Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rahmalia Mesriana
Abstrak :
Penurunan konsolidasi pada tanah lempung membutuhkan waktu yang lama untuk terkonsolidasi dengan sempurna akibat dari permeabilitas yang rendah. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan vertical drain dengan sand drain. Tujuan dari pemasangan vertical drain adalah untuk mempercepat proses konsolidasi dengan memperpendek lintasan pengaliran air pori. Penelitian ini membandingkan proses konsolidasi dengan dan tanpa sand drain pada tanah kaolin. Pengujian konsolidasi dengan vertical drain (sand drain) menggunakan alat Rowe Cell yang telah dimodifikasi menggunakan tabung CBR ? 15 cm, dengan pemberian beban secara bertahap 50 kPa, 100 kPa, dan 200 kPa.
Hasil penelitian dari kedua benda uji menunjukan bahwa penggunaan sand drain tidak begitu berpengaruh terhadap proses konsolidasi, sehingga tujuan awal dari penelitian ini tidak tercapai sepenuhnya. Hal ini disebabkan kesalahan-kesalahan pada pemasangan alat uji dan pemasangan pipa sand drain dengan cara ditusuk dapat menyebabkan efek smear pada dinding sand drain, serta ketebalan benda uji dan jarak drainasi dengan perbandingan 1:1.5 sehingga membuat aliran vertikal lebih besar dibandingkan aliran horizontal.
Because of its low permeability, the consolidation settlement of soft clays takes a long time to complete. one of solution for this problem by using vertical drain with sand drain. To shorten the consolidation time, vertical drains are installed for create drainage paths in horizontal and vertical direction for pore water. This research is to compare consolidation test with and without sand drain for kaoline clay. Consolidation test with vertical drain (sand drain) is using modification Rowe Cell with CBR tube ? 15 cm, by giving loading at 50 kPa, 100 kPa, and 200 kPa in phases.
The result for both object test shows that by using sand drain is does not have an effect in consolidation test, so the intention of this research not full reached. This matter is caused by some mistake at installation of appliance test and installation of pipe of sand drain by penetrated can cause smear effect on sand drain wall, thick the object test and distance of drain with comparison 1:1.5. so that make the vertical flow is bigger than horizontal.
2009
S50546
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Akram Yonda Putra
Abstrak :
Tanah gambut adalah material organik yang berasal dari campuran fragmen-fragmen tumbuhan yang telahmembusuk akibat air endapan dan terbentuk dalam tanah basah yang berubah secara kimia akibat pengaruhcuaca, kondisi topografi, sirkulasi oksigen yang kurang bagus ,dan proses dekomposisi oleh bakteri danmikroorganisme lain di dalam tanah yang tidak sempurna. Tanah gambut termasuk tanah yang bermasalah danpersebarannya banyak ditemukan di beberapa daerah yang memiliki sungai dan rawa lebih banyak seperti diSumatera, Kalimantan dan Papua. Luas tanah gambut di Sumatera Selatan terbanyak kedua yakni 1.43 jutahektar dari 7.14 juta hektar lahan gambut di Sumatera. Untuk mengatasi permasalahan pada tanah gambutdilakukan upaya penstabilan dengan mikroorganisme selulolitik. Uji yang dilakukan sama dengan Pandamean 2014 yaitu dengan uji konsolidasi. Dari uji yang dilkukan dilihat pengaruh perubahan metode injeksi danpenambahan waktu fermentasi terhadap parameter dasar serta parameter kompresibilitas sampel. Dari hasil uji,perubahan metode injeksi serta waktu fermentasi tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan nilai parameterdasar, akan tetapi terdapat perubahan yang cukup besar pada nilai Cc 0.34 berbanding 1.96 dan nilai C 0.01 berbanding 0.02.
......
Peat soil is an organic material derived from a mixture of plant fragments that have been decomposed due tosediment water and formed in wet soils that change chemically due to weather effects, topographical conditions,poor oxygen circulation, and decomposition by other bacteria and microorganisms in imperfect soil. Peat soils isone of the problematic soils and their distribution is found in areas with more rivers and swamps such asSumatra, Kalimantan and Papua. The peat soil area in South Sumatra is the second largest area in Sumatra 1.43million hectares of 7.14 million hectares of peatland in Sumatra. To solve the problems of the peat soil, theresearcher do a study about a stability efforts with cellulolytic microorganisms. The test performed is the same asPandamean 2014 by consolidation test. From the test we know that the effect of the injection method changeand the addition of fermentation time to the basic and compressibility parameters. From the test result, thechange of injection method and increasing of fermentation time did not significantly affect the value of the basicparameters, but there was a considerable change in the value of Cc 0.34 versus 1.96 and the C value 0.01 versus 0.02.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68172
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library