Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elisa Louisiane
"ABSTRAK
Perkembangan serta transformasi ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Korea memunculkan figur sosial baru di tengah-tengah masyarakat Korea, yakni kidult. Kidult adalah orang dewasa yang memiliki selera dan menyukai hiburan yang ditujukan untuk anak-anak. Perilaku konsumtif yang terus meningkat di tengah masyarakat modern menjadikan kidult bukan hanya sekadar tren konsumsi, melainkan gaya hidup konsumtif di masyarakat Korea. Gaya hidup konsumtif terhadap mainan kidult, terutama keorikto inhyeong
telah menjadikan kidult sebagai fenomena budaya di tengah-tengah masyarakat Korea. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas penyebab munculnya perilaku konsumtif terkait keorito inhyeong yang menjadi pemicu munculnya fenomena kidult di Korea Selatan. Dengan menggunakan metode deskriptifanalitik, penulis memfokuskan analisis pada studi perilaku konsumtif terhadap keorikto inhyeong di Korea Selatan. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa fenomena kidult di Korea yang didasari oleh perilaku konsumtif menggambarkan keadaan masyarakat Korea yang sedang mencari makna hidup dan identitas diri di tengah kesulitan dan beban hidup yang dialaminya. Kidult mencari penghiburan atau pelarian dari tekanan, tuntutan, dan stres dengan mengkonsumsi permainan yang memunculkan perasaan nostalgia ke masa kanak-kanak.

ABSTRACT
Kidult is the emerged of the new social figure in the midst of Korean society that was based on economy, social, cultural development and transformation. The word kidult refers to a grown-up who embraces entertainment that is made for children. Consumptive behavior that continues to increase is not just a consumption trend, but has become a lifestyle amongst the people in this modern society. Consumptive lifestyle towards childern s toys, especially keorikto inhyeong makes kidult is a cultural phenomenon in the midst of Korean Society. Therefore, the author is interested in discussing the causes of consumptive behavior towards keorikto inhyeong which triggered the emergence of kidult phenomenon in South Korea. Using descriptive-analytic methods, the author focuses its analysis on consumptive behavior study on
keorikto inhyeong in South Korea. The result of this paper shows that the kidult phenomenon in Korea was based on consumptive behavior that illustrates the condition of Korean society who is looking for selfidentity and life-meaning in the midst of the difficulties and burdens of life. Kidult seeks comfort and escape from pressure, demands, also stress by consuming games that reminds them of their childhood memories."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Izumi Diana Nur
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Cara remaja putri Jepang mengaktualisasikan dirinya, dan dari mana remaja mendapatkan dana untuk mendukung penampilannya. Kesadaran kelompok remaja Jepang dan pengaruh media massa juga menjadi faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumtif remaja Jepang khususnya terhadap fashion.
Usia remaja merupakan tahap pencarian dan pembentukan identitas diri dan aktualisasi diri. Sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan jati diri remaja menjadi penting bagi mereka. Remaja Jepang adalah konsumen yang sangat menyukai sesuatu yang bermerek dan baru. Terutama pada usia SMP dan SMU, mereka sangat peka terhadap perbedaan. Merupakan hal yang wajar jika remaja mengikuti mode dan idols mereka dalam hal berpakaian dan berpenampilan, namun jika tidak dicermati dengan baik, maka akan berakibat kepada obsesi yang berlebihan, sehingga menimbulkan hal-hal yang negatif.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja Jepang cenderung menjadi konsumtif karena faktor-faktor yang meliputi; diri remaja itu sendiri, teman sebaya, dorongan untuk diterima dalam kelompok dan sosialisasi media massa, yang mencakup industri fashion. Sikap konsumtif dan obsesi berlebihan membuat segelintir remaja putri Jepang menjadi permisif dan melakukan enjo kosai."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Joel Maranata
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari sandwich generation terhadap kepemilikan rekening tabungan dan pinjaman rumah tangga di Indonesia dengan menggunakan data Susenas 2022. Regresi logistik biner dilakukan dengan dua model. Model pertama menganalisis hubungan sandwich generation terhadap peluang memiliki rekening tabungan dan model kedua menganalisis hubungan sandwich generation terhadap peluang memiliki pinjaman. Hasil regresi menunjukkan bahwa sandwich generation berasosiasi negatif dan signifikan memengaruhi peluang untuk memiliki rekening tabungan rumah tangga. Akan tetapi, rumah tangga yang menjadi sandwich generation tidak signifikan dalam memengaruhi peluang memiliki pinjaman konsumtif. Di samping itu, keberadaan anak berusia di bawah 19 tahun signifikan memengaruhi peluang rumah tangga untuk memiliki pinjaman secara positif.  Pengaruh ini masing-masing bervariasi berdasarkan pengeluaran rumah tangga.

This study aims to analyze the impact of sandwich generation on household saving account ownership and consumptive loans in Indonesia using data from the 2022 Socioeconomic Survey. Two models of binary logistic regression were performed. The first model examined the relationship between sandwich generation and the likelihood of having a saving account, while the second model analyzed the relationship between sandwich generation and the likelihood of having a loan. The regression results show that sandwich generation is negatively associated with the likelihood of owning a household saving account. However, sandwich generation does not significantly affect the likelihood of having loans. Additionally, the presence of children under 19 years old positively influences the household's likelihood of having loans. It is also found that these effects vary by household expenditure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barlian Cendana Sari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah orangtua memainkan peran aktif dalam mengatur perilaku konsumsi program televisi pada anak. Oleh sebab itu, penelitian ini ingin mengetahui apakah ada korelasi antara segmentasi gaya hidup dan tipe kepemimpinan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi program televisi, yang gejalanya ada di masyarakat, namun belum pemah secara khusus diteliti.
Pemilihan media pada anak-anak terbatas pada media yang pemilihannya dilakukan oleh orang tua dan lebih banyak memirsa televisi. Pemanfaatan televisi secara pintar menuntut agar orangtua mengendalikan pesawatnya. Orangtua harus membuat pilihan-pilihan bijaksana pada acara-acara televisi. Gejala perilaku dalam pembuatan pilihan-pilihan yang bijaksana ini diindikasikan ada hubungannya dengan gaya hidup dan tipe kepemimpinan dalam keluarga.
Penelitian tentang perilaku konsumsi program televisi yang diindikasikan ada kaitannya dengan gaya hidup dan tipe kepemimpinan dalam keluarga didasarkan pada teori-teori audience seperti: Active Audience, Selective Exposure, Audience Resistance, Uses and Gratifications, dan teori proses pengambilan keputusan oleh pemirsa (Psikografis-Aktivitas, Minat dan Opini), serta teori Cara memimpin dalam keluarga (Otoriter, Demokrasi, dan Liberal).
Penelitian dilakukan dengan memakai pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survei. Populasi penelitian adalah SDN Kramat Pela kelas Pagi dan Petang di Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Unit analisisnya adalah siswa yang bersekolah di SDN Kramat Pela 07 Pagi dan SDN Kramat Pela 12 Petang, dengan sample dyadic (yaitu responden anak dan orangtua, dimana responden orangtua adalah responden Ayah atau Ibu saja). Sampling dilakukan secara stratifikasi berdasarkan data sekunder yang ada di masing-masing sekolah. Data digali dengan menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skala Likert. Kemudian uji statistik menggunakan distribusi frekuensi, faktor analisis, alpha cronbach, cluster analisis, dan chi square test.
Hasil uji statistik dengan cluster analisis menunjukkan bahwa segmentasi gaya hidup dalam keluarga terbentuk menjadi 3 kelompok, yaitu: kelompok Kurang Peduli, Tidak Peduli dan Peduli. Segmentasi tipe kepemimpinan dalam keluarga terbentuk menjadi 3 kelompok, yaitu: kelompok Ketat, Moderat, dan Bebas. Sedangkan segmentasi perilaku konsumsi program televisi terbentuk menjadi 3 kelompok, yaitu: kelompok Konservatif, Bebas dan Moderat.
Hasil uji korelasi antara segmentasi gaya hidup dalam keluarga dengan perilaku konsumsi program televisi, menunjukkan tidak adanya hubungan antara kedua kelompok hasil segmentasi tersebut. Sedangkan hasil uji korelasi antara segmentasi tipe kepemimpinan dalam keluarga dengan perilaku konsumsi program televisi, menunjukkan ada hubungani antara kedua kelompok hasil segmentasi tersebut, yang berarti bahwa segmentasi tipe kepemimpinan dalam keluarga mempengaruhi atau mempunyai hubungan dengan segmentasi perilaku konsumsi program televisi. Namun demikian, kekuatan hubungan ini kurang kuat. Hal ini ditunjukan dengan kelompok berperilaku konsumsi program televisi yang konservatif, responden yang lebih banyak justru yang memiliki tipe kepemimpinan dalam keluarga yang Moderat. Sedangkan kelompok berperilaku konsumsi program televisi yang Moderat, responden yang paling banyak adalah yang memiliki tipe kepemimpinan dalam keluarga yang Ketat. Untuk responden berperilaku konsumsi program televisi yang Bebas, responden yang paling banyak adalah yang memiliki tipe kepemimpinan dalam keluarga yang Bebas pula.
Penelitian ini berguna untuk memberi masukan bagi orangtua bahwa lamanya anak-anak menonton program televisi temyata lebih besar dari seharusnya. Orangtua bisa memanfaatkan kesukaan anak pada acara di televisi dengan baik, televisi bisa menjadi orangtua dalam membantu si anak menemukan bakat-bakatnya. Semakin sadar pemirsaan TV keluarga, semakin besar pula kesempatan untuk mengalihkannya pada kegunaan-kegunaan yang lebih mendidik. Menonton TV sebaiknya dijadikan masalah memilih acara, bukannya masalah mengambil posisi di depan pesawat TV tanpa pertimbangan sama sekali. Televisi yang bertujuan bisa menjadi televisi pintar. Khususnya bagi pemerintah dan bagi industri pertelevisian di Indonesia, diharapkan basil penelitian ini bisa menjadi perhatian yang utarna dalam menentukan kebijakan penayangan program televisi.
Penelitian ini merupakan penelitian awal, oleh sebab itu penelitian yang akan datang diharapkan dapat memberi masukan yang Iebih signifikan berupa elaborasi teori-teori yang berkaitan dengan korelasi antara segmentasi gaya hidup dan tipe kepemimpinan dalam keluarga, dengan perilaku konsumsi program televisi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lianawaty Husen
"Tesis ini beriudul GAGASAN THOREAU : PENGHAYATAN ALAM SEBAGAI KENDALI KESELARASAN ANTARA KEMAJUAN MATERIAL DAN NILAI-NILAI SPIRITUAL. Gagasan ini merupakan salah satu pemikiran Henry David Thoreau. Thoreau ialah pecinta alam. sastrawan, pemikir, dan pengikut ajaran Transendentalisme di Amerika pada abad 19. Ia hidup dari tahun 1817 hingga tahun 1862 dan banyak menulis gagasan bertemakan alam.
Tesis ini membahas pemikiran Thoreau tentang hubungan manusia dengan alam. Tesis ini membahas pandangannya mengenai hakikat hidup manusia yang bertolak dari pemahaman alam. Menurut Thoreau, pada dasarnya kehidupan manusia sama dengan kehidupan alam. Jika seseorang dapat memahami hakikat alam raya, maka ia akan merasakan kehidupan yang berarti. Ia pun mampu memelihara keseimbangan antara kesenangan material dengan keutuhan nilai-nilai spiritual dalam hidupnya.
Thoreau mengemukakan gagasan di atas dalam usahanya menolong masyarakat Amerika melepaskan diri dari gejala hidup materialistis, konsumtif, dan mekanisme hidup seperti "mesin". Gagasan ini muncul setelah ia mengamati kecenderungan terjebaknya masyarakat Amerika pada ketiga gejala tersebut, sebagai akibat dampak negatif Revolusi Industri.
A. Latar Belakang Masalah
Minat saya membahas tesis ini muncul setelah saya membaca dan mempelajari karya sastra David Henry Thoreau. Beberapa di antaranya mencerminkan kritik--kritik social terhadap pola hidup masyarakat Amerika di abad 19. Kritik-kritiknya tercermin dalam karya-karyanya: Natural History of Massachusetts (1943), Civil Disobedience (1949), Walden: Life in the Woods (1954), dan "Life without Principle" (-1963), kumpulan esei dan jurnal-jurnal.
Pertanyaan saya muncul, mengapa ia begitu gencar mengeritik gaya hidup masyarakat Amerika pada waktu itu. Kritiknya menunjukkan bahwa masyarakat ini hidup makmur, namun di balik kemakmuran, terselubung kehidupan spiritual yang tertekan. Tekanan ini terjadi sebagai akibat pengaruh buruk pola hidup materialistic, konsumtif, dan mekanisme hidup seperti "mesin".
Setelah ditelusuri penyebabnya, ternyata gejala-gejala tersebut di atas berkaitan dengan Revolusi Industri yang berlangsung di Amerika dari awal hingga akhir abad 119. Ternyata, perkembangan industri yang amat pesat bukan hanya memberikan kemajuan gemilang bagi Amerika, namun pula memberikan dampak negatif terhadap gaya hidup masyarakat Amerika seperti tersebut di atas.
Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, Thoreau mempunyai gagasan "kembali ke alam" atau back to nature. Menurut hemat saya, gagasan ini amat unik. Gagasan ini nampak seolah-oiah menghimbau Masyarakat Amerika yang sedang menikmati kemakmuran agar hidup kembali ke alam kehidupan "primitif". Kehidupan "primitif" yang dimaksud ialah kehidupan seperti di zaman purba kala yakni di waktu manusia hidup masih dekat dengan alam, masih murni, serta belum tersentuh oleh ekses peradaban dan tehnik modern (Peursen, 1976 : 35). Selain hidup dekat dengan alam dan masih murni, biasanya masyarakat primitif masih bersikap konservatif dan anti terhadap inovasi dan reformasi (Richardson Jr., 1986: 108). Pemikiran Thoreau ini nampak bukan mendukung kemajuan Amerika, namun sebaliknya menghalangi" bangsa Amerika menjadi bangsa yang maju dan modern. Sehingga timbul pertanyaan-pertanyaan. Apa sebenarnya yang ia maksudkan dengan "kembali ke alam" atau back to nature itu? Mengapa ia memilih cara unik semacam itu? Bagaimana dan apa yang ingin ia capai dengan cara itu dalam usahanya menolong masyarakat Amerika terlepas dari gaya hidup materialistic. konsumtif, dan kaku seperti "mesin"? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang menimhulkan minat saya untuk membahas dan mencari inti pemikiran Thoreau.
Gagasan apa sebenarnya yang ingin ia kemukakan dalam usahanya menolong masyarakat Amerika terlepas dari ketiga pola hidup tersebut, dan bagaimana cara mencapai tujuan- tersebut?."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Prayana
"ABSTRAK
Tujuan tesis ini adalah untuk menguji validitas model scoring pembiayaan pemilikan rumah di Bank Syariah X. Model ini diadaptasi dari salah satu bank konvensional dan membandingkannya dengan model scoring pembiayaan pemilikan rumah yang dikembangkan dari data Bank Syariah X.
Penelitian ini menggunakan 78 sampel nasabah Bank Syariah X. Sampel nasabah minimal telah melakukan pembiayaan selama satu tahun sampai dengan Februari 2006, dan data terdistribusi normal. Untuk menguji validitas model scoring pembiayaan pemilikan rumah Bank Syariah X digunakan metode KS statistic berdasarkan krileria standar nilai KS statistic Mays, dan sete]ah diuji model scoring tersebut tidak valid, Ini sesuai dengan teori credit scoring bahwa model scoring yang dikembangkan dari satu kreditur saja tidak valid digunakan oleh kreditur lainnya.
Selanjutnya model scoring data Bank Syariah Bank X dikembangkan dengan menggunakan metode analisis diskriminan. Hasil dari analisis diskriminan, menunjukkan variable independen yang signifikan dalam model scoring adalah: (1) rasio bang muka terhadap jumlah pembiayaan, (2) selisih penghasilan pemohon ditambah penghasilan pasangan dan penghasilan tambahan dikurangi seluruh biaya dan kewajiban lain terhadap angsuran, (3) tingkat pendidikan pemohon, dan (4) pengalaman berkerja. Model scoring dari data historis tersebut kemudian diuji dengan metode KS statistic dan hmsilnya sangat valid berdasarkan kriteria Mays.

ABSTRAK
This thesis is contructed to test the validity of property consumptive financing scoring model in X syariah bank. This model is adopted from one of conventional banks and comparing it with property consumptive financing scoring model which has been developed using data from X syariah bank.
This research took 78 X syariah bank customers as samples . The samples have to be in financing schedule minimum of one year ending February 2006, and normally distributed. To test the validity this property consumptive finarcing scoring model in syariah bank, KS statistic model is used based on KS Mays statistic values. The finding of this testing is that the scoring model is not valid. This finding is upholding the theory of credit scoring the development of scoring model from a creditor is not valid to be used by another creditor.
Furthermore, scoring model from data of X syariah bank is developed by using discriminant analyzing method. The analysis shows that independent variables that significantly influencing are: (1) ratio of down payment to financing sum (2) subtraction of costumer income added by spouse income and extra income, minus all cost and other obligation or debt, (3) education level, and (4) the working experience. The scoring model of that historic data then tested using KS statistical method. The result is that the validity is high based on Mays criteria.
"
2007
T 17567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library