Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nursama Heru Apriantoro
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azzahrah Hanifah
"Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan dosimetri relatif berupa padatan berbahan fosfor yang digunakan untuk mengukur dosis. TLD telah banyak digunakan dalam aplikasi medis baik radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir. TLD berbahan fosfor kalsium sulfat (CaSO4) memiliki sifat termoluminesensi dengan sensitivitas tinggi dan pemudaran TL yang rendah. Pendadah P banyak ditambahkan sebagai kodoping pada TLD CaSO4:Dy dan dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas TL tanpa terjadi pergeseran suhu puncak pada TLD. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat termoluminesensi dari penambahan pendadah P (fosforus) pada TLD CaSO4:P hasil sintesis dengan variasi pendadah P yaitu 0,1; 0,5; 1; dan 1,5 mol%. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa CaSO4:P memiliki bentuk kristal ortorombik dan memiliki kemiripan dengan CaSO4 anhidrat (COD 96-500-0041). Selain itu, ukuran rata-rata kristal (D) juga cenderung mengecil seiring bertambahnya konsentrasi pendadah P. Berdasarkan hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa penambahan pendadah P akan mengalami saturasi pada 0,1 molar. Sementara, hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa penambahan pendadah P pada kristal CaSO4 menyebabkan perubahan pada morfologi kristal CaSO4 dan menghasilkan ukuran partikel yang semakin mengecil seiring bertambahnya konsentrasi pendadah P. Hasil uji respon TLD CaSO4:P hasil sintesis menunjukkan sensitivitas yang paling baik pada konsentrasi pendadah P 0,1 mol% dengan hasil respon bacaannya sebesar 22,34 ± 11,99 nC, 51,26 ± 24,01 nC, 53,05 ± 10,45 nC dan 63,56 ± 13,23 nC untuk energi 70 kVp, 90 kVp, 6 MV, dan 10 MV. Penambahan pendadah P di atas 0,1 mol% menghasilkan perangkap elektron yang terlalu banyak sehingga elektron sulit tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi dan menyebabkan banyak perangkap elektron yang kosong. TLD CaSO4:P hasil sintesis memiliki respon yang meningkat hingga energi 10 MV dengan suhu puncak kurva pancar di atas 300°C. Berdasarkan perbandingan hasil respon bacaan antara TLD CaSO4:P hasil sintesis dan TLD komersil LiF:Mg,Ti menunjukkan hasil yang cukup sensitif pada energi rendah dengan sensitivitas maksimum pada energi 90 kVp dan perbandingan hasil respon bacaan yang didapatkan yaitu 51,26 ± 24,01 nC untuk TLD CaSO4:P hasil sintesis serta 76,50 ± 26,04 untuk TLD komersil LiF:Mg,Ti.

Thermoluminescence dosimeter (TLD) is a relative dosimetry device made of solid phosphor material used to measure radiation dose. TLD has been widely used in medical applications, including radiodiagnostics, radiotherapy, and nuclear medicine. TLD based on phosphor calcium sulfate (CaSO4) exhibits thermoluminescent properties with high sensitivity and low TL fading. Phosphorus (P) dopant is often added as a co-dopant in TLD CaSO4:Dy and reported to enhance TL sensitivity without shifting the TL peak temperature. This study aims to investigate the thermoluminescent properties of TLD CaSO4:P synthesized with varying concentrations of P dopant, namely 0.1; 0.5; 1; and 1.5 mol%. XRD characterization results show that CaSO4:P has an orthorhombic crystal structure and is similar to anhydrous CaSO4 (COD 96-500-0041). Additionally, the average crystal size (D) tends to decrease with increasing P dopant concentration. Based on XRF characterization, the addition of P dopant reaches saturation at a concentration of 0.1 mol%. SEM characterization results show that the addition of P dopant to CaSO4 crystals alters the crystal morphology and leads to smaller particle sizes with increasing P dopant concentration. The synthesized TLD CaSO4:P shows the best sensitivity at a P dopant concentration of 0.1 mol%, with response readings of 22.34 ± 11.99 nC, 51.26 ± 24.01 nC, 53.05 ± 10.45 nC, and 63.56 ± 13.23 nC for energies of 70 kVp, 90 kVp, 6 MV, and 10 MV, respectively. Adding P dopant above 0.1 mol% results in an excessive number of electron traps, making it difficult for electrons to be excited from the valence band to the conduction band and causing many empty electron traps. The synthesized TLD CaSO4:P exhibits an increased response up to 10 MV energy with the peak temperature of the glow curve above 300°C. By comparing the response readings between synthesized TLD CaSO4:P and commercial TLD LiF:Mg,Ti, a sufficiently high sensitivity is observed at low energies, with the maximum sensitivity occurring at 90 kVp energy. The obtained response readings are 51.26 ± 24.01 nC for synthesized TLD CaSO4:P and 76.50 ± 26.04 nC for commercial TLD LiF:Mg,Ti."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Yudha Ranadya
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi karakteristik pada Thermoluminescence Dosimeter berbahan CaSO4 yang diberikan pendadah fosfor dan berbahan LiF. TLD LiF merupakan dosimeter komersial yang hingga saat ini seringkali digunakan dalam aplikasi klinis seperti radiografi, radioterapi, cath lab, dll. Penggunaan TLD berbahan LiF ini didasarkan karena sifatnya yang mampu menyerap radiasi yang diterima dengan baik karena nilai Atomic Number yang mendekati jaringan manusia. Namun, TLD LiF ini memiliki metode sintesis yang tergolong sulit dan harganya yang cukup mahal, sehingga penelitian ini bertujuan untuk meninjau TLD berbahan lain yakni CaSO4 yang diberi pendadah fosfor untuk melihat sifat dan responnya dalam menyerap radiasi terutama pada energi rendah 50 kVp, 60 kVp, 70 kVp, 80 kVp, 90 kVp dengan mAs yang dijaga konstan sebesar 10 mAs, dan modalitas mamografi 100 mAs, 160 mAs, 200 mAs, dan 250 mAs dengan kVp yang dijaga konstan sebesar 30 kVp. TLD CaSO4:P disintesis menggunakan metode ko-presipitasi kimia dan diuji karakteristiknya menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Dari penelitian ini, TLD CaSO4:P memiliki karakteristik yang mirip sebagaimana TLD LiF dalam menyerap radiasi, meskipun sensitivitasnya tidak jauh lebih baik namun TLD CaSO4:P memiliki potensi untuk menjadi alternatif dalam penggunaan TLD kedepannya dikarenakan metode sintesisnya yang tergolong mudah dan biaya pembuatannya yang jauh lebih murah.

This research aims to evaluate the characteristics of Thermoluminescence Dosimeters (TLD) of CaSO4 with phosphor dopant and LiF. LiF TLD is a commercial dosimeter that is frequently used in clinical applications such as radiography, radiotherapy, cath lab, etc. The use of LiF-based TLD is based on its ability to efficiently absorb and store received radiation due to its Atomic Number value close to human tissue. However, LiF TLD has a relatively difficult synthesis method and is quite expensive. Therefore, this research aims to explore another TLD material, CaSO4 doped with phosphor, to examine its properties and response in absorbing radiation, especially at low energies of 50 kVp, 60 kVp, 70 kVp, 80 kVp, 90 kVp with constant 10 mAs, and mammography modality at 100 mAs, 160 mAs, 200 mAs, and 250 mAs with constant 30 kVp. CaSO4:P TLD were synthesized using a chemical co-precipitation method and their characteristics were tested using X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), and Scanning Electron Microscope (SEM). From this research, CaSO4:P TLD exhibit similar characteristics to LiF TLD in terms of absorbing radiation. Although their sensitivity is not significantly better, CaSO4:P TLDs have the potential to become an alternative for future TLD applications due to their relatively easy synthesis method and lower production cost."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Sandra Clarissa
"Kebutuhan akan penggunaan radiasi pengion pada sektor kesehatan (diagnostik dan terapi) kian meningkat setiap tahunnya. Dalam penggunaannya, perlu dipastikan bahwa pemberian dosis yang diterima pasien sudah akurat sehingga perlu adanya audit dosis guna membantu keamanan dan efektivitas dalam pemaparan radiasi. Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan salah satu alat ukur radiasi dengan pengukuran yang persisi karena mampu menghasilkan distribusi dosis yang homogen. TLD berbahan kalsium sulfat (CaSO4) merupakan salah satu material TLD yang banyak digunakan karena memiliki sensitivitas yang tinggi. Pemberian pendadah Cu pada TLD berbahan fosfor dilaporkan dapat menambah jangkauan respon bacaan TL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pendadah Cu paling optimum untuk CaSO4. TLD dibuat menggunakan metode sintesis ko-presipitasi dengan bahan dasar CaCl2, (NH4)2SO4, dan CuCl2. Penambahan CuCl2 divariasikan dengan konsentrasi yang berbeda (0,1, 0,5, 1,0, dan 1,5 mol%). Serbuk TLD hasil sintesis kemudian dikompaksi menjadi bentuk pellet untuk kemudahan penggunaannya. Selanjutnya dilakukan analisis uji morfologi dan komposisi bahan menggunakan XRD dan SEM-EDS. Hasil XRD menunjukan bahwa TLD hasil sintesis memiliki struktur kristal dalam bentuk ortorombik dan hasil SEM-EDS menunjukan penambahan pendadah Cu menyebabkan berkurangnya ukuran partikel CaSO4. Berdasarkan hasil uji respon terhadap sinar-X, TLD dengan penambahan konsentrasi pendadah Cu sebesar 0,1 mol% memiliki tanggapan paling optimum terhadap radiasi sinar-X pada energi 70 kV. Dengan nilai deviasi tanggapan yang rendah, TLD CaSO4:Cu dapat dipertimbangkan penggunaannya untuk aplikasi medik dengan energi radiasi yang rendah.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Riska Prilisa
"ABSTRAK
Ubi jalar (Ipomoea Batatas L.) merupakan salah satu alternative pengganti kedelai yang kandungan gizinya tidak jauh baiknya dengan kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan bahan baku dalam pembuatan tahu yaitu ubi jalar, kacang kedelai dan campuran keduanya. Pada saat ekstraksi sari dilakukan variasi rasio air yang diberikan yaitu 1:2 dan 1:3. Sari dengan kadar protein terbaik dipilih sebagai bahan baku tahu. Sari yang telah diekstraksi dikoagulasikan dengan 2 reaksi yang berbeda yaitu secara kimiawi menggunakan CaSO4 dengan variasi yaitu 0 ; 1 ; dan 2 gram dan enzimatik menggunakan enzim papain yaitu 0 ; 3 ; dan 6 gram. Berdasarkan rendemen terbesar dari tahu yang dihasilkan akan dilakukan pengujian berdasarkan parameter kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, kadar karbohidrat, pH dan organoleptiknya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kadar potein sari tahu terbaik diperoleh dengan penggunaan air dengan perbandingan 1:2 dalam proses ekstraksi sari tahu. Rendemen tahu tertinggi diperoleh dari pembuata tahu dengan koagulan CaSO4 sebanyak 2 gram dan enzim papapin sebanyak 6 gram dimana semakin banyak CaSO4 yang diberikan maka semakin banyak ikatan antara Ca+ dengan asam amino pada sari tahu. Begitu juga dengan enzim papain, semakin banyak enzim yang diberikan maka semakin banyak enzim menghidrolisis rantai peptide pada sari tahu sehingga terbentuk flok-flok yang saling bergabung dan membentuk endapan tahu. Tahu terbanyak yang dihasilkan berasal dari tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain; dan tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan enzim papain dengan rendemen sebesesar 66% ; 53%;65% ; dan 51% . Tahu terbaik dari segi kadar protein adalah tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain, sedangkan segi organoleptic adalah tahu dengan koagulan CaSO4 baik dari kedelai 100% maupun kedelai 75% dan ubi 25%Ubi jalar (Ipomoea Batatas L.) merupakan salah satu alternative pengganti kedelai yang kandungan gizinya tidak jauh baiknya dengan kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan bahan baku dalam pembuatan tahu yaitu ubi jalar, kacang kedelai dan campuran keduanya. Pada saat ekstraksi sari dilakukan variasi rasio air yang diberikan yaitu 1:2 dan 1:3. Sari dengan kadar protein terbaik dipilih sebagai bahan baku tahu. Sari yang telah diekstraksi dikoagulasikan dengan 2 reaksi yang berbeda yaitu secara kimiawi menggunakan CaSO4 dengan variasi yaitu 0 ; 1 ; dan 2 gram dan enzimatik menggunakan enzim papain yaitu 0 ; 3 ; dan 6 gram. Berdasarkan rendemen terbesar dari tahu yang dihasilkan akan dilakukan pengujian berdasarkan parameter kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air, kadar karbohidrat, pH dan organoleptiknya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kadar potein sari tahu terbaik diperoleh dengan penggunaan air dengan perbandingan 1:2 dalam proses ekstraksi sari tahu. Rendemen tahu tertinggi diperoleh dari pembuata tahu dengan koagulan CaSO4 sebanyak 2 gram dan enzim papapin sebanyak 6 gram dimana semakin banyak CaSO4 yang diberikan maka semakin banyak ikatan antara Ca+ dengan asam amino pada sari tahu. Begitu juga dengan enzim papain, semakin banyak enzim yang diberikan maka semakin banyak enzim menghidrolisis rantai peptide pada sari tahu sehingga terbentuk flok-flok yang saling bergabung dan membentuk endapan tahu. Tahu terbanyak yang dihasilkan berasal dari tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan CaSO4; tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain; dan tahu berbahan baku kedelai 75% dan ubi 25% dengan koagulan enzim papain dengan rendemen sebesesar 66% ; 53%;65% ; dan 51% . Tahu terbaik dari segi kadar protein adalah tahu berbahan baku kedelai 100% dengan koagulan enzim papain, sedangkan segi organoleptic adalah tahu dengan koagulan CaSO4 baik dari kedelai 100% maupun kedelai 75% dan ubi 25%

ABSTRACT
Ubi jalar (Ipomoea Batatas L.) is one alternative to substitute soybean that has nutritional content as good as soybean. In this research will be done variation of raw material in making tofu. They are ubi jalar, soybean and a mixture of both. In the process of extraction sari are varied ratio of water supplied are 1:2 and 1:3. The best of protein sari will be selected as raw material of tofu. Coagulated of sari with 2 different reactions are chemically using variation CaSO4 are 0 ; 1 ; dan 2 gram and enzymatically using the papain enzyme are 0 ; 3 ; and 6 gram. Based on the most of tofu yield will be tested based on the parameters of protein, fat, ash, moisture, carbohydrat, pH and organoleptic. The result of experiment shown that the highest of protein were water supplied in variation 1:2. The highest of tofu rendemen were making tofu with 2 gram CaSO4 and 6 gram papain enzyme that shown more giving CaSO4 so more bond of between Ca+ with amino acid in tofu sari. Same for papain enzyme, more giving it so more enyme hydrolysis peptide sequence in tofu sari to shaping flocks that combine and precipitate. The biggest of tofu were from soybean 100% with CaSO4 as coagulant; soybean 75% and ubi 25% with CaSO4; soybean 100% with papain enzyme as coagulant; and oybean 75% and ubi 25% with papain enzyme that rendeme of each tofu were sebesesar 66% ; 53%;65% ; dan 51% . The best on tofu based of protein were tofu from soybean 100% with CaSO4 as coagulant, while based on organoleptic were tofu from soybean 100% and soybean 75% ubi 255 with CaSO4 as coagulant."
2015
S59764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nurmila
"Pemanfaatan radiasi pengion pada sektor medis seperti diagnostik dan terapi meningkat setiap tahunnya. Penggunaan radiasi pengion perlu dikalibrasi menggunakan dosimeter supaya pemberian dosis yang diterima pasien sudah akurat untuk meminimalisir risiko di kemudian hari. Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan salah satu dosimeter untuk pengukuran radiasi dengan hasil yang presisi karena dapat menghasilkan distribusi dosis yang homogen. Salah satu jenis TLD yang banyak digunakan yaitu kalsium sulfat (CaSO4) karena memiliki sensitivitas tinggi terhadap radiasi. Penambahan pendadah Mg pada TLD LiF:Mg,Ti dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas TLD. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi pendadah Mg paling optimal untuk CaSO4. Sintesis TLD dilakukan dengan metode ko-presipitasi dari bahan CaCl2.H2O, (NH4)2SO4, dan MgCl2. Konsentrasi pendadah Mg divariasikan dalam jumlah 0,05; 0,1; dan 0,15 mol%. Hasil akhir sintesis berupa pellet yang telah dikompaksi. Analisis uji komposisi dan morfologi sampel dilakukan dengan metode XRF, XRD, dan SEM. Hasil XRF menunjukkan kadar komposisi Mg pada tiap konsentrasi sampel, hasil XRD menunjukkan struktur kristal berbentuk ortorombik, dan hasil SEM menunjukkan morfologi ukuran sampel mengecil karena pemberian pendadah Mg. Hasil uji respons terhadap sinar-X menunjukkan TLD CaSO4:Mg 0,1 mol% memiliki sensitivitas terbaik terhadap radiasi sinar-X berenergi 70 kVp sehingga TLD CaSO4:Mg dapat dipertimbangkan dalam aplikasi medis berenergi radiasi rendah.

The utilization of ionizing radiation in the medical sector for diagnostics and therapy increases yearly. The use of ionizing radiation needs to be calibrated using dosimeters to ensure accurate dosage administration to patients to minimizing long-term risks. Thermoluminescence dosimeters (TLD) are widely used for precise radiation measurement due to its ability to provide a uniform dose distribution. Calcium sulfate (CaSO4) is one of TLD that widely used due to its high sensitivity to radiation. Mg dopant addition to LiF:Mg,Ti TLD has been reported to enhance its sensitivity. This research aims to determine the most optimal concentration of Mg dopant for CaSO4. The TLD synthesis involved co-precipitation method using CaCl2.H2O, (NH4)2SO4, and MgCl2 with the concentration of Mg dopant is varied at 0.05, 0.1, and 0.15 mol%, resulting in compacted pellets. Sample composition and morphology analysis are performed by XRF, XRD, and SEM methods. XRF showed the Mg composition for each sample concentration, XRD showed an orthorhombic crystal structure, and SEM demonstrated that the sample size decreases due to the addition of Mg dopant. X-ray response results indicated that CaSO4:Mg 0.1 mol% TLD has the best sensitivity to 70 kVp X-ray radiation, making it suitable for low-energy radiation medical applications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library