 52%, still far from the target of 80%. The description of exclusive breastfeeding from the first to the sixth month experienced a large decrease due to the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk. The study aimed to determine the description of the duration of exclusive breastfeeding, the influence of pregnancy counseling and IMD on the incidence period of supplementary feeding to infants. Analysis of secondary data from the Indonesian health demographic survey (up to 2017.) A sample of 2,094 respondents who met the inclusion requirements. Analysis with survival made time as an important variable. Respondents who did not carry out IMD had a chance to give additional food more quickly than breast milk to 1.2 infants compared to respondents who implemented IMD have a chance to give babies extra food other than breast milk. The results of the analysis of respondents who did opportunity counseling were the same as respondents who did not do counseling in providing additional food other than breast milk to infants. Early breastfeeding initiation influences the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk, but there was no effect on respondents who received counseling.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Murtiyarini
Abstrak :
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pemberian ASI di Indonesia adalah dengan memberikan konseling menyusui di pelayanan kesehatan. Penelitian perlu dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan konseling menyusui di Kota Jambi dengan mengeksplorasi komponen in- put, activity, output, dan outcome. Penelitian ini merupakan penelitian kuali- tatif menggunakan strategi studi kasus. Penelitian dilakukan di empat puskesmas Kota Jambi pada bulan Desember 2013 sampai dengan Februari 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen, ob- servasi pelaksanaan konseling menyusui dan sarana prasarana, wawan- cara mendalam, serta focus group discussion. Analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen in- put dan activity kurang optimal seperti kurangnya sumber daya manusia, keterbatasan sarana prasarana, belum ada petunjuk teknis pelaksanaan konseling menyusui, belum ada pemantauan pascapelatihan, kurangnya komitmen personal konselor, belum ada penegasan program, serta lemah- nya pengawasan. Komponen output masih kurang baik, terlihat pada belum terdapat data jumlah klien yang diberi konseling menyusui dan jumlah moni- toring/supervisi. Komponen outcome menunjukkan bahwa kepuasan klien konseling menyusui kurang. Pelaksanaan konseling menyusui di Kota Jambi masih kurang optimal. Terlihat dari komponen input masih kurang memadai, komponen activity belum berjalan optimal, sedangkan komponen output dan komponen outcome belum mencapai hasil yang diharapkan.

The government?s efforts in improving breastfeeding in Indonesia is to pro- vide breastfeeding counseling services in health care especially at primary health care centre. Therefore it is necessary to evaluate the implementation of breastfeeding counseling in the City of Jambi by exploring its input, ac- tivity, output, and outcomes components. This study was a qualitative re- search using case study strategy. The study was conducted in four health centers City of Jambi during December 2013 to February 2014. Data were collected through document study, breastfeeding counseling and execution infrastructure observation, in-depth interviews, and focus group discussion. Data analysis includes transcription, reduction, coding, categorizing, themes, and interpretation of research results. The results showed that the component inputs and activity were not done optimally due to a lack of hu- man resources, infrastructure limitations, unavailability of technical guide- lines, non-existence of post training monitoring or supervision, lack of coun- selor?s personal commitment, lack of program clarity, as well as poor mana- gement and supervision of the health department. A service output were not also good as indicated by data unavailability of clients served and none of monitoring has been conducted. Outcome component showed that there were still a lack of client satisfaction and resolved breastfeeding problems after acquiring breastfeeding counseling as an conclusion, implementation of breastfeeding counseling in the City of Jambi is still less than optimal, seen from the input components is still inadequate, activity components are not yet optimal, while the outputs and outcomes components not achieving the expected.
Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jambi, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moudy Emma Unaria Djami
Abstrak :
Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi penting karena erat hubungannya dengan kelangsungan hidup bayi, pertumbuhan dan per- kembangan yang optimal serta peningkatan kualitas generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan frekuensi pemeriksaan ke- hamilan dan konseling laktasi dengan pemberian ASI eksklusif. Rancangan penelitian adalah kohor historikal. Analisis multivariabel dilakukan menilai hubungan dan faktor paling dominan antara variabel bebas (frekuensi pe- meriksaan kehamilan dan konseling laktasi), variabel perancu (penge- tahuan, pendidikan, pekerjaan, paritas dan tingkat pendapatan keluarga) dan variabel terikat (ASI eksklusif). Pada analisis regresi logistik ditemukan pengetahuan sebagai faktor paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif (OR = 4,30; 95% CI = 1,98 _ 9,31). Pengetahuan yang baik tentang ASI ek- sklusif meningkatkan pemberian ASI eksklusif 4,30 kali lebih besar. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin sering frekuensi pemeriksaan ke- hamilan akan semakin tinggi pemberian ASI eksklusif, serta semakin ser- ing pemberian konseling laktasi oleh tenaga kesehatan semakin tinggi pem- berian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is important because it is connected with infant survival, optimal growth and development and improving the quality of the next generation. This study aims to analyze and determine the frequency of prenatal care and relationship counseling lactation with exclusive breast- feeding. A historical cohort study design and bivariate and multivariable analyzes performed to look for association and dominant factor among the independent variables (frequency of prenatal care and counseling lactation), confounding variables (knowledge, education, employment, parity and level of family income) with the dependent variable (exclusive breastfeeding). In the logistic regression analysis found knowledge as a dominant factor in the exclusive breastfeeding (OR = 4,30; 95% CI = 1,98 _ 9,31). The conclusion of this study is that the more often the frequency of antenatal care will in- crease exclusive breastfeeding, and the more lactation counseling given by health provider during antenatal visit will increase exclusive breastfeeding.
Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang,, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
Abstrak :
ABSTRAK
Menyusui merupakan hal yang penting bagi ibu melahirkan. Konseling menyusui adalah salah satu upaya untuk keberhasilan menyusui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling menyusui terhadap sikap menyusui ibu melahirkan yang dirawat. Desain penelitian berupa quasi experimental design dengan pendekatan post test-only non equivalent control group. Jumlah sampel penelitian 60 orang yang diambil menggunakan teknik nonprobability sampling (sampel non random) dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling menyusui terhadap sikap menyusui ibu melahirkan (p value=0,02). Faktor umur, pendidikan, paritas, suku, pengalaman menyusui, pengalaman mendapat informasi dan dukungan keluarga tidak berhubungan dengan sikap menyusui. Peran petugas kesehatan sebagai konselor menyusui perlu dioptimalkan untuk keberhasilan menyusui ibu melahirkan yang dirawat.
ABSTRACT
Breastfeeding is important for mothers giving birth. Breastfeeding counseling is one of the efforts for the success of breastfeeding. The purpose of this study was to determine the effect of breastfeeding counseling on maternal breastfeeding attitudes treated. Design research is a quasi-experimental design with post-test-only approach to non equivalent control group. Total sample of 60 people were taken using a technique nonprobability sampling (non-random sample) with consecutive sampling method. Results showed no effect of breastfeeding counseling on breastfeeding maternal attitude (p value = 0.02). Age, education, parity, ethnicity, breastfeeding experience, the experience gets the information and family support is not related to breastfeeding attitudes. The role of health workers as breastfeeding counselors need to be optimized for successful breastfeeding maternal treated.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Sangga Dewi
Abstrak :
Perinasia adalah organisasi seminat di bidang perinatologi, dimana salah satu kegiatannya menyelenggarakan pelatihan konseling menyusui dengan menggunakan modul pelatihan WHO/UNICEF metode 40 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelatihan konseling menyusui modul 40 jam oleh Perinasia periode tahun 2015-2016. Penelitian ini mengacu pada model evaluasi empat level Kirkpatrick, terfokus pada evaluasi reaksi dan pembelajaran. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen, dilanjutkan dengan survei cepat Rapid Survey Method . Evaluasi level reaksi dan pembelajaran dilakukan pada 385 data peserta yang memenuhi kriteria sampel, dilanjutkan wawancara telepon pada 60 eks peserta pelatihan untuk mengetahui pengalaman implementasi setelah pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan pelatihan konseling menyusui mampu memberikan kepuasan bagi sebagian besar peserta, baik pada level reaksi maupun pembelajaran. Penelitian juga membuktikan bahwa pelatihan konseling menyusui modul 40 jam sesuai untuk semua golongan karakteristik baik jenis kelamin, umur, pengalaman pelatihan dan profesi. Kepuasan dilevel reaksi dan pengetahuan berpengaruh terhadap pencapaian dilevel perilaku. Respon survei cepat mencapai 45 dari sampel, diperoleh informasi bahwa sebagian besar peserta mampu mengimplementasikan hasil pelatihannya ditempat kerja masing-masing dengan baik dan dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan kerjanya. Dampak bukan dalam bentuk finansial, melainkan peningkatan pelayanan pasien. Sarannya, agar dirancang metode evaluasi untuk dapat mengevaluasi keterampilan, kompetensi, dan komitmen peserta pelatihan.
Perinasia is an organization of interest in the field of perinatology, where one of its activities conducts breastfeeding counseling training using WHO UNICEF method of training method 40 hours. This study aims to evaluate counseling training module feeding 40 hours by Perinasia period 2015 2016. This study refers to a four level Kirkpatrick evaluation model, focused on evaluation of reactions and learning. The study design was quasi experiment, followed by rapid survey Rapid Survey Method . Evaluation of reaction and learning levels was conducted on 385 participant data that met the sample criteria, followed by telephone interviews on 60 ex trainees to find out the implementation experience after the training. The results showed that breastfeeding counseling training can provide satisfaction for most participants, both at reaction level and learning level. The study also proved that 40 hour module feeding counseling training is appropriate for all classes of characteristics of either sex, age, training experience and profession. Satisfaction at the level of reaction and knowledge affect the attainment of behavioral level. A rapid survey response of 45 of the sample obtained information that most participants were able to properly implement their training outcomes in their workplace and could have a positive impact on their work environment. The impact is not in financial form, but rather the improvement of patient care. Suggestion, to be designed evaluation method to be able to evaluate skill, competence, and commitment of trainee.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library