Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saverianus P.
Abstrak :
Money Confoiner (kotak uang) adalah kotak penyimpan uang selama uang dibawa dari satu tempat bank ke bank lain. Sedangkan collapsed money container adalah kotak uang kertas (Indonesia) yang dapat dilipat (direduksi volumenya) dalam kondisi kosong. Disain kotak uang yang dapat dilipat ini memerlukan perhatian dan analisa khusus. Beberapa alternatif disain lipatan disajikan sebelum dipilih alternatif disain yang optimal dengan menggunakan software SolidWork yang didasarkan pada batasan dimensi, kemudahan proses mendirikan dan melipat, menghitung massa total disain dan ergonomis, hingga pada akhimya menghasilkan disain collapsed money container seberat 94,304 kg yang dapat direduksi hingga 28,97% dari volume awal. Perhitungan kekuatan struktur dengan menggunakan soffwure SAP2000 untuk analisa struktur karena disain harus rnemiliki ketahanan terhadap kondisi pembebanan penuh dan ditumpuk, menghasilkan deformasi terbesar pada bagian tengah sisi depan pelat dengan nilai -5,11305 mm (ke arah bawah) dan faktor keamanan minimum 1,035 865439 pada rangka.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bales, Suzanne Frutig
New York: Prentice Hal Gardening , 1993
635.986 BAL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nastia Siti Deviena Widodo
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai variable-variabel yang mempengaruhi efisiensi waktu operasional pelabuhan untuk mekanisme alokasi petikemas Terminal 1, blok 109 hingga 113 di Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendapatkan optimalisasi waktu operasional untuk meminimalkan waktu yang diperlukan untuk memuat petikemas dari alokasi masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan. Alat statistik yang digunakan adalah pemrograman linier dan variable utama yang harus dipertimbangkan termasuk rencana alokasi petikemas yang sudah ada, jenis petikemas, rencana kegunaan lahan dan tata letak terminal, jenis dan jumlah peralatan yang digunakan, keterampilan operator dalam menangani peralatan, produktivitas rata-rata peralatan dan waktu berlabuh masing-masing kapal yang ada pada waktu sampel. Penelitian ini membandingkan berbagai strategi dan jalur head truck untuk mendapatkan mekanisme alokasi petikemas paling optimal dengan waktu operasional paling minimum. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa hasil optimasi untuk waktu penanganan kapal mencapai hingga 400% lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang ada meskipun salah satu kapal gagal mencapai optimasi menggunakan perumusan yang diformulasikan dalam studi ini. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini juga membandingkan lokasi berlabuh kapal pada sampel data dan apakah mereka sudah ditugaskan secara strategis ke dermaga masing-masing atau tidak.
This research discusses regarding the variables that affect the port operational time efficiency of the container allocation mechanism of Terminal 1, block 109 to 113 at the Port of Tanjung Priok to obtain an operational time optimization to minimize the time required to load containers from their respective allocation blocks to their vessel. This is done in order to increase the port’s efficiency and the port’s competitiveness. The statistical tool used is linear programming and the main variables that must be considered include the existing container allocation plan, the type of containerized goods, the site layout plan of the terminal, the type and amount of the equipment used, the skill of the operator in handling the equipment, the average productivity of the equipment used and the existing berthing time of the containers. This research compares various strategies and paths in order to obtain the most optimum container allocation mechanism with the minimum operational time. Through this research, it is found that the results of the optimization for the vessels’ handling time reaches up to 400% less in operational time compared to the existing time although one of the vessels fails to obtain an optimization in the handling time. The results obtained through this research also compares the existing dock assignment of the vessels and whether or not they are already strategically assigned to their respective dock or not.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Mohammad Rahman
Abstrak :
Teknologi cryopreservasi dimaksudkan untuk mengawetkan sampel untuk analisa sehingga sampel tahan lama. Pengawetan ini menggunakan agen nitrogen cair, karena karakteristik.nya yang mempunyai suhu minus tinggi dibawah nol-derajat yaitu pada suhu — 196 °C dan disimpan didalam cryogenic container. Meskipun demikian nitrogen cair mempunyai sifat mudah menguap yang tinggi menjadi gas nitrogen. Permasalahannya adalah cryogenic container tersebut disimpan didalam ruang tertutup (ruang cryo) dimana ventilasi tidak beroperasi. Potensi risiko gas nitrogen didaIam ruang tertutup adalah terjadinya bahaya defisiensi oksigen yang dapat menyebabkan kondisi asphyxia didalam ruang cryo. Penelitian ini dilakukan di laboratorium ABC yang merupakan laboratorium biomedik yang bertempat di Jakarta. Penelitian ini betujuan untuk membuat analisis risiko dengan melihat penyebab terjadinya bahaya defisiensi oksigen di ruang ayo karena instalasi cryogenic container. Variabel penyebab defisensi oksigen di ruang cryo adalah pekerjaan cryopreservasi, sistem cryogenic container, sistem ventilasi dan jumlah pesonel. Metode penilitian adalah kualitatif, semi kuantitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif adalah dengan observasi lapangan, kajian dokumen pendukung diperusahan, interview tingkat pengetahuan terhadap staff laboratorium. Metode semi kuantitaif adalah dengan menentukan skoring terhadap variabel penyebab bahaya defisiensi oksigen sehingga menghasilkan tingkat risiko untuk masing-masing variabel penyebab. Metode kuantitatif adalah dengan melakukan perhitungan konsentrasi oksigen di ruang cryo dari data-data yang diambil dari hasil observasi lapangan dan dokumen pendukung. Konsentrasi oksigen didalam ruang cryo dibawah standar OSHA 29 CFR 1910.146 (19.5 %) yaitu 17.38 %. Tingkat risiko tinggi yang menyebabkan defisiensi oksigen diruang cryo adalah pekerjaan cryopreservasi (membuka tutup cryogenic container, kegiatan filling/ pengisian cryogenic container dengan nitrogen cair, dan sistem ventilasi yang tidak mendukung. Tingkat pengetahuan staff laboratorium terhadap bahaya defisiensi oksigen yang dapat menyebabkan asphyxia adalah rata-rata. ......The purposes of cryopreservation technology is to preserve the sample for analysis used until longterm. Preservation is using liquid nitrogen agent because its characteristic which have high cold temperature for — 196 °C and stored inside cryogenic container. Although liquid nitrogen have high evaporation to be gas nitrogen, the problem is that cryogenic container stored in confined space (cryo room) which not ventilated. Potential risk of gas nitrogen in confined space is oxygen deficiency hazard consequences to condition of asphyxia in cryo room. This research conducted in laboratory ABC which is biomedical laboratory in Jakarta. The purposes of this research is to conduct risk analysis the causes of oxygen deficiency in cryo room because of cryogenic container installation. Causes variable of oxygen deficiency in cryo room is cryopreservation job, cryogenic container system, ventilation system and amount of personnel. Method of research is qualitative, semi- qualitative and quantitative. Qualitative method by field observation, support document review of company, interview of knowledge level to laboratory staff. Semi-quantitative method by determining score causes variable of oxygen deficiency hazard to result risk level for each variable. Quantitative method by quantifying oxygen concentration in cryo room from data field observation and support document. Oxygen concentration in cryo room below standard of OSHA 29 CFR 1910.146 (19.5%) is 17.38%. High risk level causing oxygen deficiency in cryo room is cryopreservation job (open-closed lid cryogenic container, filling job of gas nitrogen to cryogenic container and ventilation system which is not supported. Knowledge level of laboratory staff to oxygen deficiency hazard which causing asphyxia is average.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Hanafianto Putra
Abstrak :
Peti kemas adalah suatu alat transportasi logistik yang dirancang secara khusus agar bisa dipakai berulang kali. Di Indonesia peti kemas mulai berkembang penggunaannya karena dalam fungsinya untuk mengemas dapat dipakai berulang kali dan kemudahan dalam operasionalnya. Didalam menggunakan peti kemas maka diperlukan fasilitas penunjang yaitu terminal peti kemas yang berfungsi untuk pendistribusian dan juga untuk penampungan. Di dalam operasional terminal peti kemas risiko keselamatan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan suatu manajemen risiko untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut agar dapat dihindari atau dampaknya bisa diminimalisir. Manajemen risiko ini dimulai dengan mengidentifikasi secara umum risiko yang ada serta menganalisa dampak umum dan penyebab umum dari risiko tersebut. Standar khusus yang digunakan untuk manajemen keselamatan dalam kerja adalah standar internasional yaitu OHSAS. Di dalam peniliaian risiko ini digunakan sebuah metode yaitu menggunakan matriks risiko yang berisi nilai-nilai dari sebuah risiko itu sendiri. Risiko yang mendapatkan nilai tertinggi (berbahaya) dianalisis sebab terjadinya dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis sehingga bisa diminimalisir atau dihilangkan dampak negatifnya.
Container is a logistic transportation equipment designed especially to reuse overtime. Nowadays, in Indonesia used of container as a transport equipment has growth because it is simple and easy to use. President Joko Widodo embrace through sea toll program which planned to connected all the region in Indonesia through the sea. In usage of container, the most important thing besides container itself and ship is a container terminal. Every container operation need container terminals to stacking the container and distribute them. Every operational activity in container terminal contain much safety risk. A risk management is needed to prevent, decrease the damage of risk, even to make a risk disappear. First thing to do is identification risks and analyze what main cause and the effect. After risks identified we make a simple risks scoring with risk matrix. The highest risks then identified with Fault Tree Analysis method so we know what the root of this risk and make a simple rules to control the risks.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guldogan, Evrim Ursavas
Saarbrücken: VDM Verlag Dr. Müller, 2010
387 GUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vermeulen, Nico
Lisse: Rebo International, 1998
R 635.9 VER c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Vermeulen, Nico
Lisse: Rebo International, 1998
R 635.9 VER c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raymond Bonakapvi S.
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas peti kemas setiap tahun di Indonesia, diperlukan suatu reaksi berupa peningkatan produktivitas dari terminal peti kemas. Penelitian ini membahas mengenai algoritma yang dapat digunakan dalam pembuatan rencana penempatan peti kemas di kapal peti kemas (stowage planning) yang sangat berpengaruh terhadap waktu bongkar dan muat dari dan ke atas suatu kapal peti kemas. Dengan pembuatan stowage plan (rencana penempatan peti kemas) yang baik maka kegiatan bongkar dan muat barang di terminal peti kemas dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Beberapa masalah yang sering dialami dalam pembuatan stowage plan adalah masalah mengenai keseimbangan kapal peti kemas serta masalah mengenai reshuffle akibat overstow yang merupakan waste dalam kegiatan operasi terminal peti kemas. Seorang perencana penempatan peti kemas harus memperhatikan aspek keseimbangan kapal dan juga mengusahakan agar kejadian reshuffle akibat overstow dapat dihindari. Hasil dari penelitian ini adalah suatu algoritma heuristik yang dapat diaplikasikan dengan sederhana dalam menyelesaikan permasalahan dari stowage planning sehingga didapat suatu stowage plan yang menjaga aspek stabilitas kapal dengan baik dan tanpa overstow. ......As the traffic flow of containers in Indonesia keep increasing each year, the container terminal need to react with the container terminal productivity improvement. This research study about algorithm that can be used to make a container ship stowage plan that affect the container loading and unloading time. With a good stowage planning, container loading and unloading process could be faster and more efficiently. Some problems on stowage planning include the ship's stability aspect and the container overstow related reshuffle which is a waste in container terminal operation. A stowage planner must consider the ship stability to ensure the ship safety and in the same time to avoid overstow. The result of this research is a heuristic algorithm that can be applied to solve the stowage planning problem by making a stowage plan with good stability aspect and without overstow.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>