Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suzie Sri Suparin S. Sudarman
"Debat Calon presiden Amerika Serikat telah berlangsung sebelum Presiden Bush meraih kemcnangan pemilihan umum di bulan November yang lalu, Perdebatan ini lebih dari sekedar sebuah peristiwa polmk biasa karena sekaligusjuga merupakan teks yang memaparkan perdebatan panjang maknia dan nilai keyakinan liberal bangsa Amerika. Hasil pemihhan menunjukkan betapa tajamnya instinct politik George W Bush dan Karl Rove. Mereka berhasil membaca gclagak kultural Amerika Serikat demi menyusun sebuah dukungan politik mayoritas bagi kepcmimpinan George W, Bushdi tahun 2004-2008"
Jurnal Studi Amerika, 2005
JSAM-X-1-JanJun2005-20
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bush, Laura
London: Simon & Schuster, 2010
904 BUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
King, Nicholas
New York: Dodd Mead, 1980
973.926 09 KIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mamoto, Retno Sukardan
"Istilah "baik" dan "jahat" dipakai dalam wacana politik luar negeri Amerika, Latar belakang budaya pemikiran Judaisme dan Kristen Protestan mcndasari konsep-konstp kenegaraan. Sebutan the axis of evil ini ditujukan kepada tiga negara yaitu: Irak, Iran, dan Korea Ulara, yang telah dipakai islilahnya pada masa pemeriniahan periode pertama Presiden George Walker Bush, Pada saat ini tindakan lanjutan pasta penyerbuan terhadap Irak bclum ada.
Aitikel ini ditulis pada saal mengantisipasi opini publik di Amerika mengenai keputusan Presiden George W. Bush menyerbu Irak dan pengaruhnya terhadap kemungkinan partai Republik mencalonkan kembali Presidcn George W. Bush unluk yang kedua kalinya, Pada saat ini Presiden W. Bush teLah dilanlik untuk masa kepresidenan 2005-2009.
"
2005
JSAM-X-1-JanJun2005-32
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rampton, Sheldon
New York: Penguin, 2003
302.2 RAM w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Jean Edward
"Summary:
A biography of George W. Bush, showing how he ignored his advisors to make key decisions himself--most in invading Iraq--and how these decisions were often driven by the President's deep religious faith."
New York: Simon & Schuster,, 2016
923.2 SMI b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ivins, Molly
New York: Vintage Books, 2000
973.929 09 IVI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Gopokson Tarulitua
"Penulisan ini akan memfokuskan perhatian pada perbandingan kebijakan Bush dan Clinton periode 1989-1996 yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti institusional setting (kelembagaan bail( Presiden maupun Badan Eksekutif), Kongres, lingkup sosial, media massa dan faktor ideologi dan munculnya masalah-masalah dalam domestik Cina seperti HAM, Ekonomi (defisit perdagangan dan hak cipta), Taiwan maupun militer.
Pembahasan perbandingan kebijakan Bush dan Clinton pada dasarnya bermuara pada hubungan antara AS dan RRC yang timbul sebagai akibat dari strategic triangle yang dibentuk oleh Presiden Nixon melalui kunjungan bersejarah ke Beijing dan Moskwa tahun 1973. Hubungan AS-RRC berkembang menjadi suatu kemitraan strategis yang terbina oleh ketakutan bersama terhadap kekuatan Siviet pada masa Brezhnev. Belakangan kemitraan tersebut pecah karena hilangnya ancaman Soviet, terjadi peristiwa Tiannanmen dan munculnya Cina sebagai negara adidaya yang potensial.
Kerangka pemikiran penulisan tesis ini adalah bagaimana kebijakan kedua pemimpin tersebut dipengaruhi oleh kondisi internal AS sendiri dan pada saat yang sama juga sebagai respon terhadap kebijakan-kebijakan internasional (faktor eksternal RRC).Kondisi internal yang meliputi lingkungan sosial, lembaga-lembaga/institusi, dan karakteristik pengambilan keputusan menurut Kegley dan Witkoft merupakan input bagi proses pengambilan kebijakan luar negeri Bush dan Clinton dan seluruh proses tersebut mengubah input menjadi kebijakan terhadap lingkungan eksternal yang menjadi landasan bagi para pengambil kebijakan dalam mencapai tujuan nasionalnya.
Masalah-masalah HAM, ekonomi, Taiwan, dan militer Cina merupakan masalah luar negeri yang paling sulit ditanggulangi oleh pemerintah AS khususnya pada masa Clinton dan Bush karena berkaitan erat dengan persepsi-persepsi yang tumbuh di dalam negeri AS sendiri baik itu dari kelembagaan pemerintahan AS maupun persepsi lingkungan Sosial (opini publik yang dituangkan dalam media massa).
Terlihat bahwa dalam menetapkan kebijakan luar negerinya, baik Bush maupun Clinton menggunakan instrumen/alat seperti kebijakan yang berasal dari pengaruh social environment dan institusional setting yang meliputi opini publik, Kongres, maupun perbedaan ideologi (Partai Republik - kubu Bush dan Partai Demokrat - kubu Clinton) yang dituangkan dalam pemberitaan media massa cetak maupun elektronik turut mempengaruhi langkah kebijakan yang diambil kedua pemimpin tersebut. Kebijakan Bush maupun Clinton dalam banyak hal seringkali mengkaitkan isu-isu HAM, dan demokrasi maupun isu Taiwan dalam masalah domestik negeri tirai bambu tersebut untuk menekan Cina dalam mencapai apa yang menjadi tujuan Polugri AS."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlia Anggraini
"Penemuan teknologi pemisahan atom menjadi nuklir tetap menjadi sumber inspirasi dan juga kekhawatiran, karena penemuan teknologi nuklir ini di satu sisi dapat memberikan solusi ke banyak negara untuk dijadikan sumber energi, namun disisi lain teknologi nuklir ini dapat dijadikan senjata nuklir yang sangat mematikan. Di bulan Juli 2005, Presiden George W. Bush Jr. dan Perdana Menteri Manmohan Singh melakukan pertemuan bilateral yang mencapai kesepakatan bahwa kedua negara menyetujui untuk bekerjasama dalam mengembangkan program teknologi energi nuklir. Kesepakatan antara Amerika dan India tersebut menunjukkan adanya perubahan kebijakan di bawah pemerintahan Presiden Bush, dimana sebelumnya pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, pemerintah Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi ekonomi kepada India ketika negara tersebut melakukan uji coba senjata nuklir di tahun 1998. Sanksi ekonomi tersebut sendiri telah dicabut setelah serangan 911 karena India mendukung kebijakan luar negeri Presiden Bush, namun demikian pemerintah Amerika tetap tidak bisa memberikan bantuan dalam hal teknologi nuklir yang bertujuan damai karena terbentur oleh undang-undang Amerika yang tidak membolehkan memberi bantuan program nuklir kepada negara yang tidak menandatangani Perjanjian Non Proliferasi Nuklir. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini bersifat deskriptif yang menggambarkan bagaimana perubahan politik luar negeri Amerika Serikat. terhadap program nuklir yang dimiliki oleh India.

The discovery of atom fission technology into nuclear has become an inspiration yet at the same time the source of worry, since nuclear could be a source of energy and a lethal weapon. On July 2005, President George W. Bush Jr. met Prime Minister Manmohan Singh on a bilateral meeting and they agreed to a cooperation between two countries which include nuclear cooperation. These cooperation showed a change on American foreign policy under the presidency of George Bush, Jr, where previously under the Clinton administration, American government dropped sanctions to India when they did nuclear tests in 1998. These sanctions had been lifted after the 911 event, since India has been fully supported on President Bush Jr?s foreign policy. Even so American government still could not give aid to India regarding nuclear program because of the American law that prohibit aid to countries who are not a signatory parties to the Non Proliferation Treaty. This is a descriptive research that try to describe how the change of united states? foreign policy under the presidency of George W. Bush Jr. toward Indian nuclear program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19226
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>