Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Iskandar Adisaputra
"Candida albicans merupakan salah satu patogen oportunistik yang juga merupakan flora normal pada tubuh manusia. C. albicans dapat ditemukan pada saluran pencernaan, sistem genitourinari, oral dan konjungtiva. C. albicans dapat menyebabkan infeksi yang salah satunya terjadi ketika sistem imunitas inang lemah atau immunocompromised. Biofilm pada C. albicans peran dalam resistensi terhadap sebagian besar obat antijamur. Resistensi dari C. albicans terhadap antijamur disebabkan tiga faktor utama, seperti peningkatan regulasi pompa efluks, kehadiran matriks ekstraselular, dan keberadaan sel persister. Untuk menangani masalah resistensi dari C. albicans, maka diperlukan agen terapi baru dengan mekanisme aksi yang berbeda atau multi-target. Costus speciosus adalah tanaman asli Asia Tenggara meskipun saat ini lebih banyak ditemukan di India, Sri Lanka, Indonesia dan Malaysia. C. speciosus telah diketahui memiliki beragam aktivitas farmakologis salah satunya adalah antijamur. Beberapa senyawa dalam ekstrak Costus speciosus seperti dioscin, diosgenin dan costunolide memiiliki potensi untuk pengembangan terapi antifungal dengan mekanisme kerja yang baru. Metode dapat digunakan untuk menguji aktivitas dan mekanisme antifungal seperti pengujian viabilitas, uji waktu penambahan dengan deteksi menggunakan MTT dan PCR, uji struktur menggunakan SEM, uji aktivitas pompa proton, uji aktivitas mitokondria dan kuantifikasi ergosterol.
Candida albicans is an opportunistic pathogen and also a normal flora of the human body. These microorganisms can be found in digestive tract, genitourinary, oral and conjunctiva. C. albicans can cause infection, one of which occurs when the host's immune system is weak or immunocompromised. Biofilms on C. albicans play a role in resistance to most antifungal drugs.. The resistance of C. albicans to antifungals is due to three main factors, such as upregulation of efflux pump, extracellular matrix, and persister cells. In order to treat the resistance problem of C. albicans, new therapeutic agents with different mechanisms of action or multi-targeted is required. Costus speciosus is native to Southeast Asia although it is more commonly found in India, Sri Lanka, Indonesia and Malaysia. C. speciosus has been known to have various pharmacological activities, including antifungal. Several compounds in Costus speciosus extracts such as dioscin, diosgenin and costunolide have the potential to develop antifungal therapy with new mechanisms of action. The methode can be used to test the activity and antifungal mechanisms such as viability testing, time of addition with detection using MTT and PCR, structural test using SEM, proton pump activity test, mitochondrial activity test and ergosterol quantification."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Josy Kurnia Wulandari
"Inflamasi merupakan reaksi lokal pada jaringan vaskular terhadap cedera yang salah satu mediatornya adalah leukotrien. Leukotrien dihasilkan dari metabolisme asam arakidonat oleh lipoksigenase dan dapat meningkatkan permeabilitas kapiler dan meningkatkan adhesi leukosit pada pembuluh kapiler selama cedera atau infeksi. Kebanyakan obat-obatan anti inflamasi yang beredar di pasaran saat ini hanya bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim siklooksigenase saja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antiinflamasi dari daun Costus speciosus Smith. melalui penghambatan aktivitas enzim lipoksigenase menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 234 nm. Hasil uji penghambatan enzim lipoksigenase menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana memiliki IC50 2,4432 µg/mL, ekstrak etil asetat memiliki IC50 0,0706 µg/mL, dan ekstrak etanol IC50 0,4504 µg/mL. Ekstrak etil asetat daun Costus speciosus Smith. ini memiliki penghambatan lipoksigenase yang kuat dibandingkan baikalein (IC50=0,240). Selanjutnya dilakukan penapisan senyawa kimia pada ekstrak etil asetat sebagai ekstrak teraktif, hasilnya yaitu ekstrak etil asetat daun Costus speciosus Smith. mengandung flavonoid, saponin, antrakuinon, terpenoid dan steroid. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun Costus speciosus Smith. merupakan ekstrak teraktif dalam penghambatan aktivitas lipoksigenase.
Inflammation is a local reactions at the vascular tissue to injury that mediated by leukotriens. Leukotriens produced by lipoxygenase pathway, those can increase the permeability of capillaries and improves the adhesion of leukocytes to capillaries during injury or infection. Many kind of drugs for anti-inflamation are cyclooxygenase inhibitor. This research aimed to identify anti-inflammatory effect of Costus speciosus Smith. leaves through inhibition of lipoxygenase activity which tested by Spectrophotometer UV-Visible (λ=234 nm). Lipoxygenase enzyme inhibition test showed that n-hexane extract had IC50 2.4432 µg/mL, the ethyl acetate extract had IC50 0.0706 µg/mL, and ethanol extract IC50 0.4504 µg/mL. Ethyl acetate extract of Costus speciosus Smith. leaves has stronger inhibition of lipoxygenase compared to baikalein (IC50 = 0.240). Phytochemical screening showed that in ethyl acetate extract of Costus speciosus Smith. leaves contains flavonoids, saponins, hydroquinones, terpenoids, and steroids. It can be concluded that ethyl acetate extract of Costus speciosus Smith. leaves an extract of the most active in the inhibition of lipoxygenase activity."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65060
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library