Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 6 Document(s) match with the query
cover
Apsanti Djokosuyatno
"Remaja merupakan kelompok pembaca yang khas dalam kajian pragmatik sastra. Dalam masa transisi itu, mereka mulai mencari identitas dan melakukan pengamatan yang cermat pada dunia sekeilingnya. Apakah menyukai bacaan? yang membuka dunia mereka dan membuat mereka berpikir.
Novel merupakan jenis bacaan Tara yang digemari oleh remaja karena mengungkapkan suatu dunia yang berkesan rill dan membuat mereka berpikir. Novel penting karena menyampaikan nilai-nilai dan pemikiran dengan cara halus dan tak terasa, oleh karena itu dapat digunakan untuk membentuk remaja menjadi manusia yang berakhlak dan memiliki sikap dan pemikiran yang sexual rniluk tuntutan /anion. Namun munculnya stasiun televisi swasta di tahun 1987 menyebabkan remaja Iebih suka diteluk menonton tayangan televisi daripada membaca buku. Buku-buku tidak lab( dan para pengarang berhenti menulis karena para penerbit enggan menerbitkan buku sastra.
Meskipun demikian harus dicatat bahwa novel-novel Indonesia yang terbit antara tahun 1985 sampai dengan 1987 memperlihatkan keragaman genre dan tokoh-tokoh yang menarik dan positif sebagai sosok teladan bagi pembaca remaja. Novel-novel tersebut, meskipun terbatas, juga mengandung nilai-nilai yang sesuai untuk generasi yang harus menghadapi era globalisasi yang harus bersaing dengan luar negeri. Hal yang mendorong ke arah ilmu pengetahuan, seperti keingintahuan dan keberanian, kegigihan dan ketekunan, dan kerjasama terdapat di dalamnya.
Penelitian ini hanya merupakan satu aspek dari bacaan remaja secara keseluruhan dan ternyata memperlihatkan aspek-aspek lain yang perlu mendapat perhatian juga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mitia Muzhar
"Dalam menetapkan ujaran yang hendak digunakan, penutur suatu bahasa tentu mempertimbangkan berbagai faktor. Penutur harus melihat tempatnya berada untuk menataakan gaya bahasa yang sesuai, kepada siapa berbicara, dan ba-gaimana cara menyampaikan ujaran (Halliday 1968: 152). Semua faktor tersebut diperhatikan karena tiap penutur ba-hasa hidup dan bergerak dalam sejumlah lingkungan masya-rakat yang adat istiadat atau tata cara pergaulannya ber-beda (Moeliono 1979: 19). Perbedaan tersebut tercermin da-lam pemakaian bahasa, karena suatu ujaran yang mungkin sesuai untuk suatu situasi kurang taat untuk situasi lain (Platt & Platt, 1975: 2).
Perbedaan bahasa itu tercermin baik dalam bahasa li_san maupun tulisan. Fungsi pembentuk kalimat bahasa tulisan harus jelas dan cermat, karena ujaran bahasa tulisan tidak disertai gerakan anggota tubuh yang dapat memperjelas pesan penulis. Ujaran dalam bahasa lisan dapat disertai ge_rak isyarat , tatapan, atau menggunakan yang menandakan pene_gasan dari pihak penutur atau pemahaman dipihak pendengar (Moeliono 1979: 21)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S14301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Mustadiansyah
"ABSTRAK
Program tayangan yang hadir dalam media televisi beraneka ragam. Dari banyaknya variasi program yang ditayangkan oleh televisi seringkali memunculkan pemaknaan tersendiri bagi khalayak yang mengkonsumsi teks atau pesan yang hadir pada media televisi. Salah satu kategori program yang ditayangkan televisi di Indonesia yang masih sangat disukai dan masih dinikmati oleh masyarakat sebagai khalayak adalah kategori drama, seperti FTV (Film Televisi). FTV identik dengan dengan cerita remaja yang memiliki cerita khas pada setiap judul yang tampil dengan adanya karakter dengan perbedaan kelas sosial masyarakat yang diawali dengan konflik dan berakhir dengan cerita cinta bahagia. Dengan latar belakang tersebut, maka penelitian
ini ingin melihat bagaimana pemaknaan dari khalayak kelas sosial masyarakat
menengah bawah yang selalu diceritakan pada tayangan tersebut. Melalui teori
analisis resepsi dengan melihat encoding-decoding serta analisis khalayak aktif pada teks dan pesan yang disajikan oleh tayangan FTV cerita remaja untuk mengetahui makna yang tercipta dalam benak khalayak yang berasal dati kelas sosial masyarakat menengah bawah.

ABSTRACT
Programs aired on television are vary. The variations of program often raise its own meaning for the audience who consume text or message presented from media television. One category of television programs broadcasted in Indonesia that is still very liked and still enjoyed by the public is drama category, one of them is FTV (Film Television). FTVs are identical with young/adult story which has distinctive narrative on each title that comes with character from different class social communities and usually begins with conflict and ends with a happy love story. Using that background, this study intends to see how the meaning of the audience of lower middle class society is always told on the show. This study uses the theory of reception analysis by looking at encoding-decoding as well as active audience analysis on the text and messages presented by the FTV show of teenage stories to know the meaning created in the mind of audience of lower middle class society."
2018
T50072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
@Si_Sableng
"#Jomblo Tertunda
Jomblo jenis ini adalah mereka yang menjalin hubungan, tetapi terpisahkan oleh waktu dan jarak atau bahasa bekennya long distance relationship. Jomblo dengan spesies ini semakin banyak berkeliaran di jalanan dengan berbagai tipe tentunya.
Tapi, spesies ini masih bisa bersyukur karena masih ada yang bisa di SMS-in, setidaknya hidupnya lebih berwarna dan ada hiburan. Lha kalo jomblo? Pasti SMS Mama minta pulsa dibalesin tuh, sampai-sampai dibalas semua pesan dari operator kalo kartu sudah memasuki masa "BULUKAN" karena jarang diisi pulsa. #Ciyan #Cungguh #Ceiyus #Menyedihkan #Freepukpuk
Operator: Selamat! Kamu dapat gratis 20 SMS ke operator lain berlaku sampai pukul 24:00,
Jomblo : Makasih Cantik!
Jomblo: Kok gak dibalas sih Cantik? Sibuk ya?
Operator: GUA COWOK, KAMPRET!!
Jomblo: Kalo gitu bales Bong Ganteng :*
#DaunSakurapunBerguguran"
Jakarta: TransMedia, 2013
813.6 SIS j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina Lintang
"“Aku ingin membuat band di sekolah baruku ini!” Setelah pindah sekolah, Filan Sebastian memutuskan untuk membuat sebuah band bersama teman-temannya yang baru. Ada Visi, sepupu Filan yang pemalu. Axel, yang pendiam. Valent, yang populer tapi misterius. Dan Hosea, kakak kelas yang baik banget! Inilah awal perjalanan dari band bernama “SCRAMBLED”!"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017
741.595 92 ROS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
@Poconggg
"Kalian nggak usah capek-capek mikir gimana caranya seikat pocong bisa nulis buku.
Jomblongenes ini akan berbagi pengalaman konyolnya, mulai dari kisah cinta sejenis (maksudnya sama-sama setan), kisah nistanya menjadi pocong cupu, hingga ramalan-ramalan jitu buat kalian semua...
Buku yang berisi catatan perjalanan pocong dan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan. Diambil dari akun Twitter yang cukup terkenal : @poconggg
Lompat. Lompat. Lompat.
Poconggg, sosok fenomenal yang seharusnya ditakuti ini akan membuat kalian tertawa lewat tulisannya. Kalian ngga usah capek-capek mikir gimana caranya seikat pocong bisa nulis buku. Jomblongenes ini akan berbagi pengalaman konyolnya, mulai dari kisah cinta sejenis (maksudnya sama-sama setan), kisah nistanya menjadi pocong cupu, hingga ramalan-ramalan jitu buat kalian semua.
***
Predikat sebagai pocong jantan tinggal sedikit lagi bisa gue raih. Setelah semua penjuru kompleks dijabanin, gue pun memutuskan untuk pulang.
Awalnya sih gue santai-santai aja. Sewaktu masuk kompleks, gua ngga ngeliat tanda-tanda bakal nemuin kesulitan di daerah ini. Pas mau pulang, keadaannya berubah. Ternyata portal jalannya udah ditutup.
"TERNYATA PORTAL JALANNYA UDAH DITUTUP !!!"
Sengaja diulang biar makin tegang
Posisi portalnya kentang banget. Ngga tinggi, tapi juga ngga pendek-pendek amat. KALAU GUE LOMPATIN udah pasti ngga bakal nyampe. KALAU GUE GELIDING lewat bawah, lebih ngga mungkin lagi. Pocong dari lurah mana yang bisa bangun sendiri dari posisi rebahan? Ngga ada! Berdiri tanpa bantuan adalah hal yang mustahil buat pocong. KALAU PORTALNYA GUE ANGKAT.....
ya, lo pikir aja sendiri... gimana caranya?
Sumpah, gue panik."
Jakarta: Bukune, 2011
899.221 3 POC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library