Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Napitupulu, Ril Ellys
"Buruh anak termasuk dalam kelompok yang perlu diberdayakan karena mereka mengalami eksploitasi dari perusahaan dan keluarganya. Pemberdayaan buruh anak yang dilakukan oleh pekerja sosial bertujuan agar anak mampu mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi masalahnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peran pekerja sosial dalam memberdayakan buruh anak, serta gambaran tentang hambatan pelaksanaan pemberdayaan buruh anak yang dilakukan oleh Yayasan Kompak Indonesia. Penelitian ini, menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif Pemilihan subjek penelitian dilakukan berdasarkan tujuan penelitian. Pihakpihak yang diteliti adalah pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pemberdayaan buruh anak, terdiri atas Lurah Desa Mekarsari, Tangerang, Direktur Yayasan Kompak, buruh anak dampingan Yayasan Kompak, orangtua buruh anak, dan pekerja sosial Yayasan Kompak untuk mengetahui peran yang dijalankannya dalam melakukan kegiatan pemberdayaan buruh anak. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam observasi, dan studi dokumentasi yang gunanya untuk melengkapi data yang didapat. Ketiga cara pengumpulan data ini saling melengkapi dalam menghasilkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kerangka pemikiran tentang ketidakberdayaan, pemberdayaan, kegiatan pemberdayaan, dan peran pekerja sosial dalam upaya pemberdayaan menurut pendapat para ahli, diuraikan dalam penulisan ini sebagai indikator dalam melakukan pembahasan hasil temuan penelitian. Pekerja sosial mernpunyai banyak pilihan peran dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan, yaitu sebagai enabler, pendidik, fasilitator, mediator, advokat, dan lain-lain. Berdasarkan temuan lapangan, terdapat buruh anak usia 12-15 tahun yang bekerja di pabrik. Buruh anak bekerja dengan jam kerja yang panjang, upah rendah, di dalam ruangan yang pengap dan tidak mempunyai fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja. Terhadap buruh anak yang mengalami masalah ini, Yayasan Kompak mengadakan program kegiatan yang dapat memberdayakan buruh anak. Kegiatan pemberdayaan buruh anak dilakukan dalam bentuk pendidikan dan penyadaran akan hak-hak anak sebagai buruh, pendidikan program paket A dan B, diskusi, dan pelatihan tentang hal-hal yang berkaitan dengan buruh anak hingga dilaksanakan kegiatan kesenian, rekreasi, dan keterampilan yang berguna untuk mengembangkan kreativitas buruh anak. Peran yang dijalankan oleh pekerja sosial Yayasan Kompak dalam melaksanakan pemberdayaan terhadap buruh anak adalah peran sebagai pendidik, fasilitator, dan advokat. Terjadi hambatan dalam melaksanakan pemberdayaan buruh anak yaitu adanya kecurigaan orangtua buruh anak terhadap program Yayasan Kompak dan tidak adanya tanggapan perusahaan tempat buruh anak bekerja atas usul pekerja sosial agar anak diberi kesempatan belajar di Yayasan Kompak. Adapun kesimpulan yang didapat dari temuan lapangan adalah bahwa kegiatan pemberdayaan buruh anak yang dilakukan oleh pekerja sosial Yayasan Kompak melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyadaran, dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran buruh anak akan haknya sebagai buruh dan sebagai anak. Akan tetapi tidak sampai membuat buruh anak dapat menyelesaikan sendiri permasalahan yang terjadi pada dirinya sehubungan dengan pekerjaan dan kehidupannya. Kegiatan keterampilan dan rekreasi yang dilaksanakan oleh pekerja sosial Yayasan Kompak masih bersifat rekreatif semata, belum merupakan kegiatan yang memberdayakan buruh anak. Peran pekerja sosial Yayasan Kompak adalah sebagai fasilitator, advokat, dan pendidik. Peran sebagai enabler belum dijalankan. Diberikan saran agar dilakukan pelatihan terhadap pekerja sosial Yayasan Kompak. Kegiatan rekreasi yang dilaksanakan oleh buruh anak sebaiknya kegiatan rekreasi ke museum atau tempat peninggalan bersejarah. Kegiatan keterampilan yang dilaksanakan sebaiknya kegiatan yang dapat digunakan buruh anak untuk meningkatkan kehidupannya sehingga is dapat alih profesi, tidak lagi sebagai buruh anak. Peran pekerja sosial Yayasan Kompak sebaiknya ditingkatkan ke peran enabler yang membantu buruh anak agar mampu mandiri dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.
"
2005
T14095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sujatmoko
"Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Ada beraneka ragam wilayah garapan dari LSM. Dengan karakteristiknya yang luwes dalam bergerak, tak jarang LSM mampu menjangkau wilayah-wilayah yang susah atau belum tersentuh oleh birokrasi negara. Berbagai isu yang sebeiumnya tidak diperhatikan pemerintah, atas advokasi dari LSM kemudian menjadi perhatian semua pihak. Di antara isu yang dimaksud adalah masalah pekerja anak.
Sampai sekarang memang tidak ada data yang pasti tentang pekerja anak, karena memang sulit untuk mendateksi keberadaannya, terlebih lagi yang berada di sektor informal. Saat ini telah banyak LSM yang peduli dengan permasalahan pekerja anak. Akan tetapi, masih banyak juga LSM-LSM ini yang memiliki keterbatasan ataupun kelemahan. Kelemahan-kelemahan ini biasanya menyangkut masalah manajemen dan ketrampilan organisasi, sehingga dapat menghambat implementasi misinya.
JARAK menangkap kelemahan yang ada di tubuh LSM ini. Anggota-anggota jaringan ini pun memiliki kelemahan yang serupa, di samping juga masalah finansial. Merespon permasalahan di tubuh anggotanya inilah kemudian mengambil pilihan untuk melakukan penguatan kapasitas (capacity building) terhadap LSM anggotanya.
Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk (a) mendeskripsikan pelatihan Desain Manajemen dan Evaluasi yang dilakukan JARAK dalam rangka penguatan kapasitas LSM anggota dan (b) menemukan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program pelatihan DME. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumenter yang dimiliki JARAK dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap seorang mantan SC, seorang koordinator SC, dan dua orang eksekutif JARAK, serta tiga orang dari LSM anggota.
Penelitian ini menemukan bahwa pelatihan DME yang dilakukan JARAK untuk penguatan kapasitas LSM anggota telah dilakukan diberbagai tempat. Program penguatan kapasitas yang dilakukan JARAK menekankan pada area perencanaan, monitoring, dan evaluasi. Dengan adanya program penguatan kapasitas ini diharapkan LSM anggota dapat membuat perencanaan program dengan baik, mampu memonitoring dan mengevaluasi program yang dibuatnya. Dengan kemampuan ini, LSM anggota kemudian dapat mengakses ke lembaga-lembaga donor yang ada balk lokal maupun intemasional. Sehingga LSM anggota dapat menjalankan visi penghapusan pekerja anak di Indonesia.
Hal-hal yang mendukung penguatan kapasitas LSM anggota dikategorikan dalam dua kategori yakni faktor internal dan ekstemal. Faktor internal yang mendukung adalah (a) kesadaran peserta untuk berubah (b) kejelasan informasi, yakni materi-materi pelatihan (c) dukungan sumber daya manusia berupa fasilitator yang memadai. Sedangkan faktor ekstemal yang mendukung adalah adanya kesediaan dad lembaga donor untuk mendanai kegiatan pelatihan.
Seperti halnya faktor yang mendukung, faktor yang menghambat ini juga terbagi dalam dua kategori yakni faktor internal dan ekstemal. Adapun faktor internalnya adalah (a) rendahnya sebagian peserta dari LSM anggota yang mengikuti pelatihan; (b) kurangnya political will dari LSM anggota untuk terus fokus pada isu masalah pekerja anak. Ada LSM anggota yang terlalu tugas cakupan geraknya sehingga mudah meninggalkan isu pekerja anak apabila dalam perjalanannya menemukan isu lain yang sedang menjadi tren; (c) keluar masuknya personil di LSM anggota. Personil yang keluar belum tentu mendapatkan pengganti dengan personil baru yang sebanding kapasitasnya. Sementara faktor eksternalnya adalah dukungan dana yang diterima dari lembaga donor dirasa masih kurang mencukupi untuk meningkatkan frekuensi pelatihan bagi anggota JARAK.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library