"Persaingan industri manufaktur semakin meningkat dan pasar berubah secara cepat. Agar suatu organisasi tetap unggul, organisasi harus dapat menekan waktu pengembangan produk, mengurangi biaya produksi, meningkatkan kualitas produk serta inovasi yang sistematik.
Pengembangan produk merupakan proses yang rumit dan memerlukan banyak aspek pengetahuan (knowledge) dan pengalaman (experience). Ini membutuhkan kerjasama antar disiplin dan teamwork. Metode pengembangan produk tradisional tidak dapat menjawab tantangan diatas. Hal ini disebabkan pengembangan produk tradisional hanya sesuai pada lingkungan yang statis dengan daur hidup produk yang panjang (long product life cycle) serta kurangnya informasi yang mengalir dari satu tahapan ke tahapan lain dalam proses pengembangan produk. Concurrent Engineering merupakan konsep yang bertujuan untuk meminimumkan waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan produk, meningkatkan kualitas produk dan menekan biaya produksi.
Concurrent Engineering membutuhkan integrasi antara manusia, proses bisnis dan teknologi informasi selama daur pengembangan produk (product development lifecycle).
Pada tesis ini akan diberikan sebuah kerangka keija, bagaimana teknologi informasi dapat mendukung concurrent engineering serta pengaruhnya kepada organisasi agar dapat mengadopsi concurrent engineering secara tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001