Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ratna Sari
Abstrak :
Penelitian tentang bahan baku pembuatan cangkang kapsul mengalami perkembangan, terlebih lagi dengan sadarnya masyarakat mengenai bahan baku untuk memproduksi kapsul gelatin yang mayoritas terbuat dari kulit babi. Dengan adanya permasalahan tersebut, diperlukan bahan baku pengganti kapsul gelatin dengan menggunakan karagenan. Namun penggunaan karagenan dinilai masih kurang efektif sebagai agen pembawa obat, maka dari itu dilakukan modifikasi dengan menambahkan mikroalga Spirulina platensis sebagai bahan tambahan untuk mengoptimalkan kinerja sebagai agen pembawa obat dan juga menambahkan crosslinker CaCl2. Formulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi konsentrasi S. platensis (10,52%, 15%, 19,04%, 22,7%, 26,08%) dan konsentrasi CaCl2 dengan konsentrasi (8,1%, 10,52%, 26,08%, 37%, 45%). Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji bobot, kadar air, ketahanan dalam air, derajat keasaman, ketahanan dalam asam, dan uji kelenturan. Setelah menemukan formulasi terbaik maka dilakukan analisis formulasi optimum dengan melakukan uji disolusi dan uji SEM.  Formulasi terbaik yang diperoleh pada penelitian ini adalah kapsul dengan penambahan S. platensis 26,08% dan CaCl2 45%, dengan bobot 0.2433 g, kadar air 13%, ketahanan dalam air 38 menit, kelarutan dalam larutan asam 44 menit, dan kelenturan yang fleksibel dan tidak mudah pecah. Hasil uji disolusi kapsul yang mengandung obat ketoprofen pada pH 1,2; 4,5; dan 6,8 selama 90, 2, dan 4 menit secara berturut-turut adalah 61,30%, 54,90%, 89,58%. Dengan demikian, kapsul dengan bahan S. platensis dengan bantuan tambahan CaCl2 dapat digunakan sebagai cangkang kapsul pengganti gelatin. ......Research of raw material for making capsule shell has developed, especially with the public awareness about the raw material for producing capsule shell, which mostly are made from pig skin. With these problem, raw material for gelatin capsule is replaced by using carrageenan. However by using carrageenan is still less effective as a drug delivery agent. The purpose of this study was to use microalgae Spirulina platensis because it contains polyhydroxybutyrate (PHB) which are the kind of polymer to improve performance as a drug delivery agent and also use cross-linker CaCl2. The formulation used in this study was the variation of the concentration of Spirulina platensis (10,52%, 15%, 19,04%, 22,7%, and 26,08%) and the concentration of CaCl2 (8,1%, 10,52%, 26,08%, 37%, and 45%). Characterization carried out included weight test, water content, water resistance, acidity, acid resistance, and flexibility test. After finding the best formulation, the optimum formulation analysis was carried out by conducting a dissolution test and SEM test. The best formulation obtained in this study were capsules with the addition of Spirulina platensis 26,08% and  CaCl2 45%, weighing 0,2433 g, water content 13%, water resistance 38 minutes, solubility in acidic solution is 44 minutes, and has flexible capsule. The capsule dissolution test results containing the ketoprofen drug at pH 1.2; 4.5; 6.8 for 90, 2, and 4 minutes are 61.3%, 54.9%, and 89.58%, respectively. Thus, capsules with Spirulina platensis and CaCl2 can be used for replace gelatin capsule shell.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Yanuar Senjaya
Abstrak :
Bahan utama dari cangkang kapsul obat dihasilkan dari gelatin. Kulit dan tulang sapi atau babi merupakan sumber utama yang paling banyak digunakan untuk pembuatan gelatin. Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal mewajibkan semua produk yang beredar di Indonesia bersertifikat halal, hal ini termasuk tidak boleh mengandung fragmen babi. Keberadaan DNA di dalam gelatin cangkang kaspul hanya sekelumit sebagai akibat dari pembuatan gelatin yang menggunakan pH dan suhu yang ekstrem. Oleh karena itu diperlukan metode peroleh DNA yang optimum dan deteksi molekuler yang sensitif terhadap keberadaan DNA porsin di dalam cangkang kapsul. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi perolehan DNA lewat ekstraksi, mengoptimasi dua metode PCR, yaitu duplex PCR dan nested PCR dan membandingkan sensitivitas kedua metode tersebut serta mendeteksi kandungan porsin pada empat sampel cangkang kapsul obat herbal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Polymerase Chain Reaction PCR yang merupakan metode deteksi molekular berbasis DNA. Optimasi ekstraksi dilakukan dengan mengubah jumlah replikat ekstraksi DNA yang terdiri dari jumlah sampel yang diekstraksi, modifikasi komposisi proses resuspensi dan pelisisan sel serta jumlah replikat saat tahap akhir pengisolasian DNA. Jumlah sampel yang diekstraksi memberikan hasil optimum pada 8 replikat. Optimasi metode PCR dilakukan dengan mengoptimasi suhu annealing dan komposisi komponen PCR. Metode nested PCR mempunyai sensitivitas lebih baik dibandingkan dengan duplex PCR. Metode nested PCR masih dapat mendeteksi hingga 1 fg/ L cetakan DNA sementara duplex PCR hanya sampai 1 ng/ L. Analisis dilakukan dengan bantuan software dan pengamatan visual. Namun, dalam hal efisiensi metode duplex PCR lebih baik dibandingkan nested PCR. Ditemukan kandungan DNA porsin pada keempat sampel cangkang kaspul obat herbal menggunakan metode duplex maupun nested PCR. ......Capsule shell is mainly composed by gelatin. Most gelatin is made by skin and bone of porcine or bovine. All products in Indonesia are obliged halal certified by Law Number 33 Year 2014 on Halal Product Assurance, included free porcine fragment. DNA in capsule shell gelatin remain in a trace amount as a result of manufacturing of gelatin with extreme pH and temperature. Therefore, optimum DNA acquisition method and sensitive molecular detection method are required for tracing DNA in capsule shell gelatin. This study was aimed to optimize DNA acquisition method through extraction, optimize duplex and nested PCR and compare sensitivity for two PCR methods also detect porcine in four herbals capsule shell samples. Method for this study is Polymerase Chain Reaction PCR, molecular detection based on DNA. Optimization of extraction method was carried out by changing the number of DNA extraction replicate, consist of number of extracted samples, modification composition of resuspension and lysis process, and number of replicate in final stage of isolation DNA process. The number of extracted samples gave optimum result in 8 replicates. Optimization of PCR method was carried out by optimizing the annealing temperature and composition component of PCR. Nested PCR method has better sensitivity than duplex PCR method. Nested PCR method could detect as low as 1 fg L DNA template while duplex PCR until 1 ng L DNA template only analysed with software based quantification and visual quantification. On the other hand, duplex PCR method showed better efficiency process than nested PCR method. Through two optimization of those two PCR methods, nested and duplex PCR, trace of porcine DNA in four herbals capsule shell samples was detected.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanya Cita Hani Alifia
Abstrak :
Mayoritas cangkang kapsul hingga tahun 2014 masih berbahan gelatin yang bersumber dari kulit dan tulang babi. Untuk mengatasi masalah tersebut, riset cangkang kapsul nabati mulai berkembang dengan berbahan dasar ekstrak rumput laut seperti karagenan, alginat, HPMC, dan pektin. Cangkang kapsul nabati yang sudah ada perlu diberi penambahan polihidroksibutirat (PHB), sebuah biopolimer yang tahan suhu tinggi, tahan pH ekstrem, biodegradable, biocompatible, hingga cocok untuk slow release. Metode isolasi dari S. platensis yang paling simpel dan ekonomis dengan tahapan umum berupa disrupsi sel, presipitasi PHB, dan pemurnian PHB. Sodium hipoklorit adalah pelarut pendisrupsi sel yang banyak digunakan untuk isolasi PHB dari mikroalga sedangkan sodium hidroksida bisa digunakan untuk isolasi PHB dari E. coli. Parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah konsentrasi sel sampel S. platensis serta rasio konsentrasi pelarut NaClO dan NaOH yang ditambahkan. Metode identifikasi PHB adalah FTIR, kuantifikasi PHB dengan menghitung massa dan yield PHB secara manual, lalu mengestimasi perbandingan nilai ekonomi proses isolasi pada tiap variabel. Pada kondisi pelarut NaClO 0,0265 M, hasil dengan yield terbaik ditunjukkan pada variasi 0,04 g/mL dengan massa PHB 2 x 10-3 g dan yield 0,16 %. Hasil dengan keuntungan tertinggi adalah variasi konsentrasi sampel 0,06 g/mL dengan yield 0,12%. Penggunaan NaOH sebagai tambahan rasio pelarut meningkatkan pH larutan dengan terlalu drastis sehingga mengurangi efektivitas isolasi PHB oleh NaClO. ...... The majority of capsule shells until 2014 are still made from gelatin sourced from pork skin and bones. To overcome this problem, research on vegetable capsule shells began to develop based on seaweed extracts such as carrageenan, alginate, HPMC, and pectin. Existing vegetable capsule shells need to be added with polyhydroxybutyrate (PHB), a biopolymer that is high temperature resistant, extreme pH resistant, biodegradable, biocompatible, and suitable for slow release. The simplest and most economical method of isolation from S. platensis with general stages is cell disruption, PHB precipitation, and PHB purification. Sodium hypochlorite is a cell disrupting solvent that is widely used for extraction of PHB from microalgae while sodium hydroxide can be used for extraction of PHB from E. coli. The parameters tested in this study were the concentration of S. platensis sample cells and the ratio of NaClO and NaOH solvent concentrations added. The PHB identification method is FTIR, PHB quantification by calculating mass and PHB yield manually, then estimating the comparison of the economic value of the extraction process for each variable. In the conditions of NaClO 0.0265 M, the best yield results were shown in the variation of 0.04 g/mL with a mass of PHB 2 x 10-3 g and a yield of 0.16%. The results with the highest gain are variations in sample concentration of 0.06 g/mL with yields of 0.12%. The use of NaOH in addition to the solvent ratio increases the pH of the solution too drastically thereby reducing the effectiveness of PHB isolation by NaClO.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library