Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kemas Hide Aldebaran
"Dengan semakin berkembangnya teknologi transportasi, angka kepemilikan kendaraan bermotor di dunia meningkat dengan drastis per tahunnya. Hal tersebut kerap memunculkan banyak permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan pengendara serta kemacetan. Tidak hanya itu, tidak semua daerah, terutama daerah rural, memiliki aksesibilitas serta perawatan kualitas jalan yang baik. Dengan demikian, salah satu terobosan paling menjanjikan dalam mobilitas manusia adalah mobil terbang. Dengan mobil terbang, manusia dapat bepergian pada jarak yang relatif jauh tanpa mengkhawatirkan kemacetan jalanan darat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian atas perancangan sistem aktuasi berbasis mekanikal untuk menggerakkan aileron dan canard pada mobil terbang. Keputusan tersebut dibuat dikarenakan mekanisme sistem aktuasi berbasis mekanikal relatif lebih sederhana dan tidak terlalu memberatkan di biaya manufaktur nantinya. Penelitian dimulai dengan studi literatur pada berbagai sumber bacaan yang berkaitan. Kemudian, dilanjutkan dengan sketsa awal, kalkulasi beban aerodinamis, momen gaya pada bidang kendali, dan perhitungan beban pada stik kendali berdasarkan kinematika dari sistem linkage yang ada. Setelah mendapatkan sistem linkage yang sesuai, penelitian dilanjutkan dengan proses 3D modelling, analisis kekuatan, estimasi biaya manufaktur, dan diperoleh output berupa blueprint.

With the development of transport technology, the number of motor vehicles in the world increases drastically every year. This often causes many problems related to driver safety and traffic congestion. In addition, not all areas, especially rural areas, have good road access and quality maintenance. Thus, one of the most promising breakthroughs in human mobility is the flying cars. With flying cars, people can travel relatively long distances without affecting land traffic congestion. Therefore, the author conducted research on the design of a mechanical-based actuation system to move the ailerons and canards of flying cars. This decision was made because the mechanism of the mechanical-based actuation system is relatively simple and does not add too much to the manufacturing costs later. The research began with a literature review of various related reading sources. This was followed by the initial sketch, the calculation of the aerodynamic load, the moment of force on the control surface and the calculation of the load on the control stick based on the kinematics of the existing linkage system. Once a suitable linkage system had been identified, the research continued with 3D modelling, strength analysis, manufacturing cost estimates, and produced output in the form of blueprints."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Dzaka Fajriansyah Mulyono
"ABSTRAK
Salah satu solusi yang diberikan oleh industri yang bergerak di bidang otomotif untuk mengatasi kemacetan adalah mobil terbang. Salah satu tahap dalam perancangan mobil terbang adalah menentukan titik pusat gravitasi. Titik pusat gravitasi pada pesawat harus berada pada rentang 15-25 dari mean aerodynamic chord sayap agar pesawat dapat terbang dengan stabil. Pada kendaraan terbang, penentuan titik pusat gravitasi dilakukan dengan cara menyusun komponen-komponen kendaraan sehingga titik pusat gravitasi masuk dalam rentang tersebut. Pada penelitian kali ini, dilakukan penyusunan komponen dengan dua konfigurasi yaitu tangki bahan bakar berada di tengah (konfigurasi pertama) dan tangki bahan bakar berada di belakang (konfigurasi kedua). Didapatkan hasil bahwa titik pusat gravitasi pada konfigurasi pertama terletak pada 444.7 mm dan konfigurasi kedua terletak pada 366.05 mm di depan garis batas terdekat. Konfigurasi kedua akan cenderung lebih stabil. Akan tetapi, kedua konfigurasi tersebut akan menyebabkan pesawat mengalami berat pada hidung. Penelitian ini juga menghitung sudut canard. Pada saat keadaan terbang lurus, sudut canard berada pada 2,4 derajat. Sedangkan pada saat sesaat sebelum stall, canard membutuhkan 𝐶𝐿 sebesar-1,724 sedangkan airfoil canard hanya mampu memberikan 𝐶𝐿 sebesar-1,5977. Sehingga, canard tidak mampu untuk menyeimbangkan gaya angkat pesawat pada keadaan stall.

ABSTRACT
One solution provided by the industry engaged in the automotive sector to overcome congestion is flying cars. One of the stages in designing a flying car is to determine the center of gravity. The center of gravity of the aircraft must be in the range of 15-25 of the mean aerodynamic wing chord so that the aircraft can fly stably. In flying vehicles, the determination of the center of gravity is done by arranging the components of the vehicle so that the center of gravity falls within that range. In this study, the compilation of components with two configurations was carried out, the fuel tank was in the middle (first configuration) and the fuel tank was in the back (second configuration). The results obtained that the center of gravity in the first configuration is located at 444.7 mm and the second configuration is located at 366.05 mm in front of the forwards center of gravity limits. The second configuration will tend to be more stable. However, both configurations will cause the aircraft to get nose heavy. This study also calculates the canard angle. When the aircraft cruising, the canard angle is at 2.4 degrees. Whereas at the moment just before stalling, 𝐶𝐿 requirement of the canard is-1,724, but the canard airfoil is only able to give-1,5977. Thus, the canard is unable to balance the aircrafts lift force in a stall condition.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library