Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Xeriny Lilian T. Hasan
"prosthodontics management of post hemimaxillectomy patient were different company to the principle parameters conventional. Treatment planning and design of definitive prostheses of the maxillofacial case need a carefull examination so that it can anticipate and accommodate the prostheses movement during function so that it wouldn't give pathological stress on the teeth. The restoration on every maxillary defect will increase significantly if the teeth were present. The maintenance of the residual teeth will give better support to increase retention and stabilization of the prostheses so that the patient will feel comfortable, has an esthetical and psychological effect. This paper describe a case report were splinting of three anterior teeth adjacent to the defect with a multiple crown restoration, to protect these abutment teeth."
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adelita M. Vandari
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Hermawaty
"ABSTRAK
Crown ether merupakan salah satu jenis ligan yang bersifat selektif
dan banyak digunakan dalam proses pemisahan terutama untuk logam
golongan alkali dan alkali tanah. Pada penelitian ini, ligan tersebut dicoba
digunakan untuk membentuk senyawa kompleks dengan logam golongan
transisi. Penelitian ini menggunakan crown ether jenis 15-crown-5 dan logam
transisi chromium. Pengamatan terhadap pembentukan senyawa kompleks
dan variabel yang berpengaruh terhadap hasil ekstraksi dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer uv-visible dan spektrometer serapan atom
(AAS). Pada penelitian ini selain melihat kemampuan 15-crown-5 dalam
ekstraksi chromium, juga akan diamati berbagai faktor yang mempengaruhi
ekstraksi seperti pH, waktu ekstraksi, pasangan anion, hadirnya logam
alkali/alkali tanah serta uji recovery. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa
crown ether jenis 15-crown-5 dapat digunakan untuk melakukan ekstraksi
chrom (III) dari fasa air dan menariknya ke fasa organik, dengan stokiometri
kompleks antara chrom (III) dan 15-crown-5 adalah 1:1. Kondisi optimum
ekstraksi diperoleh pada saat pH 5 dan waktu ekstraksi 30 menit.
Pengamatan menunjukkan penambahan anion nitrat dapat meningkatkan %E
hingga 77,03% sedangkan penambahan anion asetat dan pikrat dapat
meningkatkan %E masing-masing hingga 77,48% dan 70,45%. Hasil
penelitian juga menunjukkkan hadirnya ion logam alkali/alkali tanah dalam
campuran akan menurunkan persen ekstraksi. Dari hasil uji recovery yang dilakukan dengan asam nitrat dan asam klorida, terlihat bahwa kompleks
chrom(III)-15-crown-5 yang sudah terekstrak ke fasa organik dapat ditarik
kembali ke fasa air. Diperoleh uji recovery dengan HNO3 1 M 43.69%, HNO3
2 M 55.63%, HCl 1 M 60.91%, dan HCl 2 M 75.27%."
2007
S30645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Siti Indiarti
"The purpose of the present study was to determine the standard mesiodistal' diameter and bucolingual diameter of the crown size and the dental arch size in the primary and permanent dentition of Indonesian-Jakarta children. The samples were obtained from dental plaster models of 400 Indonesian-Jakarta children who were selected from a cross section of the population and who ranged in age from 3 1/2 years to 6 1/2 years and from 10 I/2 years to 13 I/2 years. The mean values of the mesiodistal and bucolingual diameter of primary dentition are found tended to be larger in boys than in girls. The mean values of the mesiodistal and bucolingual diameter of permanent dentition are found tended to be larger in boys than in girls. Also for mean values of the dental arch width and length of primary and permanent dentition are found tended to be larger in boys than in girls."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arief Lukman
"ABSTRAK
Mahkota tiruan dikatakan ideal bila dalam jangka waktu minimal 5 tahun tidak terjadi kerusakan, termasuk jaringan pendukungnya. Kenyataan sering dijumpai keluhan pasien yang menggunakan mahkota tiruan sebelum 2 tahun pemakaian, antara lain gingivitis, rusaknya facing, perubahan warna facing sampai dengan lepasnya mahkota tiruan itu sendiri. Untuk mengevaluasi hasil perawatan dengan mahkota tiruan, telah dilakukan penelitian klinis dan radiologis terhadap mahkota tiruan dan jaringan pendukungnya pada pasien yang dibuatkan mahkota tiruan di klinik spesialis FKG - UI tahun 1991-1993. Evaluasi perawatan pada pasien dilakukan dengan cara obyektif dengan pemeriksaan klinis dan radiologis, maupun cara subyektif melalui wawancara dan kuesioner. Dari pemeriksaan terhadap 24 kasus, ternyata menunjukkan : gingivitis {50%), terbukanya tepi servikal (25%) dan abses (33,3%) dari total kasus Sedangkan kerusakan facing, perubahan warna facing, kerusakan metal, terjadinya karies pada gigi tetangga, kontak prematur dan kelainan periodontitis persentasenya relatif kecil. Dengan demikian disimpulkan bahwa dalam waktu relatif singkat pada perawatan dengan mahkota tiruan di klinik spesialis FKG-U2, telah terjadi kegagalan yang cukup besar.

"
1995
T4041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estina Sisthaningsih
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 74-78
The failure of endodontic treatment is commonly caused by errors in preoperative, operative and postoperative endodontic treatment. Inadequate final restoration of post-endodontic treatment would impact the success of the treatment. Loose restoration is an example of restoration failure caused by inadequate retention which leads to penetration of saliva along the root canal.This could dissolve the luting cement and cause microleakage to constantly reach the periradicular areas. lf neglecled, this situation will result in a periradicular lesion. Endodontic retreatment was performed to resolve the failing restoration. The restoration failed due to inadequate retention. The treatment was needed to prevent more problems to occur sometime in the future."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Maryana
"Dalam penelitian ini digunakan metode voltametri siklik, dan dipakai tiga buah elektroda yaitu elektroda pembanding, elektroda pembantu, dan elektroda kerja. Elektroda kerja yang difabrikasi berupa elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 18-crown-6. Elektroda karbon pasta ini digunakan untuk mendeteksi ion Pb2+ dalam larutan. Pada metode ini Pb2+ bereaksi dengan 18-crown-6 membentuk kompleks Pb(18-crown-6) di permukaan elektroda dan dengan adanya arus, maka komplek ini tereduksi membentuk Pb0. Kemudian jika potensial luar yang diberikan kepada sel dinaikan, akan terjadi oksidasi Pb0 menjadi Pb2+ kembali sambil melepaskan elektron yang dapat dideteksi dengan alat Potensiostat. Elektroda karbon pasta yang dihasilkan pada penelitian ini berbentuk screen printed dan tabung. Optimasi elektroda didapatkan hasil sebagai berikut: potensial awal -1V, potensial akhir 1V, waktu akumulasi 300 detik, scan rate 150mV/s, kondisi pH 5,0. Pengukuran sampel dilakukan dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan metode AAS, perbedaan relatif antara dua metode tersebut paling besar adalah 18,75%. Adanya kation lain juga akan menurunkan puncak arus pada voltamogram yang dihasilkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zulaiha
"Perkembangan pemanfaatan elektroda karbon pasta sangat pesat karena
banyaknya keunggulan yang dimilikinya, sehingga memb_uatnya lebih popular
dari pada elektroda merkuri. Penyelidikan perilaku voltametri siklik terhadap
elektroda karbon pasta menjadi dasar bagi penggunaan dan
pengembangannya lebih lanjut. Telah diselidiki pembuatan elektroda karbon
pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dan pe ~il aku siklik voltametrinya
terhadap variable komposisi matriks dan keselektifannya. Dengan
mempertimbangk9n zat pemodifikasi dan analit targetnya maka dipHih
metoda anodic stripping voltametry. Elektroda karbon pasta yang dimodifikasi
dengan 5%(w/w) 18-Crown-6 dapat mendeteksi Pb2
+ diatas konsentrasi 3,2 x
1 o·5 M yang berada dalam larutan beralkohol 10% sampai 40%. Pengukuran
optimum didapat dengan pengat~ran scan rate 150 mV/s, waktu akumulasi 300 detik, dan potensial awal -·1 ,4 V menggunakan elektroiit campuran 0,01
M NH4N03 dan 0,01 M CH3COONH4, pelarut buffer asetat pH 5. Pengamatan
terhadap elektroda baik secara voltametri siklik maupun fisik menunjukan
indikasi ketidakstabilan elektroda akibat tingginya porositas. Penyempurnaan
) pembuatan elektroda untuk meminimalkan porositas menjadi hal yang amat
disarankan untuk penelitian lebih lanjut. Pemeriksaan juga dilakukan dengan
spektroskopi IR terhadap elektroda menunjukkan spektrum rentangn C-0 dari
18-Crown-6 pad a daerah sera pan 1090,6 cm·1 ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashri Prihatini
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi dan frekuensi pasien dengan mahkota tiruan penuh dan mahkota tiruan pasak berdasarkan usia, jenis kelamin, gigi yang dirawat, dan kondisi gigi yang memerlukan perawatan dengan mahkota tiruan penuh dan mahkota tiruan pasak di klinik integrasi RSGMP FKG UI periode 2008. Manfaat penelitian ini antara lain sebagai database yang dapat digunakan untuk penelitian lain dan sebagai informasi bagi mahasiswa yang akan melaksanakan program profesi untuk mempersiapkan diri. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang berbentuk survei. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari kartu rekam medik pasien yang telah dirawat oleh mahasiswa Program Profesi peserta ujian di Departemen Prostodonsia periode 2008. Hasil penelitian yang didapatkan adalah: rentang usia dengan jumlah pasien terbanyak adalah 20-29 tahun; pasien yang paling banyak dirawat adalah perempuan; mayoritas gigi yang dirawat adalah insisif sentral dan lateral rahang atas; kondisi gigi yang paling banyak memerlukan perawatan dengan mahkota tiruan penuh adalah karies gigi yang tidak dapat diperbaiki dengan restorasi lain, dan dengan mahkota tiruan pasak adalah pasca perawatan saluran akar (PSA).

This study was conducted to find out the distribution and frequency of patients with full veneer crown (FVC) and dowel crown (DC) based on age, gender, treated tooth and its condition that need rehabilitation with FVC and DC at the integration clinic of The Teaching Hospital of Faculty of Dentistry University of Indonesia in period of 2008. The result of the study was expected to be usefull as database for other studies and also as valuable information for the students that are going to start their profesional program. This descriptive study done through surveying of secondary data of patients of the hospital. These data were collected from dental record of patients treated by students that registered for final assessment at The Prosthodontic Department in period of 2008. The result showed that the age range of patients with FVC and DC was mostly from 20-29 years old; more female were found than male; the majority of teeth having FVC and DC were upper central and lateral incisors; dental caries that could not be restored by other restorations was the condition mostly found as the indication of the FVC and DC and so as the post endodontically restoration."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Banjarsari
"Skripsi ini membahas kewenangan hakim dalam penetapan justice collaborator yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Justice collaborator adalah saksi yang juga sebagai pelaku suatu tindak pidana yang bersedia membantu aparat penegak hukum untuk mengungkap suatu tindak pidana atau akan terjadinya suatu tindak pidana untuk mengembalikan aset-aset atau hasil suatu tindak pidana kepada negara dengan memberikan informasi kepada aparat penegak hukum serta memberikan kesaksian di dalam proses peradilan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif. Penetapan justice collaborator terhadap Abdul Khoir, Kosasih Abbas serta rekomendasi LPSK terkait penetapan justice collaborator kepada Hendra Saputra dibahas sebagai bahan analisis dalam skripsi ini.
Hasil dari analisis diperoleh bahwa status justice collaborator yang dimiliki oleh para pelaku tersebut tidak menjadi pertimbangan hakim dalam memberikan keringanan pidana. Padahal para terdakwa telah membantu penegak hukum untuk membongkar tindak pidana serta pelaku lainnya. Oleh karena itu seharusnya mereka dapat diberikan sebuah penghargaan seperti keringanan hukuman atau perlakuan khusus lainnya. Padahal SEMA No. 04 Tahun 2011 telah menjelaskan jika hakim menemukan seseorang yang dikategorikan sebagai justice collaborator wajib dipertimbangkan untuk memberikan keringanan hukuman. Oleh sebab itu perlunya suatu pengaturan yang lebih terperinci untuk mengatur penerapan dari mekanisme justice collaborator.

This study focuses on a judge authority in determining justice collaborator status which has been established by Corruption Eradication Commission. Justice collaborator is a witness and also the offenders of crime who willing to help law enforcement officers revealing a crime or the occurrence of crime in order to restore the stolen asset or the result of crime to the country by providing information to law enforcement officials and testifying in judicial process. Normative juridical method is used to analyze the data. The determination of justice collaborator status to Abdul Khoir, Kosasih Abbas and recommendations from Witness and Victim Protection Agency to Hendra Saputra will be analysis cases in this thesis.
The analysis showed that the justice collaborator status possessed by these offenders are not considered by the judge when offering or giving a commutation. Eventhough, the defendants helped law enforcement to dismantle criminal offenses. Therefore, they should be given an award like commutation or other preferential treatment. Whereas, Circular Letter from Supreme Court Number 04 2011 explained if the judge found a person who is classified as a justice collaborator shall be considered to provide the commutation. Hence, we need more detailed regulation to regulate the mechanism of justice collaborator.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S65771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>