Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sigit Hardhiyono
"Akselerasi transformasi digital membawa organisasi untuk mengubah proses bisnis menjadi sistem informasi, sehingga mengharuskan organisasi untuk melindungi aset teknologi informasi. Organisasi XYZ telah memiliki manajemen kelangsungan bisnis yang mengacu pada standar ISO/IEC IT Service Management, Information Security Management System, dan Quality Management System. Pada tahun 2019, Worldwide Quality Assurance meluncurkan standar internasional untuk Business Continuity Management System (BCMS) ISO 22301-2019. Penelitian ini menggunakan standar ISO 22301-2019 BCMS dengan sepuluh klausul yang mencakup 65 kontrol untuk mengukur tingkat implementasi BCMS di organisasi XYZ. Penelitian ini dilakukan dengan memetakan kondisi saat ini dengan menelaah dokumen, wawancara, dan observasi. Teknik triangulasi digunakan untuk melakukan validitas data sehingga diperoleh kesimpulan kesiapan, selanjutnya dilakukan gap analysis. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat dua klausul yang sudah teridentifikasi yaitu klausul 5-Leadership dan klausul 8-Operation, lima klausul yang memerlukan update atau review POB atau memerlukan pembuatan POB. Enam puluh lima kontrol dokumen yang diuji terdapat tiga puluh empat kontrol yang teridentifikasi, tiga belas kontrol yang memerlukan pembuatan POB dan delapan belas kontrol memerlukan update atau review POB.
Digital transformation acceleration brings organizations to transform business processes into information systems, thus requiring organizations to protect information technology assets. XYZ Organization has already had business continuity management that refers to the standard of ISO/IEC IT Service Management, Information Security Management System, and Quality Management System. In 2019, Worldwide Quality Assurance launched the international standard for Business Continuity Management System (BCMS) ISO 22301-2019. We used the ISO 22301-2019 BCMS standard with ten clauses covering 65 controls to measure the level of BCMS implementation in the XYZ organization. This research was conducted by mapping the current conditions by reviewing documents, interviews, and observations. First, the validity of the data was carried out using triangulation techniques to obtain a conclusion of readiness, and then a gap analysis was carried out. The results of this study are that there are two clauses that have been identified, namely the 5-Leadership clause and the 8-Operation clause, five clauses that require updating or reviewing SOP or requiring the creation of SOP. Sixty-five document controls were tested; there were thirty-four identified controls, thirteen controls requiring SOP creation, and eighteen controls requiring SOP update or review."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bambang Satria Ansgarianto Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor pendorong penerapan konsep Business Continuity Management System (BCMS) pada sektor publik dan hal-hal yang perlu dipersiapkan organisasi dalam penerapan BCMS sesuai dipersyaratkan standar ISO 22301:2019. Objek penelitian adalah Sekretariat Utama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang memegang fungsi pendukung jalannya kegiatan pengawasan BPKP. Penerapan dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis data primer adalah hasil wawancara yang dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur dengan narasumber meliputi unit manajemen risiko, unit teknis manjemen insiden, dan unit pengelola teknologi informasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan faktor pendorong penerapan BCMS organisasi dan membandingkan kondisi organisasi dengan persyaratan BCMS. Hasil penelitian adalah terdapat urgensi dan kebutuhan organisasi akan terhadap penerapan BCMS terutama dalam faktor dukungan infomal manajemen puncak, belum meratanya praktik continuity pada organisasi, dan peningkatan dependensi organisasi pada teknologi informasi. Organisasi perlu membuat kebijakan BCMS, peningkatan kompetensi dan awareness mengenai BCM, dan pemutakhiran prosedur dalam mempersiapkan penerapan BCMS pada organisasi. Penelitian ini diharapkan berkontribusi sebagai dasar kajian rencana implementasi BCMS pada sektor publik ke depannya.
Business Continuity Management System (BCMS) is not widely implemented in Indonesian public sector, therefore his study aims to reveal the drivers of BCMS implementation at the public sector and preparation that organization should done for BCMS implementation as required by the ISO 22301:2019 standard. The object of the study is Chief Secretariat of Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) which has supporting function for government’s internal audit as BPKP core-business. The research done with case study method with qualitative approach. The primary data in the study was collected through semi-structured interview with people from risk management unit, incidents management unit, and IT management unit. The data analysis carried out with the benchmarking the drivers of BCMS implementation with previous study and literature and benchmarking the organizaiton existing condition with BCMS requirements. The study found that there are urgency and need for BCMS implementation in the organization, with the main drivers are informal top-management support, uneven continuity practices, and the increase of organization’s dependency of information technology. Organization need to create the BCMS policy, enhance the competency and awareness about BCMS, and update the incident response procedure as the preparations of BCMS implementation. This research contributing for future public sector implementation of BCMS."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library