Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ardhika Zulu
"Penelitian ini meneliti hubungan antara karakteristik CEO, intensitas inovasi dan profitabilitas perusahaan. Sampel yang digunakan adalah 82 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Enam hipotesis penelitian dikembangkan dan diuji menggunakan model regresi berganda. Hasil hipotesis pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan saham CEO berhubungan positif terhadap intensitas inovasi. Sedangkan karakteristik CEO yang lain yaitu umur CEO, jenjang pendidikan CEO, CEO dari keluarga pemilik perusahaan, dan masa jabatan CEO tidak berhubungan dengan intensitas inovasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa intensitas inovasi berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

This study investigates the relationship between CEO characteristics, innovation intensity and firm profitability. The sample used is from 82 manufacture firms that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Six research hypotheses are developed and tested using a multiple regression model. The hypothesis testing results shows that CEO ownership has positive relationship with innovation intensity. While other CEO characteristics like CEO age, CEO education level, CEO from family of the firm’s owner, and CEO tenure has no relationship with innovation intensity. The results of this study also showed that innovation intensity has a positive effect on firm profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Giovanni Richard Jethro
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas faktor determinan pada CEO overconfidence seperti gender CEO, tingkat pendidikan CEO, usia CEO, CEO tenure, dan CEO awards. Selain itu, CEO overconfidence juga akan diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap risiko perusahaan. Sampel data yang akan diteliti yaitu 261 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 hingga 2018. Penilitian ini terdiri dari dua model penelitian di mana model penelitian pertama diuji menggunakan logistic regression, sedangkan model penelitian kedua menggunakan fixed-effect model. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa CEO pria akan meningkatkan kemungkinan terjadinya CEO overconfidence, sedangkan CEO awards akan menurunkan kemungkinan terjadinya CEO overconfidence. Ketiga karakteristik CEO lainnya yaitu CEO education, CEO age, dan CEO tenure tidak berkaitan dengan kecenderungan terhadap CEO overconfidence. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa CEO overconfidence tidak mempengaruhi firm risk.

This study aims to examine the determinant factors of CEO overconfidence such as CEO gender, CEO education, CEO age, CEO tenure, and CEO awards. In addition, CEO overconfidence will also be examined to determine its effect on firm risk. The data sample to be studied is 261 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2014 to 2018. This study consists of two research models in which the first research model is tested using logistic regression, while the second research model uses a fixed-effect model. The results of the first study show that male CEOs will increase the likelihood of CEO overconfidence, while CEO awards will decrease the likelihood of CEO overconfidence. The other three characteristics of CEOs, namely CEO education, CEO age, and CEO tenure, are not associated with the likelihood of CEO overconfidence. This study also finds that CEO overconfidence is not associated with firm risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakira Azzahra
"Hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh karakteristik CEO seperti pendidikan, usia, dan masa jabatan terhadap kinerja keuangan di perusahaan memiliki penemuan yang bervariasi. Untuk menambah wawasan terkait hubungan ini lebih lanjut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui peran karakteristik CEO dan kompensasi CEO secara bersamaan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan rasio return on assets (ROA). Analisis penelitian ini menggunakan data sekunder dan data yang dikumpulkan secara manual dari sampel 31 perusahaan sektor consumer non- cyclical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan Upper Echelons Theory dan Agency Theory. Hasil analisis data panel menunjukkan bahwa variabel karakteristik CEO yaitu masa jabatan (tenure) memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dimana semakin panjang masa jabatan seorang CEO, maka akan semakin rendah kinerja keuangan perusahaannya. Sedangkan variabel usia (age), pendidikan (education), dan kompensasi (compensation) CEO tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan sektor consumer non-cyclical mungkin perlu melakukan evaluasi rutin kinerja, rotasi CEO berkala, dan menetepakan KPI (Key Performa Index) yang terukur dan jelas untuk mengurangi agency problem theory terkait masa jabatan (tenure) CEO yang panjang sehingga pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan dapat diminimalkan.

Previous research on the influence of CEO characteristics such as education, age, and tenure on a company's financial performance has yielded varied findings. To further understand this relationship, researchers conducted a study to examine the combined effect of CEO characteristics and CEO compensation on financial performance, as proxied by the return on assets (ROA) ratio. This study's analysis used secondary data and manually collected data from a sample of 31 non-cyclical consumer sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange, based on Upper Echelons Theory and Agency Theory. The panel data analysis results showed that the CEO characteristic variable, tenure, had a significant negative effect on a company's financial performance; the longer a CEO's tenure, the lower the company's financial performance. In contrast, the variables of age, education, and CEO compensation did not affect financial performance. These findings suggest that companies in the non-cyclical consumer sector may need to conduct regular performance evaluations, periodic CEO rotations, and establish clear and measurable Key Performance Indicators (KPIs) to mitigate agency problems related to long CEO tenures, thereby minimizing the negative impact on financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library