Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isnaeni Kumalasari
"Penelitian ini bertujuan membantu usaha mikro Mamanda Baby Needs Rent dalam meningkatkan penjualan produknya secara berkelanjutan. Mamanda Baby Needs Rent bergerak di bidang jasa penyewaan perlengkapan bayi dan mainan anak. Metode kualitatif business coaching digunakan dalam penelitian ini untuk memahami realitas lapangan yang dihadapi pengusaha/pengelola usaha dan membantu pengusaha dalam mencapai targetnya dengan cara melakukan analisis data primer hasil wawancara dan observasi menggunakan alat manajerial seperti analisis kesenjangan, analisis STP, Marketing Mix, PESTEL, Porter's Five Forces, Business Model Canvas, dan SWOT Model Bisnis, serta analisis data sekunder untuk memahami lingkungan eksternal bisnis dengan lebih baik. Berdasarkan hasil analisis Pareto, Mamanda Baby Needs Rent menghadapi dua isu krusial yang perlu ditangani, yakni belum dilakukannya analisis data pelanggan dan absennya program loyalitas pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan business coaching dapat membantu Mamanda Baby Needs Rent meningkatkan penjualan produknya secara berkelanjutan dalam bentuk pengembangan model bisnis baru yang lebih inovatif, yang merupakan hasil pengembangan dari model bisnis sebelumnya setelah dilakukan pemetaan komponen model bisnis, evaluasi setiap komponen berdasarkan peta kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

This research aims to assist Mamanda Baby Needs Rent, a micro business engaged in baby equipment and children's toy rental services, in improving its product sales sustainably. A qualitative business coaching method is employed in this study to understand the on-the-ground realities faced by entrepreneurs/business managers and help them achieve their targets through primary data analysis from interviews and observations, using managerial tools such as gap analysis, STP analysis, Marketing Mix, PESTEL, Porter's Five Forces, Business Model Canvas, and SWOT Business Model analysis, as well as secondary data analysis to gain a better understanding of the external business environment. Based on Pareto analysis results, Mamanda Baby Needs Rent faces two crucial issues that need to be addressed, namely the lack of customer data analysis and the absence of a customer loyalty program. The research findings indicate that the implementation of a business coaching approach can help Mamanda Baby Needs Rent to improve its product sales sustainably through the development of a new, more innovative business model, which is a result of the development of the previous business model after mapping each component of the business model and evaluating them based on strengths, weaknesses, opportunities, and threats."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Christofer
"Dalam situasi pandemi COVID-19 aplikasi pesan antar makanan menjadi sebuah bantuan bagi mereka yang tidak bisa pergi dari rumah. Dengan banyaknya jumlah aplikasi pesan antar yang bermunculan maka kompetisi pun semakin ketat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan repurchase intention melalui program yang menarik perhatian seperti diskon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh customer loyalty program terhadap repurchase intention di aplikasi pesan antar makanan dengan melihat peran customer satisfaction sebagai moderator. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental terhadap 260 partisipan mahasiswa pengguna aplikasi pesan antar makanan berusia minimal 18 tahun. Manipulasi dibagi menjadi dua jenis yaitu customer loyalty program tipe tier system dan charge an upfront fee for VIP benefits yang diberikan secara acak kepada partisipan. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok manipulasi terhadap repurchase intention. Customer satisfaction juga tidak ditemukan memiliki pengaruh signifikan sebagai moderator, namun memiliki pengaruh langsung terhadap repurchase intention pada aplikasi pesan antar makanan. Customer satisfaction dapat diteliti dan juga menjadi fokus lebih lanjut untuk penelitian di masa depan.

Because of the COVID-19 pandemic, food delivery apps became a huge help for those who could not leave their homes. With the large number of food delivery applications that sprung up, the competition got tougher. One way to compete is to attract customers with programs that catch their attention such as discounts. This study aims to determine the influence of customer loyalty programs on repurchase intention in food delivery applications by looking at the role of customer satisfaction as a moderator. The study was conducted using experimental methods on 260 student participants who recently use food delivery applications and were at least 18 years old. The manipulation was divided into two types, tier system and charge an upfront fee for VIP benefits which were given randomly to participants. The results showed that there was no significant difference between the two manipulation groups on repurchase intention. Customer satisfaction was also not founded to have a significant impact as a moderator, but had a direct influence on repurchase intention in food delivery applications. Customer satisfaction therefore could be a variable that would be interesting to be look into in future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Mumtaz
"Intensi membeli kembali pada konsumen merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan e-commerce. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan intensi membeli kembali yakni customer loyalty program yang ditawarkan kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah ada perbedaan intensi membeli kembali antara partisipan yang diberikan customer loyalty program tipe rewards dan rebate. Penelitian ini tergabung dalam payung penelitian intensi membeli kembali secara daring (online repurchase intention). Proses pengolahan data dilakukan kepada 128 pengguna e-commerce yang berusia minimal 16-25 tahun. Manipulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memberikan salah satu tipe customer loyalty program (rewards atau rebate) secara acak kepada partisipan. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara daring yang di dalamnya terdapat alat ukur intensi membeli kembali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensi membeli kembali yang signifikan antara partisipan yang mendapatkan customer loyalty program tipe rewards (M = 5.58, SD = 0.564) dan rebate (M = 5.39, SD = 0.855). Kedua tipe customer loyalty program memengaruhi intensi membeli kembali yang tinggi pada konsumen.

Consumer’s repurchase intention is an important thing for e-commerce companies. One of the factors that can increase repurchase intention is a customer loyalty program offered to consumers. This study aims to examine whether there are differences in repurchase intentions between participants who are given customer loyalty programs with rewards and rebate types. This research is incorporated in an online repurchase intention research group. The data collection process was carried out on 128 e-commerce users who were at least 16-25 years old. Manipulation carried out in this study is to give one type of customer loyalty program (rewards or rebates) randomly to participants. Participants were asked to fill out an online questionnaire in which there were tools to measure repurchase intention and gamification. The results of this study indicate that there is no significant difference in repurchase intentions between participants who received customer loyalty program rewards (M = 5.58, SD = 0.564) and rebate (M = 5.39, SD = 0.855). Both types of customer loyalty programs affect the high repurchase intention of consumers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library