Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meisheila Viera Fatimah
"ABSTRAK
Alih fungsi lahan yang tidak terkendali dan tidak memperhatikan syarat konservasi menyebabkan lahan menjadi kritis. Sub DAS Keduang merupakan salah satu bagian dari DAS Bengawan Solo Hulu yang luas lahan kritisnya terus meningkat, sehingga untuk itu diperlukan prediksi yang dapat menggambarkan kondisi tingkat kekritisan lahan Sub DAS Keduang secara spasial sebagai upaya menanggulangi lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penutup lahan tahun 2005, 2011, dan 2018, serta memprediksi model spasial konservasi lahan kritis tahun 2031 berdasarkan prediksi tingkat kekritisan lahan menggunakan pemanfaatan model Cellular Automata-Markov Chain. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penutup lahan, produktivitas lahan, kemiringan lereng, tingkat bahaya erosi, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari pemukiman, dan ketinggian wilayah. Metode analisisnya adalah spasial dan temporal komparatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penutup lahan Sub DAS Keduang terjadi secara dinamis dan permukiman merupakan penutup lahan yang paling signifikan mengalami peningkatan luasan. Prediksi tingkat kekritisan lahan menunjukkan Sub DAS Keduang didominasi oleh lahan dengan tingkat kritis. Prediksi model spasial konservasi lahan kritis pada tahun 2031 lebih didominasi oleh metode vegetatif dibandingkan dengan metode kombinasi (vegetatif dan mekanik), karena wilayahnya berada di lereng yang landai sehingga pengendalian lereng tidak terlalu dibutuhkan.

ABSTRACT
Land coversion that uncontrolled and not in accordance with the regulation of conservation can cause the critical land. Keduang Sub Watershed is one part of Bengawan Solo Upper Watershed where the critical land area is always increased, so spatial prediction is required to describe the critical land level of Keduang Sub Watershed as an effort to cure the critical land. This research aims to analyze the land cover changes in 2005, 2011, and 2018, and also predict the spatial model of critical land conservation 2031 based on the critical land level prediction of Keduang Sub Watershed using utilization of Cellular Automata-Markov Chain model. The variable used in this research is land cover, land productivity, slope, erosion hazard level, distance from the road, distance from the river, distance from the settlement, and height of area. The analysis method is spatial and temporal comparative descriptive. The results showed that land cover of Keduang Sub Watershed is changed dinamically and settlements were the land cover that most significant increased. The prediction of critical land level shows that Keduang Sub Watershed is dominated by critical level. The prediction of spatial model of critical land conservation shows that Keduang Sub Watershed is more dominated by vegetative method than combination method (vegetative and mechanic), because the region is located on flat slope, then the slope-control is not so necessary.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Hasudungan Martin
"ABSTRAK
Kota Depok yang mempunyai luas wilayah sekitar 20.029 ha, tidak terlepas dari fenomena dinamika perubahan lahan akibat pertambahan penduduk terus menerus. Apabila proses ini dibiarkan maka akan terjadi pergeseran penggunaan lahan yang semakin tidak terkendali. Prediksi penggunaan lahan menjadi salah satu alternatif sebagai antisipasi pengendalian penggunaan lahan yang berlebihan dimasa yang akan datang . Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemodelan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan di Kota Depok tahun 2030 menggunakan aplikasi Cellular Automata-Markov dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan, lalu membandingkannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW kota Depok sebagai salah satu instrumen perencanaan. Hasil penelitian menunjukan perubahan penggunaan lahan dari tahun 1998 ndash; 2013. Penambahan luas penggunaan lahan terjadi pada permukiman sebesar 7254 ha Kecamatan Limo dan Sukmajaya , pertanian/tegalan/ladang sebesar 3327, semak/tanah terbuka dan badan air masing ndash; masing 395 ha dan 451 ha Penurunan secara besar terjadi pada kebun/vegetasi dan sawah yaitu sebesar 9707 ha dan 1350 ha. Prediksi penggunaan lahan menunjukan penambahan luas penggunaan lahan terjadi pada kebun Kecamatan Tapos sebesar 1813 ha, permukiman sebesar 391 ha Kecamatan Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya , dan sawah sebesar 864 ha. Penurunan secara besar terjadi pada pertanian yaitu sebesar 1971 ha dan semak/tanah terbuka sebesar 1079 ha. Prediksi perubahan penggunaan lahan di Kota Depok untuk tahun 2030 pada memiliki nilai Kappa sebesar 0.68 akurasi 68 . Setelah dibandingkan dengan RTRW setidaknya terdapat kemiripan sebesar 13.700 ha atau 68 luas total Kota Depok. Setidaknya sekitar 12516 ha permukiman kepadatan tinggi, 1549 ha untuk Ruang Terbuka Hijau, dan 80 ha untuk Daerah Resapan Air.

ABSTRACT
Depok city which has an area of about 20,029 ha, is inseparable from the phenomenon of the dynamics of land use change due to the continuous population growth. If the process is allowed then there will be a huge shift and uncontrolled in land use . Land use prediction is one of the alternatives in anticipation of excessive land use control in the future. This study aims to model the prediction of land use change in Depok City by 2030 using Cellular Automata Markov application with Artificial Neural Network method and compare it with Spatial Planning RTRW of Depok as one of the planning instruments. The results of the study show the land use change from 1998 to 2013. The increase of land use occurred in settlements of 7254 ha Limo and Sukmajaya SubDistrct , agriculture of 3327ha, shrubs open land and water bodies of 395 ha and 451 ha. The large decrease occurred in the garden vegetation and rice fields that amounted to 9707 ha and 1350 ha. Land use prediction shows the increase of land use occurred in the vegetation Tapos Sub District of 1813 ha, settlements of 391 ha Beji, Pancoran Mas, Sukmajaya Sub District , and rice field of 864 ha. A large decrease occurred in agriculture that amounted to 1971 ha and shrub open land of 1079 ha. The prediction of land use change in Depok for 2030 has a Kappa value of 0.68 68 accuracy . After comparison with RTRW, there is at least 13,700 ha or 68 of total Depok City. At least around 12516 ha of high density settlements, 1549 ha for the Green Open Space, and 80 ha for the Water Catchment Area."
2017
S68450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inne Audina Irawan
"Perkembangan suatu kota merupakan wujud pembangunan suatu daerah. Salah satu dampak dari perkembangan suatu kota adalah terjadinya perubahan tutupan lahan dan bertambahnya kawasan permukiman. Pada tahun 2002-2018 tutupan lahan vegetasi mengalami penurunan drastis dan mengalami alih fungsi lahan menjadi wilayah permukiman, sehingga luasan tutupan lahan permukiman bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial dari perubahan tutupan lahan permukiman yang dipengaruhi oleh keberadaan TOL BOCIMI di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain (CA-MC), serta dilakukan pemodelan untuk tahun 2032 berdasarkan faktor penggerak (driving factor) yang diterapkan pada model. CAMC adalah model sederhana dari proses terdistribusi spasial (spatial distributed process) dalam Sistem Informasi Geografi (SIG). Digunakan lima variabel yang kemudian digunakan sebagai driving factor, yaitu wilayah ketinggian, kemiringan lereng, jarak dari sungai, jarak dari jalan, dan jarak dari TOL. Hasil dari model menunjukkan adanya perubahan tutupan lahan dan bertambahnya luasan tutupan lahan permukiman yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan infrastruktur di Kabupaten Sukabumi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan analisis antara model dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi untuk melihat arah pertumbuhan permukiman di Kabupaten Sukabumi.
......
The development of a city is a manifestation of regional development. The impact of the development of a city is the occurrence of land cover changes and increasing of the settlement areas. In 2002-2018 the vegetation land cover experienced a drastic decline and experienced land conversion into the settlement areas, so that the area of settlement land cover increased. This study aims to analyze the spatial patterns of settlement land cover changes that are affected by the existence of BOCIMI TOL road in the Sukabumi Regency, West Java using the Cellular Automata-Markov Chain (CA-MC) method, and modeling for 2032 based on the driving factor (driving factor) applied to the model. CAMC is a simple model of a spatial distributed process in a Geographic Information System (GIS). Five variables are used as driving factors, elevation, slope, distance from the river, distance from the road, and distance from the TOL road. The results of the model show that there are some changes in land cover and an increase of the settlement area that is affected by the physical and infrastructure factors in Sukabumi Regency. This shows that it is necessary to analyze the Sukabumi Regency model and the Regional Spatial Plan (RTRW) to see the growth and the direction of the settlement area in Sukabumi Regency. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Ayu Miranti
"Kecamatan Baki mengalami peningkatan penduduk yang signifikan setiap tahunnya sehingga menyebabkan pembangunan permukiman dan industri selalu meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal yang terus meningkat menjadikan tingkat pengalih fungsian lahan pertanian menjadi permasalahan yang sulit untuk diselesaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan dan Kecamatan Baki mengalami peningkatan penduduk yang signifikan setiap tahunnya sehingga menyebabkan pembangunan permukiman dan ndustri selalu meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal yang terus meningkat menjadikan tingkat pengalih fungsian lahan pertanian menjadi permasalahan yang sulit untuk diselesaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan dan memprediksi ketersediaan Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan di
Kecamatan Baki tahun 2031. Metode yang digunakan dalam menentukan persebaran Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan adalah overlay hasil wawancara dengan petani dan dalam memprediksi ketersediaan Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dengan beberapa faktor yang mendorong terjadinya
perubahan penggunaan lahan sawah. Faktor pendorong dibuat dengan logika fuzzy dengan beberapa variabel yaitu jarak dari jalan, jarak dari pasar, jarak dari sungai, dan jarak dari luas permukiman. Penggunaan lahan diambil dari digitasi citra DigitalGlobe pada tahun 2001, 2011 dan 2019. Hasil fuzzy dari faktor pendorong dan penggunaan lahan digunakan sebagai masukan pada Cellular Automata-Markov Chain. Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan terdapat di sebagian besar lahan sawah Kecamatan Baki dengan lahan cadangannya yang hanya terdapat di lahan sawah Desa Purbayan, sebagian Desa Bakipandeyan dan Desa Jetis. Secara spasial perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Baki terutama di lahan permukiman terus bertambah sedangkan lahan sawah terus berkurang. Rancangan model
yang dibuat mendapatkan nilai sangat baik. Berdasarkan hasil pemodelan penggunaan lahan tahun 2031 diprediksi bahwa Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan dan lahan cadangannya mengalami penurunan yang signifikan terutama di Desa Gentan
......Baki District has a significant increase in population every year, causing settlement and industrial development to constantly increase. The increasing need for settlement makes the level of conversion of agricultural land also increased. The purpose of this study is to analyze the distribution of Sustainable Paddy Fields Land and predict the availability of Sustainable Paddy Fields Land in Baki District in 2031. The method used in establish the distribution of Sustainable Paddy Fields Land is overlay the results of interviews with farmers and to predict Sustainable Paddy Fields Land availability using the Cellular Automata-Markov Chain
method with several factors that encourage changes in land use. The driving factor is made with fuzzy logic with several variables, namely distance from the road, distance from the market, distance from the river, and distance from settlements. Land use was obtained from
DigitalGlobe imagery in 2001, 2011 and 2019. Fuzzy results from driving factors and land
use data are used as input to the Cellular Automata-Markov Chain. Sustainable Paddy Fields
Land is found in most of paddy fields in Baki District with its reserve land which only
Purbayan, Bakipandeyan and Jetis paddy fields. Spatially, land use change in Baki District,
settlements land continues to increase while paddy fields continue to decrease. Result of the
model is very good. Based on the model land use in 2031, it is predicted that the Sustainable
Paddy Fields Land and its reserve land have decreased significantly, especially in Gentan
Village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Susilowati
"Kecamatan Kintamani di Kabupaten Bangli merupakan salah satu daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kopi. Tahun 2000 produksi kopi Kintamani sedang meningkat pesat akan tetapi ditahun 2014 produksi kopi Kintamani ini mulai mengalami penurunan secara signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil produksi kopi Kintamani pada tahun 2015yang mencapai 2.482,78 ton dimana tergantikan oleh tanaman jeruk Kintamani yang semakin meningkat sampai ke 117.596 ton per tahun.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa produksi kopi Kintamani selalu berubah dan cenderung menurun disetiap tahunnya. Hal ini diduga berkaitan dengan pemanfaatan lahan perkebunan di Kecamatan Kintamani.
Berdasarkan pemaparan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisisdinamika spasial perkebunan kopi Kintamanidari tahun 1999-2018 yang kemudian diproyeksikan ke tahun 2033 sesuai dengan kebijakan RTRW pemerintah Kabupaten Bangli tahun 2013-2033.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cellular Automata Markovdengan beberapa faktor pendorongterjadinya perubahan penggunaan lahan antara lain jarak dari hutan, jarak dari jalan, jarak dari sungai, dan jarak dari pemukiman. Penggunaan lahanyg digunakan antara lain ditahun 1999, 2014 dan 2018. Nilai akurasi kappapada model mencapai 87%.
Hasil prediksi menunjukkan bahwa dinamika spasial perkebunan kopi Kintamani tidak menurun secara signifikan karena diprediksi keberadaan kopi Kintamani masih dalam jangka panjang. Penurunan lahan perkebunan ini terus menurun seiring dengan perkembangan lahan permukiman."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hafizh Adriansyah
"Lahan merupakan salah satu aspek dari permukaan bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia sehari - hari, dikarenakan fungsi lahan sebagai lokasi dimana terjadinya aktivitas manusia. Tutupan lahan pada dasarnya merupakan aspek - aspek dari lahan yang divisualisasikan dan memiliki karakteristik tertentu. Perubahan tutupan lahan pada umumnya terjadi seiring dengan peningkatan kuantitas dan kualitas dari kebutuhan manusia. Terjadi perubahan ini juga dapat meningkatkan kerawanan bencana yang diakibatkan oleh perubahan karakteristik lahan. Salah satu bencana yang dapat terjadi adalah banjir, dimana bencana banjir dapat diakibatkan oleh kurangnya kemampuan dari lahan dalam menampung air. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dalam pemanfaatan lahan. Dalam perencanaan pemanfaatan lahan, diperlukan analisis terhadap perubahan tutupan lahan, serta faktor - faktor yang mempengaruhinya dan bagaimana faktor - faktor tersebut dapat menentukan arah perubahan tutupan lahan di masa depan. Cellular Automata-Markov Chain merupakan metode yang tepat untuk analisis menggunakan faktor - faktor tersebut. Cellular Automata merupakan metode untuk mensimulasikan perubahan spasial berdasarkan probabilitas yang ditentukan oleh berbagai faktor, sementara Markov Chain menentukan probabilitas perubahan tersebut terjadi, berdasarkan perubahan yang telah terjadi. Hasil dari simulasi pemodelan spasial ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada tutupan lahan terbangun, dan lahan vegetasi pertanian, seiring dengan berkurangnya tutupan lahan vegetasi non-pertanian dan lahan terbuka. Hasil prediksi menunjukkan bahwa lebih dari 50% luas Kecamatan Kaliwungu pada tahun 2034 didominasi oleh tutupan lahan terbangun. Output dari prediksi tutupan lahan ini digunakan sebagai salah satu variabel dalam memprediksi daerah rawan banjir pada Kecamatan Kaliwungu tahun 2034. Hasil prediksi menunjukkan bahwa keseluruhan dari Kecamatan Kaliwungu termasuk kedalam daerah rawan banjir, dengan bagian selatan dari wilayah kecamatan memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi.
......Land is one of the most important aspects when it comes to supporting day to day life of people, since it’s basically where the activity that supports day to day life takes place. Land cover is basically aspects of land that can be visualised, and the visual characteristics that cover the surface of the earth, hence the name. Changes in land cover generally happen along with the increase of quality and quantity of people’s needs that have to be fulfilled. Along with these changes, are also changes to the characteristics of the land itself. These changes can cause an increase of vulnerability of an area to disaster, with the most prominent one being flood. One of the main factors of flooding is the inability of land to keep water, which can be caused by the change in characteristics of the land. For these reasons, a plan needs to be made to optimise land use. These plans will need an analysis on land cover change and its factors. Spatial-modelling with Cellular Automata-Markov Chain method is appropriate to apply those factors in this research. Cellular Automata method is used to simulate land cover transitions that might occur, while Markov Chain is used to determine the probability of those transitions, based on the changes that has already happened. The results of prediction shows that there are significant increases on built land cover, and agriculture lands, while there are significant decreases on non-agriculture vegetation lands, and open field land cover. Prediction shows that more than 50% of Kaliwungu Subdistrict area in the year 2034 will be covered by built land cover. The output of this prediction is used to predict flood vulnerable areas of Kaliwungu Subdistrict, in the year 2034. Prediction shows that all of Kaliwungu Subdistrict area is vulnerable to flooding. The pattern of the map shows that southern areas of the subdistrict are more vulnerable to flooding, than any other areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Rio Christiawan
"Lahan adalah sumber daya yang sangat penting dan utama pada sektor pertanian bagi petani dan bagi pembangunan pertanian. Kecamatan Jatisari berstatus sebagai kawasan pertanian tanaman pangan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031. Tingginya pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan akan lahan permukiman semakin tinggi ditambah terdapat jalur arteri yang melintasi wilayah Kecamatan Jatisari yang menyebabkan semakin tinggi potensi perubahan penggunaan dan/atau tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan sawah pada tahun 1999, 2011, dan 2023 serta memprediksi perubahan tutupan lahan sawah pada tahun 2031 yang kemudian akan dianalisis dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang yang berakhir pada tahun 2031 dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Wilayah Kecamatan Jatisari. Model spasial dihasilkan dengan metode Celullar Automata-Markov Chain yang dibangun berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2011, dan 2023 serta faktor pendorong (driving factors) berupa jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman, jarak dari POI (Point of Interest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial terjadi perubahan tutupan lahan pertanian sawah yang sebagian besar menjadi tutupan lahan permukiman dan terjadi di bagian tengah yang disebabkan oleh adanya jalan arteri, jalan kolektor, maupun jalan lokal. Hasil  prediksi tutupan lahan  pertanian sawah tahun 2031 juga menunjukkan bahwa tutupan lahan sawah mengalami perubahan yang sebagian besar menjadi tutupan lahan permukiman dan terdapat di bagian tengah wilayah Kecamatan Jatisari dimana permukiman berkembang oleh karena jalan arteri, jalan kolektor, maupun jalan lokal. Peta RTRW memiliki tutupan lahan permukiman yang lebih luas dibanding peta prediksi tutupan lahan tahun 2031. Luasan LP2B lebih kecil dibanding lahan sawah keseluruhan ada peta prediksi tutupan lahan tahun 2031. Secara keseluruhan, peta prediksi tutupan lahan sawah pada tahun 2031 dapat menjadi saran bagi Pemerintah Kabupaten Karawang dimana lahan sawah yang ada dan lahan sawah berkelanjutan harus tetap dipertahankan.
......Land is a very important and main resource in the agricultural sector for farmers and for agricultural development. Jatisari Sub-district has the status of a food crop agricultural area according to the Karawang Regency Spatial Plan (RTRW) 2011-2031. The high population growth makes the need for residential land higher plus there is an arterial route that crosses the Jatisari District area which causes a higher potential for changes in land use and/or cover. This research aims to analyze the changes of paddy field land cover in 1999, 2011, and 2023 and predict the changes of paddy field land cover in 2031 which will then be analyzed with the Karawang Regency Spatial Plan which ends in 2031 and the Sustainable Food Agricultural Land of Jatisari District. The spatial model was generated using the Celullar Automata-Markov Chain method which was built based on land cover changes in 1999, 2011, and 2023 and driving factors such as distance from roads, distance from rivers, distance from settlements, distance from POI (Point of Interest). The results showed that spatially there was a change in the land cover of paddy fields, most of which became residential land cover and occurred in the central part caused by the presence of arterial roads, collector roads, and local roads. The results of the prediction of rice field agricultural land cover in 2031 also show that rice field land cover has changed mostly to residential land cover and is found in the central part of the Jatisari Sub-district area where settlements are developing due to arterial roads, collector roads, and local roads. The RTRW map has a wider settlement land cover than the 2031 land cover prediction map. The LP2B area is smaller than the total paddy fields in the 2031 land cover prediction map. Overall, the prediction map of paddy field land use in 2031 can be a suggestion for the Karawang Regency Government where existing paddy fields and sustainable paddy fields must be maintained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amellia Putri
"Geopark Ciletuh merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diakui oleh UNESCO sebagai Global Geopark karena keindahannya dan perannya sebagai sarana perkembangan ilmu pengetahuan. Hal itu menyebabkan kawasan wisata Geopark Ciletuh semakin berkembang baik dari aspek fasilitas dan aksesibilitas yang memicu terjadinya perubahan tutupan lahan yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan laju erosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan memprediksi tutupan lahan tahun 2032 di kawasan wisata Geopark Ciletuh untuk identifikasi bahaya erosi. Untuk mengetahui wilayah bahaya erosi, digunakan variabel curah hujan, jenis tanah, lereng, tutupan lahan, dan pengelolaan lahan yang diolah dengan metode USLE. Untuk mengetahui perubahan tutupan lahan, model yang digunakan adalah Cellular Automata-Markov Chain untuk memprediksi tutupan lahan tahun 2032, yang dibangun berdasarkan tutupan lahan tahun 2010, 2015, dan 2020. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari tahun 2010 – 2032 Geopark Ciletuh terus mengalami perubahan tutupan lahan. Sawah, pertanian lahan kering, dan hutan mengalami penurunan luas, sedangkan lahan terbangun dan perkebunan mengalami peningkatan luas. Semak belukar dan lahan terbuka mengalami dinamika yang tidak menentu. Prediksi tutupan lahan Geopark Ciletuh tahun 2032 didominasi oleh pertanian lahan kering. Pada tahun 2032, bahaya erosi di Geopark Ciletuh didominasi oleh tingkat bahaya sedang.
......Ciletuh Geopark is one of the tourist objects in Sukabumi Regency, West Java, which is recognized by UNESCO as a Global Geopark because of its beauty and its role as a means of developing science. This causes the Ciletuh Geopark tourist area to develop both in terms of facilities and accessibility, which triggers changes in land cover, which can cause an increase in the rate of erosion. This study aimed to analyze changes in land cover and predict land cover in 2032 in the Ciletuh Geopark tourist area to identify erosion hazards. To determine the area of erosion hazard, used variables of rainfall, soil type, slope, land cover, and land management processed using the USLE method. To determine land cover changes, the model used is the Cellular Automata-Markov Chain to predict land cover in 2032, which was built based on land cover in 2010, 2015, and 2020. This study shows that from 2010 - 2032 the Ciletuh Geopark continues to change the land cover. Rice fields, dryland agriculture, and forests experienced a decrease, while built-up land and plantations increased. Shrubs and open land are experiencing erratic dynamics. The predicted land cover of the Ciletuh Geopark in 2032 is dominated by dryland agriculture. In 2032, the danger of erosion in the Ciletuh Geopark is dominated by a moderate hazard level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Prayogi
"Jumlah penduduk yang selalu bertambah mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal dan fasilitas pendukung juga meningkat. Bertambahnya tempat tinggal dan fasilitas-fasilitas pendukung hidup mengakibatkan terjadinya perubahan penutup lahan. Adanya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan perubahan penutup lahan yang terjadi di Kabupaten Majalengka. Perubahan penutup lahan dapat di analisis menggunakan data citra satelit dengan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi. Model prediksi perubahan penutup lahan dapat di analisis dengan menggunakan metode cellular automata markov chain. Penelitian ini menggunakan teknik pansharpening dan algoritma machine learning random forest untuk melihat perubahan penutup lahan tahun 2014, 2018, 2022. Metode cellular automata markov chain dengan sepuluh driving factor (ketinggian lahan, kemiringan lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari pusat pemerintahan, jarak dari fasilitas kesehatan, jarak dari fasilitas pendidikan, jarak dari pusat perdagangan dan bisnis, jarak dari bangunan eksisting, dan kepadatan penduduk) digunakan untuk melakukan analisis model prediksi penutup lahan tahun 2016 dan 2030 di Kabupaten Majalengka. Hasil klasifikasi penutup lahan selama periode 2014 sampai 2022 menunjukkan peningkatan luas penutup lahan pada lahan terbuka dan lahan terbangun, sedangkan vegetasi alami mengalami penurunan luas. Pada model prediksi penutup lahan tahun 2030, terjadi peningkatan luas pada penutup lahan pada vegetasi budidaya, lahan terbuka, dan lahan terbangun berturut-turut yaitu 136,172 Km2, 57,768 Km2, dan 30,774 Km2 sedangkan vegetasi alami mengalami penurunan luas menjadi 225,241 Km2 pada tahun 2030. Peningkatan luas lahan terbangun terjadi pada daerah pusat pemerintahan, BIJB, dan daerah perbatasan dengan kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Kuningan. Model prediksi penutup lahan tahun 2030 memiliki keseuaian dengan tingkat moderate atau substansial dengan peta pola ruang tahun 2011-2031. Luas lahan terbangun pada tahun 2030 memiliki luas tertinggi pada masing-masing potensi bencana banjir, gempa bumi, dan tanah longsor yaitu berturut-turut memiliki tingkat potensi sedang, rendah, dan tinggi pada data BNPB dan memiliki luas tertinggi pada masing-masing bencana banjir, gempa bumi, dan tanah longsor yaitu berturut-turut memiliki tingkat potensi rendah, rendah, dan tinggi berdasarkan data Bappedalitbang Kabupaten Majalengka.
......The ever-increasing population has resulted in the need for housing and supporting facilities also increasing. The increase in housing and living support facilities has resulted in changes in land cover. The construction of the West Java International Airport (BIJB) and the increase in the population have resulted in land cover changes occurring in the Majalengka Regency. Land cover changes can be analyzed using satellite image data, remote sensing technology, and geographic information systems. The prediction model for land cover changes can be analyzed using the cellular automata Markov chain method. This research uses pansharpening techniques and random forest machine-learning algorithms to see changes in land cover in 2014, 2018, and 2022. The cellular automata Markov chain method with ten driving factors (height of land, slope, distance from road, distance from river, distance from center government, distance from health facilities, distance from educational facilities, distance from trade and business centers, distance from existing buildings, and population density) has used to conduct a prediction model analysis of land cover in 2016 and 2030 in Majalengka Regency. The results of land cover classification for the period 2014 to 2022 show an increase in the area of land cover on open land and built-up land, while the area of natural vegetation has decreased in this area. In the 2030 land cover prediction model, there is an increase in the area of land cover in cultivated vegetation, open land, and built-up land, respectively 136,172 Km2, 57,768 Km2, and 30,774 Km2, while the area of natural vegetation decreases to 225,241 Km2 in 2030. The increase in the built-up land area occurred in the central government area, BIJB, and border areas with Indramayu Regency, Cirebon City, Sumedang Regency, and Kuningan Regency. The 2030 land cover prediction model is in moderate or substantial agreement with the 2011-2031 spatial pattern map. The built-up land area in 2030 has the highest area for each potential flood, earthquake, and landslide disaster, respectively, medium, low, and high potential levels in BNPB data; and has the highest area for each flood and earthquake, and landslides disaster, respectively, have low, low, and high potential levels based on data from the Majalengka Regency Bappedalitbang."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wahyu Wulandari
"Perubahan penggunaan tanah sebagai akibat dari bertambahnya kebutuhan manusia akan ruang dapat semakin menurunkan fungsi hidrologi suatu DAS, meningkatkan degradasi lahan, erosi dan sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah selama tahun 1990-2030 dan dikaitkan dengan produksi sedimen di DA Ci Lutung dan Ci Peles, Jawa Barat. Simulasi perubahan penggunaan tanah diperoleh dengan menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dan untuk simulasi penggunaan tanah tahun 2030 menggunakan Land Change Modeler pada perangkat lunak Idrisi Selva. Ketinggian wilayah, kemiringan lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, dan jarak dari permukiman adalah faktor pendorong yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan prediksi erosi dan produksi sedimen diperoleh dengan menggunakan model WATEM/SEDEM berdasarkan faktor fisik seperti penggunaan tanah, curah hujan, tekstur tanah, dan topografi wilayah.
Hasil penelitian menunjukkan selama periode tahun 1990-2016 terjadi penyusutan luas hutan dan semak mencapai 5 , dan umumnya berubah menjadi sawah, permukiman, tegalan, dan kebun. Model memprediksi bahwa sawah, permukiman, dan kebun akan mengalami peningkatan luas hingga 50 di tahun 2030. Sedangkan hutan, semak, tegalan, dan badan air diprediksi mengalami penurunan luas hingga 38 . Sementara itu prediksi erosi dan produksi sedimen cenderung meningkat setiap tahun karena terkait dengan perubahan penggunaan tanah yang terjadi di. DA Ci Peles dan Ci Lutung. Secara spasial wilayah dengan erosi dan produksi sedimen yang tinggi berada pada wilayah dengan perubahan hutan dan semak menjadi tegalan. Hal ini dikarenakan penggunaan tanah tegalan yang merupakan sumber dari erosi tanah.
......
AbstractLand use changes as a result of increasing human need for space are likely to destroy the hydrological function of the watershed, increase land degradation, stimulate erosion and drive the process of sedimentation. This study aimed to predict land use changes during the period 1990 to 2030 in relation to sediment yield in Ci Lutung and Ci Peles Watershed, West Java. To do so, land use changes were simulated following the model of Cellular Automata Marcov Chain whereas land use composition in 2030 was predicted using Land Change Modeler Package on Idrisi Selva Software. Elevation, slope, distance from road, distance from river, and distance from settlement were selected as driving factors for land use changes in this study. Meanwhile, erosion and sediment yield were predicted using WATEM SEDEM Model based on physical factors including land use, rainfall, soil texture and topography.
The results showed that the areas of forest and shrub have slightly declined up to 5 during the period 1990 to 2016, generally being converted into rice fields, settlements, dryland farming areas and plantations. In addition, rice fields, settlements, and plantations were expected to substantially increase up to 50 in 2030. On the other hand, there would be a significant fall in the number of forests, shrubs, dryland farming areas and water bodies up to 38 in 2030 as predicted by the model. Furthermore, the study also revealed that erosion and sediment yield tend to increase every year. This is likely associated with land use changes occurring in Ci Peles and Ci Lutung Watershed. Spatially, forest areas and shrubs which are converted into dryland farming areas seem to have high erosion and sediment yield due to the nature of dryland farming as the cause of erosion."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>