Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Yani
Abstrak :
Saat ini prospek geotermal Lahendong dioperasikan 80 MW terdiri dari Unit-1, 2, 3 dan 4 masing-masing 20 MW. Dengan management reservoir yang baik dan step wise development LHD-A adalah sumur eksplorasi yang ditargetkan ke sesar Lengkoan di dekat gunung Lengkoan, sebagaimana rekomendasi dari model konseptual awal dalam penyusunan well tergetting. Tujuan utama pengeboran sumur LHD-A adalah sebagai sumur deliniasi untuk konfirmasi batas reservoir di sebelah SW tepat di bawah gunung Lengkoan dan sebagai sumur make-up untuk buffer ketersediaan uap. Hasil pengeboran didapatkan bahwa LHD-A merupakan sumur Cyclic, low pressure dan tidak dapat masuk kesistem penyaluran uap dalam mensuplai kecukupan uap. Dilakukan update model konseptual dengan Analisa terintegrasi semua data yang ada dengan runutan kaidah kajian eksplorasi dan eksploitasi lapangan geotermal propek Lahendong. Update model konseptual dilakukan sebagai acuan dalam rencana pengelolaan dan pengembangan lapangan kedepan. Dalam studi juga dilakukan evaluasi permasalahan sumur LHD-A, direkomendasikan untuk dilakukan acidizing guna memperbaiki kondisi cyclic dan meningkatkan produktifitas sumur. Dilakukan juga kajian dan perhitungan pemanfaatan sumur low pressure LHD-A ini untuk pembangkitan small scale power plan dengan kapasitas 1 – 5 MW menggunakan berbagai scenario hasil perbaikan acidizing dan penentuan jenis teknologi power plan yang tepat untuk digunakan. Dengan dimanfaatkan secara baik sumur LHD-A maka akan meningkatkan keekonomian proyek terutama mengurangi dampak kerugian biaya pengeboran. Small scale Power plan juga dapat direkomendasikan untuk dikembangkan pada blok Utara prospek Lahendong dimana reservoir memiliki karakter low pressure. Usulan pengeboran di sebelah Timur prospek gunung Kasuratan dapat dilakukan setelah dilakukan kajian yang konfrehensif terkait dampak penyerapan yang cukup besar di daerah tersebut. ...... Currently, the Lahendong Geothermal Prospect is operating at 80 MW consisting of Units 1, 2, 3 and 4 each of 20 MW. With good reservoir management and step wise development LHD-A is an exploratory well targeted at the Lengkoan fault near Mount Lengkoan, as recommended by the initial conceptual model in preparing the well targeting. The main purpose of drilling the LHD-A well is as a delineation well to confirm the reservoir boundary in SW below Mount Lengkoan and as a make-up well to buffer steam availability. The drilling results show that LHD-A is a Cyclic well, low pressure and cannot enter the existing steam gathering system in supplying sufficient steam. Updating the conceptual model with an integrated analysis of all existing data with the sequence of study principles of Exploration and Exploitation of the Lahendong proyek geothermal field. Conceptual model updates are carried out as a reference in future field management and development plans. The study also evaluated the problem of the LHD-A well, it was recommended that it be acidized to improve cyclic conditions and increase well productivity. A study and calculation of the utilization of the LHD-A low pressure well was also carried out for generating a small-scale power plan with a capacity of 1 – 5 MW with various scenarios resulting from acidizing improvements and determining the right type of power plan technology to be used. By properly utilizing the LHD-A well, it will increase the economics of the proyek, especially reducing the impact of losses on drilling costs. A small-scale power plan can also be recommended for development in the North block of the Lahendong prospect where the reservoir has a low-pressure character. Proposals for drilling to the east of the G. Kasuratan prospect can be carried out after a comprehensive study has been carried out regarding the relatively large absorption impact in the area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Aji Pratama
Abstrak :
Eksplorasi panasbumi yang dilakukan pada daerah prospek panasbumi bertujuan untuk mencari zona reservoir. Zona reservoir yang baik bisa dilihat dari 2 faktor yaitu, batuan reservoir memiliki permeabilitas yang tinggi dan fluida reservoir memiliki suhu yang tinggi. Berdasarkan faktor pertama, permeabilitas batuan reservoir yang tinggi memungkinkan reservoir untuk memiliki kandungan fluida panasbumi yang banyak. Pada umumnya batuan memiliki permeabilitas lebih besar disebabkan oleh batuan tersebut memiliki permeabilitas sekunder yang berasal dari struktur geologi berupa patahan. Metode geofisika seperti metode Magnetotellurik (MT) dan Gravitasi diaplikasikan pada penelitian ini untuk memetakan zona reservoir sistem panasbumi. Metode MT digunakan untuk mendeteksi struktur resistivitas bawah permukaan. Analisis metode gravitasi yang melibatkan data anomali bouguer lengkap dan anomali residual dapat digunakan untuk memetakan struktur densitas bawah permukaan. Faktor kedua yaitu temperatur yang didapatkan dari data sumur yang ada. Selanjutnya, proses interpretasi terintegrasi dilakukan dengan melibatkan data penunjang lainnya berupa data geologi, geokimia, dan data sumur yang menghasilkan model konseptual panasbumi.
The objective of geothermal exploration which was concluded at geothermal prospects area is to find the reservoir zone. Good reservoir zones can be seen from two factors, reservoir rocks which have high permeability and reservoir fluid has high temperature. Under the first factor, high permeability of reservoir rocks allows the reservoir to contain much geothermal fluids. In general, great permeability of the rock is caused by secondary permeability derived from geological structures like faults. Geophysical methods such as magnetotelluric (MT) and gravity were applied in this study to delineate the reservoir zone. MT method was used to detect subsurface resistivity structure. Analysis of gravity data to complete bouguer anomaly map (CBA) and residual anomaly can figure subsurface density structures. Under the second factor, the temperature can be obtained from well data. Furthermore, the integrated interpretation is done by involving other supporting data such as geological, geochemical, and well data which produces geothermal conceptual model.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library