Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Huda Mahmuda
"ABSTRAK
Penggunaan bahasa untuk menyampaikan sesuatu yang kasar merupakan hal yang lazim saat ini, bahkan bagi remaja. Fenomena ini sudah ditampilkan dalam banyak film, seperti The Edge of Seventeen 2016 . The Edge of Seventeen 2016 adalah sebuah film komedi-drama tentang perjuangan Nadine, tokoh utama, dalam tumbuh dewasa, terutama ketika dia merasa tidak ada siapa-siapa di sisinya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana Nadine mengutarakan kekasaran melalui penggunaan bahasanya dalam percakapan. Percakapan tersebut dianalisis menggunakan model ketidaksantunan Culpeper, maksim percakapan Grice, dan teori tindak tutur Austin. Data dianalisis untuk menentukan strategi dan maksim yang digunakan, serta tindak tuturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana strategi ketidaksantunan dan maksim digunakan, dan tujuannya dalam ujaran tertentu. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ada makna yang tersembunyi dan tujuan dari ujaran yang menggunakan strategi ketidaksantunan dan melanggar maksim pada konteks tertentu. Dengan menganalisis percakapan-percakapan tersebut, terbukti bahwa kekasaran dalam bahasa bukan hanya sekedar kekasaran, tetapi juga mempunyai makna tersembunyi dan tujuan dalam setiap konteks.

ABSTRACT
Nowadays, using language to utter rudeness is prevalent, even for teenagers. This phenomenon has been included into many films, such is The Edge of Seventeen 2016 . The Edge of Seventeen 2016 is a coming of age comedy drama film about the struggle of growing up for Nadine, the main character, especially when she feels that there is no one on her side. This study focuses on how Nadine utters the rudeness through her language. Her utterances are analyzed with Culpeper rsquo s impoliteness model, Grice rsquo s conversational maxims, and Austin rsquo s speech act. The data are analyzed by determining the strategy and maxims used and the speech acts behind them. This study aims to determine to what extent the impoliteness strategy and the conversational maxims are used as well as their purpose in certain utterances. The findings of the study show that there are underlying meanings and purposes to the utterances which use the impoliteness strategy and flout the conversational maxims in certain context. By analyzing the conversations, it is evident that the rudeness in the language is not merely rudeness, but it rather has underlying meanings and purposes in each context. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Khalishah
"Saat ini, pencarian informasi tidak terbatas pada media cetak maupun siaran berita televisi. Informasi dapat diperoleh melalui media sosial, seperti Instagram. Dari berbagai macam jenis informasi yang beredar di Instagram, berita seputar selebriti dan hiburan menjadi salah satu di antaranya. Berdasarkan fenomena ini, penulis mencari tahu bagaimana akun berita selebriti dan hiburan di Instagram mengaplikasikan teknik pragmatik dalam penyajian konten berita dan bagaimana teknik ini mempengaruhi citra merek akun tersebut. Akun Instagram E News dipilih sebagai studi kasus dalam penelitian ini sebab akun ini merupakan akun berita selebriti dan hiburan asal Amerika yang memiliki pengikut paling banyak di Instagram. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis data tekstual berupa keterangan gambar. Sebanyak 36 keterangan gambar dari akun Instagram E News diambil sebagai sampel dan dianalisis menggunakan kerangka teori yang dikembangkan oleh Al-Hindawi & Metley (2017). Kerangka ini digunakan dalam artikel mereka tentang analisis pragmatik pada berita selebriti dan hiburan berbasis situs web di Amerika dan Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kasus E News, teknik pragmatik berupa presupposition, Grice’s conversational maxims, dan allusion masing-masing memegang peran penting dalam membentuk konten berita, menarik minat pengikut, dan menciptakan citra merek yang modern.

Instagram has been the main platform for real-time information seeking for the last five years. The kind of information that people look for includes entertainment news. The present study wants to examine the way an entertainment news account presents its news content using different pragmatic techniques and how these techniques affect its brand image because minor attention has been paid to purpose-oriented accounts. To fulfill the aim, there are two research problems that are addressed: (1) what are the most common pragmatic techniques used in the caption? And (2) what significance does each technique have in presenting the news and shaping the brand image? Therefore, 36 sample captions from E News Instagram account, as the most followed entertainment news account on Instagram, are taken, observed, and analyzed using a framework developed by Al-Hindawi & Metley (2017) in their article about pragmatic analysis on American and British website-based entertainment news that focuses on three pragmatic pillars which are presupposition, Grice’s conversational maxims, and allusion. The study found that in the case of E News, presupposition, violation to Grice’s conversational maxims, and allusion are not merely used to keep the content interesting, but they respectively hold important roles in shaping the content of the news, engaging audience’s interest, and creating a good brand image."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library