Found 2 Document(s) match with the query
Dikor Jupantara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi terumbu karang di perairan Bangsring, menggali informasi wisata bahari yang dominan diminati wisatawan dan menentukan strategi pengelolaan ekowisata bahari pada Zona Perlindungan Bersama Bangsring. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan analisis presentase dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tutupan karang di wilayah Bangsring termasuk dalam kategori baik dengan tutupan karang sebesar 50-74,9. Jenis wisata yang dominan diminati wisatawan di wisata bahari Bangsring adalah wisata snorkeling yaitu sebesar 44, disusul wisata ke Pulau Tabuhan sebesar 21, wisata ke Pulau Menjangan sebesar 16, wisata rumah apung sebesar 15 dan banana boat sebesar 4. Partisipasi stakeholder di dalam program pengelolaan ekowisata Bangsring terdiri dari pemerintah dan masyarakat. Dari sisi kelembagaan, kelompok pengelola ekowisata Bangsring aktif, sehingga telah terbentuk Peraturan Desa tentang pengelolaan ekowisata bahari di Bangsring. Berdasarkan analisis SWOT, dihasilkan 3 strategi prioritas dalam pengelolaan ekowisata bahari di Desa Bangsring yaitu: peningkatan partisipasi stakeholder dalam kegiatan konservasi ekosistem terumbu karang, penguatan perundangan di dalam pengelolaan ekowisata bahari Bangsring dan penguatan pengawasan terhadap kegiatan ekowisata bahari.
This research was conducted to study the condition of coral reefs in Bangsring, looking for the most suitable object of tourism for tourist to favor and to acquire management strategies of underwater tourism in Bangsring. The method of this research descriptive explorative with analyses of precentage of tourist visitors and SWOT analyses. The result showed that the condition of coral reef coverage is good with the percentage of coverage of coral cover is 50-74,9. The most favorable object tourism by tourists are snorkeling by 44, Tabuhan Island tour by 21, Menjangan Island tour by 165, floating house tour 15, and banana boat 4. The government and citizens of Bangsring are participating in managing ecotourism of Bangsring. The organitation that manage ecotourism of Bangsring actives in making Local Regulation of management of ecotourism in Bangsring. Based on SWOT analyses, obtained three priority strategies in managing ecotourism in Bangsring enhancement of stakeholder participation in conservation of coral reefs ecosystem, enhancement of regulations in managing ecotourism in Bangsring, and enhancement control of ecotourism activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T47553
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Aulia Reza
"Penelitian bertujuan untuk membandingkan tingkat akurasi dan efisiensi penggunaan metode Foto Kuadran sebagai metode digital dalam menghitung persentase luasan tutupan karang dibandingkan metode LIT (Line Intercept Transect) sebagai metode visual. Data diambil dengan tiga kali pengulangan dengan jarak total 100 m. Titik pertama adalah jarak 0 m--30 m, titik kedua adalah jarak 35 m--65 m, dan titik ketiga adalah 70 m--100 m. Data diambil di dua stasiun dengan dua kedalaman, 3 m dan 7 m. Tutupan karang di kedalaman 3 m lebih tinggi dibandingkan dengan kedalaman 7 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengambilan data lapangan menggunakan metode LIT memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode Foto Kuadran. Waktu yang digunakan untuk pengolahan data dengan metode LIT lebih sedikit dibandingkan dengan metode Foto Kuadran. Hasil persentase tutupan karang dengan metode LIT lebih tinggi dibandingkan dengan metode Foto Kuadran. Persentase tutupan karang dengan kedua metode diuji dengan Paired Sample TTest dan menghasilkan kesetaraan nyata. Metode Foto Kuadran lebih akurat dan efisien dalam pengambilan data jangka panjang. Persen tutupan karang Desa Gondol hingga 51,5 %, termasuk kedalam kategori baik.
This research is aiming to compare efficiency and accuracy of LIT (Line Intercept Transect) Method and Photo Quadrat as digital methods to calculate coral cover percentage. Data were taken in 3x repetitions with total length of 100 m. First sample point was 0 m--30 m, second sample point was 35 m--65 m, and third sample point was 70 m--100 m. Data were taken in two stations with two depths respectively, 3 m and 7 m. Coral cover in 3 m depth is higher than in 7 m depth. Results indicate that field data sampling using LIT method require longer periods than Photo Quadrat method. LIT method needs shorter period than Photo Quadrat method to analyze data. LIT method generates higher coral cover percentage than Photo Quadrat. Coral cover percentages of those two methods were examined using Paired Sample T-Test and obtain high similarity. Photo quadrat method is more accurate and efficient than LIT method in long term research. Coral cover percentage in Gondol is 51,5 %, included in good category."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55888
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library