Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Apriliyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menggambarkan struktur dan komposisi vegetasi sistem agroforestri talun di Desa Argapura, Bogor, Jawa Barat. Juga diteliti karakteristik tanah dalam sistem talun dan sistem ladang di Desa Argapura serta sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa, Bogor. Dalam analisis vegetasi digunakan metoda kualitatif dan kuantitatif. Karakteristik tanah yang diteliti antara lain: kandungan bahan organik total, nitrogen total, fosfor tersedia, kapasitas tukar kation (KTK) kalium, KTK kalsium, KTK aluminium dan pH tanah. Dalam sistem talun di Argapura dijumpai 26 jenis pohon dari 15 famili, menghasilkan berbagai produk sebagai sumber makanan, sumber energi, kayu konstruksi dan rempah-rempah. Durio zibethinus mempunyai tingkat dominasi tertinggi (INP= 60,9%). Sandoricum Autjape (INP=41,6%) dan i^Ibizzia fslcats (INP=38%) tingkat dominasinya tinggi sedangkan i^rtocarpus ints-gra (INP=
38,07%) dan Nepbelium lappaceum (INP=26,34%), tingkat domi
nasinya sedang. Sistem ini terdiri g.tas 4 lapisan. Lapisan
tertinggi terdiri 9,7% tegakan dari seluruh tegakan yang ada, lapisan ke-2 sebanyak 84,52%; lapisan ke-1 terdiri atas 25,8 % dan lapisan terbawah-terdapat semak dan herba. D. zib&thinus adalah Jenis dengan prosentase penutupan tajuk relatif terbesar (34%), lalu S. kutjape (15%) dan falcata (13%). Sebagian besar pohon di dalam talun termasuk pohon masa kini (39,4%). Pohon masa lampau sebanyak 33,3 % dan pohon masa mendatang sebanyak 27,3%. Agroforestri talun di Desa Argapura cukup balk mengkonversikan nutrien tanah. Hal ini dibuktikan dengan kandungan bahan organik, nitrogen total serta nilai KTK kalsiumnya cenderung sedikit berbeda dibandingkan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. Sementara itu kandungan bahan organik, nitrogen total serta nilai KTK kalium, dan KTK kalsium pada sistem ladang cenderung lebih rendah dibandingkan sistem hutan. Nilai keasaman tanah pada sistem agroforestri talun dan sistem ladang cenderung lebih rendah dibandingkan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. Tetapi nilai KTK aluminium pada sistem ladang dan sistem agroforestri talun cenderung lebih tinggi dibanding kan sistem hutan tropik di Cagar Alam Yan Lapa. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto Rasidi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sukiswo Setiadi
"Pendahuluan
Rawa Danau terletak disebuah kaldera di Kabupaten Serang Propinsi Jawa Barat, meliputi wilayah administrasi di 10 desa dari 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Padarincang, Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Mancak. Secara fisik Rawa Danau dilingkupi oleh pegunungan yang berbentuk seperti kawah curam di bagian utara dan timur, serta perbukitan landai di bagian selatan dan barat. Letak geografis Rawa Danau di 6°081 - 6°11 ` Lintang Selatan dan 105°61 -106°41 Bujur Timur, terletak pada ketinggian antara 80 - 192 meter di atas permukaan laut, pada kelerengan 0 - 8 % dan berjarak 37 km dari kota Serang.
Berdasarkan peta geologi Jawa - Madura skala 1:500.000 Direktorat Geologi Bandung 1963, formasi geologi Rawa Danau merupakan letusan gunung berapi yang tidak terurai. Vulkanisme gunung berapi tersebut terdiri dari tufa, breksi dan lava. Tanah yang ada di kawasan Rawa Danau terdiri dari asosiasi Glei Humus dan Aluvial Kelabu Regosol, dan Latosol. Asosiasi Glei Humus dan Aluvial Kelabu merupakan bagian yang terluas terdapat di wilayah Kecamatan Padarincang dan potensial untuk persawahan dan budidaya pertanian lainnya.
Perairan Rawa Danau ditinjau dari aspek hidrologis berfungsi sebagai pengendali dan peredam banjir yang berasal dari hulu DAS Cidanau. Sungai Cidanau mengalir dari gunung Karang melalui sub DAS Cisaat, Cisawarna, Cikalumpang, Cibojong dan Cicangkedan bermuara di Selat Sunda. DAS Cidanau dipengaruhi oleh curah hujan rata-rata bulanan sebesar 186,23mm, bulan basah terjadi selama 10 bulan (September-Juni) dan bulan kering selama 2 bulan (Juli - Agustus)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pramono Dwi Susetyo
"Buku Memahami Masalah Kehutanan dan Lingkungan dengan Berbagai Aspeknya merupakan trilogi buku sambungan dan lanjutan dari buku sebelumnya yakni buku Seputar Hutan dan Kehutanan: Masalah dan Solusi, Membangun Hutan dan Menjaga Lingkungan: Masalah dan Solusi serta Menjaga Bumi & Merawat Lingkungan: Masalah dan Solusi. Isi dalam buku ini merupakan kumpulan tulisan penulis yang telah dimuat dalam media massa, tulisan yang dikumpulkan ini menjadi sumbangan pemikiran kepada pemerintah, masyarakat, dan para pengamat kehutanan dan lingkungan; terlebih lagi kepada generasi muda sebagai pemilik masa depan negara ini. Secara garis besar, buku ini membantu memahami permasalahan kehutanan dan lingkungan yang terjadi pada saat ini beserta aspek-aspeknya seperti kekeringan, banjir (termasuk banjir bandang), kebakaran hutan, penurunan produksi pangan, dekarbonisasi, pemanasan global, termasuk pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara dari aspek ketersediaan air dan kota hutan (forest city)"
Bogor: IPB Press, 2024
577.3 PRA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chesti Ismayanti
"Skripsi ini menjelaskan tentang kasus penyerobotan lahan suku Badui di Banten, Jawa Barat. Masyarakat Badui merupakan salah satu masyarakat lokal atau masyarakat hutan di Indonesia. Wilayah Badui terbadi dalam 4 wilayah yaitu hutan larangan, wilayah Badui DaIam, wilayah Badui Luar dan wilayah pembatas antara wilayah suku Badui dengan wilayah luar Badui yang disebut Tanah Dangka. Masyarakat Badui sangat menggantungkan hidup pada hutan baik sebagai sumber ekonomi maupun sebagai sumber ritual. Kasus penyerobotan lahan Badui dimulai pada tahun 1953. Tahun 1957 penyerobotan lahan dilakukan oleh penduduk desa Sobang, Ialu pada tahun 1958, 1978 dan 1980-an dilakukan oleh penduduk desa Karangcombong. Kasus lain yaitu dengan penduduk desa Karangnunggal pada tahun 1968 dan 1969. Secara geografis, penyerobotan lahan Badui terjadi di bagian Timur dan Barat - Selatan. Reaksi masyarakat Badui terhadap masalah penyerobotan lahan hutan itu sangat cepat yaitu dengan langsung mengadukan kepada pemerintah pusat dan presiden sebagai penguasa tertinggi di Indonesia. Usaha masyarakat Badui kepada pemerintah berhasil, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan melalui Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat pada tahun 1968 yaitu menetapkan wilayah Badui."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S12207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sulistiarini
"Species diversity of orchids in the Gunung Simpang nature reserve, Cianjur, West Java was investigate, where thirty three species of orchids are recorded. Two species (ceratostylis capitata Z. & M. and trichoglottis rigida BI.) are regarded as endemic. Three species are new records to Java namely appendicula babiensis J.JSm., A. aberrans Schltr, and bulbophyllum appressicaule Ridl. "
Bogor: Pusat Penelitian Biologi, 2009
BBIO 9:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Cagar Alam (CA) Keling II/III merupakan salah satu cagar alam di Jawa Tengah yang mengalami gangguan akibat pemanfaatan masyarakat sekitar, sehingga kawasan tersebut tidak berfungsi sebagaimana awal penunjukannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman avifauna atau kelompok burung sebagai informasi untuk menentukan rencana pengelolaan di kawasan tersebut. Metode pengamatan burung di lapangan menggunakan point count. Data pengamatan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon Wiener. Hasil pengamatan menunjukkan ditemukan 23 spesies burung dari 6 ordo dan 14 family. Sebanyak enak spesies yang ditemukan tercatat dilindungin dalam peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa serta UU No. 5 Tahun 1990 antara lain Halycon Cyanoventris (Bubulcus ibis). Kuntul kecil (egretta garzetta), dan Cinnyris jugularis (burungmadu sriganti). Indeks keanekaragaman (Shabbob Wiener) di kawasan tersebut sebesar 2,68."
Semarang: Badan Pengembangan Konservasi UNS,
300 IJC
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Flora of Nusa Barong Nature Reserve, Jember - East Java, was intensively surveyed in 2005. Al least 357 specimens consist of 282 species belonging to 232 genera and 88 families have been collected during the survey..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>