Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nibras Fitrah Yayienda
Abstrak :
SNSU-BSN adalah lembaga yang berada di puncak ketertelusuran fisis di Indonesia dan disarankan memilki penjaminan kualitas pengukuran sesuai dengan arahan ISO 17025:2017 klausa 7.7 tentang pemastian keabsahan hasil. Namun demikian, sejauh ini penjaminan kualitas pada standar referensi di bidang metrologi kelistrikan belum pernah dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan hasil peer review untuk tahun 2017 dan 2019 pada parameter tegangan AC/DC dan arus AC/DC bahwa belum ada proses penjaminan kualitas pada kedua parameter ini. Untuk itu, diperlukan sebuah metode untuk melakukan penjaminan kualitas pengukuran diantara periode kalibrasi, untuk memastikan keabsahan hasil ukur dalam rentang waktu tersebut. Pada penelitian ini diusulkan suatu metode penjaminan mutu pengukuran untuk memastikan kualitas hasil pengukuran diantara periode kalibrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan cek antara yang termasuk didalamnya terdapat proses pembentukan batas kontrol dan melakukan pengujian pada setiap bulan dalam kurun waktu 1 tahun. Pada proses ini, hasil ukur yang keluar dari batas kontrol akan dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan Uji Ditribusi F dan Uji T-Student. Uji Distribusi F yang digunakan untuk mengetahui kesetaran sebaran hasil ukur lama dan baru dan Uji T-Student yang digunakan untuk mengetahui kesetaraan rata-rata hasil ukur lama dan baru. Titik ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah 1 V dan 10 V pada paremter VDC; 1 mA dan 10 mA pada parameter IDC; 1 V dan 10 V dengan frekuensi masing-masing 1 kHz pada parameter VAC, serta 1 mA dan 10 mA dengan frekuensi masing-masing 1 kHz pada parameter IAC. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa pada parameter VDC, tidak diperlukan pembaruan batas kontrol. Selanjutnya pada parameter titik ukur 1 mA dan 10 mA, masing-masing terdapat dua kali dan lima kali pembaruan batas kontrol. Kemudian pada parameter VAC terdapat dua kali pembaruan batas kontrol pada titik ukur 1 V dengan frekuensi 1 kHz, dan tidak diperlukan perbaruan batas kontrol pada titik ukur 10 V dengan frekuensi 1 kHz. Selanjutnya, pada titik ukur 1 mA dan 10 mA dengan frekuensi masing-masing 1 kHz, dibutuhkan dua kali pembaruan batas kontrol. Penyebab pembaruan batas kontrol adalah keluarnya hasil ukur dari batas kontrol yang disebabkan oleh drift. Namun demikian, meskipun nilai tersebut bergeser, pengukuran dalam periode tersebut valid, dan terjamin kualitasnya karena tidak ada yang melebihi nilai spesifikasi yang diberikan oleh pabrik. ......As an institution holding the highest level of physical traceability in Indonesia, SNSU BSN is encouraged to have quality assurance of measurements under the directives of ISO 17025:2017 clause 7.7 to ensure the validity of the result. However, quality assurance has never been carried out on reference standards in the field of electrical metrology. This is proved by the results of peer reviews for 2017 and 2019 for the parameters of AC/DC voltage and AC/DC current that there is no quality assurance process for these two parameters. For this reason, a method is needed to guarantee the quality of measurements between calibration periods to ensure the validity of the measurement results within that period. Therefore, this study proposes a measurement assurance method to ensure the quality of measurement results between calibration periods. The research method is an intermediate check, including establishing control limits and conducting monthly tests for one year. In this process, the measurement results that are out of the control limits will be further analyzed using the F Distribution Test and the Student T-Test. The F distribution test determines the variability equivalence, and the Student T-Test determines the variability in an average of former and latest measurement results. The measuring points used in this study were 1 V and 10 V on the VDC parameter; 1 mA and 10 mA on IDC parameters; 1 V and 10 V with a frequency of 1 kHz each on the VAC parameter and 1 mA and 10 mA with a frequency of 1 kHz each on the IAC parameter. From the test results, it is found that the VDC parameter does not need the update of the control limit. Furthermore, at the 1 mA and 10 mA measuring point parameters, there are two and five times updates of the control limits, respectively. Then in the VAC parameter, there are two updates of the control limit at the 1 V measuring point with a frequency of 1 kHz and no update of the control limit at the 10 V measuring point with a 1 kHz frequency. Furthermore, at the 1 mA and 10 mA measurement points with a frequency of 1 kHz each, it takes the twice updates of the control limit. The cause of updating the control limit is the out-of-control measured value caused by drift. However, even though the value has shifted, the quality is valid and guaranteed in that period because no measurement value exceeds the specifications determined by the manufacturer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sakinah Qur`ani
Abstrak :
Pengawasan mutu memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelaksaan pemantauan stabilitas produk dan ikut serta dalam investigasi keluhan yang terkait dengan mutu produk. Hasil analisis suatu produk didokumentasikan untuk dilakukan evaluasi terhadap Out of Specification (OOS) atau Out of tren (OOT). Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan proses produksi produk tablet Axx sepanjang tahun 2022 dan menetapkan nilai control limit parameter fisika dan kimia pada produk tablet Axx berdasarkan tren data retrospektif tahun 2022. Metode pelaksanaan yang dilakukan menggunakan data retrospektif selama tahun 2022 dan data diolah menggunakan software Minitab 20 untuk melihat tren data hasil pengujian. Berdasarkan analisis statistik dapat disimpulkan bahwa proses pengujian waktu hancur produk tablet Axx dinilai kurang stabil karena adanya special cause, pada pengujian kekerasan dinilai stabil, pada pengujian kadar Lxx, disolusi, dan keseragaman kandungan produk tablet Axx dinilai kurang stabil karena adanya special cause. Nilai control limit produk tablet Axx (tren 2022) dengan nilai control limit produk tablet Axx (tren 2021) mengalami perbedaan pada nilai UCL dan LCL sehingga dilakukan revisi terhadap penentuan nilai control limit untuk pengujian kekerasan tablet dan keseragaman kandungan. ......Quality control is responsible for ensuring the implementation of product stability monitoring and participating in investigations related to product quality complaints. The analysis results of a product are documented to evaluate Out of Specification (OOS) or Out of Trend (OOT) occurrences. This specific task aims to assess the stability of the production process of Axx tablet products throughout the year 2022 and establish control limit values for physical and chemical parameters of Axx tablet products based on retrospective data trends in 2022. The implementation method utilizes retrospective data from the year 2022, and the data is processed using Minitab 20 software to observe data trends from testing results. Based on statistical analysis, it can be concluded, the dissolution time testing process of Axx tablet products is considered less stable due to the presence of special causes, the hardness testing process is considered stable, the testing processes for Lxx content, dissolution, and uniformity of Axx tablet products are deemed less stable due to the presence of special causes. The control limits for Axx tablet products in 2022 show differences in UCL and LCL values compared to the control limits in 2021. As a result, a revision was made in determining the control limit values for hardness testing and content uniformity testing of the tablets.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Dame Reiny Elvrida
Abstrak :
Penyediaan Layanan Transaksi Berbasis Kartu menjadi salah satu perhatian Bank seiring dengan perkembangan kebutuhan transaksi perbankan yang mengharuskan tersedianya layanan kartu yang terhubung dengan pihak lain seperti bank lain, penjual produk atau jasa maupun biller (penyedia layanan penagihan) secara online. Penyediaan fitur layanan menjadi sarana bagi bank untuk mempertahankan nasabahnya. Selain itu Layanan Transaksi Berbasis Kartu juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi bank dengan adanya Pendapatan melalui Biaya Transaksi (Fee-Based Income). Tesis ini membahas tentang manajemen kualitas layanan pada Transaksi Berbasis Kartu dengan menggunakan Total Quality Manajemen. Analisis dilakukan pada Proses Bisnis untuk penyediaan layanan, Tingkat Ketersediaan Layanan (Availability Rate) dan Tingkat Kesuksesan Transaksi (Approval Rate). Analisis dengan menggunakan beberapa tool pada manajemen kualitas yaitu Diagram Pareto, Flow Chart, Control Limit dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dari analisis diketahui seberapa besar faktor-faktor penyebab berkontribusi terhadap terjadinya ketidaktersediaan layanan dan kegagalan transaksi. Analisis FMEA menunjukan proses apa saja yang memiliki resiko yang tinggi dari keseluruhan proses yang terjadi untuk penyediaan layanan ini. ...... To provide Card-Based Transaction Service should be one of the Bank's concerns, due to growth in needs of the cards transactions that require the availability of the service to be connected with other parties such as other banks, sellers of products or services and biller service provider. The provision of service features is needed to retain customers. Moreover, Card-Based Transaction Services also become a source of income for banks which is by revenue through transaction fee (Fee-Based Income). This thesis discusses the management of service quality on Card-Based Transactions using Total Quality Management. Analysis is done on Business Processes for the provision of services, level of Services Availability (Availability Rate) and Transactions Failure Rate (Approval Rate). Analysis is using some of tools in quality management they are Pareto Diagram, Flow Chart, Control Limit and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Analysis define how much of the causal factors contribute to the occurrence of non-availability of the services and transaction failure. FMEA Analysis showed high risk processes in the provision of these services.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library