Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsya Yulia Astari
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui alasan dari PT ABC yang menjadi satu-satunya perusahaan publik penyewa menara telekomunikasi yang mengakui menaranya sebagai aset tetap di antara perusahaan sejenis lainnya yang mengakui menara telekomunikasi sebagai properti investasi. Dan melihat bagaimana penerapan akuntansi menara telekomunikasi sebagai properti investasi di PT JKL.Penelitian ini bertujuan untuk meneliti menara telekomunikasi pada industri penyewaan menara. Apakah memungkinkan diakui sebagai aset tetap. Dan bagaimana perlakuan akuntansi menara telekomunikasi sebagai properti investasi. ......The study was conducted to investigate the reasons of ABC CO. whose the only public company that recognizes the telecommunications tower tenant towers as fixed assets of other similar companies that recognize the telecommunications tower as an investment property. And see how the application of accounting telecommunication towers as an investment property in JKL CO. This study aims to examine the telecommunications tower on tower leasing industry. Is it possible recognized as fixed assets. And how the accounting treatment of a telecommunications tower as an investment property.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
Abstrak :
The simplest model that is frequently used for a transmission channel is the additive white Gaussian noise (AWGN) channel model. In this model the received signal is the sum of the transmitted signal and Gaussian noise. The simple channel model has great theoretical and practical importance and is an accurate model for many communication channels, such as satellite and deep space communication channels. In many communication systems, however, the channels are subject to various impairments in addition to the additive noise. For these channels the simple model of AWGN is no longer valid and one must consider more practical and complex channel models. One of the such channel types which frequently occur in radio communication is the fading channel. In mobile radio communication system, the propagation between a base and a mobile station is not only by a direct line-of-sight path, but via many paths. These propagation paths depend largely on the. scattered reflection from many obstacles near the base and mobile stations. The received signal, at any place, consist of a large number of waves arriving from many directions. These multipath waves interfere and produce a varying field strength. The base station receiver experience similar fading as the mobile transmitter moves. The signal fluctuation rate is proportional to the vehicle speed. In many fading channels, in addition to the diffused multipath fading, there exists a dominant line-of-sight (direct) signal component. Denoting the direct component by Acos(2πfct), the received signal then can be written as r(t)= (A + a1 (t)) cos(2πfct) + aQ sin(2πfct)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Prawiro Harjono
Abstrak :
Teknologi komunikasi tanpa kabel masa depan dituntut untuk mampu melayani aplikasi multimedia termasuk informasi suara dan data berkecepatan tinggi. CDMA adalah salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan dan telah dibuktikan sebagai teknik akses jamak yang mampu untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan layanan tersebut. Pada tesis ini akan dibahas analisa throughput dan kapasitas sistem multi sel dan multi kelas CDMA. Sistem multi sel dianalisa sampai dengan dua tier sedangkan sistem multi kelas dibagi menjadi 2 trafik yaitu kelas-1 untuk layanan suara dan kelas-2 untuk layanan data. Kinerja sistem dihasilkan dari perhitungan throughput untuk layanan kelas-2 dan perhitungan BER untuk layanan kelas-1. Analisa kapasitas dan throughput didasarkan pada pengaruh dari variasi kecepatan chip, kecepatan bit dan faktor aktivitas. Hasil analisa menunjukkan, dengan kecepatan chip yang lebih besar dapat memperbaiki BER yang dibutuhkan oleh tiap layanan informasi serta dapat meningkatkan kapasitas dan throughput sistem pada saat kondisi trafik padat. Sebaliknya, kecepatan bit yang lebih besar akan menurunkan kapasitas dan throughput total sistem. Semakin besar faktor aktivitas akan menaikkan throughput namun menurunkan kapasitas total sistem. Pengaruh interferensi pada sistem multi sel dan multi kelas dapat menurunkan throughput dan kapasitas total dari trafik informasi yang ditawarkan.
The future technology of wireless technology of wireless communication system must be able to serve a multimedia application, included voice and high speed data information. DS-CDMA is one of communication technology which can used and have been proved as technique of multiple access that capable to provide this service requirement. In this thesis, analysis of throughput and capacity are proposed for multi cell and multi class CDMA system. System of multi cell analyzed until two tier and system of multi class divided two classes of traffic that are class-1 far voice and class-2 for data services. Performance measurement is obtained in respect of throughput for class-2 traffic and BER for class-1 traffic . Analysis of throughput and capacity according to the effect of variable quality of services, chip rate, bit rate and activity factor. The result show that with larger chip rate can maintain the required BER of each information and achieve the capacity and throughput in high traffic condition. Otherwise, with larger bit rate will decrease total throughput and capacity. With larger activity factor will decrease total capacity but can increase throughput of system. The effect of interference in multi cell and multi class system can decrease throughput and total capacity of offered information traffics.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Amir
Abstrak :
Development of optical fiber communication system is mainly due to the progressive influence of optical source. Laser diode as optical source in optical transmission system is of great attention because laser diode produces coherent monochromatic-light. Furthermore, laser diode has a high quantum efficiency, can be modulated at a very high speed, has small size and compact. The application of such optical source is also wide, ranging from optical signal communication to radar optics. Therefore, laser diode is considered to be a key component in optoelectronic system. In this study, an experimental model of analog optical transmission system with laser diode as optical source at wavelength of 0.79 pm has been designed and constructed. The design and construction include optical and electronic circuits. Design description at the wavelength used in this study is briefly described. The characteristics of the system was evaluated by measuring the frequency responds of photo detector, the transmission bandwidth and the loss of the system. The result shows that the frequency responds of the photo detector limits the transmission bandwidth of the whole system. On the other hand, by the use of the selfoc lens for coupling laser diode to fiber line, a coupling efficiency as high Es 55 % has been achieved. Based on the evaluation on the result obtained for the experimental model the practical applicability of the system is pointed out.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
T56
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ainina Novara
Abstrak :
Anak dengan autism spectrum disorder (ASD) memiliki kemampuan komunikasi yang belum berkembang optimal karena adanya gangguan pada masa perkembangan. Mereka memiliki cara meminta yang kurang tepat, misalnya menampilkan perilaku yang kurang sesuai sebagai bentuk permintaan. Diperlukan cara lebih efektif untuk mengganti perilaku meminta yang kurang tepat pada anak dengan ASD. Picture Exchange Communication System (PECS) merupakan sistem komunikasi berbasis gambar yang dirancang untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi fungsional anak dengan ASD. PECS memungkinan anak untuk berkomunikasi dengan cara menukarkan kartu untuk mendapatkan keinginan dan kebutuhannya yang dilatih menggunakan reinforcement, prompt, dan error-correction. Pada penelitian ini, terdapat dua subjek anak dengan ASD, yakni laki-laki berusia 8 dan perempuan berusia 9 tahun dengan kemampuan komunikasi verbal yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan program intervensi PECS fase dua dalam meningkatkan kemampuan komunikasi. Desain penelitian yang digunakan adalah single subject research design dengan metode pengukuran pre dan post intervensi. Program intervensi PECS fase dua merupakan kelanjutan dari intervensi PECS fase satu yang sebelumnya dilakukan. Hasil dari intervensi ini menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan anak dalam melakukan PECS fase dua sebelum dan sesudah intervensi. Hasil ini dipengaruhi oleh faktor karakteristik anak, motivasi terkait reinforcement, serta dukungan orang tua. ......Children with autism spectrum disorder (ASD) have communication difficulties due to developmental disorders. They have inappropriate ways to communicate, such as displaying aggressive behavior as a form of request. Therefore, a more effective way to replace inappropriate behaviors in children with ASD is required. Picture Exchange Communication System (PECS) is a communication system designed to help improve the functional communication skills of children with ASD. PECS allows children to communicate by exchanging cards to get their wants and needs which are trained using reinforcement, prompt, and error-correction. In this study, there were two children with ASD (8 years-old boy and 9 years-old girl) with limited communication skills. The purpose of this study was to determine the effectiveness of PECS phase two in improving children communication skills. This study used single subject research design with pre and post intervention measurement method. The PECS phase two program is a follow-up intervention to the previously implemented PECS phase one program. The results of this intervention showed that there was an increase in children's ability to perform PECS phase two before and after the intervention. This result was influenced by child characteristics, motivation, and parental support.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afia Fitriani
Abstrak :
Komunikasi pada Anak yang Mengalami Autistic Disorder Anak yang mengalami Autistic Disorder memiliki hambatan dalam tiga ranah utama yaitu, interaksi sosial timbal balik, komunikasi, dan pola tingkah Iaku repelitif (Ginanjar, 200_8). Tanpa kemampuan berkomunikasi yang baik anak autis al-can mudah Bustrasi dan menunjukkan gangguan perilaku karena kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi (Mangunsong, 2009). Picture Exchange Communication .Slystam (PECS) rnerupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan cara berkomunikasi yang praktis kepada individu gang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi dengan menggunakan kartu-ka11u bergambar (Bondy & Frost, 2001). Program intervensi dalam tugns akhir ini diberikan pada D, anak laki-Iaki dcngan Autistic Disorder yang berusia 7 tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi D me-lalui modilikasi perilaku dengan metode Pictu:-e lnlwlzange Cotmuunication System (PECS) sampai fase kedua dari enam fase PECS. I-lasil menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan data dasar dan evaluasi, kemampuan komunikasi D dengan menggunakan PECS menunjukkan peningkatan kcberhasilan sebesar 30%. Hasil ini didukung oleh prosedur intervensi yang terstruktur, jelas, dilaksanakan secara intensifl serta pembexian prompt yang membantu pemahaman instruksi. Kcndala pelaksanaan program antara lain, pilihan benda yang digunakan dalam intervensi, keadaan ruangan, kondisi D yang belum pcrnah mendapatkan intervensi, serta usia D. Sccara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa program intervensi ini cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi D. ......Children with Autistic Disorder have deficits in three major domains, which are social interaction reciprocity, communication, and repetitive and stereotyped patterns of behavior (Ginanjar, 2008). Without fine communication skills, autistic children may easily frustrated and then show disturbing behavior because their needs are not understood (Mangunsong, 2009). Picture Exchange Communication System (PECS) is an alternative method using picture cards to teach a practical way to communicate for individuals with speech and language limitations (Bondy & Frost, 2001). Intervention program in this final project is given to D, a 7 years old child with Autistic Disorder. The purpose is to improve D’s communication skills by behavior mcdilication using Picture Exchange Communication System (PECS) method up to the second phase from total six phase. Results shows that based on the comparision between baseline and evaluation data, D’s communication skills using PECS indicates 30% increase of success. Supportive factors of this result were clear and structured intervention procedure, carried out intensively, and additional prompt to aid instruction understandings Unfortunately, choices of items used in the intervention, room settings, D’s age and not ever received any intervention before became the hindrance factors. Overall, this intervention program is quite effective to improve D’s communication skills.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34137
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Wirna Pertiwi
Abstrak :
Ground Communication system adalah sistem komunikasi darat. artinya : Suatu sistem komunikasi dare darat ke darat yang digunakan oleh pengguna di Iingkungan bandara. Dalam makalah tugas akhir ini penggunanya ialah unit-unit operasional yang ada di lingkungan Bandara Internasional HANG NADIM BATAM di Pulau Batam. Sistem ini bekerja secara otomatis. Sejak sinyal suara dikirimkan dengan menekan tombol PTT pada peralatan portable, lalu sinyal diterima oleh Rx ke Antena di Base Stasiun Repeater, kemudian sinyal dilanjutkan untuk proses management data, proses pencatatan data, penyimpanan dalam logging recorder untuk fungsi billing dan lain-lain. Sistim komunikasi darat ini memiliki sistem manager terminal yang mengatur management data. Selain itu memiliki juga sistem pemelihara / maintenance, sistem pewaktuan untuk mencatat air time, sistem pengontrolan dan lain-lain. Dalam tugas akhir ini, dibahas mengenai konsep trunking dan sistem peralatan secara keseluruhan. Sistem ini terbagi dua, yaitu : sistem pemakai dan sistem komponen. Sistem Pemakai di sini ialah pengguna dare sistem tersebut yaitu pemakai portable dan pemakai mobile. Sedangkan sistem komponen adalah komponen-komponen yang digunakan untuk menjalankan sistem. Sedangkan sistem akses yang digunakan adalah TDMA. Dalam TDMA aliran digital dibagi rata oleh sejumlah pemakai dengan menyediakan interval waktu yang sudah tertentu yang disebut time slot untuk tiap-tiap pemakai. Satu atau Iebih time slot yang digunakan untuk group pemakai secara tipikal diatur ke dalam frame. Selanjutnya diiaksanakan analisa untuk menguji data acuan sistem manual yang digunakan dalam apiikasi sistem komunikasi darat tersebut secara matematis melalui studi literature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This book constitutes the thoroughly refereed post-conference proceedings of the 7th International ICST Conference on Mobile Multimedia Communications (MOBIMEDIA 2011) held in Cagliari, Italy, in September 2011 The 26 revised full papers presented were carefully selected from numerous submissions and focus topics such as quality of experience, dynamic spectrum access wireless networks in the TV white spaces, media streaming, mobile visual search, image processing and transmission, and mobile applications.
Heidelberg: Springer, 2012
e20409227
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Carr, Houston H.
Boston: McGraw-Hill, 2003
384.068 CAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Priyanto
Abstrak :
Telah dilakukan simulasi karakteristik pandu gelombang GaInAsP/InP struktur taper (jenis linear, kuadratik, gaussian dan eksponensial) terhadap perambatan gelombang-optik di dalamnya. Simulasi dilakukan menggunakan metoda perambatan berkas (BPM) yang dikombinasikan dengan metoda indeks efektif untuk menghitung tetapan perambatan efektif pada pandu gelombang kanal yang lebar lapisan penyusunnya dibuat semakin melebar (dibuat dalam struktur taper). Program BPM dibuat dalam perangkat lunak berbasis matrik yaitu MATLAB for WINDOWS. Untuk menjamin keakuratan metoda BPM dalam menganaIisis perambatan gelombang optik dalam struktur taper tersebut dipilih pandu gelombang "wealdy guiding" yang beda indeks bias antar lapisan inti-substratnya sangat kecil. Gelombang optik yang dirambatkan pada pandu gelombang GaInAsP/InP struktur taper diasumsikan terpolarisasi modus TE pada panjang gelombang long-wavelength λ = 1.55 p.m. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa penurunan amplitudo dan daya gelombang optik yang merambat di dalamnya sangat tergantung pada jenis taper yang digunakan, apakah itu taper linear, kuadratik, gaussian dan eksponensial. Untuk semua jenis taper, lapisan inti yang dibuat semakin lebar pada "panjang" pandu gelombang yang sarna, akan memberikan laju penurunan daya yang semakin mengecil. Diketahui pula bahwa faktor pengurungan moda dasar dalam pandu gelombang GaInAsP/InP struktur taper, semakin besar dengan melebarnya lapisan inti di setiap jarak perambatannya. Dan dari hasil simulasi diperoleh bahwa faktor pengurungan moda dasar pada pandu gelombang GalnAsP/InP jenis taper linear > kuadratik > Gaussian eksponensial. Ternyata jenis taper juga berpengaruh terhadap jumlah moda yang dapat disalurkan sepanjang "panjang" pandu gelombang GalnAsP/InP. Sedangkan kontur pola medan listrik pada perambatan pola tiga dimensinya bersesuaian dengan tampak atas pandu gelombang GaInAsP/InP struktur taper yang ditinjau.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>