Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wirawan Widiyanto
Abstrak :
Salah satu infrastruktur bidang pekerjaan umum yang penting untuk diukur outcomenya adalah jaringanirigasi. Daerah irigasi Anai di Sumatra Barat merupakan daerah irigasi terluas sehingga outcome yang dapat dihasilkan juga besar. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk menentukan variabel dan indikator outcome infrastruktur irigasi dengan menggunakan teknik Delphi. Teknik Delphi dilakukan melalui Focus Goup Discussion (FGD) hingga menghasilkan 5 variabel dan 11 indikator. Hasil enelitian menunjukan variabel yang paling penting dalam pengukuran outcome dari pembangunan infrastruktur jaringan irigasi adalah variabel Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Air Petani dan Tingkat Luasan Layanan Irigasi.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum, 2012
352 JSEPU 5 (3) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Ari Widowati
Abstrak :
The Law of Spatial Planning No.26/2007 obligates the local government to provide public UGS at least 20% of their area. The implementation faces several problems, such as budget orientation. UGS is not being prioritized since the cost always seems to exceed the benefit due to the condition that there is no market value for the benefits of UGS. This research tries to do a proper valuation of UGS using the Travel Cost Method. In addition to that, due to a widely use of social media, this study tries to explore the effect of social media on number of visit to the park. To perform this study, onsite and online survey were conducted using questionnaire to obtain data from visitors of Suropati Park, Jakarta. After comparing results using Poisson and Negative Binomial Regression, the final model estimates per-trip consumer surplus is Rp44,843, and total consumer surplus per year is approximately Rp 4.290 billion. Moreover, the social media variable shows that the strongest power of social media is to attract new users and the power become less and less as the number of visit increases because the decision to re-visit a park is strongly accounted on the perceived quality on the first visit.
Undang-Undang Penataan Ruang No.26/2007 mewajibkan pemerintah daerah untuk menyediakan RTH (Ruang Terbuka Hijau) publik setidaknya 20% dari wilayah mereka. Implementasinya menghadapi beberapa masalah, salah satunya orientasi anggaran. Pembangunan RTH tidak diprioritaskan karena biayanya dianggap selalu melebihi manfaat. Hal ini diakibatkan oleh tidak ada nilai pasar untuk manfaat yang diberikan RTH. Oleh karena itu dibutuhkan cara khusus untuk menilai manfaat RTH. Penelitian ini mencoba melakukan valuasi RTH menggunakan Metode Biaya Perjalanan. Selain itu, karena penggunaan media sosial yang luas, penelitian ini mencoba untuk mengeksplorasi efek penggunaan media sosial terhadap jumlah kunjungan ke taman. Dalam penelitian ini dilakukan survei dengan menggunakan kuesioner di tempat dan juga secara online untuk mendapatkan data dari pengunjung Taman Suropati, Jakarta. Setelah membandingkan hasil menggunakan Poisson dan Regresi Binomial Negatif, model akhir memperkirakan surplus konsumen per perjalanan adalah Rp44,843, dan total surplus konsumen per tahun sekitar Rp4.290 miliar. Selain itu, variabel media sosial menunjukkan bahwa kekuatan media sosial yang terkuat adalah untuk menarik pengguna baru dan kekuatan menjadi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan karena keputusan untuk mengunjungi kembali taman sangat tergantung pada persepsi pengunjung terhadap kualitas taman pada kunjungan pertama.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Mustikasari
Abstrak :
Pemakaian minyak tanah sebagai sumber energi yang paling banyak digunakan dalarn rumah tangga telah mengakibatkan masalah finansial yang memberatkan Anggaran Pendapntan Belanja Negara (APBN) berupa subsidi yang harus ditanggung oleh pemerin!ah. Harga minyak dunia yang semakin tinggi membuat subsidi semakin besar sehingga pemerintah berusaha melakukan pengurangan suhsidi. Pengurangan subsidi tersebut diantisipasi oleh pemerintah dengan melakukan konversi minyak tanah ke bahan bakar Liquid Petroleum Gas (LPG). Pemerintah menyatakan bahwa rumah tangga yang mengkonsumsi LPG akan mendapatkan keuotungan karena LPG dianggap lebih murah, lebih hemadan lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak program konvcrsi minyak tanah terhadap welfare rumah tangga dengan melakukan penghitungan terhadap consumer surplus. Apabila terdapat seHsih yang berni1ai positif antara consumer surplus dalam penggunaan minyak tanah dengan consumer surplus dalam penggunaan LPG artinya ada kenaikan welfare masyarakat. Data yang digunakaan adalah data Survey Ekonomi Nasionat (Susenas) 2005 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), sedangkan penelitian dibatasi pada lima propinsi yang ada di pulau Jawa. Pengolahan data dilakukan dengan ana!isis regresi setelah terlebih dahulu menerapkan beberapa perlakuan pada data untuk mengatasi masalah, quality effect, quantity premium dan selectivity bias. Prosedur yang diterapkan adalah penghitungan instrumental variable dan Heckman two-step procedure. Regtesi dilakukan dengan metode Ordinary Least Square terhadap model double log. Penghitungan pada flmgsi demand energi rumah tangga yang didapat dari basil regresi menyatakan bahwa terdapat seHsih yang bernilai negatif antifa consumer surplus pada saat masyarakat menggunakan minyak tanah dengan consumer surplus pada saat menggunakan LPG. Dengan kata Jain, berdasarkan data Susenas 2005 masyarakat mengalami penunman kesejahteraan ketika beralih dari mengkonsumsi minyak tanah ke LPG. Hal ini dapat terjadi karena harga LPG masih lebih mahal dibandingkan dengan harga minyak tanah.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T32449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library