Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eline Suryo
"ABSTRAK
Analisis Kelengkapan dan Ketepatan Penulisan Diagnosis Rawat Inapdi Rumah Sakit Royal TarumaKelengkapan penulisan diagnosis pada resume medis dan ketepatan penulisan diagnosisakhir dengan Panduan Praktik Klinik dan Clinical Pathway diperlukan untuk verifikasitagihan rawat inap pasien dan penentuan tarif INA CBG yang didassari klasifikasidiagnosis penyakit. Penelitian dilaksanakan secara kualitatif dengan wawancaramendalam dengan pengambilan data dari 192 rekam medis Rumah Sakit Royal TarumaJakarta untuk menilai perilaku, pengetahuan, sikap dokter akan kelengkapan danketepatan penulisan diagnosis.Terdapat sebesar 17.2 penulisan diagnosis yang tidak lengkap. Dari 44 rekam medisdengan tindakan medis, sebanyak 25 tindakan medis tidak dicantumkan di resumemedis. Sebanyak 11.5 diagnosis utama yang tidak dicantumkan koding dan darikoding yang tercantum untuk diagnosis utama hanya sebesar 48.4 koding yang tepat.Belum semua dokter memahami pentingnya penulisan diagnosis pada resume medisdengan lengkap berkaitan dengan ketepatan klasifikasi penyakit dengan ICD sebagaidasar untuk penentuan grouper tarif pada INA CBG, walaupun semua dokter memilikisikap mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Sikap dokter terhadapPanduan Praktik Klinis dan Clinical pathway pada beberapa bidang yaitu spesialisasiPenyakit Dalam dan Saraf adalah belum dapat dilaksanakan sepenuhnya dikarenakanvariasi-variasi yang ditemukan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kelengkapan danketepatan diagnosis antara lain adalah dengan meningkatkan pengetahuan dokter akanICD-10 dan ICD 9 CM, implementasi rekam medis elektronik, peningkatan kemampuanpetugas koder, dan meningkatkan keterlibatan dokter dalam pembuatan Panduan PraktikKlinis dan Clinical Pathway.Kata kunci: kelengkapan diagnosis, kelengkapan rekam medis, ketepatan PanduanPraktik Klinis, Clinical Pathway.

ABSTRACT
Analysis of Diagnosis Filling Completeness and Accordance inRoyal Taruma HospitalPhysician expected to write down complete diagnosis in medical discharge report andin accordance to clinical practice guidelines and clinical pathway to insure verificationprocess of Universal Health Coverage which is based of INA CBG grouper of ICD 10and ICD 9 CM codes. This research is to measure physician behavior, attitude, andknowledge towards filling medical discharge report by in depth interview andsampling of 192 medical records of Royal Taruma Hospital, Jakarta. There are 17.2 incomplete diagnosis in medical discharge records. Out of 44 medical records withmedical procedures, 25 of records not stating medical procedures in dischargereport. 11.5 out of 192 samples were not ICD 10 coded for principal diagnosis, andout of those coded only 41.6 were coded correctly. Not all physician know theimportance of complete filling of diagnosis in medical discharge report especially forINA CBG grouper. Some informant in Internal Medicine and Neurology has negativeattitute towards Clinical Practice Guideline and Clinical Pathways as wide variety inthe course of illness. Efforts of to increase completeness of diagnosis in medicaldischarge report and accordance to Clinical Practice Guidelines and or ClinicalPathways are increasing physician knowledge of ICD 10 and ICD 9 CM,implementation of electronic medical record, increasing coder ability and increasingphysician involvement in development of Clinical Practice Guideline and ClinicalPathway.Keyword Medical record completeness, diagnosis completeness, Clinical PracticeGuidelines, Clinical Pathway"
2018
T49809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Hariyani
"Tesis ini membahas kesiapan puskesmas untuk mengimplementasikan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer merupakan kontak pertama pasien yang diharapkan dapat
menegakkan diagnosis dan memberikan penatalaksanaan penyakit sedini mungkin
sesuai dengan kebutuhan medis pasien. Untuk dapat menerapkan kebijakan
tersebut di puskesmas, dokter memerlukan dukungan/peran dari SDM kesehatan
lainnya, kelengkapan obat, peralatan, sarana dan prasarana puskesmas yang sesuai
dengan panduan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sampel
penelitian yaitu tiga puskesmas di Kabupaten Garut dan terdapat 11 orang
informan untuk menggali informasi secara mendalam. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketiga puskesmas kurang siap untuk mengimplementasikan
kebijakan. Untuk itu, disarankan agar puskesmas menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) dan meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
promotif dan preventif, untuk Kementerian Kesehatan agar melengkapi
Formularium Nasionaldengan obat-obat yang dibutuhkan di fasilitas pelayanan
kesehatan primer, dan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Garut agar membuat
perencanaan untuk pembanguan kesehatan di daerahnya dengan mengintegrasikan
semua aspek, begitu pula dalam melakukan renovasi atau membuat bangunan baru
puskesmas hendaknya mengikuti pedoman teknis bangunan dan prasarana
puskesmas.

This thesis discusses the puskesmas readiness to implement the Minister of Health Regulation No. 5 of 2014 about Clinical Practice Guidelines for Doctors in
Primary Health Care Facilities. Doctors in primary health care facilities is the first contact patients who are expected to uphold a diagnosis and give treatment of
diseases as early as possible in accordance with the medical needs of the patient.
In order toimplement this policy in puskesmas, doctors need support/the role of
other health human resources, equipment, medicines, facilities and infrastructure
of puskesmas that accordance with the guidelines. This research was qualitative
research with a sample of research are three puskesmas in Garut and there were 11
people toexplorein depthinformation. The results showed that all
threepuskesmasare lessreadytoimplementthe policy. It is recommended that
puskesmas be the Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) and increase promotive
and preventive activities,for the Ministry of Health in order to complement
NationalFormulariumwith needed medicines in primary health care facilities,
GarutHealth Office makes the development of health planning in the region by
integratingallaspectsandin doingrenovationsorcreatea newbuildingpus kesmasshouldfollowtechnicalguidelines forbuildingsandinfrastructure of puskesmas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library