Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Laura Dominika
Abstrak :
Penulisan skripsi ini mengenai pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya, berupa rumah singgah, menjadi Museum Tesktil di Jakarta. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya sebagai museum menyebabkan ada beberapa intervensi akibat kebutuhan persyaratan ruang di Museum Tekstil. Intervensi terhadap Bangunan Cagar Budaya dimungkinkan selama tidak merusak arsitektur asli bangunan. Persyaratan ruang untuk kegiatan pelestarian di Museum Tekstil tidak membutuhkan intervensi yang bersifat permanen atau merubah arsitektur aslinya, sehingga pelaksanaan museum dapat dimungkinkan di bangunan bekas vila ini. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya tidak sebagai fungsi awalnya dimungkinkan, selama intervensi pada bangunan tidak merubah keaslian arsitekturnya.
The thesis contains a heritage building utilization from a shelter building into a texttiles museum in Jakarta. Heritage building utilization as a museum cause some intervention by the needs of space requirement from the museum itself. The interventions are allowed as long as no damage to the original architecture of the building are involves. Space requirements for the conservation at the Textiles Museum does not require a permanent intervention nor change the original architecture, therefore the implementation was allowed in this former villa building. An utilization of heritage building not as the initial function is tolerable, as long the intervention does not change the original architecture.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Hastuti
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S25374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Rizki Mohammad
Abstrak :
Cagar budaya adalah saksi sejarah yang kaya akan nilai, baik nilai sejarah, kebudayaan, ilmu pengetahuan, ataupun nilai yang menyangkut fungsional dan estetika. Cagar budaya perlu untuk dilestarikan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi penerus. Cagar budaya yang menarik untuk dibahas adalah Keraton Kaibon yang terletak di Situs Banten Lama. Perlindungan dan pemanfaatan yang berjalan di Keraton Kaibon berjalan kurang maksimal, ditambah lagi penelitian mengenai Keraton Kaibon yang masih sangat sedikit memicu penulis untuk meneliti cagar budaya tersebut. Analisis khusus, analisis kontekstual, serta metode komparatif dilakukan dalam menganalisa bentuk, arah hadap, penataan ruang, serta nilai yang masih terlihat di Keraton Kaibon. Keraton Kaibon kini hanya berupa sisa runtuhan dengan dinding yang masih utuh di beberapa bagian serta susunan halaman yang masih jelas dapat dilihat. Kondisi yang seperti ini tidak berarti bahwa Keraton Kaibon tidak memiliki nilai. Setidaknya, perlindungan dan pemanfaatan yang berjalan kurang maksimal disana perlu untuk di evaluasi dalam pelaksanaannya.
Cultural heritage is a rich history witness in values, either value of history, culture, knowledge, or other value related to functional and aesthetic. Cultural Heritage needs to be preserved, therefore the benefit from the preservation could be experienced by next generation. Cultural heritage which interesting to be studied is Keraton Kaibon that located in Old Banten Site. Conservation and Exploitation which take place in Keraton Kaibon is less than maximum. Furthermore, the study of Keraton Kaibon which remain only very few encourage the writer to study the Keraton. Specific analysis, contextual analysis, as well as comparative method were conducted in studying form, direction, spatial planning along with visible value within Keraton Kaibon. Keraton Kaibon is now only in a form of remnant with intact wall in some parts as well as courtyard arrangement which clearly could be seen. The condition of the existing Keraton Kaibon doesn`t mean that Keraton Kaibon has no value. At least, the conservation and exploitation which run less than maximum in Keraton Kaibon need to be evaluated within the implementation.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradhnya Anindya Dewanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pelestarian sebuah cagar budaya adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh manusia. Namun dalam pelaksanaannya, melestarikan sebuah Bangunan Cagar Budaya memiliki tantangannya sendiri. Dengan statusnya sebagai cagar budaya, keaslian bangunan perlu dipertahankan untuk melestarikan nilai-nilai penting di dalamnya. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya untuk digunakan pada masa kini menyebabkan kebutuhan penyesuaian terhadap bangunan. Fenomena ini menghasilkan pertanyaan mengenai apa yang harus di jaga dan apa yang dapat diubah dalam sebuah proses pelestarian Bangunan Cagar Budaya. Pada skripsi ini, analisis identifikasi elemen bangunan dilakukan untuk mengetahui cara kerja bangunan agar dapat memenuhi fungsinya. Analisis tersebut menghasilkan cara untuk melakukan penyesuaian terhadap Bangunan Cagar Budaya dengan mempertahankan nilai otentisitas desain yang di miliki bangunan tersebut.
ABSTRACT
Conserving a cultural heritage is an obligation for humanity. But, in practice, conserving a heritage building has its own challenge. With its status as a cultural heritage, its authenticity has to be maintained in order to preserve the values embedded within it. Utilizing the heritage building in the present resulting in unavoidable changes towards the building. This phenomenon evokes a question on what should be kept, and what could be changed in a process of conserving a heritage building. This paper did an identification analysis of building elements to determine the how a building functions. The analysis discovers the ways of building adaptation while maintaining its design authenticity.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Faraz Haryawisa
Abstrak :
Bangunan cagar budaya adalah bangunan yang telah ditinggalkan pendahulu kita untuk menjadi warisan mengingat nilai - nilai yang dimilikinya. Oleh karena itu penting untuk melestarikannya untuk generasi sekarang dan yang akan datang, termasuk melalui pelestarian, restorasi, rekonstruksi dan adaptasi. Adaptasi, atau adaptive reuse, adalah cara untuk mengadaptasi bangunan cagar budaya dengan fungsi baru sesuai kebutuhan saat ini dan biasanya melibatkan intervensi baru. Begitu pula yang dihadapi Stasiun Manggarai saat ini, yaitu proyek konstruksi besar yang membangun gedung baru di sekitar bangunan cagar budaya Stasiun Manggarai untuk mengakomodasi fungsi - fungsi barunya. Intervensi baru ini menarik perhatian karena menggunakan material, gaya arsitektur, dan spesifikasi teknis modern. Dengan demikian, muncul bagaimana adaptive reuse seharusnya dilakukan dalam bangunan cagar budaya dan bagaimana Stasiun Manggarai menyesuaikannya. Oleh karena itu, dengan mempelajari dan menganalisis teori-teori adaptive reuse, sejarah dan perkembangan Stasiun Manggarai, serta mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam pembangunannya dapat menjawab apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan dengannya. ......Architectural heritages are buildings that have been passed from our predecessor to be a legacy considering the multi values it has. Thus it is important to conserve it for the present and future generations, and it includes preservation, restoration, reconstruction and adaptation. Adaptation, or adaptive reuse, is a way to adapt an architectural heritage with new functions as the current needs require and usually involves new interventions. It is the case with what Manggarai Station is currently facing, which is a big project of construction where it builds new buildings all around the Manggarai Station's heritage building to accommodate its new functions. This new intervention attracts attention because it uses modern material, style, and technical specifications. Accordingly, it raises how adaptive reuse should have been done in architectural heritage and how Manggarai Station adjusted to it. Therefore, by studying and analyzing theories of adaptive reuse and Manggarai Station's history and developments, also interviewing people involved in its construction can answer what happened and what will be done with it.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat pelestarian cagar budaya dan permuseuman,
306 BCB
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta, 1995
915.98 BAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rizky Putri Amalia
Abstrak :
Jalan Braga merupakan salah satu jalan bersejarah di Kota Bandung dan merupakan bagian dari kawasan cagar budaya yang memiliki daya tarik tersendiri karena sejarah serta bangunan peninggalan masa kolonial yang kini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Jalan yang pada dahulu dikenal sebagai jalanan elit karena berbagai pertokoan kelas satu, kini mengalami banyak perubahan dan permasalahan seperti banyaknya bangunan terbengkalai dan kemacetan yang sering kali terjadi dan belum dapat diselesaikan. Hal ini dapat berdampak pada munculnya berbagai persepsi masyarakat Kota Bandung terhadap Jalan Braga yang dapat dilihat dari place brand image yang terbentuk di Jalan Braga berdasarkan kondisi masa kini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi lapang dan mental map. Hasil wawancara kemudian dilakukan triangulasi dengan observasi lapang, studi literatur, artikel daring serta jawaban informan dengan topik yang sama guna meningkatkan derajat kepercayaan pada data yang didapatkan sehingga hasil penelitian dapat dipercaya. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan terdapat beberapa brand image yang terbentuk di Jalan Braga yakni Jalan Braga kini disebut sebagai “Kota Tua”, “Kota Wisata”, “Pusat Kuliner” yang termasuk pada brand image positif serta “Pusat Kemacetan” dan “Tempat Kumuh” yang termasuk pada brand image negatif. Brand image positif tersebar di seluruh segmen Jalan Braga sedangkan brand image negatif hanya terdapat di segmen 3 dan 4. ......Braga Street is one of the historical streets located in Bandung. It is part of a cultural heritage area that is attractive because of its historical value and colonial heritage buildings that have been designated as cultural heritage buildings. The street was once renowned as an elite street due to its many first-class shops, but it is now undergoing various changes and problems including many abandoned buildings and frequent traffic jams. These changes and problems can cause a variety of perceptions among Bandung people as evidenced by the place brand image that has formed on Braga Street in response to present circumstances. This research is qualitative research with data collection techniques such as in-depth interviews, field observations, and mental maps. The results of the interviews were triangulated with field observations, literature studies, online articles, and answers from other informants on the same topic. The results showed that there are numerous brand images formed on Braga Street such as “Old Town”, “Tourism City” and “Culinary Center” which are included in the positive brand images. On the other hand, “Congestion Center”, “Slum Place” are included in the negative brand images. Positive brand images are spread in all segments of Braga Street while the negative brand images can only be found in segment 3 and 4.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
550 VAR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>