Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Prita Nur Aini Sandjojo
"Tesis ini membahas isu burkini yang direpresentasikan pada 4 media massa besar di Inggris mengenai representasi Islam dan perempuan muslim, pro dan kontra dari media massa, dan indikasi Islamofobia dalam media massa Inggris khususnya pada media massa The Guardian, The Independent, The Daily Express dan The Daily Mail. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis, teori Orientalisme, teori Representasi, konsep rasisme dan konsep feminisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi Islam dan perempuan muslim dalam media massa berbeda-beda, media massa di Inggris ada yang pro dan kontra dan adanya indikasi Islamofobia di beberapa media massa. Meskipun ideologi Orientalisme masih tampak, ideologi feminisme yang berkembang mempengaruhi sudut pandang wartawan pada peristiwa tersebut.
This thesis discusses about burkini issue in four large British mass media, about the representation of Islam and muslim woman, the pro and cons from the mass media, and Islamophobia indication in the British mass media, especially in The Guardian, The Independent, The Daily Express and The Daily Mail. This is a qualitative research using Critical Discourse Analysis, Orientalism theory, representation theory, racism concept, and feminism concept. The outcome of the research indicates that Islam and Muslim women were represented differently by the analyzed media, some mass media show pro and cons, and there’s also some Islamophobia indication on some of the mass media. Although Orientalism aspect was shown, with the rise of feminism ideology, it affects the journalist point of view towards the event."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Aulia
"
ABSTRAKPasca tragedi pada tanggal 14 Juli 2016 di Nice yang menewaskan 86 orang, tiga puluhan commune di daerah pesisir Prancis berbondong-bondong menerapkan kebijakan anti -burkini. Kebijakan ini diadakan tidak hanya untuk menjaga keamanan daerah, namun juga sebagai bentuk konsistensi pemerintah daerah dalam menerapkan sekularisme di Prancis. Akan tetapi, pada tanggal 26 Agustus 2016, Conseil d rsquo; tat CE mengeluarkan surat perintah untuk mencabut kebijakan itu. Kebijakan anti-burkini bukanlah simbol agama tampak pertama yang dilarang di Prancis. Pada tahun 2004, Prancis menerapkan larangan jilbab di sekolah-sekolah umum yang dilanjutkan dengan larangan pemakaian burqa pada tahun 2010. Pencabutan kebijakan burkini pada tahun 2016 memperlihatkan perubahan sikap pemerintah Prancis terhadap simbol keagamaan tampak. Bagian akhir artikel ini menunjukkan bahwa perubahan sikap itu bertujuan untuk melindungi penduduk Muslim Prancis dan mencegah berkembangnya ekstremisme di Prancis
ABSTRACTAfter the Bastille Day tragedy on 14th July 2016 in Nice that killed 86 people, around 30 municipalities in France decided to implement an anti burkini policy. This policy was adopted in order to maintain regional security, as well as an act of consistency towards the French la cit . However, on 24th August 2016, the French Court demanded the policy to be suspended. The burkini ban wasn rsquo t the first time for the French Government to ever ban any ostentatious religious symbols. On 2004, the ban on headscarves in public schools was approved, along with the 2010 ban on burqas. Suspension of the burkini ban in 2016 has shown an inconsistency by the French Government towards ostentatious religious symbols. In the end of this article, it is indicated that the change of attitude towards an ostentatious religious symbol was necessary to protect the French Muslim citizens and to prevent further acts of extremism. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library