Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riwandy
"Pulau Lombok merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang terkenal
dengan keindahan pantainya. Namun, pada daerah tujuan wisata pantai di Pulau
Lombok harus memiliki kelengkapan berupa fasilitas yang dapat menunjang segala
keperluan wisatawan. Perbedaan karakteristik fisik, fasilitas wisata dan jumlah
kunjungan wisatawan masing-masing daerah tujuan wisata pantai akhirnya
menggambarkan pola spasial daerah tujuan wisata pantai di Pulau Lombok. Metode
analisis yang digunakan bersifat deskripstif dengan pendekatan keruangan yang
melihat persebaran fasilitas wisata berupa fasilitas primer, fasilitas sekunder, fasilitas
kondisional dan jumlah wisatawan yang berkunjung pada tiap daerah tujuan wisata
pantai dan hubungannya dengan karakteristik fisik pantai berdasarkan fisiografi. Dari
hasil dan pembahasan didapatkan fakta bahwa daerah tujuan wisata pantai di Pulau
Lombok lebih banyak terdapat pada garis pantai di fisiografi perbukitan bagian
selatan. Namun tingkat fasilitas wisata yang baik serta jumlah kunjungan wisatawan
yang banyak cenderung berada pada daerah tujuan wisata pantai Gili Indah dan
Senggigi di fisiografi dataran alluvial dan pegunungan vulkanik tua."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herwina Dewani
"Pariwisata telah menjadi sektor andalan sumber devisa, termasuk di Indonesia. Salah satu tujuan wisata wisatawan mancanegara ialah Pulau Jawa bagian tengah. Kondisi iklim mempengaruhi kenyamanan yang dirasakan wisatawan saat melakukan wisata. Cara untuk mengetahui tingkat kenyamanan iklim yang berkaitan dengan wisata dikenal dengan Tourism Climate Index (TCI). Studi mengenai TCI di Indonesia belum ditemukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan iklim daerah tujuan wisata di Pulau Jawa bagian tengah dan mengetahui kaitannya dengan jumlah kunjungan daerah tujuan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan iklim daerah tujuan wisata di Pulau Jawa bagian tengah tidak ada yang termasuk kategori ideal. Nilai TCI tidak memiliki kaitan dengan jumlah pengunjung yang datang.

Tourism has become one of the sectors which are the mainstay source of foreign exchange in Indonesia. One of the region which become a tourist destination for foreign tourists is the central part of Java Island. Climatic conditions affect the tourists' comfortability while doing the tourism activity. Way to determine the level of comfort associated with tourism activities are known to the Tourism Climate Index (TCI). In Indonesia, the study of the TCI has not been found.
This research aims to determine the level of climate comfort tourist destinations in the central part of Java based on the value of TCI and knowing the relation between TCI value with the number of visits a tourist destination. The results showed that the comfort level for tourism’s climate in the central part of Java Island have no ideal category. There was no significant association between TCI value and the number of visitors who come to the tourist destination.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Angesti
"Berakhirnya masa keemasan minyak dan gas bumi pada awal tahun 1980-an menimbulkan dampak bagi Indonesia, yang ketika itu merupakan salah satu negara yang mengandalkan ekspor migas. Untuk mengatasinya, pemerintah kemudian melirik sektor nonmigas guna menghadapi dampak ekonomi yang ditimbulkan, yaitu sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai cukup menjanjikan dalam membantu menaikkan cadangan devisa negara. Maka, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan untuk pengembangan pariwisata, pemerintah Indonesia ketika itu mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang pariwisata, yang berlaku baik secara nasional maupun regional. Salah satu dari kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah Visit Indonesia Year. Kebijakan yang dimulai pada awal tahun 1991 ini terinspirasi dari tren pariwisata yang berkembang di wilayah Asia Tenggara pada saat itu, yaitu penetapan branding pariwisata. Dalam pelaksanaan kebijakan Visit Indonesia Year 1991, pemerintah gencar melakukan pembangunan sarana akomodasi di berbagai Daerah Tujuan Wisata (DTW), dan juga promosi di dalam maupun luar negeri. Upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia ini tentu memberikan dampak positif dalam bidang ekonomi, tetapi tidak dengan dampak yang ditimbulkan di bidang lain, seperti lingkungan. Melalui serangkaian metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini menyingkap bagaimana pengaplikasian kebijakan tersebut, beserta dengan berbagai dampak yang ditimbulkan.

The end of oil and natural gas golden age in the early 1980s had brought major implications for Indonesia, as one of many countries in the world that relies heavily on oil and gas export, that drew and shifted the government attention to develop non oil and gas sector in the means of bracing economic impact the tourism sector. This sector was considered as a promising proposition to ameliorate the declining trends. Thus, in order to increase the likelihood of tourist visits, which were potential in boosting and enhancing the development in the sector, Indonesian government had decided to release various policies that implied to both national and regional development. One of the policies implemented by the government is Visit Indonesia Year. The policy began in the early 1991, inspired by the regional trend in developing tourism all around South East Asia, called the branding of tourism. During the implementation of the policy, the government intensified the construction projects in various tourist destinations branded as Daerah Tujuan Wisata (DTW), in the shape of infrastructural development and promotion of activities to attract visitors, both domestically and internationally. The effort made by the government successfully doubled up the number of visits to Indonesia, and was certainly seen as a positive impact economically. However, one thing seemed to be out of sight the declining state of the environment. Through historical method and approach, such as heuristic, critics, interpretation, and historiography, this study reveals the development of a governmental decision, as well as numerous impacts generated by the policy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhlas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai bentuk aktivitas promosi Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya. Promosi dari sebuah destinasi wisata perkotaan membutuhkan pengelolaan kota yang terintegrasi secara keseluruhan berdasarkan kebijakan-kebijakan pemerintah dan visi strategis dari daya saing. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara tehadap stakeholder di Kota Bogor dan diperkuat dengan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mempromosikan sebuah kota sebagai tujuan wisata diperlukan sebuah kolaborasi yang sinergi dan terus berkelanjutan antar stakeholder di dalam manajemen destinasi, melalui perencanaan pembangunan kota dan optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki melalui ekonomi kreatif sebagai upaya peningkatan daya saing dalam penciptaan daya tarik dan penguatan kualitas kepariwisataan.
This study aims to determine the various forms of promotion activities by Bogor City as a tourist destination area through the development of the creative economy sector based on arts and culture. promotion of urban tourism destinations requires a citywide integrated management approach based on governance principles and strategic vision of competitiveness. The data used are primary data obtained through observation and interviews to Bogor City local actors and reinforced with secondary data obtained from literature. This research used descriptive qualitative research method. The results showed that in promoting the city as a tourist destination required a collaborative and ongoing synergies between local actors in the area of destination management, urban development and planning through optimization of its potential through a variety of creative economy as an effort to increase competitiveness in the creation strengthening the attractiveness and quality of tourism."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library