Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faray
Abstrak :
ABSTRAK
Di Indonesia, penelitian tentang lempung serpih telah banyak didisikusikan secara luas. Tanah lempung serpih dikenal sebagai material yang dapat berdegradasi. Proses degradasi ini menunjukan perlemahan terhadap kekuatan geser tanah. Karakter dari lempung serpih ini menyebabkan beberapa kegagalan pada desain geoteknik. Untuk memperbaiki dan memanfaatkan tanah tersebut sebagai material timbunan maka dilakukan perbaikan tanah menggunakan bahan stabilisasi. Dalam penelitian terkini, perbaikan tanah menggunakan biosementasi terbukti efektif meningkatkan kekuatan tanah akibat peningkatan produksi CaCO 3 pada tanah pasir sedangkan untuk tanah lempung serpih masih belum banyak didiskusikan. Penelitian ini membandingkan efektifitas penggunaan bahan stabilisasi dengan biosementasi dari enzim urease dan beberapa bahan stabilisasi yang dikenal secara umum yaitu semen, kapur, dan abu sekam padi. Hasil pengujian laboratorium menunjukan bahwa tanah lempung serpih dengan campuran enzim urease dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas dengan pemeraman selama 6 minggu. Sedangkan untuk campuran semen dan kapur dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas pada konsentrasi bahan stabilisasi yang tinggi. Abu sekam padi hanya dapat meningkatkan durabilitas sampel namun terjadi penurunan kekuatan. Campuran bahan stabilisasi terbaik adalah enzim urease dengan kapur dimana pada pengujian XRD terlihat produksi CaCO 3 memiliki persentase konten yang paling tinggi.
ABSTRACT
In Indonesia, the study of clayshale has begun to be widely discussed. Clayshale is well known as a degradable material. The process of degradability in clayshale shows the weakening of the shear strength. This clayshale characteristic leads to several failures in the geotechnical design. To improve and utilize this soil as embankment, soil improvement must be done using stabilzation material. In the latest research, soil improvement using biosementation has been proven to increase soil strength due to increased of CaCo 3 production in sandy soil while for clayshale has not been much discussed. This study compares the effectivenesss of stabilizer material with biosementation of urease enzym and commonly known as stabilizing agent, specifically cement, lime and rice husk ash. From the laboratory test result, clayshale soil with urease enzym mixture could increase strength and durability by 6 week of curing speciment. As for the cement and lime mixture could increase strength and durability at high content of this stabilizing agent. Rice husk ash could increase the durability of the speciment but decrease in strength. The best stabilizing agent for soil mixture was urease enzym with lime which in XRD test show the CaCO 3 production has the highest precentage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Maxwel Joseph Henri
Abstrak :
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang geoteknik sudah mulai digunakan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam penelitian ini digunakan Enzim Urease sebagai bahan stabilisasi pada tanah lempung serpih melalui metode biosementasi. Metode ini dilakukan dengan mencampurkan secara manual Enzim Urease dan juga dengan penambahan laterit sebesar 10 terhadap Tanah Clayshale. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Triaxial CU terhadap sampel yang telah mengalami pemeraman selama 42 hari. Hasil biosementasi menunjukkan terjadinya pengerasan sampel dengan dibuktikan dari hasil uji Triaxial CU yang mana adanya peningkatan kuat geser. Pada uji durabilitas dilakukan dengan cara visual menunjukkan adanya perbedaan setelah ditambahkan enzim urease. Nilai kuat geser yang dihasilkan variasi campuran enzim urease 10 Laterit lebih besar dibandingkan dengan tanpa laterit, namun nilai sudut geser mengalami peningkatan yang tidak signifikan. Oleh karena itu, pemeraman 28 hari dinilai cukup efektif dilakukan daripada tanah asli.
In recent years utilization of biotechnology in the field of geotechnical has started. The research involved the use of Urease Enzym as a stabilization material by biocementation method. This method is done manually by mixing Urease Enzyme and through additional 10 laterite soil to Clayshale. The test uses the Triaxial CU Consolidated Undrained test toward samples that undergone curing for 42 days. The result indicates that the sample is stiffening, proved by Triaxial CU test, with an increase of shear strengh. In the durability test performed by visual means showing the difference after added enzyme urease. Shear strength of mixture urease 10 laterite has a higher value but the shear angle value has an insignificant increase. Hence, it is known that the mixture increases the shear strength of the soil and the curing 28 days affected the results as well.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library