Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang
"Prevalensi gizi buruk di Kabupaten Pandeglang mencapai 32,28%. Berbagai intervensi telah dilakukan guna menekan kasus tersebut, antara lain intervensinya adalah PMT dari program JPSBK pada keluarga miskin. Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui proporsi Ibu yang patuh dalam memberikan makanan tambahan, menilai hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, manfaat pemberian PMT, pengalaman Ibu dalam pemberian PMT, jumlah anggota keluarga, persepsi tentang jarak pada tempat pelayanan kesehatan, suplai PMT yang cukup, penyuluhan oleh petugas dengan kepatuhan Ibu memberikan makanan tambahan di Kabupaten Pandeglang tahun 2002.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pandeglang tahun 2002 dan disain yang digunakan adalah Krosseksional. Cara pengambilan sampel menggunakan sistim Muster dengan program C Survey.
Hasil penelitian menunjukan proporsi Ibu yang tidak patuh mencapai 70%. Untuk faktor pengalaman dan faktor persepsi jarak pada tempat pelayanan kesehatan terjadi interaksi hasilnya yaitu bahwa Ibu yang memiliki persepsi jarak yang dekat dan berpengalaman memiliki peluang patuh 0,035 kali lipat di bandingkan dengan Ibu yang memilki persepsi jarak yang jauh dan tidak berpengalaman dalam pemberian PMT (95% CI 0,002:0,517), setelah di kontrol variabel lainnya. Sedangkan untuk ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang cara pemberian PMT memiliki peluang patuh 15 kali lipat dibandingkan dengan Ibu yang pengetahuannya kurang tentang cara pemberian PMT (95% Cl 3,111:79,886).
Untuk Ibu yang suplai PMT diberikan cukup akan memiliki peluang patuh 18 kali lipat dibandingkan dengan apabila suplai PMTnya kurang (95% CI 5,220:65,752). Untuk faktor pendidikan, pekerjaan, faktor jumlah anggota keluarga, manfaat pemberian PMT, umur, dan penyuluhan oleh petugas tidak ada hubungan dengan kepatuhan.
Saran dalam meningkatkan kepatuhan lbu dalam memberikan PMT, bahwa persepsi jarak dekat pada tempat pelayanan kesehatan dan berpengalaman dalam memberikan PMT tidak berpengaruh terhadap kepatuhan lbu dalam memberikan PMT. Walau demikian peningkatan pengetahun Ibu tentang cara pemberian PMT yang baik dan benar serta suplai PMT yang cukup dapat meningkatkan kepatuhan Ibu dalam memberikan PMT.

Factors Related to Mother's Compliance in Providing Food Supplement According to Instruction of Social Safety Net Program in Health in 1999, to Child Age 6 to 23 Months Old in Pandeglang District in 2002Prevalence of malnutrition in Pandeglang District reached 32.28%. Many interventions had been done to decrease the prevalence, including food supplementation program of the Social Safety Net in Health (JPSBK) targeted to the poor families. The aim of this study is to know the proportion of compliant mothers in providing food supplement, to understand the relationship between mother's age, education, occupancy, knowledge, perception on benefit of food supplementation, mother's experience in providing food supplement, family size, perception on distance to health facilities, sufficiency of food supplement supply, extension by health personnel and mother's compliance in providing food supplement in Pandeglang District in 2002.
This study was conducted in Pandeglang District in 2002 using cross sectional design. Sampling was done by cluster system using C survey program.
Result of this study shows that the proportion of non-compliant mothers was 70%. There was interaction between experience and perception on distance factors where mothers who perceive the distance as close and having experience had chance to be compliant of 0.035 times compared to those who perceive the distance as far and not having experience of providing food supplement (95% CI 0.002:0.517) after controlled by other variables. Mothers who possessed good knowledge about providing food supplementation had chance to be compliant of 15 times compared to those mothers who did not possess sufficient knowledge on providing food supplement (95% CI 3.111:79.886). Mothers with adequate supply of food supplement had chance of 18 times higher to be compliant compared to those without adequate supply (95% CI 5.220:65.752).
Several suggestions can be endorsed after this study, that perception about distance to health care facilities and experience in providing food supplement has no influence to mother's compliance in providing food supplementation. However, improving mother's knowledge on how to provide food supplement and adequate supply of food supplement could improve mother's compliance."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kalam Tauhid
"Latar Belakang: Rongga mulut manusia memiliki beragam mikroorganisme yang dapat membentuk suatu komunitas yang memengaruhi kesehatan rongga mulut. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi karies di Indonesia mencapai 60-80%. Konsentrasi protein dan polipeptida yang ada dalam saliva penting dalam pemeliharaan kesehatan mulut dan homeostasis dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif dari proteome saliva. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan total konsentrasi protein dan profil protein saliva dengan status kebersihan rongga mulut (OHI-S) dan status karies dental (DMF-T dan def-t) pada subjek kelompok usia dewasa muda dan anak-anak. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif laboratorik dengan menggunakan Uji Bradford untuk menetapkan total konsentrasi protein dan Uji SDS-PAGE untuk menetapkan profil protein saliva. Sampel uji berupa sampel saliva berjumlah 18 sampel masing-masing kelompok usia (total 36 sampel), dengan diketahui status kebersihan rongga mulut (OHI-S) dan status karies dental (DMF-T dan def-t). Analisis statistik dijalankan dengan menggunakan uji normalitas, kemudian Uji T test-independent. Untuk menganalisis hubungan dilakukan uji korelasi spearman. Analisis data menggunakan SPSS iOS versi 22.0. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara total konsentrasi protein saliva kelompok usia dewas muda dan anak-anak (p = 0.001 (p<0.05)), namun tidak terdapat korelasi signifikan antara total konsentrasi protein saliva kelompok usia terhadap OHI-S dan DMF-T atau def-t, serta terdapat perbedaan profil protein saliva berupa perbedaan frekuensi protein bands yang muncul pada masing-masing profil protein.  Kesimpulan: Total konsentrasi protein dan profil protein saliva tidak berhubungan dengan OHI-S dan DMF-T atau def-t pada kelompok usia dewasa muda dan anak-anak, namun tetap memiliki tendensi korelasi.

Human oral health contains various microorganisms that can form a community that affects oral health. According to Riskesdas 2018, the prevalence of caries in Indonesia ranges from 60-80%. The concentration of proteins and polypeptides in saliva is important in maintaining oral health and homeostasis through qualitative and quantitative changes in the salivary proteome.  Objective: This study aims to analyze the relationship between total protein concentration and saliva protein profile with oral hygiene status (OHI-S) and dental caries status (DMF-T and def-t) in adult and child age groups. Methode: This study is a deskriptive laboratory analysis using Bradford tests to determine total protein concentration and SDS-PAGE tests to determine saliva protein profiles. The sample consisted of 18 saliva samples from each age group (total 36 samples), with OHI-S and dental caries status (DMF-T and def-t) determined. Statistical analysis was performed using normality tests, followed by independent sample t-tests. To analyze the relationship, Spearman's correlation test was conducted. Data analysis used SPSS iOS version 22.0. Result: A significant difference was found in the total saliva protein concentration between the young adult and child groups (p = 0.001, p < 0.05), but no significant correlation was found between total saliva protein concentration and OHI-S and DMF-T or def-t status. There was a difference in saliva protein profiles, manifested as differences in the frequency of protein bands in each protein profile.  Conclusion: The total protein concentration and saliva protein profiles do not have a significant relationship with OHI-S and DMF-T or def-t status in young adult and child age groups, but they still show a tendency to correlate."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library