Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samuel J.
"Sistem berlayar jarak jauh berbasis web nzerupakan salah salu jenis sistem belajar jarak jauh yang banyak digunakan. Karena sifatnya yang fleksibel, efektif dan interaktif, sistem belajar jarak jauh terdiri dari dua yaitu asynchronous learning dan synchronous learning.
Sisrem belajar jarak jauh berbasis web Daskom On-Line yang telah diterapkan pada Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universiias Indonesia, mata kuliah Dasar Komputer tahun ajaran 2000/2001 memiliki basis melode asynchronous learning. Skripsi ini mengeinbangkan dari basis metode synchronous learning.
Tujuan skripsi ini yaitu merancang dan mensirnulasilcan media inreraksi Web-Chat yang merupakan salah satu aplikasi melode synchronous learning, di mana adanya komunikasi dua arah antara pengajar dan siswa secara langsung (real time).
Sarana yang drpakai yailu script pemrograrnan sisi server PHP dan basis data relasional MySQL. Media ini terdiri dari dua program yaitu program Web-Chat yang berfungsi sebagai media komunikasi interaktif antara pengajar dan siswa yang bersifaf real time, dan program Sislem Admin Web-Chat yang berfungsi untuk mengontrolj jalannya Chat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Aditya Premana Putra
"Sistem terdesentralisasi dirancang untuk menghilangkan ketergantungan pada server pusat yang mengatur keseluruhan sistem. Aplikasi peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu bentuk sistem terdesentralisasi. Salah satu library yang mendukung pengembangan aplikasi P2P yang memungkinkan banyak opsi adaptor penyimpanan, resolusi konflik, manajemen peer, dan keamanan dengan infrastruktur public key adalah Gun.js. Penelitian ini menganalisis reliabilitas aplikasi chat berbasis Gun.js yang dikembangkan dengan skema koneksi berbeda, yaitu melalui WebRTC dan WebSocket. Hasil pengujian latensi menggunakan koneksi Gun.js dengan WebRTC, Gun.js dengan WebSocket, dan WhatsApp pada pengiriman pesan teks menunjukkan hasil latensi terendah adalah arsitektur aplikasi chat P2P terdesentralisasi dengan WebRTC. Namun, arsitektur P2P tersentralisasi dengan WebSocket memiliki skalabilitas dan ketersediaan yang lebih baik. Penelitian ini juga mengeksplorasi implementasi chat grup yang menjadi tantangan aplikasi chat dengan skema infrastruktur public key. Hasil implementasi fitur pada aplikasi penelitian adalah chat grup yang aman menggunakan dengan enkripsi end-to-end untuk semua pesan dan mekanisme rotasi grup oleh pemilik (pembuat) grup untuk pembaruan grup ketika ada anggota ditambahkan maupun dihapus. Pengembangan selanjutnya dari penelitian ini dapat berupa penambahan variasi skenario pengujian dan perbaikan mekanisme rotasi grup.

Decentralized systems are designed to eliminate dependence on a central server that controls the entire system. Peer-to-peer (P2P) applications are one form of decentralized system. One library that supports the development of P2P applications that provides many storage adapter options, conflict resolution, peer management, and security with public key infrastructure is Gun.js. This study analyzes the reliability of the chat application using Gun.js with the different connection schemes, that is, using WebRTC and WebSocket. The results of testing the latency of using Gun.js connections with WebRTC, Gun.js with WebSocket, and WhatsApp in sending text messages showed the lowest latency result in P2P decentralized architecture using WebRTC. Although, the P2P centralized architecture using WebSocket has better scalability and availability. This study also explores an implementation of group chat which is a challenge for chat applications that use PKI scheme. The implementation of the feature in the application is a secure group chat using end-to-end encryption for all messages and group rotation mechanisms by the group owner (creator) for group updates when members are added or removed. Further development of this research can be in the form of adding variations of test scenarios and improving the group rotation mechanism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niti Cahyaning Utami
"Sistem terdesentralisasi dirancang untuk menghilangkan ketergantungan pada server pusat yang mengatur keseluruhan sistem. Aplikasi peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu bentuk sistem terdesentralisasi. Salah satu library yang mendukung pengembangan aplikasi P2P yang memungkinkan banyak opsi adaptor penyimpanan, resolusi konflik, manajemen peer, dan keamanan dengan infrastruktur public key adalah Gun.js. Penelitian ini menganalisis reliabilitas aplikasi chat berbasis Gun.js yang dikembangkan dengan skema koneksi berbeda, yaitu melalui WebRTC dan WebSocket. Hasil pengujian latensi menggunakan koneksi Gun.js dengan WebRTC, Gun.js dengan WebSocket, dan WhatsApp pada pengiriman pesan teks menunjukkan hasil latensi terendah adalah arsitektur aplikasi chat P2P terdesentralisasi dengan WebRTC. Namun, arsitektur P2P tersentralisasi dengan WebSocket memiliki skalabilitas dan ketersediaan yang lebih baik. Penelitian ini juga mengeksplorasi implementasi chat grup yang menjadi tantangan aplikasi chat dengan skema infrastruktur public key. Hasil implementasi fitur pada aplikasi penelitian adalah chat grup yang aman menggunakan dengan enkripsi end-to-end untuk semua pesan dan mekanisme rotasi grup oleh pemilik (pembuat) grup untuk pembaruan grup ketika ada anggota ditambahkan maupun dihapus. Pengembangan selanjutnya dari penelitian ini dapat berupa penambahan variasi skenario pengujian dan perbaikan mekanisme rotasi grup.

Decentralized systems are designed to eliminate dependence on a central server that controls the entire system. Peer-to-peer (P2P) applications are one form of decentralized system. One library that supports the development of P2P applications that provides many storage adapter options, conflict resolution, peer management, and security with public key infrastructure is Gun.js. This study analyzes the reliability of the chat application using Gun.js with the different connection schemes, that is, using WebRTC and WebSocket. The results of testing the latency of using Gun.js connections with WebRTC, Gun.js with WebSocket, and WhatsApp in sending text messages showed the lowest latency result in P2P decentralized architecture using WebRTC. Although, the P2P centralized architecture using WebSocket has better scalability and availability. This study also explores an implementation of group chat which is a challenge for chat applications that use PKI scheme. The implementation of the feature in the application is a secure group chat using end-to-end encryption for all messages and group rotation mechanisms by the group owner (creator) for group updates when members are added or removed. Further development of this research can be in the form of adding variations of test scenarios and improving the group rotation mechanism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Baehaki
"Pada program Chat Mate, banyak pemirsa yang mengikuti sms interaktif/ chatting sampai berkali-kali dengan pesan yang kurang penting. Padahal tarif yang dikenakan sebesar dua ribu rupiah per sms. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji kebutuhan dan kepuasan yang diperoleh pemirsa dari melakukan kegiatan tersebut, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap tiga pemirsa yang sering mengikuti forum sms interaktif di program tersebut.
Dari hasil temuan data diketahui bahwa faktor utama yang membuat mereka mengikuti sms interaktif/ chatting di Chat Mate adalah karena mengidap insomnia dan kebutuhan akan teman untuk berbagi di saat tersebut, yang tidak mereka dapatkan dari teman secara ?nyata? karena faktor waktu. Meski awalnya hanya sekadar ?iseng?, namun kegiatan tersebut akhirnya menjadi sebuah kebutuhan dan rutinitas di malam hari. Konsep program Chat Mate yang menyuguhkan fungsi ?pertemanan? dan menjadi media ?pelepasan? stres pada akhirnya membuat program tersebut menjadi teman pemirsa di malam hari, meski untuk mendapat pemenuhan kebutuhan tersebut mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
On Chat Mate, lots of audiences are participating intensively on interactive text messages/chatting, although the messages are rather vague. They are willing to be charge Rp 2000/sms which is pretty expensive. This research is aimed to search the needs and gratifications sought by the audience on doing that activity, by doing in depth interview to thre eaudiences who participate on that show regularly.
The results indicate that the main factor which make them participating on Chat Mate are the insomnia that they suffered and the needs of friend existence so they can share for the moment. Eventhough in the beginning, they don?t do this activity seriously, but it has become a need and also a routinity at night. The concept of Chat Mate is to provide the function of a ?friend? and to be the media of release tension. In the end, it makes Chat Mate a best friend to the audience during night time, eventhough to satisfy the needs, audiences must spend rather expensive cost.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Wahyu Utomo
"Skripsi ini membahas tentang perencanaan jumlah tenaga kerja di Vehicle Logistic Center, sebuah perusahaan manufaktur otomotif. Dilatar belakangi oleh peningkatan volume ekspor kendaraan yang di kelola oleh Vehicle Logistic Center dan adanya perubahan business flow kendaraan ekspor. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Workload Analysis dan dibantu dengan tool Yamazumi Chart untuk menggambarkan beban kerjanya. Hasil penelitian ini menunjukkan berapa jumlah tenaga kerja yang optimal dengan adanya peningkatan volume ekspor kendaraan yang akan dikelola.

The focus of this study is planning number of labor at Vehicle Logistic Center in an automotive manufacturing company. Background of this research because of increases export volume for vehicle which handled by Vehicle Logistic Center due to business changes of export vehicle. In this research will be used Workload Analysis as method and Yamazumi Chart as additional tool to figure load of worker. Result of this research to show optimal number of labor due to increases vehicle export volume."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1251
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anandya Naufal Rahadhi
"Autism spectrum disorder (ASD) adalah kelainan perkembangan manusia yang mempengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi dan berperilaku. Salah satu Faktor risiko autisme adalah asupan gizi pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan gizi dengan tingkat risiko ASD pada Balita. penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder dari studi cross sectional yang melibatkan 92 responden di Kelurahan Gajahmekar dan Kelurahan Andir yang diperoleh dengan metode clustered random sampling. Seluruh subjek penelitian telah menyetujui lembar informed consent untuk dilakukan pengambilan data dengan mengisi kuesioner. Variabel pada penelitian ini adalah ragam asupan gizi pada balita (daging ayam, ikan, susu sapi, ASI, tomat, brokoli) dan risiko autisme pada balita. Untuk mengkategorikan risiko autisme pada balita, digunakan kuesioner M-CHAT yang memiliki spesifitas 90,2% dan sensitifitas 100%. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS for mac 20.0 dan hubungan antar variabel diuji menggunakan uji chi-square dengan tabel 2x2. Hasil dari penelitian ini adalah 62% balita pada penelitian ini berada di risiko rendah autisme dan 38% berada di risiko sedang-tinggi autisme. Hasil proporsi risiko autisme sedang-tinggi autisme pada penelitian ini diperoleh oleh balita yang tidak rutin mengkonsumsi daging ikan (43,8%), daging ayam (41,7%), brokoli (44,7%), tomat (42,4%), ASI (36,8%), dan susu sapi (35,4%) dengan nilai p berturut-turut 0,605, 0,762, 0,180, 0,517, 0,842, dan 0,172. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan bermakna antara ragam gizi yang dikonsumsi oleh balita yang tinggal di Kelurahan Gajahmekar dan Kelurahan Andir dengan tingkat risiko kejadian autisme.

Autism spectrum disorder (ASD) is a human development disorder that affects the ability to communicate and behave. One of the risk factors for autism is nutritional intake in toddlers. This study aims to determine the relationship between nutritional intake and the risk level of ASD in toddlers. The study was conducted by taking secondary data from a cross-sectional study involving 92 respondents in Gajahmekar and Andir villages, which were obtained by using the clustered random sampling method. All research subjects have agreed to the informed consent sheet for data collection by filling out a questionnaire. The variables in this study were the variety of nutritional intake in children under five (chicken, fish, cow's milk, breast milk, tomatoes, broccoli) and the risk of autism in children under five. To categorize the risk of autism in children under five, the M-CHAT questionnaire was used, which has a specificity of 90.2% and a sensitivity of 100%. Data analysis used SPSS for mac 20.0 application and the relationship between variables was tested using the chi-square test with 2x2 tables. The results of this study were 62% of children under five in this study were at low risk of autism and 38% were at moderate-high risk of autism. The results of the proportion of moderate-high risk of autism in this study were obtained by toddlers who did not regularly consume fish meat (43.8%), chicken (41.7%), broccoli (44.7%), and tomatoes (42.4%). ), Breast milk (36.8%), and cow's milk (35.4%) with p values of 0.605, 0.762, 0.180, 0.517, 0.842, and 0.172, respectively. The conclusion in this study is that there is no significant relationship between the variety of nutrients consumed by children under five who live in the Gajahmekar and Andir villages and the risk level of autism.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Widiasari
"Latar belakang: Fungsi kognitif adalah proses mental dalam memperoleh pengetahuan, manipulasi informasi, dan penalaran yang meliputi 6 domain kognitif. Telemedis mulai dimanfaatkan pada pasien penurunan fungsi kognitif untuk anamnesis, pemeriksaan kognitif dan bahasa serta tatalaksana lanjutan terutama saat pandemi COVID-19. Sebagian besar aplikasi telemedis di Indonesia menggunakan chat untuk konsultasi pasien dan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran keluhan kognitif pada layanan telemedis di Indonesia.
Metode penelitian: Merupakan studi deskriptif dengan metode potong lintang menggunakan data sekunder dari chat pasien dengan keluhan kognitif pada aplikasi telemedis di Indonesia secara retrospektif (Maret 2020 - Mei 2021). Aplikasi telemedis melakukan filtering kata kunci keluhan kognitif pada semua chat, kemudian chat yang mengandung kata kunci melalui proses unidentifikasi dan peneliti menelaah chat terpilih.
Hasil: Proporsi konsultasi pasien dengan keluhan kognitif 0,008%. Perempuan 1,7 kali lebih banyak dari laki-laki dengan usia terbanyak ≥60 tahun dan lupa atau pikun sebagai keluhan tersering (65,6%). Sebagian besar (82,3%) keluhan kognitif disampaikan keluarga dan atau pramurukti. Sebanyak 53,1% chat keluhan kognitif dijawab dokter umum dan demensia pada usia lanjut sebagai kesimpulan terbanyak (43,7%). Tidak ada deteksi dini gangguan kognitif pasien. Sebanyak 62,5% pasien mendapatkan terapi farmakologis maupun non-farmakologis dan sebanyak 42,7% pasien dirujuk dokter spesialis saraf.
Kesimpulan: Proporsi keluhan kognitif 0,008% dengan perempuan 1,7 kali lebih banyak. Keluhan kognitif terbanyak adalah lupa atau pikun, usia ≥60 tahun dan sebagian besar disampaikan keluarga dan atau pramurukti. Chat sebagian besar dijawab dokter umum dengan demensia pada usia lanjut sebagai kesimpulan terbanyak sesuai template chat. Pasien mendapat rujukan dokter spesialis saraf dan terapi farmakologis maupun non-farmakologis untuk tindak lanjut.

Background: Cognitive function is mental process in acquiring knowledge, manipulating information, and reasoning which includes 6 cognitive domains. Telemedicine has started to be used in patients with cognitive decline for history taking, cognitive examinations and further management, especially during COVID-19 pandemic. Most telemedicine applications in Indonesia use chat for patient consultation and this study was conducted in order to learn the description of cognitive complaints on telemedicine in Indonesia.
Methods: This descriptive cross-sectional study using secondary data from patient chats with cognitive complaints on telemedicine in Indonesia retrospectively (March 2020 - May 2021). Telemedicine filter keywords for cognitive complaints in all chats, then chats containing keywords went through an unidentification process and researchers examined the selected chats.
Results: The proportion of patients consultations with cognitive complaints was 0.008%. Women 1,7 times more than men with the majority age ≥60 years old and forgetfulness or senile dementia as the most common complaint (65.6%). Most (82.3%) of cognitive complaints were delivered by family and/or caregiver. A total of 53.1% of chats with cognitive complaints were answered by general practitioners and dementia in the elderly is highest number of conclusion reached (43.7%). There was no early detection of the patient's cognitive impairment. A total of 62.5% patients received pharmacological and non-pharmacological therapy and about 42.7% patients were referred to neurologist.
Conclusion: The proportion of cognitive complaints is 0.008% with 1.7 times more women. The most cognitive complaints are forgetfulness or senile dementia, age ≥60 years and most of them are delivered by family and/or caregiver. Most of chats are answered by general practitioners and dementia in the elderly is the most conclusions reached. Patients receive referral to neurologist and pharmacological and non-pharmacological therapy for follow-up.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Andrean Phanama
"ABSTRAK
Named Data Networking (NDN) merupakan arsitektur jaringan yang sedang
muncul dan prospektif, bertujuan untuk mengevolusi infrastruktur jaringan dari paradigma host-centric dengan prinsip komunikasi end-to-end, menjadi arsitektur jaringan yang berorientasi pada data, dengan cara ?menamai? data. Layanan multiuser chat sudah biasa berjalan di atas arsitektur jaringan IP, serta umumnya mengambil model komunikasi client-server-client dalam menjalankan layanannya, menimbulkan single point of failure, yaitu pada server. Chrono Chat merupakan aplikasi multiuser chat tanpa server yang menggunakan protokol sinkronisasi data ChronoSync, yang berjalan di atas arsitektur NDN. Dalam penelitian ini, ditunjukkan D-ChronoChat v0.1, aplikasi mobile berbasis Android yang ditujukan untuk analisis kemampuan arsitektur NDN untuk mendukung aplikasi mobile multiuser chat tanpa server, dan protokol ChronoSync untuk sinkronisasi keadaan dataset masing-masing pengguna. D-ChronoChat dievaluasi berdasarkan empat buah skenario. Eksperimen menunjukkan bahwa NDN dan protokol ChronoSync mampu mendukung implementasi aplikasi dengan tingkat
keberhasilan mencapai 99% dan 98% untuk dua dan tiga pengguna. Tulisan ini juga memaparkan kemungkinan pengembangan lebih lanjut D-ChronoChat dari segi security, mekanisme penanganan roster, dan penanganan pesan di jaringan.

ABSTRAK
Named Data Networking (NDN) is an emerging technology in form of network architecture, with the goal to evolve the current internet infrastructure from host-centric paradigm with end-to-end principle, to a network architecture focusing on named data. Multiuser chat service commonly runs on IP, taking client-server-client communication model to run the service, leaving the service with a single point of failure on the server. ChronoChat is a serverless multiuser chat application, using the dataset synchronization protocol ChronoSync, running on NDN architecture. This thesis presents D-ChronoChat v0.1, an Android-based mobile multiuser chat application to analyze NDN's ability to support the application's operation, and the ChronoSync protocol?s ability to synchronize the users chat dataset states. We evaluated D-ChronoChat in four scenarios. From the experiment, we show that NDN and ChronoSync is able to support the application's implementation with the success rate of 99% and 98% for two and three users, respectively. This work also opens a discussion on the future works and improvements of D-ChronoChat in security, roster handling mechanism, and chat message handling in the network."
2016
S64225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soufie Rosalind Saudiah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana anggota organisasi birokrasi berinteraksi pada Whatsapp group chat berdasarkan konsep rhetorical sensitivity sensitivitas retorik, serta kaitannya dengan konteks birokrasi di Indonesia. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivism dengan metode penelitian netnografi pada teks grup WhatsApp salah satu unit kerja di Kementerian Pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam berinteraksi pada grup WhatsApp, tiap-tiap individu akan menampilkan satu dari tiga gaya sensitivitas retorik rhetorical sensitive, noble self atau rhetorical reflector ketika mereka dihadapkan pada satu situasi komunikasi atau arah komunikasi organisasi tertentu Edie Paulson, 1986. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa WhatsApp group chat berpotensi mempersingkat alur komunikasi birokrasi, namun enkulturasi budaya instansi pemerintah yang sudah mengakar tidak serta merta hilang dengan hadirnya komunikasi bermediasi teknologi dalam organisasi birokrasi.

ABSTRACT
This study aims to examine how members of bureaucracy organization interact in WhatsApp group chat based on the rhetorical sensitivity concept, and how it relates to the Indonesian bureaucracy context. It observed the WhatsApp group chat of one of the working units in the Ministry of Tourism under the post positivism paradigm with netnography as the research methodology. The result shows that each members of the WhatsApp group chat tend to performs one out of three rhetorical style ndash the rhetorical sensitive, noble self or rhetorical reflector ndash when faced with particular communication situation or certain organizational communication flow Eddie Paulson, 1986. Other finding also shows that WhatsApp group chat is potential to shorten the bureaucracy communication flow however the enculturation of bureaucratic culture which have been rooted over a very long period of time within the government office would not be easily shifted with the presence of the technology mediated communication in this bureaucratic organization."
2017
T48924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>