Gempa ganda yang terjadi di sepanjang patahan Sumatra (explosive eruption)
merupakan pemicu pertumbuhan literatur tentang kegempaan di Indonesia. Kerusakanakibat gempa bumi (masonry wall), masalah geoteknis, ketidakstabilan lereng,perubahan stres, gempa dangkal dan dalam, keruntuhan bangunan, konstruksiperumahan, seismik aktif, berbasis aturan fuzzy, kode bangunan indonesia, danparameter pecah (sumatra earthquake), dinamika pantai yang kompleks dan kebijakantentang pantai (green reconstruction) merupakan topik yang banyak ditulis dalambidang gempa bumi di Indonesia. Namun sampai saat ini belum dipetakan strukturilmiah jaringan ko-sitasi yang menggunakan kata kunci untuk menganalisisperkembangan dan tren penelitian dalam bidang gempa bumi di Indonesia. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk memetakan dan mengevaluasi struktur intelektual bidanggempa bumi di Indonesia dari tahun 2004-2018 dengan menggunakan teknik ko-sitasi(co-citation) berdasarkan Document Co-citation Analysis (DCA), Author Co-citationAnaysis (ACA), Journal Co-citation Analysis (JCA), dan Co-occurence/ kata kunci.Metode bibliometrika dan teknik visualisasi ilmiah dari perangkat lunak CiteSpacedigunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 898 dokumen artikel yang berisi referensi21.238 sitasi yang valid, dan merupakan data primer yang diunduh dari Scopus. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dokumen yang memiliki pengaruh terhadadapperkembangan bidang gempa bumi di Indonesia ditulis oleh Seth Stein dan Emile A.Okal. Dokumen tersebut terbit di jurnal Nature, dengan judul Speed and size of theSumatra earthquake. Peneliti yang menjadi rujukan utama adalah Seth Stein yangmemperoleh nilai kekuatan (Strength) tinggi 7,341, diikuti oleh Rudolff A (4,786), danFujii Y (4,650). Journal of Geophysical Research memperoleh sitasi yang paling tinggiyaitu 176, sedangkan Natural Hazards dan Nature adalah jurnal yang menjadi pusatrujukan. Andri Dian (AD) Nugraha menjadi penulis paling produktif dan berpengaruhdalam bidang gempa bumi di Indonesia selama periode 15 tahun (2004-2018). ADNugraha, S Widiyantoro, A Gunawan, G Suantika penulis berpengaruh secarakolabratif. Institut Teknologi Bandung (ITB), yaitu Department of Civil Engineering,Civil Engineering Department, Department of Physics, Geophysical Engineering, danGanesha adalah lembaga utama yang meneliti tentang gempa bumi di Indonesia.Indonesia memberikan kontribusi terbesar terhadap perkembangan literatur mengenaikegempaan, semetara China, Thailand, Prancis, Belanda, dan Kanada adalah negarayang paling awal menghasilkan artikel tentang gempa bumi di Indonesia dimulai padatahun 2005.The double earthquake that occurred along the Sumatra fault was the trigger for
the growth of literature about seismicity in Indonesia. Masonry wall, geotechnicalproblems, slope instability, stress changes; shallow and deep earthquakes, buildingcollapse, housing construction; Active seismic, fuzzy-based rules, Indonesian buildingcodes, and broken parameters (sumatra earthquake), complex beach dynamics and greenreconstruction policies are widely written in the field of earthquakes in Indonesia. Butuntil now there has not been a map of the intellectual structure of the citation networksthat uses keywords to analyze developments and research trends in the field ofearthquakes in Indonesia. The purpose of this study was to map and evaluate theintellectual structure of the earthquake field in Indonesia from 2004-2018 using co-citation techniques based on Document Co-citation Analysis (DCA), Author Co-citationAnalysis (ACA), Journal Co-citation Analysis (JCA), and Co-occurrence / keywords.Bibliometric methods and scientific visualization techniques from CiteSpace softwarewere used in this study. A total of 898 article documents containing 21,238 validcitations were primary data downloaded from Scopus. The results of the study show thatdocuments that had an influence on the development of the earthquake field inIndonesia were written by Seth Stein and Emile A. Okal. The document was publishedin the journal Nature, the title was Speed and size of the Sumatra earthquake. Theresearcher who became the main reference was Seth Stein who obtained a high strengthof 7,341, followed by Rudolff A (4,786), and Fujii Y (4,650). The Journal ofGeophysical Research gets the highest citation, which is 176, while Natural Hazards andNature are journals that are the reference centers. Andri Dian (AD) Nugraha became themost productive and influential writer in the field of earthquakes in Indonesia over aperiod of 15 years (2004-2018). AD Nugraha, S Widiyantoro, A Gunawan, G Suantika,the writer influences collectively. Bandung Institute of Technology (ITB), namely theDepartment of Civil Engineering, Civil Engineering Department, Department ofPhysics, Geophysical Engineering, and Ganesha are the main institutions that researchearthquakes in Indonesia. Indonesia was the biggest contribution to the development ofliterature regarding seismicity, while China, Thailand, France, the Netherlands, andCanada were the earliest countries to produce articles about earthquakes in Indonesiastarting in 2005."