Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Halim
Abstrak :
Dewasa ini, proses kalibrasi robot semakin dibutuhkan, terutama proses kalibrasi yang cepat, akurat dan ekonomis, dimana kalibrasi robot dilaksanakan untuk mengembalikan kondisi yang diinginkan untuk digunakan dalam pengembangan pemrograman rangkaian Flexible Manufacturing System (FMS) secara tak langsung (Offline Programming System) pada robot yang berfungsi sebagai pemindah benda kerja dan atau ke dalam pencekam mesin secara pick and place. Permasalahanya adalah bagaimana mendapatkan metode yang cocok dan peralatan bantu yang berfungsi dalam mengumpulkan data akurasi dan mampu ulang robot secara titik ke titik, yang selanjutnya akan digunakan dalam proses kalibrasi selanjutnya. Pada penelitian ini akan dibahas tentang rancangan metode pengukuran menggunakan prinsip alam berupa pantulan sinar laser, pada prinsipnya sinar laser berdaya rendah (0.5 mW) ini akan dipantulkan oleh reflektor yang terpasang pada robot, pantulan sinar tersebut akan terproyeksi pada layar dan ditangkap oleh kamera digital. Data citra (image) dengan format file Joint Photografic Expert Group (JPG) yang kemudian diolah menggunakan piranti Iunak untuk mendapatkan niiai penyimpangan posisi yang terjadi pada robot. Nilai penyimpangan terhadap akurasi dan mampu ulang robot berkisar antara 1° sehingga metode ini dapat di pakai untuk melakukan kalibrasi titik ke titik (point to point). Dari hasil analisa, nilai akurasi robot didapatkan sebesar 0.012 ° 8.523 %, nilai mampu ulang sebesar 0.010° 8.523 % terhadap sumbu putar x yang sejajar dengan permukaan bumi dan 0.009? 7.618 %, O.1B7° 7.618 pada sumbu putar z yang tegak lurus permukaan bumi, dan ketidakpastian komulatif yang terjadi pada keseluruhan proses adalah sebesar 7.875 % untuk sinar laser 1 (vertikal) dan 9.263 % pada pengukuran sinar2 (horisontal). Proses kalibrasi menggunakan metode laser daya rendah dan pengolahan citra ini merupakan perintis dalam bidang kalibrasi robot di lingkungan Universitas Indonesia.
Nowadays, robotics calibration process is more needed, especially which is fast, accurate and relatively cheap process, robot calibration is to make a robot back to expected condition , in which is used in developing Offine Programming System (OLP) to program the Flexible Manufacturing System (FMS) Cell where sequential robot movement is being use to pick and place work piece in or out the machine. The problem is how to have a method and device to collect data accuracy and repeatability point to point from the robot. Which is going to be used for the next calibration process. This research will discuss about the measurement design in calibration processing using natural phenomenon approach, as reflected laser beam. Principally, low power (0.5 mW) laser beam is being reflected through the reflector that stick on the robot, then the beam will return to projector screen and being caught by the digital camera. Date file image with JPG Format will be processed using software to get miss positioning data happened to that robot. Accuracy and repeatability deviation value from the robot achieve below 1° so the method will be able to used in point to point calibration. From the analytic result, robot miss accuracy rotation through perpendicular rotating axis of the world surface is about 0.0?l2° 8.523 % for accuracy, O. 009° 7.618 % for repeatability, o.o1o° 8.523 %, 0.187° 7.618 % and through perpendicular of screen surface , and cumulative uncertainty device and process is about 7.875% in vertical and 9.263% in horizontal measurement. Calibration processing using low power beam and image processing become the pioneer in robot calibration field at University of Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Syafril
Abstrak :
Sensor RH perlu dikalibrasi terlebih dahulu untuk memperoleh tingkat akurasi yang bagus. Mengkalibrasi instrumen kelembaban relatif secara akurat dan efisien tidak mudah, untuk itu dibuatlah sebuah instrumen berbasis PC yang diharapkan bisa melakukan pengukuran impedansi atau kalibrasi dengan lebih efektif. Instrumen ini dibangun dengan sebuah DAQ eksternal, sensor RH SHT11, heater, signal generator, dan signal conditioning. Proses kalibrasi dilakukan di dalam sebuah chamber yang tertutup rapat. Modul sensor RH yang akan dikalibrasi dan sensor RH SHT11 diletakkan di dalam chamber, di dalamnya dimasukkan larutan garam jenuh NaCl sebagai RH referensi. Chamber kemudian di masukkan ke dalam sebuah wadah tanpa tutup yang berisi air. Air berfungsi sebagai media untuk menaikkan temperatur di dalam chamber pada nilai tertentu dengan cara menghidupkan atau mematikan heater secara otomatis melalui relay yang dikontrol dengan program visual basic pada PC. Signal generator dikontrol melalui program pada PC untuk memberikan nilai tegangan dan frekuensi tertentu sebagi input bagi modul sensor RH. Data-data hasil pengukuran yang berupa nilai temperatur, %RH, dan nilai impedansi ditampilkan pada monitor PC dan langsung tersimpan ke dalam database. Setelah dilakukan pengujian pada instrumen ini, akhirnya berhasil didapatkan data hasil pengukuran berupa nilai temperatur, RH, impedansi (Z), dan tegangan. Data-data yang diperoleh tersebut menunjukkan pengaruh perubahan RH terhadap impedansi, yaitu berbanding terbalik. Ketika RH turun, nilai impedansi dari modul sensor RH ini naik. Pada frekuensi triger 1 KHz, kenaikan impedansi lebih terlihat dibandingkan dengan frekuensi yang lebih tinggi, yaitu 10 KHz. Instrumen ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan pengkalibrasian dan pengukuran impedansi modul sensor RH dengan lebih mudah dan efektif.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunarto
Abstrak :
Semua image yang diambil dengan menggunakan kamera mengalami distorsi. Distorsi tersebut dapat disebabkan oleh lensa, pembuatan yang kurang sempurna, posisi dari sensor kamera bahkan oleh suhu maupun getaran [1]. Oleh karena itu untuk mendapatkan informasi image yang diperoleh dari scene seperti bentuk dari objek, jarak antara mereka, dan lainnya, kamera harus dikalibrasi. Pada skripsi ini dilakukan simulasi dan analisa unjuk kerja dari camera calibration dengan menggunakan model extended Direct Linear Trarsformation. Dengan menggunakan model ini akan didapatkan parameter-parameter dari kamera sehingga memungkinkan didapatkan informasi image yang diperoleh dari scene. Dalam simulasi, digunakan masing-masing 20 image checkerboard yang diperoleh dengan menggunakan kamera yang bergerak serta kamera yang diam. Selain mendapatkan nilai parameter-parameter dari kamera juga dilakukan perbandingkan nilai paramerer yang didapat dan pengujian kestabilan model yang digunakan. Dari hasil simulasi dan analisa didapatkan bahwa nilai focal length pada camera calibration dengan menggunakan kamera bergerak memiliki standar deviasi terhadap nilai rata-rata focal length yang lebih kecil jika dibandingkan dengan camera calibrafion dengan menggunakan kamera yang diam, dengan nilai standar deviasi terkecil adalah 1,353 pada fel = 2257,416 pixel, dan fc2 = 1,680 pada fc2 = 2210,693 pixel. Nilai kesalahan pixel sumbu-x terbesar berada pada pembacaan 16 image bernilai 5.828 pixel dan pada sumbu-y berada pada pembacaan 19 image bernilai 4,482 pixel. Keduanya terdapat pada proses camera calibration dengan menggunakan kamera diam. Sedangkan untuk kestabilan model, camera calibration dengan menggunakan kamera diam mempunyai nilai kestabilan paramefer yang lebih baik dibandingkan dengan kamera bergerak. Nilai standar deviasi setiap parameter kamera diam yang lebih baik dari kamera bergerak adalah fc1, fc2, vo dengan nilai masing-masing adalah 153.300, 148.597, 158,646.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cacuci, Dan Gabriel
Abstrak :
This book addresses the experimental calibration of best-estimate numerical simulation models. The results of measurements and computations are never exact. Therefore, knowing only the nominal values of experimentally measured or computed quantities is insufficient for applications, particularly since the respective experimental and computed nominal values seldom coincide. In the authors view, the objective of predictive modeling is to extract best estimate values for model parameters and predicted results, together with best estimate uncertainties for these parameters and results. To achieve this goal, predictive modeling combines imprecisely known experimental and computational data, which calls for reasoning on the basis of incomplete, error-rich, and occasionally discrepant information.
Berlin: Springer Nature, 2019
e20507008
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Zukri
Abstrak :
Persaingan di antara industri jasa pelayanan kalibrasi saat ini semakin meningkat. Hal ini salah satu disebabkan adanya kebijakan pemerintah di bidang penerapan Sistem Standarisasi dan Pengawasan SNI, sehingga memberikan peluang kepada pihak lain di luar instansi pemerintah untuk lebih terlibat dalam penerapan Sistem Standarisasi tersebut. Pihak lain di luar instansi pemerintah misalnya Perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN) ataupun perusahaan swasta murni baik perusahaan dalam negeri ataupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan-¬perusahaan tersebut ikut memperebutkan pasar yang sudah ada, sehingga produsen/pemberi jasa kalibrasi akan bersaing baik dalam harga maupun kualitas yang harus di berikan kepada pelanggan. Di samping itu, makin meningkatnya pengetahuan dan tuntutan pembeli menyebabkan posisi pertawaran pembeli menjadi lebih kuat dibanding produsen. Hal ini menuntut produsen untuk terus berusaha mencari cara agar pembeli tetap masih bisa dipengaruhi. Salah satu cara untuk mempengaruhi pembeli dapat dilakukan dengan menerapkan strategi mute, yaitu membuat mutu produkljasa yang sesuai dengan harapan pembeli atau bahkan melebihi harapan pembeli, sehingga pembeli menjadi loyal dan tidak berpaling ke produsen lain. Untuk dapat menghasilkan mutu produk/jasa yang memiliki daya saing, diperlukan suatu sistem untuk memenangkan persaingan. Perusahaan dituntut untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik dan kepuasan kepada pembeli/pelanggan. Salah satu cara Balai Kalibrasi Dit. PPMB dalam memberikan pelayanan yang baik adalah dengan Sistem Manajemen Mutu yang saat ini banyak diadopsi adalah ISO 17025. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian mengetahui kualitas jasa pelayanan kalibrasi Balai Kalibrasi Dit. PPMB yang mengacu pada model SERVQUL-nya Zeithaml, Parasuraman dan Berry meliputi dimensi : reliability, assurance, tangible, emphaty serta responsiveness. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing. Penelitian dilakukan di Balai Kalibrasi Dit. PPMB Departemen Perdagangan Jakarta. Penelitan dilakukan dengan cara metode survey lapangan. Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui persepsi pelanggan, yaitu dengan memberikan pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang berkaitan dengan penilaian responden atas diterapkannya sistem pelayanan kalibrasi oleh Balai Kalibrasi Dit. PPMB yang berhubungan dengan penilaian terhadap kualitas pelayanan kalibrasi dan keunggulan daya saing. Untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara kualitas pelayanan kalibrasi, keunggulan daya saing, dilakukan penelitian yang bersifat ekplanatif yaitu dengan menguji sainpai seberapa jauh pengaruh hubungan di antara variabel variabel tersebut. Pengujian pengaruh variabel kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing digunakan analisis korelasi yang langsung diolah dengan Program Statistical Package for Social Science (SPSS 12.0) yang sudah terintegrasi pada komputer sehingga diperoleh koefisien korelasi dan pengujian signifikansi statistik. Dari hasil pengolahan data secara statistik melalui proses komputasi mengenai pengaruh kualitas pelayanan kalibrasi terhadap keunggulan daya saing menghasilkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,920 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan kalibrasi dengan keunggulan daya saing. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kalibrasi berpengaruh secara signifikan terhadap terhadap keunggulan daya saing.
The competition among calibration service industries currently has increased. One of the reasons why it happens is the existence of the government policy in the implementation of SNI (Industrial National Standard) Standardization and Control System which makes it possible for other parties outside the government institutions to be more involved in the Standardization. System implementation. The examples of other parties outside the government institutions are state-owned companies (BUMN) or private companies, both domestic and international companies. The competition among companies has resulted in the struggle to penetrate the existing market; as a result, the producer/provider of calibration service will compete both in price and in quality which they offer to the customers. In addition, the increasing buyer's knowledge and demand has caused their bargaining position to become stronger than the producer's. Consequently the producers have to do their best to find a way in order that the buyer can still be influenced. One way to influence buyer can be conducted by applying the quality strategy, that is to make the quality of the product/service match with or even exceeds the buyer's expectation; as a result the buyer becomes loyal and not switch to other producers. To be able to produce competitive product/service quality, a system is required to win the competition. Companies are required to give good service quality and satisfaction to customers. One way that the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control can give good service is with Quality Management System, such as ISO 17025, which is currently adopted by many companies. It is for this reason that the writer conducts a research to discover the service quality of the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, with reference to SERVQUL model of Zeithaml, Parasuraman and Berry, which covers the dimensions of reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness. The objective of this research is to explain the effects of the quality of calibration service on the competitive advantage. The research is conducted at the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, the Ministry of Trade, Jakarta. The research is conducted by means of field survey method. The field survey is conducted to find out the customer's perception, by giving structured questions (questionnaire) related to the respondent's evaluation on the implementation of the calibration service system by the Calibration Center - Directorate of Commodity Quality Supervision and Control, which is connected with the evaluation on the quality of calibration service and the competitive advantage. To find out about the cause and effect relation between the quality of calibration service and the competitive advantage, a research is conducted which is explanative in larure. i.e. by testing the extent of the effect of the correlation between the variables. The testing of the effect of the variable of calibration service quality on the competitive advantage is conducted by means of the direct correlation analysis which is processed with the Program of Statistical Package for Social Science (SPSS 12.0) integrated with the computer so that the correlation coefficient is obtained and the statistical significance testing can be conducted. From the result of the statistical data processing through the computation process on the effect of the quality of calibration service on the competitive advantage, the correlation coefficient (R) is obtained equal to 0.920 indicating the existence of strong correlation between the quality of calibration service and the competitive advantage. It shows that the quality of calibration service has a significant effect on the competitive advantage.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadzaa Aaqilah
Abstrak :
EDXRF adalah metode yang dikenal luas untuk analisis non-destruktif baik untuk analisis kuantitatif maupun kualitatif. Untuk analisis kuantitatif, sampel yang tidak diketahui dibandingkan dengan referensi standar sebagai prediksi untuk mendapatkan jumlah setiap elemen di dalamnya. Untuk mendapatkan hasil yang tepat dan akurat, diperlukan standarisasi yang baik. Kurva kalibrasi yang juga dikenal sebagai referensi standar digunakan untuk membuat analisis yang lebih akurat, oleh karena itu penyesuaian yang dilakukan pada standar ini harus dilakukan untuk menyempurnakan hasil analisis agar lebih akurat. Pemahaman dasar mengenai sifat fisik sampel, pengaturan instrumen EDXRF secara spesifik, dan penyesuaian energi tumpang tindih (overlapping) yang dapat dideteksi juga akan membantu meningkatkan analisis. Tesis ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi mesin EDXRF khusus untuk Material Oksida dengan menyesuaikan kurva kalibrasi, menghilangkan tumpang tindih, dan membandingkan efek bahan aditif selama proses persiapan sampel. Selain itu, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kalibrasi standar yang dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. ......EDXRF is a widely known method for non-destructive analysis for both quantitative and qualitative analysis. For quantitative analysis, an unknown sample is compared to a standard reference as a prediction to get the amount of each element inside. To obtain a proper and accurate result a good standardization is needed. The calibration curve also known as the standard reference is used to create a more accurate analysis, hence the adjustment made to this standard must be made to perfect the analysis result to be more accurate. A basic understanding of the physical properties of the samples, the specific instrument setting of the EDXRF, and the adjustment of overlapping energy that can be detected will also help to improve the analysis. This thesis is conducted to improve the accuracy of the EDXRF machine specifically for Oxidic Materials by adjusting the calibration curves, removing overlap, and comparing the effect of additive material during the sample preparation process. Moreover, it aims to obtain a standard calibration that can be used for subsequent testing.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhang, Beiwei
Abstrak :
In this book, the design of two new planar patterns for camera calibration of intrinsic parameters is addressed and a line-based method for distortion correction is suggested. The dynamic calibration of structured light systems, which consist of a camera and a projector is also treated. Also, the 3D Euclidean reconstruction by using the image-to-world transformation is investigated. Lastly, linear calibration algorithms for the catadioptric camera are considered, and the homographic matrix and fundamental matrix are extensively studied. In these methods, analytic solutions are provided for the computational efficiency and redundancy in the data can be easily incorporated to improve reliability of the estimations. This volume will therefore prove valuable and practical tool for researchers and practioners working in image processing and computer vision and related subjects.
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20397933
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ocka Hedrony
Abstrak :
ABSTRAK
Length gauge merupakan salah satu standar ukur di laboratorium Metrologi Panjang, Pusat Penelitian Metrologi ndash; LIPI. Pemakaiannya yang praktis dan akurasi yang bagus membuatnya menjadi andalan dalam mengkalibrasi. Dalam pemakaiannya, length gauge membutuhkan unit display untuk menampilkan pembacaan hasil ukur. Unit display ini sangat rentan mengalami kerusakan karena langsung terhubung dengan sumber tegangan listrik dari jala ndash; jala. Untuk mengadakan unit display, membutuhkan dana dan waktu. Oleh karena itu tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk merancang sistem akusisi data length gauge yang sederhana dan low cost tanpa mengurangi fungsinya. Penelitian dilakukan dengan membuat rangkaian pengubah arus menjadi tegangan, mengubah sinyal tegangan analog menjadi sinyal pulsa, memisahkan sinyal saat length gauge bergerak naik dan turun, menghitung sinyal pulsa yang dihasilkan dan menampilkannya pada PC. Setelah sistem akusisi data ini dikalibrasi, didapat bahwa kemampuan baca terkecil dari sistem ini adalah 2 ?m dan ketidakpastiannya adalah 2 ?m. Dengan nilai ketidakpastian ini, berdasarkan ANSI/NCSL Z540-1-1994, sistem akusisi data dapat digunakan sebagai standar untuk kalibrasi alat ukur dengan ketelitian minimal 8 ?m.
ABSTRACT
Length gauge is one of measurement standard in the Length Metrology Laboratory, Research Center Metrology ndash LIPI. Practical use and good accuracy make it a mainstay in calibration. In use, length gauge requires a display unit to display readings of measuring results. The display unit is very susceptible to damage because it is directly connected to an electric power supply. To procure the display unit, requires funds and time. Therefore, the objective of the research is to design a length gauge data acquisition system that is simple and low cost without compromising function. Research was carried out by making a current into a voltage converter, converting an analog voltage signal into a pulse signal, separates the signal when the length gauge moves up and down, counting the generated pulse signal and displays it on the PC. Once the data acquisition system is calibrated, it was found that the readability of the system is 2 m and with an uncertainty of 2.0 mm. With this value of this uncertainty, based on ANSI NCSL Z540 1 1994, the data acquisition system can be used as standard to calibrate measuring devices with an accuracy of at least 8 mm.
2016
T46835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Septiana
Abstrak :
Temperatur adalah salah satu parameter penting yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pengukuran temperatur yang akurat sangat diperlukan. Data akuisisi temperatur menggunakan termokopel tipe K dan MAX6675 sudah banyak digunakan peneliti karena harganya yang murah, ketersediannya yang banyak di pasaran, dan penggunaannya yang mudah. Termokopel tipe K dan MAX6675 dapat menjadi sensor data akuisisi yang valid apabila terkalibrasi dengan baik. Penelitian ini mengusulkan metode stabilisasi (smoothing) dan kalibrasi termokopel tipe K dan MAX6675 menggunakan mokroprosesor Arduino dengan sensor DS18B20 yang sudah terkalibrasi sebelumnya sebagai referensi kalibratornya. Proses rata-rata dan filter dipilih sebagai metode untuk stabilisasi (smoothing) hasil pembacaan yang dihasilkan oleh sensor termokopel tipe K dan MAX6675. Kalibrasi dilakukan pada kondisi ambient memanfaatkan energi dari alam dimana empat termokopel tipe K yang masing-masing terpasang pada MAX6675 akan dikalibrasi bersama dua sensor DS18B20 dalam ambient air selama 24 jam, sehingga pengujian menggambarkan karakteristik umum sensor pada kondisi yang sama. Untuk meningkatkan akurasi sensor, persamaan kalibrasi akan diinput kedalam coding Arduino sehingga hasil yang terbaca merupakan hasil yang sudah dikalibrasi. Hasil dari penelitian ini adalah metode stabilisasi (smoothing) dan kalibrasi untuk meningkatkan akurasi dari sensor termokopel tipe K dan MAX6675 dalam membaca temperatur ambient menggunakan Arduino mikroprosesor. Fluktuasi rata-rata dan kesalahan rata-rata sensor sebelum kalibrasi 0.25°C dan 5.68% mengecil menjadi 0.10°C dan 0.48% menggunakan metode stabilisasi dan kalibrasi yang diusulkan.
Temperature is one of the crucial parameters in every aspect of life, so an accurate temperature measurement is needed. Temperature data acquisition utilizing a K-type thermocouple and MAX6675 module as cold junction compensation is becoming more common to be used by researchers because of its availability and relatively easy to use. K-type thermocouple and MAX6675 can be used as a valid data acquisition if the sensor is properly calibrated. This research proposes stabilization (smoothing) and calibration methods for K-type thermocouple and MAX6675 sensors based on Arduino microprocessor with DS18B20 sensor as the reference which has been previously calibrated using the ASTM-117C thermometer. Averaging and filtering process were chosen as the methods to stabilize the sensors reading. Calibration is performed at ambient conditions utilizing the energy from the environment where four K-type thermocouple and MAX6675 sensors will be calibrated alongside two DS18B20 sensors in ambient water for 24 hours, so the test illustrates the general characteristics of the sensors under the same condition. To increase the accuracy of the K-type thermocouple and MAX6675 sensors, the calibration equation will be inputted into Arduino coding so the results are automatically calibrated values. The result of this study are the stabilization and calibration methods to improve the accuracy of K-type thermocouples and MAX6675 sensors in reading temperature values using Arduino microprocessor. The average fluctuation and error of the sensor before calibration respectively are 0.25°C and 5.68% decreases to 0.10°C and 0.48% using the proposed methods employed on Arduino microprocessor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Ariqulfikri
Abstrak :
EDXRF memungkinkan analisis cepat dan tidak merusak baik untuk analisis kuantitatif maupun analisis kualitatif. Analisis XRF kuantitatif dilakukan dengan menggunakan prosedur komparatif, dimana sampel yang tidak diketahui untuk dianalisis dibandingkan dengan sampel yang bertindak sebagai referensi standar. Sebelum melakukan pengukuran, prosedur kalibrasi harus dilakukan. Persiapan spesimen standar untuk kalibrasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan cara yang sama seperti sampel yang tidak diketahui yang akan diuji. Untuk mendapatkan proses kalibrasi yang tepat, seseorang perlu memahami prinsip-prinsip tentang sinar-X, pengetahuan dasar tentang pengaturan khusus instrumen, dan beberapa teori tentang metode pengujian. Sifat fisik sampel dan beberapa pengaturan khusus instrumen, seperti sumber sinar-X, voltase daya tabung yang diterapkan, atau waktu pengukuran, dapat memengaruhi jumlah elemen yang diukur dengan pemindaian XRF. Proses kalibrasi akan membentuk kurva kalibrasi yang akan digunakan alat untuk menghitung analisis unsur. Jika terjadi kesalahan selama proses kalibrasi, kesalahan tersebut dapat memengaruhi pengukuran sampel yang tidak diketahui nantinya. Tesis ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi mesin EDXRF yang tersedia di lab ST dengan memodifikasi kondisi pengujian dan mengubah energi mesin, untuk menghasilkan kondisi pengukuran terbaik meskipun dengan keterbatasan mesin. Dengan demikian, tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi yang dapat menghasilkan pengukuran yang paling akurat pada baja. ......EDXRF enables quick and non destructive analysis for both quantitative analysis or qualitative analysis. Quantitative XRF analysis is accomplished using a comparative procedure, where the unknown samples to be analyzed are compared with samples that act as standard references. Before conducting the measurement, a calibration procedure must be performed. The preparation of the standard specimens for calibration must be carried out with great care and in the same manner as the unknown sample that will be tested. In order to obtain a proper calibration process, one needs to understand the principles regarding X-rays, basic knowledge regarding the instrument-specific settings, and several theories regarding the methods of testing. Physical properties of the sample and several instrument-specific settings, such as the X-ray source, applied voltage of the tube power, or measurement time, can affect the element counts measured by scanning XRF. The calibration process will form a calibration curve, which the instrument will use to calculate the elemental analysis. If errors occur during the calibration process, they can affect the measurement of the unknown sample later. This thesis is conducted to improve the accuracy of an EDXRF machine that is available at the ST lab by modifying the test conditions and altering the machine energy, to generate the best measurement condition despite the limitations of the machine. By doing so, this bachelor's thesis aims to obtain conditions that could produce the most accurate measurements on steel.
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>