Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pither Supermando
"Torch brazing merupakan salah satu metode brazing yang pada umumnya sering digunakan. Metode ini biasanya dilakukan dalam penyambungan pipa. Proses brazing ini sendiri melibatkan logam dasar/base metal (logam yang akan disambung) dan logam pengisi/filler metal. Logam pengisi akan dipanaskan hingga mencapai titik leleh, dimana titik leleh logam pengisi lebih kecil daripada titik leleh logam dasar. Setelah mengalami pendinginan dan pengerasan maka logam pengisi akan memberikan sambungan yang kuat pada logam dasar. Pemberian tekanan pada proses brazing akan menimbulkan efek pada kualitas sambungan. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh tekanan tersebut terhadap kekuatan sambungan. Pemberian tekanan pada sambungan tentunya akan mempengaruhi joint clearance, dimana joint clearance tersebut adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan dari sambungan brazing.
Torch Brazing is one method that is frequently used in general. This method is usually done the connecting pipe. The brazing process itself involves the base metal/base metal (metal that will be connected) and filler metal/filler metal. Filler metal will be heated to the melting point, where the melting point of the filler metal more smaller than the melting point of the base metal. After experiencing cooling and hardening of the filler metal will give strong connection to the base metal. Giving pressure on brazing processes will cause an effect on the quality connection. This research will be seen that the effect of pressure on the strength of the connection. Giving pressure the connection will certainly affect the clearance joint, where the joint clearance is one of the factors that affect the strength of the brazed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifudin
"Berdasarkan The Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II) pada 7 Oktober 2003, Pemerintah membentuk Tim Persiapan Indonesia National Single Window (INSW) dimana Sistem Portnet menjadi salah satu pilar utamanya terutama terkait proses port clearance pada pelayanan kapal di pelabuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan persiapan Sistem Portnet dan permasalahannya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan survey lapangan pada instansi penerbit perijinan dan perusahaan pelayaran sebagai pengguna jasa. Sistem portnet masih memerlukan tambahan aplikasi dan permasalahan administratif yang harus diselesaikan sehingga diharapkan adanya komitmen antara instansi terkait dengan perusahaan pelayaran dapat dijadikan jalan keluar dari permasalahan yang ada.

Based on the Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II) on 7 October 2003, the Government established team of Indonesian National Single Window (INSW) which Portnet System into one of the main pillars mainly related to the process of port clearance on ships services in the harbor.
The Research using methods of interview and field survey on the publisher's permission and and shipping companies as a service user. Portnet system still requires an additional application and administrative problems that must be completed. so that the expected commitment of institutions associated with the shipping company can be a way out of problems that exist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51012
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juwi Wongso Putro
"Trimaran adalah jenis kapal multihull yang memiliki beberapa keuntungan dibandingkan kapal konvensional diantaranya yaitu hambatan yang rendah, stabilitas yang baik, pergerakan yang lebih baik dan juga memiliki deck yang lebih luas daripada kapal satu lambung atau monohull. Penelitian yang dilakukan pada kapal trimaran dilakukan dalam menguji pengaruh dari variasi jarak lambung samping secara melintang dan membujur terhadap hambatan total dan juga interferensi gelombang yang dihasilkan dari kapal model trimaran asimetris dengan cara eksperimen. Variasi staggered yang diberikan adalah 0; 0,05; 0,1 dan variasi clearance yang diberikan 0,1; 0.15; 0.2 dengan niilai dari hambatan terendah dapat ditemukan pada konfigurasi rasio S/L dan R/L yang optimal. Hasil dari interferensi gelombang juga diamati.
Hasil penelitian ini secara eksperimental menunjukkan bahwa variasi jarak sidehull secara clearance dan staggered memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hambatan kapal model trimaran. Efek posisi lambung samping dengan jarak melintang yang optimal akan memberikan hambatan gelombang terendah pada posisi relatif di tengah secara membujur, tetapi konfigurasi lain secara melintang dan membujur yang dipengaruhi nilai Froude number juga dapat menimbulkan hambatan dan interferensi gelombang yang rendah.

Trimaran is one of multihull vessels which has some advantages compared to other conventional vessels such us low resistance, good stability, better movement, and also having wider deck than monohull vessels. The experiment done on trimaran model to test the effect of side hull distance variation transversal and longitudinal towards total resistance and also wave interference produced by asymmetric trimaran model. Staggered variation given 0; 0,05; 0,1 and clearance variation given 0,1; 0,15; 0,2. The lowest resistance value can be found at optimal ratio configuration S/L and R/L. Wave interference result was also observed.
The results of the study experimentally showed that the variation of the sidehull staggered distance had a significant effect on the resistance of the trimaran model ship. The effect of the position of the side hull with the optimal transversal distance will provide the lowest wave interference and resistant in the relative position of the middle longitudinal, but in the other configuration with longitudinal and transversal with other forude number will provide the lowest resistant and wave interference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruan, Johan Indrianto
"Wilayah Indonesia terdiri dari dua pertiga perairan sehingga perlu meningkatkan transportasi laut untuk kesetaraan ekonomi regional dengan kapal. Dibutuhkan Kapal Laut dengan volume ruang yang besar, kecepatan tinggi dan penggunaan bahan bakar yang efisien, oleh karena itu pengembangan kapal pentamaran jenis multihull sangat diperlukan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui interferensi gelombang yang dihasilkan oleh masing-masing lambung pentamaran dan melihat konfigurasi terbaik yang memiliki hambatan terkecil. Melakukan perbandingan antara variasi Nomor Froude dan konfigurasi lambung untuk menentukan gangguan gelombang. Variasi dalam jumlah Froude dan konfigurasi lambung dari model pentamaran outrigger akan menghasilkan koefisien total resistensi yang berbeda. Semakin tinggi kecepatan semakin kecil hasil semakin besar interferensi gelombang. Model kapal bervariasi berdasarkan jarak terhuyung-huyung dan clearance, variasi jarak staggered adalah 0,3L, 0,35L, dan 0,4L dan variasi jarak clearance adalah 1.2B, 1.35B dan 1.5B. Hasil percobaan yang dilakukan menunjukkan konfigurasi pada jarak 0,4L terhuyung-huyung, clearance 1,5B yang memiliki konfigurasi terbaik.

Indonesian territory consists of two third of water that is why it is necessary to increase sea transportation for regional economic equality by ships. Marine Vessels are needed with a large volume of space, high speed and with efficient use of fuel is needed, therefore the development of a multihull type pentamaran vessel is very necessary. The purpose of this paper is to determine the interference of waves generated by each pentamaran hull and see the best configuration that has the smallest resistance. Doing a comparison between variations Froude number and configuration of the hull to determine the wave interference. Variations in the Froude number and configuration of the hull of the outrigger pentamaran model will produce large different coefficient total resistance. The higher the speed the smaller result of the wave interference. Model ships varied based on distance staggered and clearance, distance staggered variations were 0.3L, 0.35L, and 0.4L and distance clearance variations were 1.2B, 1.35B and 1.5B. The results of the experiments carried out showed a configuration at  distance staggered 0.4L, clearance  1.5B that had the best configuration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maharani
"Bersihan jalan napas tidak efektif merupakan masalah utama yang sering muncul pada anak dengan pneumonia. Tindakan clapping adalah salah satu intervensi mandiri keperawatan untuk masalah bersihan jalan napas. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas clapping dalam penanganan masalah bersihan jalan napas. Intervensi berupa tindakan clapping untuk penanganan bersihan jalan napas diharapkan dapat menggerakkan sekret yang tertahan pada jalan napas. Metode yang digunakan berupa edukasi, pendampingan, memantau status respirasi, serta evaluasi. Hasil ditemukan bahwa ada perbaikan status respirasi setelah pemberian clapping dan terapi jalan napas lainnya. Berdasarkan studi ini diharapkan institusi rumah sakit memaksimalkan peran perawat untuk memberikan edukasi, pendampingan, dan evaluasi mengenai clapping sebagai tindakan penting untuk meningkatkan perbaikan masalah bersihan jalan napas.

Ineffective airway clearance is a major problem that often occurs in children with pneumonia. Clapping chest physiotherapy is one of nursing interventions for improving airway clearance. This study aims to determine the effectivity of clapping chest physiotherapy for improving airway clearance. Clapping chest physiotherapy techniques are expected to move secretion out of the lungs. The methods used are education, assistance, and evaluation of clapping chest physiotherapy, and monitoring status of respiration. The result found that there was an improvement in respiratory status after administration of clapping and other airway clearance therapy. This paper is expected to be the hospitals consideration in maximizing nurses role in education, assistance, and evaluation of clapping as an important measure to improve airway clearance. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juliati Purwatini
"Sekitar 51% penduduk kota Jakarta termasuk golongan miskin (Konstruksi Nopember 1986), yang pada umumnya berpenghasilan rendah tidak tetap dan bekerja di sektor informal. Untuk menunjang kelangsungan kehidupan manusiawinya, mereka membutuhkan rumah. Namun pada kenyataannya kebutuhan akan rumah tersebut sulit untuk dapat dipenuhi dengan usaha sendiri, mengingat adanya berbagai keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Untuk hal ini, Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan upaya bantuan melalui pembangunan Rumah Susun Sewa Harian di beberapa lokasi. Tetapi sangat disayangkan, upaya yang telah dilakukan tersebut tampaknya belum berhasil mencapai sasaran penghuni kelompok tujuan (sektor informal). Keadaan ini mungkin disebabkan oleh adanya faktor keterbatasan finansial dari masyarakat sektor informal, ketidak tepatan memilih lokasi lingkungan Rumah Susun Sewa Harian, belum terpenuhinya persyaratan rumah sehingga menyebabkan penghuninya tidak betah bertempat tinggal di rumah tersebut, atau oleh sebab-sebab lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebetahan penghuni Rumah Susun Sawa Harian, yang diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi perumus kebijakan untuk melakukan pembangunan Rumah Susun Sewa Harian di masa yang akan datang.

About 51% of the Jakarta population is classified as poor. A majority of group has low unfixed income and belongs to the informal sector. To sustain their living, they need housing. In reality it is difficult for them to fulfill this nee on their effort due to the limited resource. For this reason, Jakarta Municipality has taken steps to help them by developing daily rental apartment complexes. It seems that this effort has not been successful in reaching its target group (the informal sector). This condition maybe is caused by several factors such as limited financial capacities of the informal sector, mislocation of the apartment complexes, housing conditions that are below standard requirements which results in high tenants turn over because they don't feel at home in this condition.
This research is aimed at getting a description of factors that influence positive feeling about the housing. The results are expected to be use as inputs to policy makers in developing similar daily rental apartments in the future.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1988
T5409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Luthfi
"ABSTRAK
Pesawat amfibi merupakan pesawat yang dapat melakukan lepas landas dan mendarat di atas permukaan air. Dikarenakan kemampuannya untuk melakukan lepas landas dan mendarat di atas permukaan air, maka pesawat amfibi membutuhkan sepasang ponton dengan bentuk lambung katamaran pada bagian bawah pesawat agar pesawat tersebut dapat mengapung di atas permukaan air. Penelitian pada model lambung katamaran dilakukan untuk menguji pengaruh dari variasi rasio jarak antara lambung dibagi dengan panjang lambung (clearance) terhadap hambatan total model lambung katamaran dengan cara eksperimen dan simulasi cfd. Variasi clearance (S/L) yang digunakan adalah 0,15; 0.2; 0.25 dengan konfigurasi S/L yang paling optimal dapat ditentukan dengan menggunakan konfigurasi S/L yang memiliki hambatan total terendah. Hasil penelitian secara eksperimen dan simulasi menunjukkan bahwa variasi jarak antar lambung memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hambatan total model lambung katamaran. Konfigurasi lambung secara clearanced yang optimal akan menyebabkan interferensi gelombang yang dihasilkan menjadi kecil sehingga hambatan yang dihasilkan akan menjadi kecil juga.

ABSTRACT
Seaplanes are planes that can take off and land on the surface of water. Due to its ability to take off and land on the surface of water, the seaplane needs a pair of pontoon in the form of a catamaran hull at the bottom of the plane so that the seaplanes can float above the surface of water. Research on the catamaran hull model was conducted to examine the effect of distance between the hulls divided by hull length ratio (clearance) variation on total resistance of the catamaran hull model by conducting experiments and cfd simulations. The variation of clearance (S/L) used is 0.15; 0.2; 0.25 with the most optimal S/L configuration can be determined using the S/L configuration which has the lowest total resistance. The results of experiments and simulations show that the variation of the distance between the hulls has considerable effect on total resistance of the catamaran hull model. Catamaran hull with optimal clearance configuration will cause the resulting wave interference and hull resistance to be small."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Cecep Cepi Hikmat
"Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi nuklir terus bertambah. Penghasil limbah dan atau badan pelaksana dapat menerapkan tingkat klierens untuk mengurangi jumlah limbah radioaktif. Penelitian dilakukan di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-Badan Tenaga Nuklir Nasional Kawasan Nuklir Serpong. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi aktivitas radionuklida yang terkandung di dalam limbah radioaktif praolah, menganalisis prakiraan dampak penerapan tingkat klierens limbah radioaktif pada aspek ekonomi estimasi penghematan biaya pengolahan limbah radioaktif padat secara kompaksi , menganalisis prakiraan dampak penerapan tingkat klierens limbah radioaktif pada aspek sosial kesehatan pekerja radiasi dan masyarakat: hitung jumlah limfosit dan menganalisis prakiraan dampak penerapan tingkat klierens limbah radioaktif pada aspek lingkungan dosis yang diterima oleh tanah, badan air dan tanaman . Jumlah sampel limbah radioaktif sebanyak 11 drum 100 liter, pekerja radiasi 27 orang dan masyarakat 33 orang. Analisis limbah menggunakan alat spektrometer gamma digiBASE, menghitung dosis di lingkungan menggunakan perangkat lunak RESRAD OFFSITE, dan analisis biaya menggunakan metode valuasi ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat delapan sampel limbah radioaktif yang masuk kategori klierens dan sisanya masih di atas batasan klierens, penerapan tingkat klierens dapat mereduksi biaya pengolahan, penerapan tingkat klierens tidak memberikan dampak pada penurunan kadar limfosit dalam darah, dan juga tidak memberikan tambahan dosis di lingkungan. Tingkat klierens perlu segera diterapkan agar dapat mereduksi volume limbah radioaktif yang ada di fasilitas interim storage.

The radioactive waste generated from utilization of nuclear technology continues to grow. Waste generator and or operator able to apply clearance level to reduce the amount of radioactive waste. The study was conducted at the Center for Radioactive Waste Technology National Nuclear Energy Agency at Serpong Nuclear Region. The aims of study to identify the activity concentration of radionuclides contained in radioactive waste pre treatment, to analyze impact forecasts of radioactive waste clearance level on the economic aspects estimated cost savings of compactible radioactive waste treatment , to analyze impact forecasts of radioactive waste clearance level on the social aspects health of radiation workers and the public count the number of lymphocytes and to analyze impact forecasts of radioactive waste clearance level on the environmental aspects the dose received by the soil, water bodies and plants . The number of samples are 11 samples of radioactive waste, 27 samples of radiation workers and 33 samples of the public. Analysis of radioactive waste using digiBASE gamma spectrometer, calculate the dose of radiation in the environment using RESRAD OFFSITE computer code, and cost analysis using economic valuation methods. The results showed that there were eight samples of radioactive waste in the category clearance and remaining is still above the clearance limit, application clearance level can reduce the cost of processing, the application clearance level no impact on the decreased levels of lymphocytes in the blood, and also did not provide additional radiation dose in the environment. The clearance level needs to be applied in order to reduce the volume of radioactive waste in interim storage facility."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahanie Rasyidin
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai hubungan perbaikan proses pre-clearance di pelabuhan Tanjung Priok terhadap penurunan dwelling time. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan yang signifikan antara lama perekaman izin dan lama pengurusan PIB terhadap proses pre-clearance suatu peti kemas. Perekaman izin dilakukan yang dilakukan oleh INSW sebagian besar dilakukan sebelum barang datang sebelum stacking time sebesar 92,55 dari keseluruhan sampel sebanyak 1141 kontainer. Sedangkan pengurusan dokumen perizinan saat barang datang di pelabuhan sebesar 6,31 dan pengurusan dokumen sesudah barang tiba di pelabuhan sebesar 1,14 . INSW melakukan perbaikan ndash; perbaikan untuk meningkatkan pelayanan demi mengurangi waktu pre-clearance yang pada akhirnya akan mengurangi dwelling time di pelabuhan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the relationship between improved pre clearance process and decreased dwelling time in Tanjung Priok harbor. A result, there is a significant relation between the time needed for recording the license and also the time for submitting the PIB form in pre clearance process. The time needed for recording the license done by INSW mostly before stacking time which is about 92,55 from the sample at 1141 container. Meanwhile when the container arrived at the harbor about 6,31 and 1,14 after the container arrived. INSW done a lot of improvement in the pre clearance process to decrease the dwelling time in harbor.
"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permata Sari
"Ice Slurry merupakan hasil rekayasa sistem pendingin pada evaporator dengan memanfaatkan air laut sebagai media freezing point depressing additive. Teknologi ice slurry sangat berperan penting dalam proses penangkapan ikan di laut lepas, karena kualitas ikan yang di dinginkan oleh ice slurry jauh lebih baik di bandingkan oleh media pendingin lainya. Modifikasi evaporator dengan lapisan Teflon dan jarak clearance dimaksudkan untuk mengurangi daya dan mempersingkat waktu pembuatan ice slurry. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh modifikasi evaporator dan menganalisis kinerja dari generator dengan variasi salinitas air laut. Semakin tinggi salinitas air laut maka semakin rendah suhu ice slurry. Tetapi lebih tinggi salinitas belum tentu efisien dari segi daya pembentukan ice slurry yang dibutuhkan untuk mendinginkan ikan, karena hasil tangkapan rata-rata laut perlu suhu pendinginan antara -1 sampai -2 ?. Parameter dalam penelitian ini adalah daya terendah dan waktu tersingkat dalam pembentukan ice slurry. Modifikasi evaporator membuat friksi pada generator menurun sehingga mengurangi kebisingan, menurunkan kebutuhan daya pada generator ice slurry rata ndash; rata sebesar 63 Watt, juga mengurangi waktu pembentukan ice slurry rata ndash; rata sebesar 11 detik.

Ice Slurry is the result of cooling system engineering on the evaporator by utilizing seawater as a freezing point depressing additive medium. Ice slurry technology plays an important role in the process of catching fish in the open seas, because the quality of the fish is cooled by ice slurry is much better in comparison with other cooling media. The evaporator modification with Teflon coating and clearance distance is intended to reduce power and shorten the ice slurry making time. The purpose of this research is to find the effect of evaporator modification and to analyze the performance of generator with salinity variation of seawater. The higher the salinity of sea water the lower the ice slurry temperature. But higher salinity is not necessarily efficient in terms of the ice slurry forming power required to cool the fish, since the average sea catch rate needs a cooling temperature between 1 to 2 . The parameters in this study are the lowest power and the shortest time in ice slurry formation. The evaporator modification causes the friction on the generator to decrease so as to reduce noise, decrease the power requirement on an average ice slurry generator by 63 Watt, also reducing the average ice slurry time by 11 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>