Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sijabat, Boma Stork
Abstrak :
Pada konstruksi jalan tol ataupun jalan raya, sering sekali para kontraktor mengalami kerugian yang cukup besar. Terutama kontraktor yang melakukan proses konstruksi pada daerah yang jauh dari sumber bahan baku (agregat) yang siap pakai. Oleh sebab itu, dengan suatu pertimbangan maka kontraktor terpaksa mendirikan tempat pengolahan batu yang bersumber dari alam (quarry) berupa batu masif, dengan menggunakan alat pemecah batu (crushing plant). Namun pada kenyataannya proses pengolahan dari penentuan lokasi material asli (raw material) sampai menjadi material (agregat) yang siap pakai tidak optimal dan efisien sehingga menambah beban biaya konstruksi jalan tersebut. Dikarenakan kegagalan dalam menentukan berapa volume yang akan dimasukkan ke dalam setiap alat crushing plant sehingga volume yang dihasilkan lebih besar dari volume pekerjaan (sisa maksimum) atau lebih besar dari yang dibutuhkan. Metodologi penelitian yang dipakai penulis adalah dengan pendekatan studi kasus pada salah satu proyek perkerasan jalan lentur di kota Tulang Bawang Lampung. Dimana hasil yang didapatkan adalah suatu formula yang menggambarkan hubungan antara settingan alat crushing plant dengan volume pekerjaan sehingga menghasilkan material agregat yang sesuai dengan volume pekerjaan, ditinjau dari volume yang masuk pada alat tersebut. Dengan melakukan kajian terhadap settingan pada setiap alat crushing plant maka akan memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan agregat sehingga mendapatkan sisa material agregat yang optimum.
In free way or high way the contractor often get defisit. Mainly for the contractor who did the consruction prosess in the site far away from the source of agregat. Inspite of that by considering it, the contractor build the stone crusher from nature we called quarry with used the crushing plant. But in reality, the prosess from the chosen location of raw material until it become agregat is not optimal and effisien, so that increasing the cost of construction. Because of the failure in decide quantity of volume of material to use in the crushing plant machine, so the output is bigger than volume of the used material. The method of this research is by the study case approach on the one of flexible pavement project in Tulang Bawang Lampung. The result of this research is the formula which figure out of the relation between crushing plant machine setting and the volume of job, by controling the income volume to the machine.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idun Karomidin
Abstrak :
Pelaksanaan proyek konstruksi, melibatkan banyak pihak seperti pemilik, kontraktor, subkontraktor, konsultan perencana, konsultan pengawas, supplier dan lain sebagainya, memakai berbagai jenis sumber daya, dan juga menghadapi masalah yang sulit atau bahkan tidak bisa dikendalikan, sehingga diperlukan adanya alat atau metode perencanaan yang dapat menggantisipasi seawal mungkin permasalahan-permasalahan yang akan timbul pada waktu pelaksanaan. Pihak-pihak tersebut diatas merupakan tim proyek atau peserta yang berkepentingan dan terlibat dalam penyelenggaraan dan hasil proyek. Keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi akan ditentukan oleh kemampuan para peserta atau pelaku utamanya, tersedianya perangkat yang lengkap dan berkualitas, dan terpenuhinya hubungan yang baik antara peserta proyek, juga dengan adanya pengendalian dan pengawasan yang baik. Subkontraktor mernpunyai peran yang signifikan dan juga memainkan peran yang vital dalam dunia industri konstruksi. Subkontraktor adalah seorang atau beberapa orang yang dinyatakan dalam kontrak sebagai subkontraktor untuk bagian pekerjaan atau, seorang atau beberapa orang kepada siapapun bagian pekeajaan disubkontrakkan. Kontraktor utama menyerahkan sebagian pekerjaan kepada subkontraktor karena alasan-alasan efisiensi dan produktivitas, tidak mempunyai tenaga ahli yang produktif dan peralatan konstruksi yang memadai. Proses pemilihan hampir sama dengan pemilihan kontraktor utama, dengan penekanan pada beberapa aspek karena jenis pekerjaan yang spesifik dan lingkup kerjanya terbatas. Tujuan dalam penyeleksian subkontraktor, untuk menjamin agar biaya pelaksanaan sesuai/dibawah rencana, waktu pelaksanaan sesuai/dibawah rencana dan mutu yang akan diserahkan sesuai gambar dan spesifikasi. Dalam penelitian ini, mengambil hubungan atau jenis kontrak yang sering dipraktekkan di Indonesia, yaitu menggunakan jasa kontraktor dan konsultan, yang disebut pendekatan tradisional dengan kontrak harga menyeluruh (lumpsum). Dan penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian seberapa besar pengaruh kualitas subkontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan pabrik terhadap kinerja proyek di wilayah Jabotabek, serta seberapa jauh model regresi dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pengarah kualitas subkontraktor dengan kinerja biaya dan waktu. Hasil-hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel-variabel kualitas subkontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan pabrik terhadap kinerja biaya dan waktu di wilayah Jabotabek. Diperoleh 3 variabel penentu untuk model hubungan kualitas subkontraktor terhadap kinerja biaya adalah faktor penyediaan dana pinjaman, proposal yang diajukan oleh subkontraktor dan pengadaan peralatan segi kualitas. Dan juga diperoleh 3 variabel penentu untuk model hubungan kualitas subkontraktor terhadap kinerja waktu adalah: pengalaman subkontraktor, kemampuan tenaga kerja dari segi kualitas dan pengawasan pemakaian material dari segi kualitas. Hasil-hasil penelitian tersebut didapat dari 23 sampel yang telah dapat memenuhi persyaratan statistik Sampel tersebut didapatkan dari 30 angket yang diberikan atau diisi oleh responden dari pimpinan-pimprnan proyek pihak kontraktor pada proyek-proyek pabrik di wilayah Jabotabek dan sekitarnya. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi, analisis faktor, analisis variabel penentu, dan analisis regresi berganda (multiple regression). Semua analisis tersebut diolah dengan menggunakan bantuan paket software Statistical Program for Science Release 9.0 atau SPSS 9.0 for Window. ......The construction process, involve many parties as an owner, contractor, subcontractor, design consultant, supervision consultant, supplier and others, with use the various of resources type, and also to face the complex problems or even can not be controlled, until the needed of equipment or planning method available that can anticipate for the problems early. The mentioned parties as a project team or an important participant and involved in the process and result of project. The success of project completion will be determined with capability of participant or the main performer, availabilities of complete and quality tools, and compiled with good relation between the project participants, and also exist of the good controlling and supervision. The subcontractors have a significant role and play a vital role in the construction industry. Subcontractor means any person named in the contract as a subcontractor, or any person appointed as a subcontractor, for a part of works; and the legal successor in tide to each of these persons. The main contractors award a part of works for subcontractor to be efficient and economical in the use of available resources, are not always sufficiently extensive to afford full-time employment of skilled craftsmen in each of the several trade classifications needed in the field, and another common reason for subcontracting is when the project requires construction equipment; the prime contractor does not have. The selecting process almost the same with selecting for prime contractor, with the emphasizing of several aspects, because the the limited works scope and specific works type. The purpose of the subcontractor selecting is to ensure so that completion as budget, finished in time, and as quality. In this observation, takes of the relationship or the contract that the most commons are used in Indonesia was an approach of traditional (owner, consultant and contractor), with lumpsum contract price. And the purpose of this observation was to view as much as of large of impact of subcontractor quality on the industrial construction building to project performance in Jabotabek region, and as much as of far of regression model can be used to describe relationship between impact subcontractor quality to performance of budget and time. The results of the observation finding indicate that be found several variables of subcontractor quality on the industrial construction building to project performance in Jabotabek region. Obtained three variables of determinant for relationship model of subcontractor quality to budget performance are: factor of supplying of loan fund, submitted proposal by subcontractor and procurement of equipment to quality aspect. And also obtained three variables of determinant for relationship model of subcontractor quality to time performance are: experience of subcontractor, capability of manpower to quality aspect and supervision of material use to quality aspect. And the results of the mentioned observation, obtained from 23 samples have been compiled with statistical requirement. The samples are obtained from 30 questionnaires sent or contained by respondent from project manager of contractor party on the projects of industrial building (factory) in Jabotabek region. The analysis was executed in the observation used analysis of correlation, analysis of factor and analysis of multiple regressions. The all analysis was processed with helping of Software package of Statistical Program for Science Release 9.0 or SPSS 9.0 for Window.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library