Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lufti Avianto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana remaja memaknai budaya korupsi yang digambarkan dalam cerita film "Pssst… Jangan Bilang Siapa-Siapa", dengan memaknai pesan secara dominan (dominant), berlawanan (oppositional) atau negosiasi antara keduanya (negotiated) yang dikaitkan dengan tipe komunikasi keluarga consensual, pluralistic, protective atau laissez-faire. Remaja merupakan khalayak aktif yang memiliki interpretasi berbedabeda terhadap pesan dalam teks film. Di sisi lain, remaja merupakan bagian dari interpretive communities yang memiliki pemahaman kolektif terhadap budaya korupsi sebagaimana disampaikan dalam film.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada narasumber remaja yang merupakan pelajar SMA. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pemaknaan remaja terhadap pesan dalam film bergantung pada bagaimana konteks dan ruang lingkup perilaku korupsi tersebut. Peran ayah dan ibu dalam keluarga, komunikasi dan nilai yang dibagikan dalam keluarga, nilai bersama dalam kelompok rekan sebaya, media massa dan instansi sekolah memiliki peran dalam membentuk pemahaman dan perilaku anti-korupsi remaja.

The purpose of this research is to understand how teenagers interprete corruption culture that constructed in the movie "Psst… Jangan Bilang Siapa- Siapa", which could make a dominant, oppositional or negotiated reading, which correlated with the type of family communication such as consensual, pluralistic, protective atau laissez-faire. Teenagers as active audience who have different reading to the content of the movie. In the other side, teenagers as interpretive communities have collective understanding toward corruption culture as constructed in the movie.
This research used qualitative approach based on constructivist paradigm. The data was collected with in-depth interview method to selected high-school students. The result of this study indicate that interpretation of the teenagers toward the message of the movie depend on how the context of the corruption itself. The roles of father and mother within the family, conversation and conformity in the family, shared meaning in peer communities, mass media and school institution have a significant influence to form the anti-corrupction‟s value and behavior.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Slamet Riyadi
"Penelitian disertasi ini menganalisis fenomena transmisi budaya korupsi pengelolahan sumber daya minyak dan gas alam di Indonesia, semenjak dikelolah oleh Permina kemudian menjadi Pertamina dan saat ini menjadi PT. Pertamina,Tbk, di tandai oleh adanya budaya korupsi. Permasalahan penelitian ini adalah Indonesia dibekali dengan sumber daya alam yang melimpah, termasuk sumber daya minyak dan gas alam. Seharusnya sumber daya minyak dan gas alam tersebut dikuasai oleh negara demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kenyataannya rakyat Indonesia tidak juga sejahtera walaupun melimpahnya sumber daya minyak dan gas alam tersebut. Penelitian ini studi kasus kebudayaan korupsi, pendekatan metode penelitian kualitatif, Jenis penelitian ini etnografi, subjek penelitian para aktor pada habitus korupsi. Teknik pengelolahan data; metode wawancara dari informan secara struktur, metode pengelolahan data yang digunakan untuk menelusuri data historis, Teknik analisis data memilah-milahnya menjadi satuan, mensintesiskannya. Hasil penelitian tampak dengan jelas bahwa korupsi pengelolahan sumber daya migas di Indonesia telah terbentuk membudaya, Hal tersebut mendukung dan memperkuat dugaan tentang telah membudayanya korupsi di Indonesia, karena transmisi dan struktur lembaga serta induvidu yang korup. Transmisi budaya korupsi dalam pengelelohan sumber daya migas di Indonesia diawali dengan transmisi budaya penyalahgunaan kekuasaan (culture of abuse of power) kecendurungan melakukan korupsi sebagai perilaku dilakukan oleh siapa saja, karena adanya konflik kepentingan terutama pelakunya para pemegang kekuasaan dan kewenangan, habibtus proses mendapatkan kekuasaan dan kewenangan di lembaga negara dan lembaga badan usaha milik negara (BUMN) dalam hal ini Pengelolahan Sumber Daya Minyak dan Gas Alam di Indonesia yang dipenuhi dengan mekanisme transaksional dalam setiap momen transisi, telah menyeret proses pemerintahan ke dalam pusaran korupsi. Para aktor korupsi disebabkan kecintaan terhadap uang, kecintaan terhadap gaya hidup yang mewah merupakan akar dari kejahatan. Saran peneliti, mensolisasikan kepada seluruh komponen bangsa melakukan bshame culture dan pembatasan diskresi kepada para birokrat, eksekutif dan legislatif sebagai pejabat publik, serta diperlukan kontrol sosial kepada pejabat publik di lembaga negara sebagai chek and balance secara independent.

This dissertation research analyzes the phenomenon of the transmission of the culture of corruption in the management of oil and natural gas resources in Indonesia, since it was managed by Permina then became Pertamina and currently PT. Pertamina, Tbk, is marked by a culture of corruption. The problem of this research is that Indonesia is equipped with abundant natural resources, including oil and natural gas resources. The oil and natural gas resources should be controlled by the state for the greatest prosperity of the people. In fact the Indonesian people are also not prosperous despite the abundance of oil and natural gas resources. This research is a case study of the culture of corruption, a qualitative research method approach. This type of research is ethnographic, the research subject of the actors in the habit of corruption. Data processing techniques; structured interview method of informants, data processing methods used to trace historical data, data analysis techniques to sort them into units, synthesize them. The results of the study clearly show that corruption in the management of oil and gas resources in Indonesia has been cultured. This supports and strengthens allegations about the culture of corruption in Indonesia, due to the transmission and structure of corrupt institutions and individuals. The transmission of a culture of corruption in the misappropriation of oil and gas resources in Indonesia begins with the transmission of a culture of abuse of power that tends to commit corruption as a behavior carried out by anyone, due to conflicts of interest, especially the perpetrators of power and authority, habibtus of the process of gaining power and authority in state institutions and state-owned enterprises (BUMN), in this case the Management of Oil and Natural Gas Resources in Indonesia, which is filled with transactional mechanisms in every moment of transition, has dragged the government process into a vortex of corruption. Corrupt actors are due to their love of money, love for a luxurious lifestyle is the root of crime. Researcher's suggestion is to symbolize all components of the nation to carry out a share culture and limit discretion to the bureaucrats, executives and legislatures as public officials, and social control is needed for public officials in state institutions as independent checks and balances."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library