Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Haposan, Immanuel Y.
"Manajemen membutuhkan informasi biaya produk sebagai salah satu dasar bagi pengambilan keputusan. Selain sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam penetapan harga jual, informasi biaya produk juga berguna bagi manajemen untuk menentukan profitabilitas dari produk yang dihasilkan yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar bagi keputusan ekspansi atau abandonment. Karya akhir ini mencoba menganalisa dan mengevaluasi metode perhitungan biaya produk yang digunakan oleh Divisi Cold Storage PT. CPB sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan udang terpadu. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah (1) Studi Iiteratur atau kepustakaan yang dilakukan terhadap tulisan-tulisan yang berhubungan dengan tujuan penulisan dan (2) Studi lapangan yaitu dengan melakukan riset langsung di Divisi Cold Storage (DCS) PT. CPB.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa metode perhitungan biaya produk DCS tidak dapat menyajikan angka biaya produk yang akurat. Salah satu sumber distorsi adalah penggunaan nilai Equivalent Ratio (ER) sebagai basis alokasi biaya, balk biaya bahan baku udang, biaya tenaga kerja langsung maupun biaya overhead. Penggunaan nilai ER yang dihitung sebagai rasio antara harga jual terakhir suatu produk dengan suatu produk lainnya yang dijadikan patokan, mengakibatkan besamya biaya produksi yang dibebankan ke produk bergantung pada harga jual terakhir produk bukan oleh jumlah sumber daya yang dikonsumsi oleh produk. Untuk biaya overhead, selain penggunaan ER sebagai basis alokasi, penggunaan hanya satu cost pool dalam proses pembebanan biaya overhead merupakan sumber distorsi lainnya. Dengan hanya menggunakan satu cost pool seluruh biaya pemrosesan, pengolahan dan biaya overhead lainnya dikumpulkan dalam satu cost pool sebelum alokasi ke seluruh produk dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, saran-saran perbaikan berkaitan dengan pembebanan semua komponen biaya produksi dirumuskan. Berkaitan dengan pembebanan biaya overhead, penggunaan metode Activity-Based Costing (ABC) diusulkan untuk digunakan. Karena hal tersebut dalam karya akhir ini dikembangkan suatu model ABC yang dapat digunakan oleh DCS. Model ABC yang dikembangkan kemudian digunakan untuk mendistribusikan kembali biaya overhead ke produk. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil pembebanan biaya overhead jika digunakan metode pembebanan biaya produk yang saat ini digunakan. Hasil perbandingan mengungkapkan bahwa untuk seluruh produk terdapat perbedaan/selisih dalam jumlah biaya overhead yang dibebankan oleh kedua metode tersebut. Dalam beberapa kasus, perbedaan bahkan mencapai ratusan persen. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, perbedaan/ selisih yang ada antara kedua metode tersebut dipilah menjadi tiga kelompok, yaitu (1) perbedaan/selisih akibat penggunaan nilai ER sebagai basis alokasi, (2) selisih akibat perbedaan jumlah cost pool dan (3) selisih akibat perbedaan pemicu biaya. Pemilahan selisih kedalam tiga komponen di atas mengungkapkan bahwa selisih akibat penggunaan nilai ER merupakan komponen selisih dengan nilai selisih positif dan negatif terbesar dibandingkan kedua selisih lainnya.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T15026
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Luki Prastyarianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem akuntasi biaya tradisional yang sekarang diaplikasikan oleh perusahaan manufaktur X. Sistem ini dirasa memerlukan sebuah perbaikan ke metode yang lebih menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tidak misleading untuk pengambilan keputusan manajemen, seperti metode activity-based costing. Rekalkulasi dengan menggunakan metode yang baru akan dilakukan sehingga kemudian akan diketahui beberapa rekomendasi manajerial yang mungkin dapat dilakukan untuk menghasilkan nilai tambah pada perusahaan. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi kasus pada divisi produksi non uang perusahaan manufaktur X dengan mengumpulkan berbagai data primer terkait proses pembentukan costing dan observasi langsung ke lapangan. Hasil penelitian menyimpulkan adanya ketimpangan alokasi biaya antara produk satu dengan produk lainnya yang mengarah ke kekeliruan interpretasi profitabilitas perusahaan akan suatu produk.
The research aims to evaluate traditional, direct labor volume-based cost accounting system which is currently applied by Company X. This system might need to be upgraded to a more accurate and non-misleading result method that is important for managements decision making, such as activity-based costing. This study is to be done by recalculating the cost using the new method as the result is expected to be a set of useful value-adding recommendations to the management. This is a case study regarding companys non-money division by gathering primary data to form current costing and direct field observation. The result shows deviation between one product cost allocation to the others which leads to interpretation bias regarding companys profitability of some products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dinar Astrifa
"Laporan magang bertujuan untuk melaporkan kegiatan magang yang dilakukan pada PT JKL dengan mengevaluasi pengendalian internal pada siklus pengeluaran biaya overhead yang dilaksanakan PT JKL. Biaya overhead PT JKL mencakup laporan biaya overhead PT JKL yang terbentuk dari 3 biaya, yaitu biaya marketing, personalia, dan biaya other overhead. Pembahasan berkonsentrasi pada pengeluaran dengan mekanisme pembelian barang dan jasa untuk biaya marketing dan other overhead. Siklus pengeluaran biaya overhead tersebut terdiri dari empat aktivitas, yaitu aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli, aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli, aktivitas pemrosesan atau persetujuan invoice dari vendor, dan aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa. Proses evaluasi didasarkan pada pengamatan langsung dari pekerjaan dan melalui wawancara pegawai PT JKL yang bertugas menangani pengendalian internal siklus pengeluaran PT JKL. Evaluasi dilakukan dengan mengacu kepada teori siklus pengeluaran Romney & Steinbart (2016:400- 401). Hasil dari laporan magang ini menunjukan bahwa pengendalian internal yang dilakukan PT JKL pada siklus pengeluaran biaya overhead dengan mekanisme pembelian barang dan jasa sudah cukup baik. Adapun rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan pengendalian internal PT JKL, yaitu melakukan tracking dan monitoring pada vendor baru PT JKL.
......This internship report aims to report on internship activities which are held at PT JKL by evaluating internal controls on the overhead expenditure cycle implemented by PT JKL. PT JKL’s overhead costs include PT JKL overhead cost report are consist of 3 costs, namely marketing cost, personnel cost, and other overhead cost. The study concentrates on expenditure with the mechanism for purchasing goods and service for marketing cost and other overhead cost. The overhead expenditure cycle consists of four activities of the overhead expenditure cycle starting with ordering for goods and service activities, receiving goods and service activities, processing or approval invoice activities, and cash disbursements activities. The evaluation is based on direct observation from the tasks given during the internship program at PT JKL and through interviews with PT JKL employees who are in charge of the internal control of PT JKL’s expenditure cycle . The evaluation is conducted with respect to Romney and Steinbart’s expenditure cycle theory (2016:400-401). The result of this report shows that the internal control conducted by PT JKL in its Expenditure Cycle with the mechanism for purchasing goods and service has been good enough. The recommendations given to increase PT JKL’s internal control are tracking and monitoring the new PT JKL’s vendor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library