Indonesia sebagai negeri agraris mayoritasnya menggunakan padi sebagai makanan pokok. Selain menjadi bahan makanan, padi juga dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan salah satunya dengan menggunakan teknologi gasifikasi. Salah satu keuntungan teknologi ini adalah fleksibilitas produk syngas yang dapat dimanfaatkan langsung atau digabungkan dengan pembangkit listrik. Namun masih ada kendala besar sebelum dapat memanfaatkan syngas ini yaitu adanya tar yang tidak diinginkan. Sebelum dapat dimanfaatkan seperti masuk kedalam motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine ) tar perlu dikurangi kadarnya dengan beberapa metode, salah satunya adalah metode sekunder yaitu kondensasi. Metode ini dapat memisahkan tar dengan syngas berdasarkan titik embun tar. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis senyawa tar yang terkondensasi dengan menggunakan aplikasi Computational Fluid Dynamic (CFD) Ansys Fluent 19.2 dengan menggunakan laju aliran 0,002 m3/s yang didapatkan dari hasil penelitian sebelumnya dan variable waktu pengambilan data dari rentan waktu 10 sampai 25 menit, 30 sampai 45 menit, 40 sampai 65 menit, dan 70 sampai 85 menit. Efisiensi pengurangan tar juga diteliti pada tiap-tiap variable tersebut dan dilihat karakteristiknya pada kondenser. Pengurangan tar tertinggi terjadi pada rentan waktu 70-85 menit, yaitu efisiensi pengurangan tar 64,46%.
Indonesia as an agrarian country whose majority use rice as the main food. Besides food, rice could become a renewable energy resource by using gasification technology. One of the advantages of gasification technology is the flexibility of the producer gas so-called syngas. It could use in direct combustion and or coupled using the Internal Combustion Engine (IC Engine) for electricity. The biggest problem before it can be used is the presence of tar. Before it enters the IC Engine, it has to be removed using some methods, one of them is condensation. This method can separate tar with syngas based on tar dew point. In this study, the compounds of tars that condensed will be analysed using Computational Fluid Dynamic (CFD) Ansys Fluent 19.2 application with 0,002 m3/s from previous study and variable time with range 10-25 minute, 30-45 minute, 40-65 minute, dan 70-85 minute. Tar reduction efficiency was also examined in each of these time variables and the characteristics of the water condenser observed. The highest tar reduction occurs in the range of 70-85 minutes, which is the efficiency of tar reduction of 64,45%.
"
Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu daerah pesisir akan berbanding lurus dengan kebutuhan air bersih. Namun hal yang biasa terjadi adalah terdapatnya ketidakseimbangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air, untuk mencapai aspek tersebut di masa yang akan datang maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencapai target kebutuhan air di daerah pesisir. Tetapi air laut masih memiliki kandungan TDS (Total Dissolved Solid) dan salinitas yang cukup tinggi sehingga tidak layak pakai. Untuk mendesalinasi air laut harus menaikkan temperature air laut sampai kondisi di atas temperature saturasinya. Pada penelitian ini akan dibahas tentang bagaimana pengaruh tekanan kondenser dan konsentrasi kadar garam tehadap specific aquades production dan specific energy consumption untuk membuktikan seberapa mampu dan efisien metode throttling process dalam menghasilkan air akuades yang nantinya diharapkan dapat membantu keterediaan air untuk memenuhi kebutuhan air.
Along with the development of the population in a region in a coastal area will be directly proportional to the need for clean water. But the thing that usually happens is that there is an imbalance between water availability and water needs, in order to achieve this aspect in the future, further research is needed to achieve the water demand target in coastal areas. But sea water still has a high Ts (Total Dissolved Solid) content and salinity so it is not suitable for use. To desalinate sea water must increase the sea water temperature until conditions are above the saturation temperature. In this study, we will discuss how the influence of condenser pressure and salt concentration on specific aquades production and specific energy consumption to prove how capable and efficient the throttling process is in producing aquadest water which is expected to help provide water to meet water needs
"