Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nicolas Eric Darmawan
Abstrak :
ABSTRAK
Kemiskinan adalah permasalahan yang sudah lama terjadi di Indonesia, dan meskipun usaha yang dilakukan untuk mengurangi kemiskinan berhasil, kecepatan pengurangan kemiskinan itu melambat, menurut data dari Bank Dunia. Akses kredit adalah aspek penting dalam pengurangan kemiskinan, dan Indonesia sedang berusaha untuk meningkatkan kemudahan akses kredit melalui program inklusi keuangan. Meskipun begitu, orang-orang miskin masih belum bisa menyediakan persyaratan berupa jaminan atau informasi yang cukup untuk mendapat pinjaman dari institusi keuangan formal, sehingga mereka meminjam kepada sektor informal, dimana mereka lebih longgar dalam persyaratan peminjamannya. Masalah yang terjadi ialah ketika orang-orang ini meminjam dari sektor informal, ada kemungkinan mereka dikenakan bunga yang lebih tinggi dari yang mereka mampu bayarkan, sehingga mereka dapat terus miskin, atau jatuh miskin ketika mereka awalnya tidak miskin. Mereka yang memberikan pinjaman seperti ini disebut lintah darat, dimana di Indonesia mereka sangat tersebar luas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari akses kredit dan kredit informal terhadap insidensi kemiskinan dengan menggunakan data dari IFLS3, IFLS4, dan IFLS5 dan diolah menggunakan ordered logit regression model. Untuk mengukur pengaruh jangka pendeknya, akan menggunakan IFLS3 dan IFLS4, sedangkan jangka panjangnya menggunakan IFLS3 dan IFLS5. Ditemukan dalam penelitian ini bahwa baik akses kredit maupun lintah darat mempengaruhi insidensi kemiskinan secara konsisten dan signifikan. Akses kredit akan meningkatkan kemungkinan menjadi tidak pernah miskin, dan orang-orang yang meminjam dari lembaga keuangan informal memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk tetap miskin antar periode, atau jatuh miskin.
ABSTRACT
Poverty has been a recurring problem in Indonesia for a long time, and despite successful efforts in reducing poverty, the rate of reduction is slowing down, according to World Bank data. Credit access is an important aspect in poverty alleviation, and Indonesia has been working on increasing the ease of credit access through financial inclusion programs. Even so, the poor still cannot afford to provide any form of collateral or enough information to secure a loan from the formal financial sector, so they look towards the informal sector, which are more lenient in terms of loan requirements. The problem is when these people borrow from the informal sector, there is a chance where they are charged with very high interest rate, which will leave them with more debt than they could ever repay, which may render them to stay poor between periods, or fall into poverty when they initially were not poor in the period before. The people who give out loans like those are called loan sharks, and they are very commonly found in Indonesia. This research aims to examine the effect of credit access and informal credit to poverty incidence by using data from IFLS3, IFLS4, and IFLS5 which will be processed through an ordered logit regression model. To measure the short-term effect, IFLS3 and IFLS4 will be used, while for the long-term effect, IFLS3 and IFLS5 will be used. The research concludes that both credit access and loan sharks consistently and significantly affect poverty incidence. Credit access will increase the probability of being never poor, while people that borrow from informal financial institutions will have a higher probability of staying poor or falling into poverty
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Maulana
Abstrak :
Inklusi keuangan yang rendah membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan akses pinjaman baik untuk pendanaan modal usaha maupun investasi lainnya seperti pendidikan ataupun perumahan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan tidak serta merta meningkatkan minat rumah tangga untuk mendapatkan kredit. Dengan metode estimasi multinomial logit regression menggunakan 294.426 sample rumah tangga dari Susenas dan Podes tahun 2018, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan rekening dan keberadaan lembaga keuangan berpengaruh dalam meningkatkan kredit rumah tangga. Hasil estimasi menunjukkan bahwa kepemilikan rekening mampu meningkatkan kredit formal dan juga menurunkan kredit informal. Ini membuktikan bahwa kepemilikan rekening penting di dalam mendorong kredit formal serta menurunkan kredit informal. Keberadaan Bank umum, BPR dan koperasi mampu meningkatkan kredit formal namun tidak signifikan dalam mengurangi kredit informal. Untuk itu pemerintah perlu mendorong kepemilikan rekening dan memperluas jangkauan lembaga keuangan di dalam mendorong kredit formal maupun mengurangi kredit informal.
Low financial inclusion makes it difficult for people to get access to loans both for funding venture capital and other investments such as education or housing. However, several studies have shown that the increase of account ownership and the availability of financial institutions do not necessarily increase credit for households. With the multinomial logit regression estimation method using 294,426 household samples from Susenas and Podes in 2018, this study aims to determine whether account ownership and the availability of financial institutions have an effect on increasing household credit. The estimation results show that account ownership can increase formal credit and also reduce informal credit. This shows that account ownership is important in encouraging formal credit and reducing informal credit. The existence of commercial banks, BPR and cooperatives are able to increase formal credit but not significantly in reducing informal credit. For this reason, the government needs to encourage account ownership and expand the reach of financial institutions in promoting formal credit and reducing informal credit.
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T54761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azzis
Abstrak :
Tesis ini membahas peran hak properti dalam kepemilikan sertifikat tanah terhadap akses pinjaman rumah tangga. Studi ini dilakukan secara kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil studi menyarankan bahwa implementasi percepatan sertifikasi tanah perlu memperhatikan faktor sosial ekonomi rumah tangga. Dalam konteks meningkatkan inklusi keuangan, sertifikasi tanah lebih efektif dilakukan pada wilayah perkotaan dan rumah tangga miskin. Tidak teratasinya masalah pinjaman bank dengan sertifikasi tanah bagi rumah tangga dengan status ekonomi miskin di perdesaan mendasari munculnya rekomendasi bagi pemerintah untuk mengurangi risiko sektor primer yang mendominasi ekonomi di perdesaan dan perlunya membangun faktor institusi terkait sertifikasi tanah di perdesaan. ......This thesis discusses the role of property rights in land ownership on household credit access. This study was conducted quantitatively with a cross-sectional design. The results of the study suggest that accelerating the acceleration program of land certification needs to pay attention to household socio-economic factors. In the context of increasing financial inclusion, land titling is more carried out in urban areas and poor households. Not solving the problem of bank credit with land certification for households with poor economic status in rural areas underlies findings for the government to reduce the risk of the primary sector that dominates economic certification in rural areas and the need to build related institutional factors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Setyono
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelaku usaha mikro dalam menentukan keinginan dan partisipasi kredit pada lembaga keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus pada kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif serta menggunakan model regresi probit untuk menganalisa 91 data sampel usaha mikro yang diambil pada bulan Mei 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lama usaha, rencana pengembangan usaha, dan status sebagai penduduk Jakarta memiliki pengaruh signifikan pada keinginan untuk meminjam. Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh signifikan pada partisipasi kredit adalah lama usaha, tingkat penghasilan, dan status miskin dari pelaku usaha mikro. ...... The objective of this study is to identify the factors that influence the decision of microenterprises in determining willingness to borrow and credit participation to financial institutions. The research was conducted by case study on the Pasar Minggu sub-district, in South Jakarta city. The method used in this research is descriptive qualitative as well as using a probit regression model to analyze 91 sample data microenterprises taken in May 2014. The results of this study indicate that length of business, business plans, and satus as Jakarta's resident have a significant influence on the willingness to borrow. While the variables that have a significant influence on credit participation is length of business, income level, and status as a poor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Subagyo
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang lembaga keuangan pada umumnya dan lembaga keuangan formal non bank Koperasi Simpan Pinjam/Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi (KSP/UUSPK) dimana keduanya mempunyai perbedaan karakteristik . Skripsi ini memberikan perbandingan dari lembaga-lembaga tersebut tentang penyediaan akses kredit dan perlindungan hukumnya kepada masyarakat. Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum yang normatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa akses kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan terbuka luas bagi masyarakat serta perlindungan hukum yang tegas pengaturannya tetapi masyarakat mengalami kesulitan dalam mengakses kredit karena masalah prosedural dan obyek jaminan (agunan). Sedangkan akses kredit pada KSP/UUSPK lebih terbatas karena lebih mengutamakan kepentingan anggota sebelum kepada yang lainnya dan perlindungan hukumnya kurang tegas pengaturannya. Hasil penelitian menyarankan supaya pemerintah memperluas akses kredit dan meningkatkan upaya perlindungan hukumnya kepada masyarakat dalam memudahkan akses kredit. ......This thesis discusses about financial institutions in general and formal non-bank financial institutions Saving and Loans Cooperative / Savings and Loans Cooperative Business Unit (KSP / UUSPK) both of which have different characteristics. This thesis provides a comparison of these institutions on the provision of access to credit and legal protection to the public. Writing this using the normative legal research methods. The study concluded that access to credit provided by financial institutions is wide open to people and protection of the law firm public settings but have difficulty in accessing credit because of procedural and object security (collateral). While access to credit at KSP / UUSPK more limited because he prefers the interests of members before the others and the protection of the law is less strict settings. The results suggest that the government should expand access to credit and increase the legal safeguards to the public in facilitating access to credit.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1572
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library