Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Firman Ramdhani
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam olahraga, tuntutan yang besar dari lingkungan kompetitif akan menimbulkan kecemasan pada atlet. Kecemasan yang muncul sebagai respon dari tekanan kompetitif biasa disebut dengan kecemasan kompetitif (Mellalieu, Hanton & Fletcher, 2009). Satiadarma (2000) menjelaskan kecemasan pada atlet akan mengganggu performanya dalam sebuah pertandingan. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat penerapan imagery dan relaksasi progresif dapat mengatasi kecemasan kompetitif pada atlet sepak bola tingkat perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan pada tiga partisipan yang bertanding mewakili universitasnya dalam Liga ASMAJA. Peneliti menggunakan metode wawancara dan kuesioner CSAI-2R untuk mengetahui efektifitas penelitian.
Hasil kuesioner CSAI-2R menunjukkan dua partisipan mengalami penurunan pada skor kecemasan somatik dan kognitifnya, sedangkan satu partisipan tidak mengalami perubahan pada skor kecemasan somatik dan meningkat pada skor kecemasan kognitifnya. Selain itu, ditemukan dua partisipan mengalami peningkatan pada skor kepercayaan dirinya dan satu partisipan memiliki skor kepercayaan diri yang tetap. Meskipun begitu, berdasarkan hasil wawancara ketiga partisipan merasa imagery yang mereka lakukan membantu mereka menjadi lebih tenang, fokus dan percaya diri selama bermain.
ABSTRACT
In sport situation, competitive environment places many demands on participating athletes. This condition will cause anxiety on athletes. Anxiety that comes as a response to competitive demands called competitive anxiety (Mellalieu, Hanton & Fletcher, 2009). Anxiety would interfere athletes performance in a match (Satiadarma, 2000). This research aimed to showing that imagery and progresive relaxation intervention program could help college soccer athletes overcoming their competitive anxiety. The participants are three college athletes who were representing their university in Liga ASMAJA. This research used interviewing method and CSAI-2R questionaire to find effectiveness in intervention program.
Result from CSAI-2R indicated that two participant?s somatic and cognitive anxiety score decreased. Whereas one participant have same somatic anxiety score and increased cognitive anxiety score. Moreover, this study found that two participant?s self-confidence score increased and one participant have same score. Nevertheless, based on interviewing, three participants agreed that imagery intervention helped them to be more calm, focus and confidence in a match.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34595
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Didon Permadi
Abstrak :
ABSTRAK
Bagi atlet menembak TNI-AD, tergabung menjadi petembak tim AARM TNI-AD merupakan suatu kebanggaan dan prestasi yang luar biasa. Oleh karenanya, proses seleksi merupakan situasi yang penuh tekanan dan tuntutan yang sangat ketat dalam bersaing dengan petembak lain. Situasi ini dapat menimbulkan kecemasan kompetitif dalam diri petembak. Kecemasan kompetitif adalah salah satu reaksi emosi negatif atlet dalam menghadapi situasi pertandingan. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa kecemasan kompetitif merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat berpengaruh terhadap performa bertanding atlet. Kecemasan kompetitif terbagi atas kecemasan kognitif dan kecemasan somatik. Penelitian pendahuluan dilakukan terhadap 89 petembak TNI-AD untuk membandingkan mindfulness dan kemampuan coping sebagai prediktor terhadap kecemasan kompetitif. Hasil penelitian pendahuluan dengan menggunakan alat ukur AAQ-II (mindfulness), ACSI (kemampuan coping) dan CSAI-2R (kecemasan kompetitif), menunjukkan bahwa mindfulness dapat memprediksi kecemasan kompetitif secara signifikan dengan kontribusi sebesar 30,3%. Kemudian penelitian selanjutnya dilakukan untuk melihat efektivitas pendekatan MAC terhadap penurunan kecemasan kompetitif pada atlet menembak AARM TNI-AD. Penelitian ini dilakukan pada atlet menembak yang sedang mengikuti proses seleksi menembak kontingen AARM TNI-AD. Intervensi dalam kelompok diberikan selama 7 sesi terhadap 7 orang partisipan yang memenuhi kriteria yang ditentukan. Partisipan ini terdiri dari 5 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Pengukuran efektivitas intervensi dilakukan dengan menggunakan kuesioner CSAI-2R dan metode wawancara serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MAC dapat menurunkan tingkat kecemasan kompetitif dan membantu atlet mempertahankan serta meningkatkan performa bertanding. Berdasarkan hasil wawancara, partisipan mengaku lebih mudah mengenali pikiran dan perasaan negatif yang dapat mengganggu performa bertandingnya. Terhadap situasi kompetitif mereka lebih dapat menghayatinya sebagai bagian dari diri dan tidak berupaya melawannya. Hal ini membantu partisipan untuk lebih fokus pada tugas yang sedang dihadapi.
ABSTRACT
For Indonesian Army shooting athletes, joining the AARM TNI-AD team is a matter of pride and extraordinary achievement. Therefore, the selection process is a stressful situation and very strict demands in competing with other shooters. This situation can cause competitive anxiety in the shooter. Competitive anxiety is one of the athlete's negative emotional reactions in the face of a match situation. Previous research proves that competitive anxiety is one of the psychological factors that greatly influences the performance. Competitive anxiety is divided into cognitive anxiety and somatic anxiety. Preliminary research was conducted to 89 Indonesian Army shooters to compare mindfulness and coping skills as predictors of competitive anxiety. The results of preliminary research using AAQ-II (mindfulness), ACSI (coping ability) and CSAI-2R (competitive anxiety) measuring instruments showed that mindfulness can predict competitive anxiety significantly with a contribution of 30.3%. Then further research is conducted to see the effectiveness of the MAC approach to reducing competitive anxiety in AARM TNI-AD shooting athletes. This research was conducted on shooting athletes who were following the selection process of contingents of the Indonesian Army. Interventions in groups were given in 7 sessions on 7 participants who met the specified criteria. These participants consisted of 5 men and 2 women. Measurements of the effectiveness of the intervention were carried out using the CSAI-2R questionnaire, interview and observation methods. The results show that MAC can reduce competitive anxiety levels and help athletes maintain and improve competing performance. Based on the results of interviews, participants admitted that they were easier to recognize negative thoughts and feelings that could interfere with their competing performance. Against the competitive situation they are more able to appreciate it as part of themselves and not try to fight it. This helps participants to focus more on the task at hand
2019
T51799
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library