Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Dariyani
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan catin tentang kesehatan reproduksi setelah dilakukan pengontrolan oleh jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan catin. Metode penelitian ini adalah desain cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh calon pengantin muslimyang terdaftar pada 7 KUA di Kabupaten Tangerang bulan Mei-Juni 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa catin dengan sumber informasi cukup mempunyai peluang empat kali untuk berpengetahuan tinggi dibandingkan catin dengan sumber informasi kurang setelah dikontrol jenis kelamin dan pendidikan catin. Saran yang diajukan adalah memberikan informasi kesehatan reproduksi kepada catin melalui kegiatan Suscatin serta memaksimalkan media informasi baik cetak maupun elektronik. ...... This study aims to analysis the relationship between source to information on brides reproductive health knowledge after controlling by gender, age, occupation, and education. Method cross sectional design. Sample were all couple who registered on 7 Kantor Urusan Agama in Tangerang district on May-June 2013. The results showed that the bride with enough source to information have opportunities four times higher for good knowledge than the lower source to information after controlling by gender and education. The suggestion are to provide reproductive health information to the bride through Suscatin and maximize media both print and electronic information.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palimbong, Victor
Abstrak :
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kasus anemia pada remaja usia 15-24 tahun mengalami trend Peningkatan dari 6,90 persen (2007), 18,40 persen (2013), menjadi 32 persen pada tahun 2018. Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 mengamanatkan untuk menjadikan Catin sebagai sasaran intervensi sensitif dan spesifik dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pra nikah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pendampingan melalui Aplikasi Elsimil terhadap peningkatan kadar Hb pada calon pengantin Wanita anemia.

Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Data Capaian Aplikasi Elsimil Tahun 2022. Sasaran dalam penelitian ini seluruh calon pengantin wanita yang mengalami anemia dan teregistrasi di dalam Aplikasi Elsimi tahun 2022 di Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 19.888 wanita pra nikah yang mengalami anemia, terdapat perbedaan atau peningkatan kadar Hb dari sebelum sampai sesudah pendampingan yaitu 1,92 gr/dl. Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa pendampingan berpengaruh terhadap peningkatan kadar Hb pada wanita pra nikah dengan anemia (p=0,000; RR 6,19).

Pendampingan berupa pemberian informasi, bimbingan, motivasi, dan pengetahuan kepada wanita pra nikah tentang anemia dan pemberian suplemen zat besi serta evaluasi dalam mengkonsumsi tablet besi. Oleh karena itu, pemerintah memberikan fasilitas kepada setiap wanita pra nikah untuk pemeriksaan kesehatan dan pendampingan pra nikah.


Based on Basic Health Research (RISKESDAS) in 2018, adolescents aged 15-24 experienced anemia increased from 6.90 percent in 2007, to 18.40 percent in 2013, to 32 percent in 2018. National Population and Family Planning Board (BKKBN) Regulation Number 12 of 2021 mandate that prospective brides and grooms are targeted for sensitive and specific interventions by conducting medical examination and counseling for reproductive health and nutrition 3 months before marriage. This study aims to analyze the relationship between counseling through the Ready for Marriage and Pregnancy Electronic Application (Elsimil) on reducing anemia in prospective brides.

The study used a cohort retrospective. This study used secondary data from the Elsimil Application data in 2022. The population is all brides who have iron deficiency and are registered in the Elsimil Application in 2022.The targets in this study were all anemic prospective brides registered in the 2022 Elsimil application in Indonesia.

The results showed that of 19,888 women premarital with anemia, there was a difference or increase in Hb levels from before to after assistance, namely 1.92 gr/dl. The results of the linear regression analysis showed that assistance has an influence on increasing Hb levels in women premarital with anemia (p=0.000; RR 6.19).

Assistance was providing information, guidance, motivation, and knowledge to women premarital about anemia and providing iron supplements as well as evaluations in consuming iron tablets. Therefore, the government provide facilities every women premarital to medical tests and premarital assistance.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Yumna Ariba
Abstrak :
Calon pengantin merupakan kelompok usia reproduktif yang masanya paling mendekati masa kehamilan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesadaran diri calon pengantin tentang kesehatan prakonsepsi. Kesadaran diri calon pengantin diukur menggunakan kuesioner Self-awareness of preconception health and pregnancy yang telah dimodifikasi. Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling terhadap 348 calon pengantin yang melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi dan konseling calon pengantin di Puskesmas wilayah Jakarta Utara. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas calon pengantin (77,6% - 80,8%) menyatakan sangat menyadari hingga menyadari faktor yang berbahaya bagi kehamilan dan hal yang berdampak baik bagi kehamilan. Selain itu, berdasarkan hasil skor rerata jawaban benar konten kesadaran diri, calon pengantin perempuan mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan calon pengantin laki-laki. Maka dari itu, diperlukan peningkatan kesadaran tentang kesehatan prakonsepsi kepada calon pengantin.
The bride and groom are the reproductive age group whose time is closest to the period of pregnancy. This study aims to determine the description of the bride and groom's potential self-awareness about preconception health. Self-awareness of the bride and groom will be measured using a questionnaire Self-awareness of preconception health and pregnancy that has been modified. The research design used was a descriptive study with a cross section analysis method. Sampling used a consecutive sampling method to 348 bride and groom who conducted reproductive health checks and counseling in the North Jakarta Health Center. The results obtained the majority of the bride and groom (77.6% - 80.8%) stated extremely aware to moderately aware the dangerous factors for pregnancy and positive factors for pregnancy. In addition, based on the results of the mean score of correct answers to self-awareness content, female brides get a higher score than male brides. Therefore, it is necessary to increase awareness about the health of preconceptions to bride and groom.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Karimah Salsabila
Abstrak :
ABSTRAK
Kesiapan menikah merupakan salah satu kunci kesejahteraan dan kesehatan calon pengantin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kesiapan menikah dan karakteristik calon pengantin perempuan di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif sederhana dengan studi cross-sectional, melibatkan 125 calon pengantin perempuan dari 10 Kecamatan di wilayah Jakarta Selatan yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Kesiapan menikah diukur menggunakan instrumen Criteria for Marriage Readiness yang telah diterjemahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,8 calon pengantin perempuan di Jakarta Selatan mempunyai kesiapan menikah yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidikan, pelayanan, dan penelitian keperawatan untuk meningkatkan kesiapan menikah pada calon pengantin perempuan. Selain itu, perawat dan tenaga kesehatan lainnya sebaiknya memberikan pelayanan kesehatan baik kesehatan reproduksi maupun kesehatan psikologis kepada calon pengantin.
ABSTRACT
Married readiness is one of the keys to the well being and health of the bride. This study aims to identify the description of marriage readiness and characteristics of bride in South Jakarta. The design of this study is a simple quantitative descriptive with cross sectional study, involving 125 bridal candidates from 10 sub districts in South Jakarta selected by consecutive sampling technique. Marital readiness is measured using the translated Criteria for Marriage Readiness instrument. The results showed that 56,8 of bride in South Jakarta have good marriage readiness. This research is expected to be useful for education, service, and nursing research to improve the marriage readiness of the bride. In addition, nurses and health workers should provide health services both reproductive health and psychological health to prospective brides.
2017
S68729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatia Sifa
Abstrak :
Pemeriksaan kesehatan pranikah merupakan serangkaian tes yang harus dilakukan calon pengantin sebelum menikah untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada calon pengantin dan keturunannya kelak. Tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik walaupun dalam keadaan sehat. Skripsi ini membahas kebijakan negara-negara yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan pranikah sebelum calon pengantin melangsungkan pernikahan. Ketentuan pemeriksaan kesehatan pranikah tiap negara juga berbeda-beda baik dalam kewajibannya juga rangkaian tes yang dilakukan. Penelitian ini adalah review literatur dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia masih jauh dari negara lainnya dalam pelaksanaan PHE, dibutuhkan evaluasi kebijakan sehingga dipatuhi dan berjalan lebih baik, meningkatkan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku kesehatan dalam masayarakat.
Premarital screening is defined as testing couples who are going to be married in order to prevent common genetic blood disease and infectious disease that may affect their next generation. Some people might look healthy but they might be a carrier for hereditary disease. This tresearch focused on policies concerning on premarital screening in Indonesia and other countries. The research uses Literature Review (LR) with descriptive approach. The result is PHE in Indonesia is still far from other countries implementation of PHE. Evaluation of PHE policy is needed to support PHE, ensure intervention health promotion to raise awareness and attitude of PHE.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asa Akmelia
Abstrak :
Indonesia memeringkati peringkat ke-3 untuk AKI dan urutan ke-2 untuk AKB di Asia Tenggara. Namun persiapan masa prekonsepsi calon pengantin yang baik dapat mengurangi jumlah ini. Persiapan fisik merupakan bagian persiapan yang dilakukan calon pengantin dalam menyambut hari pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Salah satu kegiatan persiapan adalah manajemen berat badan yang dapat dilakukan dengan aktifitas fisik. Proporsi penduduk kurang aktivitas fisik tertinggi berada di DKI Jakarta. Dukungan sosial dari keluarga atau teman dapat berpengaruh pada perilaku kesehatan seseorang. Penelitian ini mencari gambaran karakteristik calon pengantin serta hubungan antara dukungan sosial dengan aktivitas fisik pada calon pengantin. Penelitian dilakukan dengan rancangan studi cross sectional, desain deskriptif korelatif, dan teknik pengambilan convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner daring pada 239 calon pengantin di DKI Jakarta. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan dukungan teman dengan aktivitas fisik calon pengantin (p-value=0.003). Sebagian besar calon pengantin memiliki dukungan keluarga dan teman yang cukup serta telah melakukan aktivitas fisik sesuai rekomendasi. Namun terdapat sebagian kecil calon pengantin yang memiliki berat badan lebih atau obesitas, mendapat dukungan sosial kurang, serta kurang aktivitas fisik. Disarankan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat untuk melakukan berbagai intervensi keperawatan, seperti mempromosikan aktivitas fisik kepada teman kerja atau keluarga dengan calon pengantin untuk mempersiapkan dengan baik kondisi fisik calon pengantin sebelum menikah. ......Indonesia ranks 3rd for MMR and 2nd for IMR in Southeast Asia. However, good preconception preparation of prospective bride and groom can reduce this number. Weight management as a part of premarital preparation by the couple in welcoming the wedding day as well as the life as spouses is usually done through physical activities or exercises. Meanwhile, it is found that the highest proportion of people or couple with failing rates of physical activity is found in Greater Jakarta. Social support from family or peers can affect one’s health behavior. This study attempted to analyze the characteristics of the prospective bride and groom as well as the relationship between social support and physical activity done by the prospects. This study was conducted with cross sectional study design, correlative descriptive design, and convenience sampling technique. Data were gathered through online questionnaire distributed to 239 prospective brides and grooms throughout Greater Jakarta. The analysis showed that there was a relationship between peer support and physical activity of the prospective bride and groom (p-value = 0.003). Most respondents had sufficient support from family and peer, and willingly carried out physical activities according to professionals’ recommendations. On the other hand, the results also found small proportion of prospective bride and groom who have insufficient social support and physical activity. It is recommended for health workers, especially nurses, to do various nursing interventions, such as promoting physical activity to peers or family with prospective brides and grooms to properly prepare the physical condition of prospects before marriage.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library