Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Honey Budiana Setjawidjaja
Abstrak :
Dalam melakukan tugas akhir ini saga membuat slat untuk dipergunakan oleh pabrikan dalam melakukan pengetesan untuk menentukan lulus atau tidaknya MCB (Miniature Circuit Breaker) yang diproduksi. Hasil yang akan didapat berupa angka yang menunjukkan waktu seberapa lama MCB dapat trip dengan arus yang telah ditentukan. Alat ini sangat berguna bagi pabrikan yang memproduksi MCB dalam jumlah yang banyak. Alat ini dapat melakukan pengetesan 5 HCB sekaligus dalam 1 kaii pengujian dan secara otomatis akan menunjukkan HCB mana yang lulus dan MCB mana yang tidak lulus.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrizal Tatang
Abstrak :
ELCB mulai digunakan di Indonesia pada tahun 1980-an, yaitu dipasang pada instalasi perumahan dengan tegangan sistem 220 volt. tanpa megetahui terlebih dahulu tingkat sensi ti vi tas dan efektifitas kerjanya dalam melidungi dari bahaya terkena sengatan listrik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ELCB yang beredar di pasaran dapat bekerja secara efektif untuk melindungi dari bahaya kematian akibat listrik. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 3 sampel ELCB yang beredar di pasaran kemudian dicoba diteliti dengan Cara memasangkannya pada rangkaian simulasi listrik dan perumahan dengan tegangan sistem 220 .V satu fasa. Didapat beberapa besaran arus bocor dan tegangan sentuh yang terdeteksi oleh ELCB untuk memutuskan sumber daya listrik jika terjadi kontak satu kutub ke tanah. Hasil dari hasil penel i ti an ter nyata salah satu ELCB dapat bekerja dengan efektif memutuskan daya listrik jika arus bocor yang terdeteksi 21.5 mA dengan tahanan tubuh manusia 3000 Ohm.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Helmi
Abstrak :
Penyebab harmonik menurut standar IEEE 519-1992 terdiri dari beban elektronika daya, seperti converter, inverter, transformator, dan motor-motor listrik. Total Harmonic Distortion (THD) merupakan nilai prosentase antara total komponen harmonisa dengan komponen fundamentalnya. Semakin besar prosentase THD menyebabkan semakin besar resiko kerusakan peralatan akibat harmonisa yang terjadi pada arus maupun tegangan. Berdasarkan karakteristik circuit breaker tidak akan trip pada batas arus nominalnya, melainkan melebihi batas yang telah ditentukan sebesar In (rated current) ke ind (no tripping current) yang merupakan proses bimetalnya bekerja (mulai panas) sampai dengan id (tripping current) pada waktu yang telah ditentukan. Dari hasil pengukuran dan perhitungan didapatkan dari arus beban 2 A : Vthd tertinggi 1,71% ; serta daya yang hilang akibat distorsi rata-rata 2,32 VA (0,28%). Arus beban 4 A : VTHD tertinggi 1,6% serta daya rata-rata 3,32 VA (0,25%). Kualitas jenis produk juga akan berpengaruh kinerja circuit breaker, dari hasil pengujian circuit breaker 6 A diberi beban non linier 7,5 A waktu trip produk I (31,5 menit), II (57,35 menit), III (53,75 menit). Saat diberi beban non linier 7,5 A waktu trip lebih cepat dimana produk I (25,38 menit) produk II (43,72 menit) dan produk III (43,53 menit)
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Hariman
Abstrak :
Di era pandemi ini, banyak sekali kegiatan yang mengharuskan kita untuk dilakukan secara online. Kegiatan bisnis yang awalnya dilakukan secara tunai juga telah berubah menjadi non tunai, seperti menggunakan switching bill payment. Akan tetapi, jika terdapat banyak pengguna yang melakukan request, maka biller dapat mengalami overloaded dan menjadi tidak responsif. Oleh karena itu, penulis ingin membuat sebuah circuit breaker yang dapat menentukan kondisi dari biller kemudian memutuskan koneksi antara switching dengan biller jika biller tersebut dalam kondisi yang kurang baik. Circuit breaker yang ada akan diimplementasi menggunakan 2 service, dimana service pertama akan memiliki sebuah library circuitbreaker dalam bentuk decorator yang memiliki fungsi memutuskan atau menyambungkan koneksi antara switching dan biller. Service lainnya dari circuit breaker yaitu service model yang berfungsi sebagai penentu apakah suatu biller sedang berada dalam kondisi normal atau tidak. Cara service tersebut menentukan kondisi biller adalah dengan menggunakan sebuah dataset dummy yang kemudian dilakukan transformasi menggunakan Sequence Graph Transform (SGT). Kemudian, dataset yang telah ditransformasi tersebut akan dilakukan training menggunakan tensorflow untuk menghasilkan suatu model yang dapat melakukan prediksi terhadap kondisi biller. Penerapan circuit breaker ke sebuah switching bill payment dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna dalam melakukan transaksi pembayaran berupa layanan yang cepat dari switching tersebut. ......In this pandemic era, there are a lot of activities that requires us to do it online. Business activity that is done by using cash has now become cashless, like for example by using switching bill payment. However, if there is a lot of users making a request, there is a chance that the switch will be overloaded and it will become unresponsive. As a result, the author tried to create a circuit breaker that is able to determine biller's condition and if it is in bad condition then the circuit breaker will cut off the connection. The circuit breaker will be implemented using 2 services in which one of the services will have a circuitbreaker library in a shape of decorator . The other service is a service model where it will decide if a biller is in a normal condition or not. The way it determines biller's condition is by using a dummy dataset that is transformed using Sequence Graph Transform (SGT). Then, the transformed dataset will be trained using TensorFlow to produce a model that can be used to predict biller's condition. Implementing a circuit breaker into a switching bill payment gives convenience to the user in doing payment transactions by giving them a fast service from the switching.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfa Hambali
Abstrak :
Pada perkembangan teknologi saat ini, banyak mempergunakan beban-beban nonlinier seperti komputer, printer, juga motor-motor listrik yang menyebabkan timbulnya harmonik. Harmonik dapat mempengaruhi sistem tenaga listrik yang dirancang untuk beroperasi pada frekuensi 50 Hz, sehingga mengakibatkan munculnya arus / tegangan yang frekuensinya menjadi perkalian bulat dari 50 Hz. Frekuensi 50 Hz merupakan frekuensi fundamental sedangkan jika terjadi perkalian bulat dari frekuensi 50 Hz disebut harmonik. Harmonik dapat mempengaruhi mekanisme kerja pada Circuit Breaker seperti abnormalnya proses pemutusan rangkaian sehingga fungsinya sebagai alat proteksi menjadi kurang sempurna untuk memproteksi instalasi tenaga lisrik dan peralatan listrik lainnya. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian mengenai pengaruh harmonik terhadap Miniature Circuit Breaker (MCB) dengan menggunakan beban non linier berupa kombinasi antara lampu pijar dan lampu fluorescent ballast elektronik untuk mendapatkan variasi nilai THD (Total Harmonic Distortion). Arus yang dialirkan sebesar 1,5 x In pada MCB. Dari pengujian yang telah dilakukan, ternyata distrorsi harmonik (THD) yang dihasilkan dapat mempengaruhi mekanisme kerja pada MCB dimana semakin besar nilai distorsi harmoniknya (THD) mengakibatkan waktu pemutusan MCB menjadi lebih cepat dalam melakukan pemutusan rangkaian.
Currently, technology development used to nonlinear loads such as computers, printers, electric motors which affected to emerge harmonic. Harmonics could affect the electrical power system designed to operate at a frequency of 50 Hz, that resulted in the emergence of the current / voltage to frequency with multiple of 50 Hz. Frequency of 50 Hz is the fundamental frequency multiplication whereas in case of a round of 50 Hz frequency called harmonics. Harmonic frequency could affect the working mechanism of the Circuit Breaker like abnormal tripping process so that its function as a protection device become imperfect to protect the installation of electricity power and other electrical equipments. In this study, there was done a test about the effect of harmonics on Miniature Circuit Breaker (MCB), used by nonlinear load such as a combination of incandescent and fluorescent lamp ballast electronic to gain variation value of THD (Total Harmonic Distortion) with given operating current as 1.5 x In on the MCB. From the testing that has been done, apparently, the result of THD could affect the working mechanism of the MCB when the value THD increased the tripping process of MCB would be faster.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51255
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This CIGRE Green Book provides the entire know-how about switches in a high voltage system. The switching equipment includes circuit breakers, vacuum interrupters, disconnecting switches, and earthing switches used in AC & DC transmission and distribution systems. The Green book describes different switching equipments and their roles in the power systems. It explains the fundamental switching behaviors in power systems targeted for practitioners and students and joining electrical industries. The Green book also covers fundamental specific subjects including DC circuit breakers, controlled switching, fault current limiting devices and future technologies. Like all Green books, this book covers the cumulative understanding of numerous experts in the CIGRE study committee. It offers the approved and outstanding practical knowledge of CIGRE Study committee A3 and was collected by Dr. Hiroki Ito.
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501834
eBooks  Universitas Indonesia Library