Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Iqbal Pirzada
Abstrak :
Industri teknologi komunikasi dan informasi (ICT) merupakan industri berteknologi tinggi yang dikuasai oleh mayoritas negara maju seperti Amerika, Jepang, dan negara-negara Eropa Barat. China sendiri merupakan negara pendatang baru dalam industri ini. Pada dekade 1980-1990an industri ICT China masih terbelakang dibandingkan negara-negara lain. Akan tetapi pada tahun 2001-2008 China mengalami kemajuan pesat dalam industri tersebut. Penelitian ini akan membahas penyebab kemajuan industri ICT China tersebut. Dalam menganalisis kemajuan industri ICT China, penelitian ini menggunakan teori Catch Up Strategies for Latecomer Alexander Gerschenkron tentang tahap-tahap yang perlu dilalui suatu negara pendatang baru untuk dapat memiliki daya saing industri yang kuat secara internasional. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa China telah menjalani reformasi sistem sains dan teknologi, mengalami upgrading dalam struktur jaringan produksi internasional, mereformasi sistem hukum, dan melakukan internasionalisasi terhadap industri ICTnya.
Information and Communication Technology (ICT) is a high tech industry possessed by majority of developed countries such as USA, Japan, and Western European countries. China is a latecomer in this industry. In 1980-1990s, the China ICT industry was still falling behind other countries. However, in 2001-2008, China undergoes rapid advancement on the industry. This research would analyse the reasons of the advancement of China ICT industry. In analysing the advancement of China ICT industry, this research applies the theory of Catch Up Strategies for Latecomer by Alexander Gerschenkron which talks about the phases required to undertook by a latecomer towards strong international competitiveness. The result of this research is that China has undergone science and technology system reform, upgrading in the structure of international production network, refroming the law system, and internationalising her ICT industry.
2014
S53625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwandoko
Abstrak :
Penelitian ini mengenai efektifitas pembelajaran IPA, yang lebih umum mencakup bidang iptek - ilmu pengetahuan dan teknologi. Kajian ini menekankan pada sistem cara pembelajaran IPA yang diterapkan di sekolah yang umumnya lebih banyak menerapkan sistem penyampaian dengan cara verbal. Cara ini diyakini tidak cukup efektif, sehingga dalam upaya pemahaman materi pembelajaran IPA perlu ditempuh upaya lain dengan menggunakan media alat peraga interaktif. Ada anggapan sebagian masyarakat bahwa mempelajari IPA itu sulit, sehingga ada kecenderungan untuk menghindari pelajaran IPA di masa sekolah. Hal ini berdampak pada peminat jurusan IPA yang jika dibandingkan jurusan lainnya semakin berkurang.

Penelitian ini dilakukan di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Taman Mini Indonesia indah, Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah murid sekolah SLTP yang berkunjung ke PPIPTEK pada tahun 2002. SLTP tersebut dibatasi hanya yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).

Dalam upaya menggambarkan komunikasi pembelajaran IPA di PPIPTEK ini, digunakan pendekatan Model S-M-C-R dari David Berlo dengan menggunakan model transmisi yang langsung ke pokok permasalahannya yang dalam hal ini ia menekankan pada komunikasi dyadic, bahwa penekanan pada peranan dari hubungan antara source dan receiver merupakan variabel penting dalam proses komunikasi. Ditambahkan juga oleh Robert Gagne bahwa Kapabilitas (Hasil Belajar) diperoleh melalui Stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan Proses Kognitif yang dilakukan oleh di belajar. Gagne mendefinisikan belajar yaitu seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh Kapabilitas (dari Hasil Belajar) yang baru.

Studi ini hendak mengetahui efektifitas penyampaian pesan melalui media alat peraga iptek interaktif yang mungkin mampu mendorong tumbuhnya motivasi mempelajari iptek di kalangan pelajar. Pendekatan yang ingin dilakukan melalui Metode Survei. Penelitian ini dilakukan dengan metode kepada responden yang sama sebelum berkunjung ke PPIPTEK atau pada Pengujian Pertama diberi Kuesioner 1, dan setetah berkunjung atau pada Pengujian Kedua diberi Kuesioner 2.

Proses analisis data yang diperoleh di lapangan akan dilakukan uji beda. Untuk statistik non parametik ini digunakan metode tabulasi silang (Crosstab) dan korelasi, dengan alat uji Chi-Squaredlan Pearson's r Correlation.

Untuk mengukur efektifitas, pada penetitian ini diasumsikan dengan cara melihat ada atau tidaknya perubahan sikap sebelum berkunjung dan sesudah berkunjung ke PPIPTEK yang mengarah kepada pemilihan sikap menyenangi IPA. Sedangkan untuk mengukur adanya motivasi, diasumsikan dengan adanya perubahan sikap sebelum berkunjung dan sesudah berkunjung ke PPIPTEK melalui pernyataan pada pemilihan sikap menyenangi IPA.

Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh kesimpulan, bahwa saat ini alat peraga interaktif PPIPTEK belum mampu menggugah minat pelajar terhadap IPA. Kunjungan ke PPIPTEK juga belum cukup untuk mendorong/ memotivasi pelajar atau orang untuk menyenangi IPA/iptek. Selain itu juga masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi pelajar/orang menyenangi IPA/iptek. Dari aspek metodologis mungkin hal ini terjadi akibat dari selang waktu penyebaran Kuesioner 1 ke Kuesioner 2 belum dilakukan dengan perhitungan yang lebih cermat. Tindakan ini terjadi mengingat waktu yang tersedia relatif singkat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T5456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The REV conference aims to discuss the fundamentals, applications and experiences in remote engineering, virtual instrumentation and related new technologies, as well as new concepts for education on these topics, including emerging technologies in learning, MOOCs & MOOLs, Open Resources, and STEM pre-university education. In the last 10 years, remote solutions based on Internet technology have been increasingly deployed in numerous areas of research, science, industry, medicine and education. With the new focus on cyber-physical systems, Industry 4.0, Internet of Things and the digital transformation in industry, economy and education, the core topics of the REV conference have become indispensable elements of a future digitized society. REV 2018, which was held at the University of Applied Sciences in Duesseldorf from 21-23 March 2018, addressed these topics as well as state-of-the-art and future trends.
Cham: Springer, 2019
620 SMA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This book includes the best works presented at the scientific and practical conference that took place on February 1, 2018 in Pyatigorsk, Russia on the topic "Perspectives on the use of New Information and Communication Technology (ICT) in the Modern Economy". The conference was organized by the Institute of Scientific Communications (Volgograd, Russia), the Center for Marketing Initiatives (Stavropol, Russia), and Pyatigorsk State University (Pyatigorsk, Russia). The book present the results of research on the complex new information and communication technologies in the modern economy and law as well as research that explore limits of and opportunities for their usage. The target audience of this book includes undergraduates and postgraduates, university lecturers, experts, and researchers studying various issues concerning the use of new information and communication technologies in modern economies. The book includes research on the following current topics in modern economic science: new challenges and opportunities for establishing information economies under the influence of scientific and technical advances, digital economy as a new vector of development of the modern global economy, economic and legal aspects of using new information and communication technologies in developed and developing countries, priorities of using the new information and communication technologies in modern economies, platforms of communication integration in tourism using new information and communication technologies, and economic and legal managerial aspects and peculiarities of scientific research on the information society
Cham: Springer, 2019
006.3 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This book includes papers presented at SOCO 2018, CISIS 2018 and ICEUTE 2018, all held in the beautiful and historic city of San Sebastian (Spain), in June 2018. Soft computing represents a collection or set of computational techniques in machine learning, computer science and some engineering disciplines, which investigate, simulate, and analyze highly complex issues and phenomena. After a rigorous peer-review process, the 13th SOCO 2018 International Program Committee selected 41 papers, with a special emphasis on optimization, modeling and control using soft computing techniques and soft computing applications in the field of industrial and environmental enterprises. The aim of the 11th CISIS 2018 conference was to offer a meeting opportunity for academic and industry researchers from the vast areas of computational intelligence, information security, and data mining. The need for intelligent, flexible behaviour by large, complex systems, especially in mission-critical domains, was the catalyst for the overall event. Eight of the papers included in the book were selected by the CISIS 2018 International Program Committee. The International Program Committee of ICEUTE 2018 selected 11 papers for inclusion in these conference proceedings
Cham: Springer, 2019
006.3 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy W. Luke
Abstrak :
The contributors to this volume examine the transformative implications of digitalizing discourse and culture inside and outside of the academic arena. These technologies of digitalization have created new communities of users, which are highly engaged with their new communicative possibilities, informational content, and discursive forms. Few have asked what these changes will mean, and many of the most important voices engaged in debates about this critical transformation are gathered here in this volume.
Rotterdam : Sense, 2012
e20400679
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Chiang Mai: Chiang Mai University and The Association of Southeast Asian Institution of Higher Learning, 1990
R 302.2 ANN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sofiana Nurjanah
Abstrak :
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkungan sekolah telah banyak dibahas di berbagai penelitian. Namun, kebanyakan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa belum terdapat satu pun model universal yang cocok untuk diterapkan oleh semua sekolah. Disertasi ini menghasilkan pemodelan pemanfaatan TIK sekolah yang dibangun dengan menggunakan pendekatan data empiris berdasarkan hasil survei yang dikumpulkan dari 544 sekolah di Indonesia. Dalam proses awal, literatur dan pendapat ahli setempat dieksplorasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama dalam proses pemanfaatan TIK di sekolah. Faktor-faktor ini kemudian digunakan sebagai pedoman untuk merancang instrumen pengumpulan data yang terdiri dari 50 pertanyaan. Variabel yang paling diskriminatif diidentifikasi menggunakan Analisis Principal Component, yang menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK di sekolah memiliki tujuh principal component dengan masing-masing bobot: (1) Fasilitas TIK (20,35%); (2) Pemanfaatan TIK dalam administrasi (14,89%); (3) Pemanfaatan TIK dalam pengajaran dan pembelajaran (12,71%); (4) Keterampilan pengguna (11,52%); (5) Kebijakan (6,61%); (6) Pendanaan (6,53%) dan (7) Infrastruktur TIK dasar (6,29%). principal components kemudian diproses ulang berdasarkan uji kausalitas statistik yang secara empiris mencerminkan kasus-kasus yang terjadi sekolah. Model ini menunjukkan tujuh principal component yang berkontribusi terhadap hasil ujian nasional sekolah.
The utilization of Information and Communication Technology (ICT) in the school environment has been widely acknowledged by many prominent studies. However, many of them also show that there is no single universal model suitable to be implemented by all schools. This study produce a modelling of school ICT utilization which is built by using an empirical data driven approach based on survey results data collected from 544 schools in Indonesia. In the initial process, literature and local expert opinions were explored to identify the main factors in an ICT utilization process in school. These factors were then used as guidelines for a design of data collection instrument which consisted of 50 questions. The most discriminative variables are identified using Principal Component Analysis, which indicates that ICT utilization in schools have seven principal components with each weight: (1) ICT facilities (20.35%); (2) utilising ICT in administration (14.89%); (3) utilising ICT in teaching and learning (12.71%); (4) user skill (11.52%); (5) policy (6.61%); (6) financial (6.53%) and (7) basic ICT infrastructure (6.29%). The principal components are subsequently reprocessed based on a statistical causality test that reflects from empirical schools cases. The model shows seven principal components which contribute to schools' national examination results.
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2018
D2566
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masni Eriza
Abstrak :
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membuka peluang bagi tumbuh dan berkembangnya electronic commerce. Sebagai toko buku online pertama, Amazon.com mampu menarik perhatian para pengguna internet untuk membeli buku di toko online tersebut, sehingga secara berangsur¬angsur merubah kecenderungan untuk membeli buku yang saat ini masih lebih banyak melalui toko buku biasa menjadi membeli buku dari toko online. Perubahan kecenderungan tersebut juga memaksa toko buku biasa seperti Barnes and Noble untuk juga menjual buku melalui toko online sambil tetap mempertahankan toko yang telah ada. Perubahan kecenderungan tersebut menimbulkan pertanyaan bagaimana pola hubungan antara penjual dan pembeli buku setelah kehadiran Amazon.com dibanding dengan pola hubungan pada toko biasa. Theory of Communicative Action yang dikemukakan Jurgen Haberrnas menyebut bahwa social action adalah ekspresi simbolik di mana para aktor berusaha mencapai tujuannya dengan card relating to and changing their objective, social, and subjective worlds. Teori ini dapat digunakan untuk memahami transaksi perdagangan sebagai interaksi social, Sedangkan Craig Calhoun dalam Teori Hubungan Tidak Langsung (Indirect Relationships) menyebut bahwa abad modern ditandai dengan meluasnya hubungan tidak langsung, yang antara lain disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi. Kemajuan teknologi dimaksud telah menyediakan ruang untuk penjual dan pembeli - dalam konteks penulisan ini adalah penjual dan pembeli buku pada Amazon.com - untuk melakukan transaksi sebagaimana yang lazim dilakukan pada toko buku biasa secara tidak langsung, tanpa adanya physical co presence. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi informasi telah menyediakan ruang interaksi tidak langsung bagi penjual dan pembeli buku, sehingga terlepas dari kelebihan dan kekurangannya telah terjadi kecendenmgan peralihan pola hubungan dari hubungan langsung ke hubungan tidak langsung. Namun terdapatnya kecenderungan peralihan konsumen dari belanja buku di toko buku biasa ke Amazon.com lebih disebabkan karena berbagai inovasi yang dilakukan Amazon.com sendiri, tidak sekedar hanya kenyamanan memilih dan membeli buku tanpa harus meninggalkan rumah. Teknologi adalah sarana pendukung, namun yang menentukan apakah konsumen akan beralih adalah kreatifitas penjual dalam menciptakan berbagai inovasi untuk menarik pembeli.
The rapid development of information and communication technology in the late 1990s had opened a great opportunity for businesses to conduct their transactions online. Amazon.com as one of the pioneer in business-to-consumer e-commerce and the first mover to online bookstore had quickly gained momentum and enjoyed triple-digit growth rate in its early years. In 2006 Amazon.com claimed that it had served millions of customers in more than one hundred countries. This thesis attempts to analyze the trend in shifting of the pattern of relationship between book sellers and buyers before and after the establishment of Amazon.com. Research shows that the presence of Amazon.com has created a trend in shifting the relational patterns between book sellers and buyers from direct relationships to indirect relationships. The shift, however, was caused by the innovative and creativity of Amazon.com, along with others advantages of e-commerce. The internet technology provides opportunity and virtual space for buyer and seller to meet indirectly. But at the end, it is the business itself that counts, whether it could provide the best shopping experience for it's consumers or not.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianovita
Abstrak :
ABSTRAK
Ekonomi kreatif dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebabkan perubahan besar dalam cara memproduksi dan mengonsumsi ruang (Moriset, 2014), saat ini orang dapat bekerja di berbagai tempat. Perubahan ini memunculkan kebutuhan ruang kerja baru yang lebih fleksibel dan memungkinkan orang untuk berkolaborasi. Kebutuhan ruang kerja baru ini mendorong fenomena coworking space di perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persebaran lokasi coworking space di DKI Jakarta, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilik dan preferensi pengguna dalam memilih lokasi coworking space di DKI Jakarta, serta kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terkait coworking space. Metode analisa penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif mengunakan alat analisa tetangga terdekat dan analisa komponen utama, sedangkan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Kesimpulan dari penelitian ini yakni adalah pola persebaran di DKI Jakarta mengelompok. Lokasi persebaran coworking space terpadat berada pada kawasan pusat perkantoran, perdagangan, dan jasa. Selain faktor klasik ekonomi, faktor yang mempengaruhi pemilik coworking space dalam memilih lokasi adalah faktor kedekatan tempat tinggal pemilik. Hasil perhitungan analisis komponen utama terdapat 9 faktor baru yang mempengaruhi preferensi pengguna. Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang terkait dengan pengembangan start up dan coworking space tetapi perlu ditambah peraturan yang lebih komprehensif berkaitan dengan ekonomi kreatif
ABSTRACT
The creative economy and advancement of information and communication technology have caused major change in how to produce and consume space (Moriset, 2014). Nowadays, people can work anywhere, in any various places. This change raises the need for a new flexible work space which allows people to collaborate. The need for this new work space encourages coworking space phenomenon in urban area. This study aims at understanding distribution of coworking space location in DKI Jakarta, factor that influence the owner and user preference in choosing coworking space location in DKI Jakarta, and policy of DKI Jakarta Provincial Government related to coworking space. The method used for analyzing this study is a combined quantitative and qualitative method. The quantitative method uses the closest neighbor and main component analysis, while the qualitative method uses in-depth interview. This study concluded that the pattern of distribution in DKI Jakarta is clustered. The densest distribution location of coworking space is in the central office, trade and service areas. Aside from classical economic factor, the owner of coworking space is influenced by the proximity of the owner's residence in choosing a coworking space location. The result of main component analysis revealed that there are 9 new factors that affect user preference in choosing coworking space. In addition, DKI Jakarta Provincial Government has issued several policies related to the development of start-up and coworking space, but it needs to add a more comprehensive regulation related to creative economy.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52505
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>