Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wiratma
Abstrak :
Di Negara Kita Indonesia yang termasuk negara berkembang, kerajinan merupakan usaha produktif di'sektor non pertanian, baik merupakan mata pencaharian utama maupun sampingan. Lebih dari 4000 sentra kerajinan yang menghasilkan berbagai je nis terdapat di Indonesia. Mulai dari usaha keluarga, sampai ke bentuk koperasi dalam skala sedang dan besar berkembang.. Berbagai produk kerajinan yang paling sederhana hingga indah yang bernilai artistik berkembang, sehingga menyerrap tenaga kerja yang makin hari semakin besar jumlahnya. Na mun sebagaimana yang terjadi di negara-negara yang lebih maju, pembangunan industri yang menghasilkan barang secara mas sal (skala besar) karena dukungan teknologi maju dalam system produksinya, maka produk-produk kerajinan yang mengandalkan keterampilan tangan dan wawasan seni, mulai surut dan digusur. Hal itu tercermin pada beberapa sentra kerajinan yang menunjukkan keadaan yang cukup memprihatinkan. Keadaan seper ti itu tidak dialami oleh Sentra Kerajinan Keramik di Klampok Banjarnegara Jawa Tengah. Sentra ini telah berdiri sejak tahun 1957 dan sampai sekarang masih dapat bertahan bahkan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pertanyaan penelitian yang muncul adalah bagaimana para pengusaha/perajin bisa bertahan? Pengkajian ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan mengungkapkan cara-cara pengu saha kecil mempertahankan usahanya, dengan meningkatnya peng usaha besar yang berproduksi secara massal. Fokus pengkajian ini diarahkan pada pokok-pokok masalah tentang pengusaha meng arahkan, mengelola usahanya; pola hubungan kerja para pelaku yang terkait; peremajaan tenaga terampil yang diperlukan sis tem pewarisan keahlian dalam pembuatan produk-produk kerajinan keramik di daerah tersebut, dan tentang distribusi pemasaran nya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekat an etnografis. Data dan informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui observasi dan wawancara secara mendalam dengan infor man yang ditentukan sesuai dengan pengetahuan dan sifat data yang ingin diperoleh. Untuk melengkapi dokumen yang bersifat visual telah digunakan pemotretan untuk obyek dalam proses pembuatan dan produk-produk kerajinan keramik. Kemudian secara rinci, untuk memperoleh garnbaran yang menyeluruh, obyek-obyek visual ( dalam hal ini terutama denah penyaringan bahan baku untuk pembuatan keramik, seperti tanah liat) juga digambar dengan denah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha/perajin ke ramik di Klampok, Banjarnegara masih tetap dapat bertahan sampai saat ini karena adanya berbagai faktor yang mendukung. Faktor pertama, karena Sentra Seni Kerajinan Keramik di Klampok menghasilkan barang-barang yang tidak mungkin diproduksi secara massal, hanya dapat dibuat dengan keterampilan pera jin/manual. Faktor yang ke dua, proses pembuatan Seni Kera jinan Keramik di Klampok dapat membentuk keterampilan, maka sumber daya manusia tingkat terampil yang dibutuhkan terse - dia. Ke tiga, meningkatnya kesejahteraan penduduk pada umumnya, maka meningkat pula kebutuhan yang dikehendaki, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan primer tetapi juga kebutuhan non primer, seperti: souvenir antik, spesifik, dan kekhususan antara lain dari barang-barang keramik. Faktor yang terakhir Sentra Kerajinan Keramik di Klampok menghasilkan produk-produk yang spesifik.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanihatu, Iwan Gimyar
Abstrak :
Penelitian ini bersifat studi observasional terhadap risiko muskulo skeletal pada pekerja di Lapangan Produksi Minyak dan Gas Bumi VICO Indonesia, Kalimantan Timur. Penelitian ini memfokuskan pada gerakan-gerakan, postur / posisi janggal menurut jenis pekerjaan pada Craftsman, Welder dan Floorman, dan juga mencoba untuk menganalisa jenis dan tingginya risiko ergonomik yang dapat terjadi. Data-data dalam penelitian ini adalah primer dan original, yang dikumpulkan dengan menggunakan kamera elektronik, kemudian dimasukkan dalam CD-Rom. Pengambilan data ini disesuaikan dengan waktu kerja masing-masing. Analisa semi kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menurut metode Ergonomic Assessment Survey (EASY) dengan menggunakan sistim skor dari Baseline Risk Identification Ergonomic Factors Survey (BRIEF).
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T9182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Sathya Ananda Suputra
Abstrak :
Kerajinan ukiran kayu Bali termasuk salah satu sektor dengan skala besar dan bekontribusi pada perekonomian negara. Namun, sayangnya pengrajin ukiran kayu asal Bali mengalami banyak keluhan akibat postur kerjanya yang canggung. Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan pengukir terkena Musculoskeletal Disorder (MSD). Apabila tidak diperbaiki, maka dalam jangka panjang, kualitas hidup dari pengukir akan menurun. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang workbench atau meja kerja sebagai sarana untuk memperbaiki postur kerja pengukir. Perancangan workbench pada penelitian ini dilakukan dengan kerangka kerja Perancangan Produk Rasional oleh Nigel Cross dan berasaskan prinsip Participatory Ergonomics Design. Postur kerja pengukir dievaluasi di awal dan akhir penelitian menggunakan perangkat lunak Jack Digital Human Modeling (DHM) untuk mendapatkan analisis Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Asssessment (RULA). Penelitian ini menghasilkan luaran berupa rancangan workbench untuk pengukir asal Bali dalam proses kerjanya mengukir papan nama kayu. Workbench berhasil menyesuaikan dengan kebiasaan kerja pengukir Bali sembari meningkatkan kenyaman kerjanya. Hasil evaluasi postur kerja setelah perbaikan mengindikasikan nilai yang aman, menyatakan workbench berhasil memperbaiki postur kerja pengukir. ......Balinese woodcarving craft is one of the sectors with a large scale that contributes to the country's economy. However, unfortunately wood carving craftsman from Bali experienced many problems due to his awkward working posture. This condition can risk the craftsman to develop Musculoskeletal Disorder (MSD). If not repaired, then in the long run, the quality of life of the carver will decrease. Therefore, this study was conducted to design a supporting workbench. The design process in this study uses Rational Product Design framework by Nigel Cross and based on the principle of Participatory Ergonomics Design. The working posture of the carver was evaluated at the beginning and end of the study using Jack Digital Human Modeling (DHM) software to obtain Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), and Rapid Upper Limb Assessment (RULA) analysis. This research produced an output in the form of a workbench for carving wooden nameplates. Workbench successfully adapts to the work habits of Balinese carvers while increasing the comfort of their work. The results of the evaluation of the working posture after the repair indicate a safe value, stating that the workbench has succeeded in improving the work posture of the carver.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library