Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Yudha Fariska
"Spons Callyspongia aerizusa dapat ditemukan di dua zona Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNLKS) dengan kondisi ekologis yang berbeda, yaitu zona pemukiman (Pulau Karya dan Pramuka) dan zona inti (Pulau Penjaliran Timur). Kondisi ekologis di zona inti relatif lebih baik jika dibandingkan dengan zona pemukiman. Zona inti merupakan zona dengan akses terbatas guna perlindungan biota laut, diasumsikan tingkat kerusakan ekosistem yang terjadi dan asupan pencemarannya rendah. Untuk mengetahui adanya perbedaan aktivitas senyawaan bioaktif tersebut, dilakukan uji toksisitas dengan metode Brine Shrimp (Artemia salina) Lethality Test (BSLT) menggunakan crude extract dan ekstrak hasil fraksinasi spons C. aerizusa dari kedua zona tersebut. Fraksinasi crude extract spons tersebut dilakukan dengan teknik kromatografi cair-cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawaan crude extract C. aerizusa yang paling aktif berasal dari Pulau Penjaliran Timur (nilai LC50 sebesar 723,972 ppm) dan ekstrak hasil fraksinasinya yang paling aktif ialah ekstrak fraksi etil asetat (nilai LC50 sebesar 529,032 ppm)."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31487
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Novi Widya
"
ABSTRAKObservasi pada kompetisi interspesifik antara Callyspongia aerizusa dan Karang Scleractinia telah selesai di Kepulauan Seribu Jakarta dengan menggunakan teknik penyelaman SCUBA. Saat penelitian ditemukan spons Callyspongia aerizusa yang menempel atau tumbuh berdekatan dengan Karang Scleractinia yang menyebabkan nekrosis pada polip karang Scleractinia. Untuk menganalisa apakah spons Callyspongia aerizusa menghasilkan senyawa kimia yang menyebabkan nekrosis pada polip karang Scelaractinia, maka 1 liter sampel air laut yang berada di antara spons dan karang di ambil dengan menggunakan peralatan berupa syringe yang terdapat kertas saring didalamnya, berikut dengan sampel spons Callyspongia aerizusa. Sampel air laut di ekstraksi dengan ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat, sedangkan sampel spons di ekstraski menggunakan etil asetat dengan metode maserasi. Masing-masing ekstrak diuapkan menggunakan rotary evaporator dan dianalisis menggunakan HPLC Kolom RP. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak air laut mengandung 4 senyawa utama yang muncul pada Retention Time RT 30.52, 35.96, 37.17, dan 38.79. Senyawa utama tersebut juga ditemukan pada ekstrak spons dengan Retention Time RT yang hampir sama.Hal tersebut menunjukan bahwa spons Callyspongia aerizusa mengeluarkan senyawa kimia ke air laut dalam upaya berkompetisi dengan karang Scleractinia.
ABSTRACTObservation on the interspecific competition between Callyspongia aerizusa sponge and scleractinian coral was done at Kepulauan Seribu, Jakarta by SCUBA diving. It was observed that Callyspogia sp sponge attached to or grew nearby the scleractinian coral that caused necrosis to the scleractinian polyps. To analyze whether Callyspongia aerizusa sponge released allelochemical that caused the necrosis of scleractinian polyps, 1 liter of sea water in between sponge and coral was taken by syringe equipped with filter paper along with the Callyspongia aerizusa sponge sample. The seawater was extracted with liquid liquid extraction using ethyl acetate while the sponge sample was extracted with ethyl acetate as well by maceration method. Each extracts was dried with vacuum rotary evaporator and analyzed with HPLC RP column. The result showed that the sea water extract contain 4 major compounds at RT 30.52, 35.96, 37.17, and 38.79 that were also found in the sponge extract. This suggests that Callyspongia aerizusa sponge release allelochemicals into sea water to compete and kill the scleractinian coral."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library